Anda di halaman 1dari 13

“PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU DAN BUDHA DI INDONESIA”

DIBUAT OLEH :
NAMA : RADITYA NURULLAH TAMA SALEH
NIM : ( 21902034 )
KELAS : B

TEKNIK ARSITEKTUR

i
KATA PENGANTAR

Rasa Puji dan syukur senantiasa kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, atas kasih dan hikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI
INDONESIA” .
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
Dosen , selaku Dosen mata kuliah ARSITEKTUR ASIA DAN NUSANTARA
begitu juga kepada teman-teman yang telah mendukung dalam proses penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna seperti yang
diharapkan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari ibu/bapak .
Akhir kata, kiranya makalah ini dapat bermanfaat baik bagi kalangan
internal sekolah maupun luar sekolah serta pembaca sekalian, dan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah mendukung dalam proses penyusunan makalah
ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, semoga Tuhan memberkati,
Amin.

Kendari 13, oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. Teori-Teori Masuknya Agama Hindu-Budha di Indonesia ........... 3
B. Pengaruh  Hindu-Buddha dalam Bidang 
Seni Bangunan dan Budaya ........................................................... 5
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 14
A. Kesimpulan .................................................................................... 14
B. Saran .............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia pada
masa lampau telah banyak mempengaruhi berbagai aspek kehidupan
masyarakat nusantara. Kendati demikian, kisah tentang bagaimana proses
masuknya agama dan kebudayaan ini di masa lampau masih menjadi misteri.
Dugaan-dugaan yang diutarakan para ahli tentang teori masuknya Hindu
Budha ke Indonesia berdasarkan bukti-bukti yang ditemukannya masing-
masing juga ada banyak sekali.
Van leur menegaskan pada abad-abad permulaan terjadilah
hubungan perdagangan antara orang-orang Hindu-Budha dari India dengan
orang-orang Indonesia. Untuk menjadi pedagang pada masa itu sukar
sekali, karena banyak rintangannya, misalnya; bajak laut dan banyak lagi
resiko lainnya. Oleh karena itulah hanya Ketua Adat yang dapat menjadi
pedagang, karena dialah yang bermodal besar. Kalau waktu itu orang
berdagang, maka pedagang itu mempunyai sifat-sifat diplomatik. Ia
mencari hubungan diplomatik dengan luar negeri. Hubungan itu penting
sekali artinya bagi kelancaran perdagangan
Orang India memperkenalkan kebudayaan, bahasa, tulisan, dan
agama mereka kepada nenek moyang kita. Setelah itu mulailah
bermunculan pendatang yang antara lain bermaksud menetap. Mereka
mulai memperkenalkan system pemerintahan yang sesuai dengan agama
mereka. Maka berdirilah kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia

1
B. Rumusan Masalah
Berdarsarkan latar belakang diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana teori-teori masuknya Agama Hindu-Budha di Indonesia?
2. Bagaiman pengaruh  Hindu-Buddha dalam bidang  seni bangunan dan
budaya?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui teori-teori masuknya Agama Hindu-Budha di
Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh  Hindu-Buddha dalam bidang  seni bangunan
dan budaya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori-Teori Masuknya Agama Hindu-Budha di Indonesia


Masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia pada
masa lampau telah banyak mempengaruhi berbagai aspek kehidupan
masyarakat nusantara. Kendati demikian, kisah tentang bagaimana proses
masuknya agama dan kebudayaan ini di masa lampau masih menjadi misteri.
Dugaan-dugaan yang diutarakan para ahli tentang teori masuknya Hindu
Budha ke Indonesia berdasarkan bukti-bukti yang ditemukannya masing-
masing juga ada banyak sekali. Berikut ini dugaan dan teori-teori tersebut
seperti kami kutip dari buku Pengetahuan Sosial Sejarah terbitan PT Tiga
Serangkai tahun 2011. Teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia adalah
sebagai berikut:

2
1. Teori Brahmana
Teori Brahmana oleh Jc.Van Leur Teori Brahmana adalah teori
yang menyatakan bahwa masuknya Hindu Budha ke Indonesia dibawa
oleh para Brahmana atau golongan pemuka agama di India. Teori ini
dilandaskan pada prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Hindu Budha di
Indonesia pada masa lampau yang hampir semuanya menggunakan huruf
Pallawa dan bahasa Saksekerta. Di India, aksara dan bahasa ini hanya
dikuasai oleh golongan Brahmana. Selain itu, teori masuknya Hindu
Budha ke Indonesia karena peran serta golongan Brahmana juga didukung
oleh kebiasaan ajaran Hindu. Seperti diketahui bahwa ajaran Hindu yang
utuh dan benar hanya boleh dipahami oleh para Brahmana. Pada masa itu,
hanya orang-orang golongan Brahmana-lah yang dianggap berhak
menyebarkan ajaran Hindu. Para Brahmana diundang ke Nusantara oleh
para kepala suku untuk menyebarkan ajarannya pada masyarakatnya yang
masih memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme.

2. Teori Waisya
Teori Waisya oleh NJ. Krom Teori Waisya menyatakan bahwa
terjadinya penyebaran agama Hindu Budha di Indonesia adalah berkat
peran serta golongan Waisya (pedagang) yang merupakan golongan
terbesar masyarakat India yang berinteraksi dengan masyarakat nusantara.
Dalam teori ini, para pedagang India dianggap telah memperkenalkan
kebudayaan Hindu dan Budha pada masyarakat lokal ketika mereka
melakukan aktivitas perdagangan. Karena pada saat itu pelayaran sangat
bergantung pada musim angin, maka dalam beberapa waktu mereka akan
menetap di kepulauan Nusantara hingga angin laut yang akan membawa
mereka kembali ke India berhembus. Selama menetap, para pedagang
India ini juga melakukan dakwahnya pada masyarakat lokal Indonesia.

3
3. Teori Ksatria
Teori Ksatria oleh C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens Dalam
teori Ksatria, penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Budha di
Indonesia pada masa lalu dilakukan oleh golongan ksatria. Menurut teori
masuknya Hindu Budha ke Indonesia satu ini, sejarah penyebaran Hindu
Budha di kepulauan nusantara tidak bisa dilepaskan dari sejarah
kebudayaan India pada periode yang sama. Seperti diketahui bahwa di
awal abad ke 2 Masehi, kerajaan-kerajaan di India mengalami keruntuhan
karena perebutan kekuasaan. Penguasa-penguasa dari golongan ksatria di
kerajaan-kerajaan yang kalah perang pada masa itu dianggap melarikan
diri ke Nusantara. Di Indonesia mereka kemudian mendirikan koloni dan
kerajaan-kerajaan barunya yang bercorak Hindu dan Budha. Dalam
perkembangannya, mereka pun kemudian menyebarkan ajaran dan
kebudayaan kedua agama tersebut pada masyarakat lokal di nusantara.
4. Teori Arus Balik
Teori Arus Balik (Nasional) oleh F.D.K Bosch Teori arus balik
menjelaskan bahwa penyebaran Hindu Budha di Indonesia terjadi karena
peran aktif masyarakat Indonesia di masa silam. Menurut Bosch,
pengenalan Hindu Budha pertama kali memang dibawa oleh orang-orang
India. Mereka menyebarkan ajaran ini pada segelintir orang, hingga pada
akhirnya orang-orang tersebut tertarik untuk mempelajari kedua agama ini
secara langsung dari negeri asalnya, India. Mereka berangkat dan
menimba ilmu di sana dan sekembalinya ke Indonesia, mereka kemudian
mengajarkan apa yang diperolehnya pada masyarakat Nusantara lainnya.
5. Teori Sudra
Teori Sudra oleh van Faber Teori Sudra menjelaskan bahwa
penyebaran agama dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia diawali
oleh para kaum sudra atau budak yang bermigrasi ke wilayah Nusantara.
Mereka menetap dan menyebarkan ajaran agama mereka pada masyarakat
pribumi hingga terjadilah perkembangan yang signifikan terhadap arah
kepercayaan mereka yang awalnya animisme dan dinamisme menjadi

4
percaya pada ajaran Hindu dan Budha. Nah, demikianlah beberapa teori
masuknya Hindu Budha ke Indonesia beserta bukti-bukti sejarahnya. Dari
kelima teori tersebut, teori Brahmana yang dikemukakan oleh Jc.Van Leur
dianggap sebagai teori terkuat karena ditunjang oleh bukti-bukti yang
nyata.

B. Pengaruh  Hindu-Buddha dalam Bidang  Seni Bangunan dan Budaya


Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam bidang arsitektur atau
seni bangunan dapat kita lihat dengan jelas pada candi-candi.Ada beberapa
perbedaan fungsi antara candi dalam agama Hindu dan candi dalam agama
Buddha. Dalama gama Hindu, candi difungsikan sebagai makam.Adapun
dalam agama Buddha, candi berfungsi sebagai tempat pemujaan atau
peribadatan. Meski difungsikan sebagai makam, namun tidak berarti bahwa
mayat atau abu jenazah dikuburkan dalam candi.
Benda yang dikuburkan atau dicandikan adalah macam-macam benda
yang disebut pripih. Pripih ini dianggap sebagai lambang zat jasmaniah yang
rohnya sudah bersatu dengan dewa penitisnya. Pripih ini diletakkan dalam peti
batu di dasar bangunan, kemudian di atasnya dibuatkan patung dewa sebagai
perwujudan sang raja.
Arca perwujudan raja itu umumnya adalah Syiwa ataulambang Syiwa,
yaitu lingga. Pada candi Buddha, tidak terdapat pripih dan arca
perwujudanraja. Abu jenazah raja ditanam di sekitar candi dalam bangunan
stupa.Bangunan candi terdiri atas tiga bagian, yaitu kaki, tubuh, dan atap.
1. Kaki candi berbentuk persegi (bujur sangkar). Di tengah-tengah kaki candi
inilah ditanam pripih.
2. Tubuh candi terdiri atas sebuah bilik yang berisi arca perwujudan. Dinding
luar sisi bilik diberi relung (ceruk) yang berisi arca. Dinding relung sisi
selatan berisi arca Guru, relung utara berisi arca Durga, dan relung
belakang berisi arca Ganesha. Relung-relung untuk candi yang besar
biasanya diubah.

5
3. Atap 2candi terdiri atas tiga tingkat. Bagian atasnya lebih kecil dan pada
puncaknya terdapat lingga atau stupa. Bagian dalam atap (puncak bilik)
ada sebuah rongga kecil yang dasarnya berupa batu segi empat dengan
gambar teratai merah, melambangkan takhta dewa. Pada upacara
pemujaan, jasad dari pripih dinaikkan rohnya dari rongga atau diturunkan
ke dalam arca perwujudan. Hiduplah arca itu menjadi perwujudan
almarhum sebagai dewa. Bangunan candi di Indonesia yang
bercorak Hindu, antara lain, candi Prambanan, candi Sambisari, candi
Ratu Boko, candi Gedongsongo, candi Sukuh, candi Dieng, candi Jago,
candi Singasari, candi Kidal, candi Panataran, candi Surawana, dan gapura
Bajang Ratu. Bangunan candi yang bercorak Buddha, antara lain, candi
Borobudur, candi Mendut, candi Pawon, candi Kalasan, candi Sewu, candi
Sari, dan candi Muara Takus. Beberapa peninggalan bangunan lain yang
menyerupai candi sebagai berikut:
a. Patirtan atau pemandian, misalnya, patirtan di Jalatunda dan Belahan
(lereng Gunung Penanggungan), di candi Tikus (Trowulan), dan di
Gona Gajah (Gianyar, Bali).
b. Candi Padas di Gunung Kawi, Tampaksiring. Di tempat ini terdapat
sepuluh candi yang dipahatkan seperti relief pada tebing-tebing di
Pakerisan.
c. Gapura yang berbentuk candi dan memiliki pintu keluar masuk.
Contoh candi semacam ini adalah candi Plumbangan, candi Bajang
Ratu, dan candi Jedong.
d. Jenis gapura lainnya yang berbentuk seperti candi yang dibelah dua
untuk jalan keluar masuk. Contoh candi semacam ini adalah candi
Bentar dan candi Wringin Lawang.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendapat mengenai proses masuk dan berkembangnya kebudayaan
Hindu-Budha di Indonesia, yaitu teori Waisya, teori Ksatria, teori Brahmana,
teori Sudra dan teori Arus Balik. Masuk dan berkembangnya agama dan
kebudayaan Hindu-Budha membawa pengaruh besar di berbagai bidang.
Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha merupakan salah satu
bukti adanya pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Setiap
kerajaan dipimpin oleh seorang raja yang memiliki kekuasaan mutlak dan
turun-temurun. Kerajaan-kerajaan itu antara lain : Kerajaan Kutai, Kerajaan
Tarumanegara, Kerajaan Sriwijaya, Mataram Kuno, Kerajaan Singhasari,
Kerajaan Majapahit. Masuknya kebudayaan India ke Indonesia telah
membawa pengaruh terhadap perkembangan kebudayaaan di Indonesia.
Namun kebudayaan asli Indonesia tidak begitu luntur. Kebudayaan yang
datang dari India mengalami proses penyesuaian dengan kebudayaan, maka
terjadilah proses akulturasi kebudayaan.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini tentunya kami sangat menyadari


bahwasannya masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, kami menyarakan
dan merekomendasikan penyusunan makalah lanjutan tentang Pengaruh
Hindu-Budha di Indonesia terhadap aspek-aspek yang belum kami bahas,
sehingga para pembaca mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan lebih
jelas akan pengaruh Hindu-Budha di Indonesia.

7
8
DAFTAR PUSTAKA

http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/pengaruh-hindu-budha-di-indonesia-
dalam.html
http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/5-teori-masuknya-hindu-budha-ke-
indonesia.html
http://lestariyunita10.blogspot.co.id/2013/09/pengaruh-kebudayaan-hindu-dan-
buddha-di.html
http://www.donisetyawan.com/pengaruh-masuknya-hindu-budha-di-indonesia/
https://tugassma1purworejo.blogspot.co.id/2015/10/makalah-sejarah-interaksi-
pengaruh.html
http://rachmatpancaputera.blogspot.co.id/2015/11/normal-0-false-false-false-in-x-
none-x.html
http://reeseppcerdas.blogspot.co.id/2014/02/makalah-sejarah-perkembangan-
hindu_23.html

Anda mungkin juga menyukai