Anda di halaman 1dari 4

1.

Pemeriksaan penunjang orchitis

 Darah Lengkap, Leukosit tinggi mengindikasikan adanya infeksi bakteri,


dapat juga di lakukan screening untuk HIV dan Sifilis atau penyakit
infeksi menular seksual lainnya yang sebagai penyebab terjadinya orchitis
 Kultur urine, untuk mendeteksi keberadaan bakteri penyebab infeksi
 USG testis, untuk mengetahui apakah ada kelainan pada aliran darah,
untuk menyingkirkan adanya kemungkinan torsio testis

2. Faktor resiko terjadinya orchitis


 Terjadinya ISK berulang, seperti urethritis/ prostatitis, menjadi faktor
resiko dimana bakteri yang menyerang saluran kemih berpotensi untuk
terjadinya orchitis
 Pasien immunocompromised yang dimana imun tubuhnya lemah
mempermudah bakteri menginfeksi dan terjadi orchitis
 Pasien yang tidak diberi vaksin MMR yang dimana mempermudah
terjadinya orchitis paroiditis
 Pasien yang sedang menderita Infeksi menular seksual seperti uteritis
gonnorea, yang dimana dapat menjadi agen inflamasi yang menyebabkan
terjadinya orchitis

3. Membedakan orchitis dengan hidrokel dan torsio testis


 Torsio testis adalah terpuntirnya funikulus spermatikus, sehingga terjadi
hambatan aliran darah ke testis, sehingga apabila 5-6 jam (golden period)
tidak mendapatkan terapi akan terjadi atrofi testis. Karena perfusi oleh
vasa spermatika interna menurun (yang dimana tidak akan terjadi pada
kasus orchitis).
Gambaran klinis torsio testis, biasanya pasien mengeluh nyeri hebat di
daerah skrotum, yang sifatnya mendadak dan diikuti pembengkakan pada
testis. Nyeri dapat menjalar ke daerah inguinal.
Pada pemeriksaan fisik tampak testis membengkak, letaknya lebih
tinggi dan lebih horizontal daripada testis kontralateral.
Keadaan ini biasanya tidak disertai dengan demam. Pemeriksaan
sedimen urine tidak menunjukkan adanya leukosit dalam urine
. Pada torsio testis tidak didapatkan adanya aliran darah ke testis
sedangkan pada keradangan akut testis lainnya terjadi peningkatan aliran
darah ke testis.
 Hidrokel
Keluhan utama pada hidrokel adanya benjolan yang tidak nyeri dan
tidak demam. (yang dimana jika orchitis itu nyeri dan demam) Pada
pemeriksaan fisik didapatkan adanya benjolan di kantong skrotum dengan
konsistensi kistus (seperti balon yang berisi air jika dipegang) dan pada
pemeriksaan penerawangan menunjukkan adanya transiluminasi.

4. Penyebab orchitis
Orkitis bisa disebabkan oleh sejumlah bakteri dan virus. Virus yang
paling sering menyebabkan orkitis adalah virus gondongan (mumps) atau
Paramoxyvirus.
Bakteri yang biasanya menyebabkan orkitis antara lain Neisseria
gonorhoeae, Chlamydia trachomatis, E. coli, Klebsiella pneumoniae,
Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus sp
Pada pasien immunocompromised Toxoplasma gondii, Candida
albicans.

5. Komplikasi orchitis
 Atrofi testis
Sampai dengan 60% dari testis yang terkena menunjukkan beberapa derajat
atrofi testis.
 Gangguan kesuburan dilaporkan 7-13%.
 Kemandulan
jarang dalam kasus-kasus orchitis unilateral.
 Abscess scrotalis
 Infark testis

6. Contoh antibiotic yang dapat diberikan pada orchitis diantaranya:


 1.Ceftriaxone
Sefalosporin generasi ketiga dengan spektrum luas, aktivitas gram-negatif;
efikasi lebih rendah terhadap organisme gram-positif.  Menghambat
pertumbuhan bakteri dengan cara mengikat satu atau lebih penicillin-binding
proteins. Dewasa IM 125-250 mg sekali, anak : 25-50 mg / kg / hari IV;
tidak melebihi 125 mg / d
 2. Doxycycline
Menghambat sintesis protein dan pertumbuhan bakteri. Digunakan dalam
kombinasi dengan ceftriaxone untuk pengobatan gonore.  Dewasa cap 100
mg selama 7 hari, Anak: 2-5 mg / kg / hari PO dalam 1-2 dosis terbagi, tidak
melebihi 200 mg / hari.
 3.Azitromisin
Mengobati infeksi ringan sampai sedang yang disebabkan oleh strain rentan
mikroorganisme. Diindikasikan untuk klamidia dan infeksi gonorrheal pada
saluran kelamin. Dewasa 1 g sekali untuk infeksi klamidia, 2 g sekali untuk
infeksi dan gonokokus. Anak: 10 mg / kg PO sekali, tidak melebihi 250 mg /
hari
 4.Ciprofloxacin
Fluorokuinolon, Menghambat sintesis DNA bakteri dan akibatnya
pertumbuhan bakteri terhambat. Untuk sebagian besar bakteri gram negatif,
namun tidak ada aktivitas terhadap anaerob.  Dewasa tab 500 mg PO selama
14 hari. Anak tidak dianjurkan

7. Prognosis orchitis
 Prognosis pada penderita orchitis secara umum adalah baik. Pada
penyakit orchitis dengan pemberian antibiotic yang tepat sebagian besar
kasus orchitis bakteri dapat sembuh tanpa komplikasi.
Mungkin sekian persentasi dari saya
Lebih dan kurang saya mohon maaf
Selanjutnya, saya mohon arahan dari narasumber dan pembimbing
Kepada narasumber bapak letnan kolonel (ckm) dr. Syahrial Sp.B saya persilahkan
Terimakasih kepada narasumber bapak letnan kolonel (ckm) dr. Syahrial, Sp.B, atas ilmu yang sudah
diberikan kepada kami, yang dimana akan bermanfaat bagi kami kedepannya
Selanjutnya, saya mohon arahan dari pembimbing, kepada dr. Frans oto hasibuan dan dr. Tri
endangwati, saya persilahkan
Terimakasih kepada pembimbing dr. Frans oto hasibuan, dan dr. Tri endangwati atas, masukan dan
sarannya, dengan ini berakhirlah laporan kasus dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf, akhir
kata wabilahitaufik wal hidayah wasalamualaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai