Anda di halaman 1dari 18

KLIPING

JENIS MAKANAN MINUMAN YANG HALAL DAN HARAM

DALAM ISLAM

Disusun Oleh :

HILMI SUWANDI MAULANA

X TBSM

SMK CENDIKIA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan tugas Kliping yang berjudul “Jenis Makanan Minuman Yang
Halal dan Haram dalam Islam”

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Kliping ini berkat bantuan


dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
Kliping ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan Kliping ini masih dari
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
Kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, Kami dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan Kliping ini.

Singaparna, Juni 2021

Penyusun,
JENIS MAKANAN MINUMAN YANG HALAL DAN HARAM
DALAM ISLAM

Seperti apa contoh makanan halal dan bagaimana dalilnya? Berikut ini

penjelasan mengenai apa itu makanan halal dalam Islam.

Menjaga diri dari hal-hal yang dilarang Allah S.W.T seperti berzina,

berjudi, berkelahi serta memakan makanan yang haram adalah bukti rasa cinta

kita pada Allah S.W.T.

Tentu saja ada hikmah luar biasa yang akan kita dapatkan apabila menjalankan

perintah Allah S.W.T ini yaitu mendapatkan ketenangan jiwa, rezeki yang halal,

dihindarkan dari berbagai macam penyakit serta mendapatkan ridho dan berkah

dalam setiap suapan dari-Nya.

Maka dari itulah, sebaiknya kita berlomba-lomba agar menjadi manusia yang

bertakwa dan beriman dengan menjauhi larangan dari-Nya.


Salah satu wujud menjalankan perintah Allah S.W.T tersebut adalah dengan

memakan makanan halal yang sudah menjadi salah satu ketentuan dasar oleh

setiap umat muslim yang harus ditaati.

Dalil Makanan Halal

Allah S.W.T berfirman pada Al Qur’an surah Al Maidah ayat 88 yang

berbunyi:  

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan

kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS.

Al-Maidah: 88)

Menunjukkan bahwa memakan makanan halal merupakan hal yang

diperintahkan dan wajib dilakukan oleh setiap umat muslim.

Baik bayi berumur satu hari hingga orang yang sudah lanjut usia. Makanan halal

tak hanya berarti makanan yang suci dari najis dan aman dari mudharat saja.

Perlu kamu ketahui, makanan halal dapat dibagi berdasarkan beberapa jenis. Bila

kamu belum mengetahuinya, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

1. Makanan Halal Berdasarkan Komposisinya

Makanan yang halal tentu saja harus bebas terhindar dari berbagai zat makanan

haram di dalamnya. Tidak boleh ada makanan haram seperti daging hewan babi,

minyak babi, alkohol, darah hingga bangkai di dalamnya.

Sebaiknya, pilihlah makanan yang halal dari bahan-bahan yang segar seperti

sayur, buah, nasi, tepung, ikan, telur serta daging hewan ternak yang

diperbolehkan layaknya kambing, domba, sapi dan ayam.


Akan tetapi perlu kamu ketahui pula, bahwasanya umat muslim juga tidak

diperbolehkan untuk memakan hewan buas dalam kategori tertentu karena

dikhawatirkan mengandung racun dan zat berbahaya bagi tubuh di dalamnya.

Bagi kamu yang sering berbelanja bahan makanan kemasan di supermarket atau

toko-toko terdekat di sekitarmu.

Hendaknya kamu selalu memperhatikan label sertifikasi halal dari BPOM dan

MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang tercantum pada setiap bagian luar kemasan

produk.

Hal ini berguna untuk menghindari jika kamu tanpa sengaja mengkonsumsi

makanan yang terdapat kandungan haram di dalamnya.

2. Makanan Halal Berdasarkan Cara Memasaknya

Menyembelih hewan ternak tanpa mengucap kalimat basmallah dan

syahadat tentu saja akan menjadi haram hukumnya. Hal ini sesuai dengan Al

Quran surah Al Baqarah ayat 173 yang berbunyi :

“Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi,

dan hewan yang ketika disembelih menyebut nama selain Allah.

Akan tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa memakannya sedang dia

tidak menginginkannya dan tidak melampaui batas maka tidak ada dosa baginya.

Sesungguhnya Allah S.W.T maha pengampun lagi maha penyayang.”

Maka dari itu, sewajibnya bagi kita untuk selalu menyebut nama Allah S.W.T saat

hendak menyembelih berbagai macam hewan ternak yang diperbolehkan di dalam

Islam.
Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan saat memasak makanan kita dengan

peralatan dapur. Bila kamu sedang tinggal dengan saudara non muslim di dalam

rumah atau tempat tinggal lainnya.

Hendaknya jangan menggunakan dan mencampurkan peralatan yang sudah

digunakan untuk memasak makanan haram sebelumnya. Karena dikhawatirkan

sari dan zatnya masih tertinggal di peralatan tersebut.

3. Makanan Halal Berdasarkan Cara Mendapatkannya

Rezeki yang baik akan mendatangkan manfaat yang baik pula. Begitu

halnya ketika kamu mengkonsumsi makanan halal pastinya juga akan

memberikan ketenangan di dalam batin dan jiwamu.

Allah S.W.T melarang hamba-Nya untuk berbuat hal buruk demi

mendapatkan makanan. Maka setiap makanan yang dihasilkan oleh kegiatan

mencuri, menipu, bertengkar, korupsi adalah haram hukumnya. 

Lebih baik kita menahan diri dan tetap melaksanakan perintah Allah

S.W.T dengan memakan makanan halal yang berharga murah namun bergizi

untuk mendapatkan berkah dan ridho dari-Nya di setiap suapan yang ada.

Minuman yang Halal

Minuman yang halal pada dasarnya dapat dibagi menjadi 4 bagian :

1. Semua jenis aiar atau cairan yang tidak membahayakan bagi kehidupan

manusia, baik membahayakan dari segi jasmani, akal, jiwa, maupun

aqidah.
2. Air atau cairan yang tidak memabukkan walaupun sebelumnya pernah

memabukkan seperti arak yang berubah menjadi cuka.

3. Air atau cairan itu bukan berupa benda najis atau benda suci yang terkena

najis.

4. Air atau cairan yang suci itu didapatkan dengan cara-cara yang halal yang

tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam.

Jenis Makanan Haram dalam Agama Islam

Acuan utama mengenai jenis makanan apa saja yang diharamkan untuk

dikonsumsi mengacu pada salah satu ayat di dalam Al Quran, yaitu:

ُ‫ة‬BBَ‫ير َو َما أُ ِه َّل لِ َغي ِْر هَّللا ِ بِ ِه َو ْال ُم ْنخَ نِقَةُ َو ْال َموْ قُو َذةُ َو ْال ُمتَ َر ِّدي‬
Bِ ‫ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوال َّد ُم َولَحْ ُم ْال ِخ ْن ِز‬
ْ ‫ُح ِّر َم‬

ٌ ‫م ۚ ٰ َذلِ ُك ْم فِ ْس‬Bِ ‫ب َوأَ ْن تَ ْستَ ْق ِس ُموا بِاأْل َ ْزاَل‬


‫ق‬ ُ ُّ‫يحةُ َو َما أَ َك َل ال َّسبُ ُع إِاَّل َما َذ َّك ْيتُ ْم َو َما ُذبِ َح َعلَى الن‬
ِ ‫ص‬ َ ‫َوالنَّ ِط‬

ُ ‫ت لَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوأَ ْت َم ْم‬


‫ت‬ ُ ‫وْ َم أَ ْك َم ْل‬BBَ‫وْ ِن ۚ ْالي‬BB‫اخ َش‬ َ ِ‫وْ َم يَئ‬BBَ‫ۗ ْالي‬
ْ ‫وْ هُ ْم َو‬BB‫رُوا ِم ْن ِدينِ ُك ْم فَاَل ت َْخ َش‬BBَ‫س الَّ ِذينَ َكف‬

َ ‫إِ َّن هَّللا‬B َ‫ف إِل ِ ْث ٍم ۙ ف‬ َ ‫يت لَ ُك ُم اإْل ِ ْساَل َم ِدينًا ۚ فَ َم ِن اضْ طُ َّر فِي َم ْخ َم‬
ٍ ِ‫ان‬BB‫ص ٍة َغ ْي َر ُمت ََج‬ ُ ‫ض‬ِ ‫َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِي َو َر‬

‫َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging

hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul,

yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu

menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan

(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan

anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa

untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka
dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu

agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai

Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa

sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang. (QS. Al-Ma’idah: 3)

Berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, di atas kita bisa jabarkan

apa saja jenis makanan yang haram dikonsumsi oleh orang islam, yaitu:

1. Bangkai Hewan

Bangkai adalah jenis makanan haram yang tidak boleh dimakan oleh kaum

muslimin. Bangkai yang dimaksud pada surat Al Maidah ayat 3 di atas adalah

hewan yang mati tidak wajar dan tidak melewati proses penyembelihan yang

sesuai syariat islam. Adapun jenis bangkai yang dimaksud adalah:

 Hewan yang mati dalam keadaan tercekik


 Hewan yang mati karena dipukul dengan tongkat, ditabrak, atau lain

sebagainya

 Hewan yang mati karena jatuh dari ketinggian

 Hewan yang mati karena ditanduk atau mati setelah bertengkar dengan

hewan lain

 Hewan yang mati karena diterkam binatang buas.

Namun, ada ketentuan tambahan mengenai hewan yang di atas ini. Jika

ditemukan hewan yang dimaksud masih dalam keadaan bernyawa, maka

sebaiknya langsung disembelih sesuai syariat supaya hewan tersebut menjadi halal

untuk dikonsumsi. Contohnya: sapi yang tertabrak mobil, jika diketahui

kondisinya masih bernyawa dan tidak mungkin diselamatkan lebih baik segera

sembelih secara syariat agar dagingnya bisa dikonsumsi.

Selain itu, Rasul juga menjelaskan bahwa potongan tubuh hewan yang masih

hidup juga disebut bangkai dan tidak boleh dikonsumsi. Hal ini sesuai sabda

beliau:

ٌ‫ َم ْيتَة‬ ‫فَ ِه َي‬ ٌ‫ َحيَّة‬ ‫ َو ِه َي‬ ‫ ْالبَ ِهي َم ِة‬ ‫ ِم ْن‬ ‫قُ ِط َع‬ ‫َما‬

“Apa yang dipotong dari binatang dalam keadaan hidup, maka sesuatu

tersebut adalah bangkai.” (HR. Abu Daud, No. 2858)

Ada dua jenis bangkai yang masih boleh dimakan oleh muslimin, yaitu

bangkai ikan dan belalang. Dalil mengenai dua jenis bangkai tersebut adalah

sabda Rasulullah berikut,

‫ َوالطِّ َحا ُل‬ ‫فَ ْال َكبِ ُد‬ ‫ان‬


ِ ‫ال َّد َم‬ ‫ َوأَ َّما‬ ‫د‬Bُ ‫ َو ْال َج َرا‬ ‫ُوت‬ ْ َّ‫أُ ِحل‬
ُ ‫فَ ْالح‬ ‫ ْال َم ْيتَتَا ِن‬ ‫فَأ َ َّما‬ ‫ َو َد َما ِن‬ ‫ َم ْيتَتَا ِن‬ ‫لَنَا‬ ‫ت‬
“Kami dihalalkan dua bangkai dan darah. Adapun dua bangkai tersebut adalah

ikan dan belalang. Sedangkan dua darah tersebut adalah hati dan limpa.” (HR.

Ibnu Majah, No. 3218)

2. Babi (Makanan Mengandung Babi)

Babi adalah jenis hewan yang tidak boleh dimakan. Yang diharamkan

adalah semua bagian tubuh dari babi, termasuk dagingnya, kulitnya, kukunya, dan

semuanya. Kenapa kita dilarang makan babi ? Karena sesungguhnya babi

memiliki banyak keburukan, salah satunya daging dan semua organ di dalam

tubuh babi mengandung racun dan zat berbahaya.

ْ َ‫طا ِع ٍم ي‬
ٍ ‫ط َع ُمهُ إِاَّل أَ ْن يَ ُكونَ َم ْيتَةً أَوْ َد ًما َم ْسفُوحًا أَوْ لَحْ َم ِخ ْن ِز‬
ُ‫ير فَإِنَّه‬ َّ َ‫قُلْ اَل أَ ِج ُد فِي َما أُو ِح َي ِإل‬
َ ‫ي ُم َح َّر ًما َعلَ ٰى‬

ُ
ٍ َ‫ِرجْ سٌ أَوْ فِ ْسقًا أ ِه َّل لِ َغي ِْر هَّللا ِ بِ ِه ۚ فَ َم ِن اضْ طُ َّر َغ ْي َر ب‬
‫اغ َواَل عَا ٍد فَإ ِ َّن َربَّكَ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬

Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,

sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau

makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi — karena

sesungguhnya semua itu kotor — atau binatang yang disembelih atas nama selain

Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak


menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya

Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-An’am: 145)

3. Makanan Terbuat dari Hewan Bertaring/Berkuku Tajam

Selain babi, ada jenis-jenis hewan lain yang tidak boleh dimakan oleh

orang islam, yaitu hewan yang punya taring dan kuku tajam yang bisa dipakai

untuk mencengkram mangsanya. Hewan yang punya taring dan atau berkuku

tajam yang tidak boleh dimakan oleh orang islam adalah:

 Anjing

 Kucing

 Serigala

 Beruang

 Singa

 Macan

 Burung rajawali, elang, atau gagak.


Selain itu, ada juga hewan berbisa (mengandung racun) yang tidak boleh

dimakan, yaitu seperti: ular, kalajengking, laba-laba, dan lain sebagainya.

4. Hewan yang Disembelih atas Nama Selain Allah

Hewan yang disembelih atas nama selain Allah tidak boleh dimakan oleh

orang islam. Tidak hanya itu, hewan yang disembelih tanpa mengucapkan apa-apa

pun juga tidak boleh dimakan. Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu Wa

Ta’ala berikut ini:

‫م‬Bْ ‫اطينَ لَيُوحُونَ إِلَ ٰى أَوْ لِيَائِ ِه ْم لِي َُجا ِدلُو ُك‬ ٌ ‫َواَل تَأْ ُكلُوا ِم َّما لَ ْم ي ُْذ َك ِر ا ْس ُم هَّللا ِ َعلَ ْي ِه َوإِنَّهُ لَفِ ْس‬
ِ َ‫ق ۗ َوإِ َّن ال َّشي‬

َ‫ۖ َوإِ ْن أَطَ ْعتُ ُموهُ ْم إِنَّ ُك ْم لَ ُم ْش ِر ُكون‬

Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama

Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah

suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya


agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya

kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik. (QS. Al-An’am: 121)

Inilah yang jadi dalil bahwa seorang muslim tidak boleh memakan daging

hasil sembelihan orang musyrik, majusi (penyembah berhala atau api), dan orang

murtad. Namun masih ada pengecualian, yaitu kita masih dibolehkan makan

daging yang disembelih oleh ahli kitab (Yahudi dan Nashrani). Asal kita tidak

tahu bahwa mereka menyembelih hewan tersebut atas nama selain Allah. Dalilnya

adalah:

ُ ‫صن‬
‫َات‬ َ ‫ات ۖ َوطَ َعا ُم الَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِكت‬
َ ْ‫َاب ِح ٌّل لَ ُك ْم َوطَ َعا ُم ُك ْم ِحلٌّ لَهُ ْم ۖ َو ْال ُمح‬ ُ َ‫ْاليَوْ َم أُ ِح َّل لَ ُك ُم الطَّيِّب‬

َ ‫َاب ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم إِ َذا آتَ ْيتُ ُموه َُّن أُج‬


ِ ْ‫ُوره َُّن ُمح‬
َ‫صنِين‬ َ ‫َات ِمنَ الَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِكت‬ َ ْ‫ت َو ْال ُمح‬
Bُ ‫صن‬ ِ ‫ِمنَ ْال ُم ْؤ ِمنَا‬

ِ ‫ين َواَل ُمتَّ ِخ ِذي أَ ْخدَا ٍن ۗ َو َم ْن يَ ْكفُرْ بِاإْل ِ ي َم‬


َ‫ان فَقَ ْد َحبِطَ َع َملُهُ َوه َُو فِي اآْل ِخ َر ِة ِمن‬ Bَ ‫َغي َْر ُم َسافِ ِح‬

ِ ‫ْالخ‬
َ‫َاس ِرين‬

Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan)

orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal

(pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga

kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang

menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu,

bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak

dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik.

Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam)

maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi.

(QS. Al-Ma’idah: 5)
Lalu apa hukumnya makan daging yang diimpor dari negara mayoritas

non muslim ? Hukumnya boleh dimakan jika hewan yang diimpor adalah hewan

laut (ikan). Karena ikan tetap boleh dikonsumsi meski tidak disembelih sesuai

syariat islam. Lalu untuk hewan darat seperti unta, sapi, kambing, dan lainnya jika

berasal dari negara mayoritas ahli kitab, maka dibolehkan. Namun jika mayoritas

dari negara non muslim dan bukan negara ahli kitab maka hukumnya haram.

5. Makanan untuk Berhala (Sesajian)

Hewan yang disembelih dan dipersembahkan untuk berhala (patung dan

lainnya) haram hukumnya untuk dimakan. Ini termasuk juga hewan yang

disembelih, atau jenis makanan lain yang diberikan (ditaruh) di kuburan dan ritual

musyrik lainnya. Maka Semuanya adalah haram. Berbeda dari poin nomor kelima,

meskipun pada awalnya daging yang diberikan hasil sembelihan sesuai syariat,
namun jika daging tersebut pada akhirnya diberikan untuk sesaji patung atau

berhala maka tetap saja tidak boleh dimakan.

Pemahaman yang harus diperhatikan mengenai masalah hewan sembelihan ini

adalah “Segala hewan sembelihan yang berasal dari orang yang sah untuk

menyembelih (muslim dan ahli kitab) maka hukum asalnya adalah selamat sampai

ada dalil yang menunjukkan bahwa hewan tersebut terlarang untuk

dikonsumsi.” Misalnya jika ketahuan daging tersebut disembelih untuk berhala

atau nama selain Allah, maka jelas saja diharamkan.

Pentingnya Mengetahui Makanan Haram

Apa pentingnya kita mengetahui makanan yang haram ? Pertama supaya

tidak terkena dosa. Setiap apa yang dilarang oleh Allah jika kita melanggarnya

otomatis akan mendapat dosa. Namun begitu, ada beberapa kondisi yang

membolehkan kita makan makanan yang diharamkan. Kedua, karena makan

makanan halal menggenapi berkah yang didapat saat kita makan dengan

memenuhi adab makan sesuai sunnah. Ketiga, konsekuensi makanan haram

sangat besar karena makanan haram bisa menjadi salah satu sebab doa sulit

terkabul.
Lalu mengapa kita mengutarakan masalah makanan yang haram ini di tengah-

tengah pembaca sekalian? Karena memang pembahasan ini teramat penting

terutama dalam masalah dikabulkan atau tidaknya doa. Jika seseorang

mengkonsumsi yang haram, akibatnya adalah doanya sulit terkabul. Sebagaimana

hal ini dapat kita lihat dalam hadits Abu Hurairah berikut ini,

َ‫أ‬ ‫( يَا‬ ‫ال‬
َ َ‫فَق‬  َ‫ ْال ُمرْ َسلِين‬ ‫بِ ِه‬ ‫أَ َم َر‬ ‫بِ َما‬  َ‫ ْال ُم ْؤ ِمنِين‬ ‫أَ َم َر‬ َ ‫هَّللا‬ ‫ َوإِ َّن‬ ‫طَيِّبًا‬ َّ‫إِال‬ ‫يَ ْقبَ ُل‬ َ‫ال‬  ٌ‫طَيِّب‬ َ ‫هَّللا‬ ‫إِ َّن‬  ُ‫النَّاس‬ ‫أَيُّهَا‬

)‫ َعلِي ٌم‬  َ‫تَ ْع َملُون‬ ‫بِ َما‬ ‫إِنِّى‬ ‫صالِحًا‬ ِ ‫الطَّيِّبَا‬  َ‫ ِمن‬ ‫ ُكلُوا‬ ‫الرُّ ُس ُل‬ ‫يُّهَا‬


َ  ‫ َوا ْع َملُوا‬ ‫ت‬

ِ ‫طَيِّبَا‬ ‫ ِم ْن‬ ‫ ُكلُوا‬ ‫آ َمنُوا‬  َ‫الَّ ِذين‬ ‫أَيُّهَا‬ ‫(يَا‬ ‫َوقَا َل‬


.» )‫ َرزَ ْقنَا ُك ْم‬ ‫ َما‬ ‫ت‬

ْ ‫ َو َم‬  ِّ‫ َرب‬ ‫يَا‬  ِّ‫ َرب‬ ‫يَا‬ ‫ال َّس َما ِء‬ ‫إِلَى‬ ‫يَ َد ْي ِه‬ ‫يَ ُم ُّد‬ ‫أَ ْغبَ َر‬ ‫ث‬
‫ َو َم‬ ‫ َح َرا ٌم‬ ُ‫ط َع ُمه‬ َ ‫أَ ْش َع‬ ‫ال َّسفَ َر‬ ‫يُ ِطي ُل‬ ‫ال َّرج َُل‬ ‫ َذ َك َر‬ ‫ثُ َّم‬

َ ِ‫لِ َذل‬  ُ‫يُ ْستَ َجاب‬ ‫فَأَنَّى‬ ‫ام‬Bِ ‫بِ ْال َح َر‬ ‫ى‬


‫ك‬ َ ‫ َو ُغ ِذ‬ ‫ َح َرا ٌم‬ ُ‫ َو َم ْلبَ ُسه‬ ‫ َح َرا ٌم‬ ُ‫ْش َربُه‬

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan

menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah

memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya

kepada para Rasul. Firman-Nya: ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang

baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang-
orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang Telah menceritakan

kepada kami telah kami rezekikan kepadamu.’” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi

wasallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena

jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu.

Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Tuhanku,

wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya

dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan

yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?.” (HR.

Muslim, No. 1015)

Minuman yang Haram

Semua minuman yang memabukkan atau apabila diminum menimbulkan

mudharat dan merusak badan, akal, jiwa, moral dan aqidah seperti arak, khamar,

dan sejenisnya.

Allah berfirman : Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi.

Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi

manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. (QS. Al-Baqarah :

219)

Dalam ayat lain Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman,

sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi

nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka

jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-

Maidah : 90)
Nabi SAW bersabda : “Sesuatu yang memabukkan dalam keadaan banyak,

maka dalam keadaan sedikit juga tetap haram.” (HR An-Nasa’i, Abu Dawud dan

Turmudzi).

Minuman dari benda najis atau benda yang terkena najis.

Minuman yang didapatkan dengan cara-cara yang tidak halan atau yang

bertentangan dengan ajaran Islam.

Anda mungkin juga menyukai