Anda di halaman 1dari 14

“MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN”

“SIAPA YANG PANTAS DISEBUT GURU”

OLEH :

NAMA : NADIA ULFA


NIM : E1M019055
KELAS : KIMIA/C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020
BAB I
PENAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan setiap upaya pendidikan. Itulah sebabnya setiap adanya inovasi pendidikan,
khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari
upaya pendidikan selalu bermuara pada faktor guru. Hal ini menunjukkan betapa eksisnya
peran guru dalam dunia pendidikan.

Demikian pun dalam upaya membelajarkan siswa guru dituntut memiliki multi
peran sehingga mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif.Agar dapat
mengajar dengan efektif. Guru harus meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa
(kuantitas) dan meningkatkan mutu (kualitas) mengajarnya.

Dalam kaitannya dengan meningkatkan kualitas guru agar ia menjadi


profesional dan bagaimana ia mendapat pengakuan dari negara. Ada beberapa hal yang
harus dimiliki oleh seorang guru agar pantas disebut sebagai guru sesuai dengan judul “
siapa yang pantas disebut guru”.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan guru?
b. Apa saja peran dan fungsi guru?
c. Apa yang harus dimiliki ole seorang guru untuk bisa disebut guru yang
pantas?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru
Pada umumnya pengertian guru adalah seorang tenaga pendidik yang
profesional, yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih,
memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.
Definisi seorang guru adalah seseorang yang mengabdikan dirinya untuk
mengajar ilmu, mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya agar
memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya tersebut. guru tidak hanya
mengajarkan pendidikan formal, tetapi juga pendidikan lainnya serta bisa
menjadi sosok yang teladan bagi murid-muridnya. Artinya kita bisa
memahami bahwa peran guru sangat penting dalam proses menciptakan
generasi penerus yang berkualitas, dalam hal intelektual dan juga akhlaknya.

Adapun pengertian guru menurut para ahli:


1. Menurut Noor Jamaluddin (1978: 1) Guru adalah pendidik, yaitu orang
dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan
kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar
mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan
tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di muka bumi, sebagai
makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri sendiri.
2. Menurut Peraturan Pemerintah Guru adalah jabatan fungsional, yaitu
kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan
hak seorang PNS dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan
tugasnya didasarkan keahlian atau keterampilan tertentu serta bersifat
mandiri.
3. Menurut Keputusan Men.Pan  Guru adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan pendidikan di sekolah.
4. Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.
B. Peran dan Fungsi Guru
Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang
peran guru yang harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi
dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan
Weinstein (1997).
Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan
identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena
itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup
tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Peran guru sebagai
pendidik (nurturer) berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih
lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan
orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan,
pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan
hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat
personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut
pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab
pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar
tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.

2. Guru Sebagai Pengajar


Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan
belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi,
kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal,
tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam
berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui
pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus
berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan
terampil dalam memecahkan masalah.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru


dalam pembelajaran, yaitu: Membuat ilustrasi, Mendefinisikan,
Menganalisis, Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan,
Menciptakan kepercayaan, Memberikan pandangan yang bervariasi,
Menyediakan media untuk mengkaji materi standar, Menyesuaikan
metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan.

Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-


guru harus senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan
meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika mempelajari
materi standar.

3. Guru Sebagai Pembimbing

Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang


berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas
kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya
menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas,
moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
Sebagai pembimbing perjalanan guru memerlukan kompetensi yang
tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut:
1) Guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi
yang hendak dicapai.
2) Guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran,
dan yang paling penting bahwa peserta didik melaksanakan
kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka
harus terlibat secara psikologis.
3) Guru harus memaknai kegiatan belajar.
4) Guru harus melaksanakan penilaian.

4. Guru Sebagai Pemimpin


Guru diharapkan mempunyai kepribadian dan ilmu
pengetahuan. Guru menjadi pemimpin bagi peserta didiknya. Ia akan
menjadi imam.

5. Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran


Guru harus mampu menguasai berbagai metode
pembelajaran.Selain itu, guru juga dituntut untuk selalu menambah
pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan
keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman.
 
6. Guru Sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan
semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat
kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak
mudah untuk ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja
pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta
didik serta orang disekitar lingkungannya yang menganggap atau
mengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
oleh guru: sikap dasar, bicara dan gaya bicara, kebiasaan bekerja, sikap
melalui pengalaman dan kesalahan, pakaian, hubungan kemanusiaan,
proses berfikir, perilaku neurotis, selera, keputusan, kesehatan, gaya
hidup secara umum.

Perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik, tetapi


peserta didik harus berani mengembangkan gaya hidup pribadinya
sendiri.Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa
yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya, kemudian
menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus diikuti
dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.
   

7. Sebagai Anggota Masyarakat


Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat.
Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan
disegala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan
kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya. Guru perlu juga
memiliki kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui
kemampuannya, antara lain melalui kegiatan olah raga, keagamaan dan
kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimiliki, sebab kalau tidak
pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang bersangkutan
kurang bisa diterima oleh masyarakat.

8. Guru sebagai administrator


Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi
juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran.
Guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi di sekolah.
Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi
teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar
perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang
dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar
dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah
melaksanakan tugasnya dengan baik.

9. Guru Sebagai Penasehat


Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi
orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai
penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk
menasehati orang.

Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk


membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya.
Agar guru dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan
penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi
kepribadian dan ilmu kesehatan mental.

10. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)


Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam
kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat
jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu dengan yang lain,
demikian halnya pengalaman orang tua memiliki arti lebih banyak
daripada nenek kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang,
secara psikologis berada jauh dari pengalaman manusia yang harus
dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan.

Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman


yang berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan
diterima oleh peserta didik. Sebagai jembatan antara generasi tua dan
genearasi muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru harus
menjadi pribadi yang terdidik.
11. Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam
pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan
menunjukkan proses kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan sesuatu
yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek dunia kehidupan di
sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan
sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang
atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.

Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk


menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik,
sehingga peserta didik akan menilaianya bahwa ia memang kreatif dan
tidak melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas menunjukkan
bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari
yang telah dikerjakan sebelumnya.

12. Guru Sebagai Emansipator


Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi
peserta didik, menghormati setiap insan dan menyadari bahwa
kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan. Guru
mengetahui bahwa pengalaman, pengakuan dan dorongan seringkali
membebaskan peserta didik dari “self image” yang tidak
menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan rendah diri.
Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta
didik yang dicampakkan secara moril dan mengalami berbagai
kesulitan dibangkitkan kembali menjadi pribadi yang percaya diri.
    
13. Guru Sebagai Evaluator
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang
paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan
hubungan, serta variable lain yang mempunyai arti apabila
berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat
dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Teknik apapun yang dipilih,
dalam penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang
meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

14. Guru Sebagai Kulminator


Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara
bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya
peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang
memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan
belajarnya. Di sini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai
evaluator.
Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa
dan serba tahu. Serta mampu mentransferkan kebisaan dan
pengetahuan pada muridnya dengan cara yang sesuai dengan
perkembangan dan potensi anak didik.
Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru.
Peran yang begitu berat dipikul di pundak guru hendaknya tidak
menjadikan calon guru mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-peran
tersebut harus menjadi tantangan dan motivasi bagi calon guru. Dia
harus menyadari bahwa di masyarakat harus ada yang menjalani peran
guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak akan terbangun dengan
utuh. Penuh ketimpangan dan akhirnya masyarakat tersebut bergerak
menuju kehancuran.

C. Hal – hal yang Harus Dimiliki Oleh Guru Profesional

Beberapa komponen yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam


menjalankan tugasnya sebagai guru yang professional, yaitu :

 Guru sebagai sumber belajar


Peran guru sebagai sumber belajar ini berkaitan dengan
penguasaan materi pelajaran dengan baik dan benar. Seorang Guru
yang professional yang menguasai bahan ajar dengan baik, maka ia
akan benar - benar berperan sebagai sumber belajar bagi peserta
didiknya. Jadi, apapun yang ditanyakan peserta didiknya mengenai
materi pelajaran maka ia akan dapat menjawabnya dengan tegas
dan penuh keyakinan. Sebagai sumber belajar, seorang guru harus
mempunyai referensi yang luas dibandingkan dengan peserta
didiknya.

 Guru sebagai fasilitator


Sebagai fasilitator, seorang guru berperan dalam memberikan
pelayanan terbaik untuk memudahkan siswanya dalam kegiatan
proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu memahami
berbagai media dan sumber belajar serta fungsinya masing masing.
Pemahaman tersebut sangatlah penting, karena belum tentu suatu
media cocok digunakan untuk mengajarkan semua bahan pelajaran.
Sehingga guru perlu memiliki keterampilan dalam merancang suatu
media pembelajaran. Karena dengan merancang akan
mempermudah proses belajar. Jadi, guru sudah tahu media mana
yang akan digunakan dalam penyampaian pelajaran. Bahkan guru
juga dituntut untuk dapat mengorganisasikan berbagai jenis media
serta dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar, termasuk
memanfaatkan teknologi informasi.

 Perkembangan teknologi informasi


Seorang guru dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan
teknologi yang mutakhir. Melalui teknologi informasi ini
memungkinkan guru dapat memilih media yang dianggap cocok
dalam menunjang proses pembelajaran. Jangan sampai seorang guru
gagap dalam menggunakan teknologi, karena guru harus dapat
memberikan contoh kepada siswanya. Selain itu seorang guru juga
dituntut mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan
berinteraksi kepada siswanya. Karena suatu pembelajaran tidak akan
berjalan dengan lancar apabila tidak ada interaksi antara guru dan
siswa. Kemampuan berkomunkasi sangatlah penting untuk
memudahkan siswa menangkap pesan yang telah disampaikan
sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar mereka.

 Guru sebagai pengelola


Sebagai pengelola seorang guru berperan dalam memberikan dan
menciptakan suasana atau keadaan belajar yang memungkinkan
siswa dapat belajar dengan nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang
baik diharapkan dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk
teradinya proses belajar seluruh siswa. Ketika seorang guru tidak
dapat menjaga kondisi kelas, maka para siswa tidak akan merasa
nyaman dalam kelas dan akan cepat bosan. Selain itu kelas yang
kondusif dapat meningkatkan motivasi belajar para siswa.

 Guru sebagai demonstrator


Sebagai demonstrator seorang guru harus dapat mempertunjukan
kepada siswa segala sesuatu yang membuat siswa lebih mengerti
dan memahami setiap pesan yang disampaikan. Sebagai
demonstrator berarti seorang guru harus mempunyai dan
menunjukan sifat - sifat terpuji dalam aspek kehiduan, dan guru juga
merupakan sosok ideal sebagai idola yang dapat diteladani para
siswanya.

Selain itu juga guru harus dapat menunjukan bagaimana cara


yang tepat agar setiap pelajaran atau hal yang disampaikan kepada
siswanya dapat dipahami dengan mudah oleh setiap siswa. Hal ini
berkaitan dengan pendekatan, strategi, metode serta model
pembelajaran yang di pilih dalam proses pembelajaran.

 Guru sebagai pembimbing


Seorang guru tidak dapat memaksakan agar muridnya menjadi
"ini" atau menjadi "itu" karena siswa akan tumbuh dan berkembang
sesuai dengan kemampuannya. Karena tugas guru adalah menjaga,
mengarahkan, dan membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang
sesuai potensinya masing masing. Untuk mengetahui potensi yang
ada dalam diri para siswanya, seorang guru haus dapat memahami
karakteristik setiap siswa yang di bimbingnya.
Misalnya memahami gaya dan kebiasaan belajar siswanya.
Dengan demikian guru akan mengetahui kemana arah potensi
peserta didik tersebut serta hal apa saja yang harus dipersiapkan oleh
siswanya dalam jangka panjang.

 Guru sebagai motivator


Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan aspek paling
utama yang sangat penting. Motivasi dapat berasal dari diri sendiri
atau dari orang lain. Sering kali siswa yang kurang berprestasi
bukan dikarenakan oleh kurangnya kemampuan, tetapi disebabkan
oleh kurangnya motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, untuk
memperoleh hasil belajar yang optimal seorang guru harus dapat
membangkitkan motivasi belajar siswanya.

 Guru sebagai evaluator


Seorang guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi
mengenai keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi
tidak hanya dilakukan terhadap hasil akhir pembelajaran, tetapi juga
dilakukan pada proses serta kemampuan siswa dalam suatu
pembelajaran.

Evaluasi ini bertujuan untuk menilai keberhasilan siswa dan


melalui evaluasi juga seorang guru dapat menentukan apakah siswa
yang diajarkan sudah memiliki kompetensi yang telah ditetapkan,
sehingga siswa tersebut berhak mendapat pembelajaran yang baru.

D. Kriteria untuk menjadi guru yang profesional

Guru adalah orang yang bekerja di bidang pendidikan serta ikut


bertanggung jawab dalam membantu tumbuh kembangkan anak-anak dalam
mencapai kedewasaan. Guru sebagai pendidik tidak hanya sebagai penyalur
dan pemindah kebudayaan bangsa kepada generasi penerus, akan tetapi lebih
dari itu yaitu sebagai pembina mental, membentuk moral dan membangun
keperibadian yang baik dan integral, sehingga keberadaannya kelak berguna
bagi nusa dan bangsa. Lebih jelasnya guru adalah pusat pelaksana kurikulum,
lebih mendalami, dan memahami ilmu pengetahuan mengenai peserta didik
serta sarjana pendidikan.

Saat ini banyak sekali yang menjadi guru namun bukan lulusan fkip,
padahal sudah jelas dinyatakan dalam permendiknas Nomor 16 Tahun 2007
mengenai kualifikasi akademik dan kompetensi guru. Standar kompetensi
guru dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu
kompetensi pedagogic, kepribadian, sosial, dan professional [1]. Itu telah
banyak diketahui oleh semua stoke holder namun sepertinya tidak di hiraukan
oleh semua pihak, sehingga kualitas pendidikan sampai saat ini belum
mengalami kemajuan diakibatkan dari kualitas guru itu sendiri.
Dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen maka guru
harus: 1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism, 2) Memiliki
kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan
bidang tugasnya, 3) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugasnya, 4) Mematuhi kode etik profesi, 5) Memiliki hak dan
kewajiban dalam melaksanakan tugas ,6) memperoleh penghasilan ditentukan
sesuai dengan prestasi kerjanya, 7) Memiliki kesempatan untuk
mengembangkan profesinya secara berkelanjutan, 8) Memperoleh
perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya dan 9)
Memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum.

Pada realitanya banyak guru yang tidak mengerti perannya sebagai


guru, tidak memahami apa yang akan di ajarkan, atau istilah lainnya
kebanyakan guru di Indonesia adalah guru dadakan yang mengajar karena
tidak ada pilihan lain. Pemerintah yang kurang peduli terhadap kualitas
pendidikan sehingga mereka yang tidak layak baik dari segi
profesionalitasnya, kepribadiannya serta latar belakang pendidikannya, selama
ini masih dibiarkan mewarnai dunia pendidikan, sehingga bagi guru yang
lulusan dari fkip atau sarjana pendidikan tidak memiliki kesempatan menjadi
guru, karena haknya untuk bekerja menjadi guru sudah diambil oleh mereka
yang sebenarnya tidak layak jadi guru apabila dilihat dari latar belakang
pendidikannya.

Lalu bagaimana dengan guru yang bukan sarjana pendidikan dan tidak
pernah belajar mengenai perkembangan peserta didik, micro teaching,
penelitian tindakan kelas, strategi pembelajaran, evaluasi pembelajaran,
kurikulum, rencana pelaksana pembelajaran, dapatkah disebut sebagi guru
professional sesuai dengan tuntutan UU? Sementara pemerintah mengatakan
bahwa standar kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian
sosial, dan professional. Sepertinya pemerintah mesti membuat peraturan baru
agar dunia pendidikan tidak diwarnai dengan guru dengan latar belakang yang
tidak sesuai dengan kebutuhan dunia pendidik.
KESIMPULAN
Guru adalah seseorang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada
anak didiknya dan bertanggung jawab untuk mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi anak didiknya agar
bermanfaat dimasa yang akan datang.
Seorang guru harus mengetahui peran dan fungsinya yaitu:
a. Guru Sebagai Pendidik
b. Guru Sebagai Pengajar
c. Guru Sebagai Pembimbing
d. Guru Sebagai Pemimpin
e. Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran
f. Guru Sebagai Model dan Teladan
g. Sebagai Anggota Masyarakat
h. Guru Sebagai Administrator
i. Guru Sebagai Penasehat
j. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
k. Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
l. Guru Sebagai Emansipator
m. Guru Sebagai Evaluator
n. Guru Sebagai Kulminator
Yang menjadi syarat untuk seorang guru yang profesional adalah:
1) Bahwa ia mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai seorang guru.
Seperti mengajar dan mendidik.
2) Seorang guru harus terus meningkatkan kualitas dirinya.
3) Standar yang dipersyaratkan oleh negara bahwakriteria minimal
berpendidikan sarjana atau diploma empat serta dilengkapi dengan
sertifikasi profesi.

Beberapa komponen yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam


menjalankan tugasnya sebagai guru yang professional, yaitu :
guru sebagai sumber belajar, guru sebagai fasilitator, guru sebagai pengelola,
guru sebagai demonstrator, guru sebagai pembimbing, guru sebagai motivator,
dan guru sebagai elevator.

Dalam permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 mengenai kualifikasi


akademik dan kompetensi guru. Standar kompetensi guru dikembangkan
secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogic,
kepribadian, sosial, dan professional. Dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen maka guru harus: 1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa,
dan idealism, 2) Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang
pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya, 3) Memiliki kompetensi yang
diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya, 4) Mematuhi kode etik profesi, 5)
Memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas ,6) memperoleh
penghasilan ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya, 7) Memiliki
kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan, 8)
Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya
dan 9) Memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/haerunnisa/570f277b6623bdc705ee1818/siapak
ah-yang-layak-disebut-sebagai-guru
https://www.kompasiana.com/liandrea/5b06a29f16835f5a433ef8a2/hal-hal-
yang-harus-dimiliki-sebagai-guru-professional
Sagala, Syaiful. 2009. KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN. Ikapi. Bandung.
Nurdin, Muhammmad. 2010. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta:
AR. Ruzz Media Group

Anda mungkin juga menyukai