PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha Mikro Kecil dan Menegah atau disingkat dengan UMKM adalah
Indonesia sebagai negara berkembang yang jumlah penduduk nya padat, Rosita
dan Jumingan (2012). UMKM menyediakan kesempatan kerja yang cukup luas
bagi masyarakat Indonesia dan dapat mengurangi kemiskinan yang selama ini
Pada era ini, dunia usaha mengalami kemajuan yang pesat, baik dalam
strategi dan metode yang tepat sehingga produknya dapat tetap bersaing dengan
pesaing dan memperoleh keuntungan sesuai dengan target yang telah di tetapkan
Indonesia.
Topik mengenai Usaha Mikro Kecil dan Menegah menjadi salah satu isu
hangat pada perekonomian Indonesia saat ini. Usaha Kecil dan Menengah secara
bawah. Kegiatan-kegiatan ekonomi dari Usaha Mikro kecil dan Menengah telah
kerja baru oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah akan berdampak secara
terjadinya krisis ekonomi yang pernah terjadi di tahun 1998 atau tahun 2008.
pihak asing, sehingga terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998 dan 2008 tidak
April 2013). Berdasarkan dari artikel ekonomi, produk hasil industry lokal dapat
merajai pasar domestik, kondisi ekonomi bangsa akan jauh lebih stabil dan kuat
maka telah di keluarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan
sehingga dapat di percaya dan diandalkan baik oleh pengurus maupun oleh
anggota UMKM dan pihak eksternal yang memiliki kepentingan lain yang
persepsi dari berbagai pihak muncul sebagai tanggapan atas tingkat efektifitas,
Entitas yang dapat menggunakan standar ini yakni entitas tanpa akuntabilitas
publik, yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan
serta entitas yang menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi
pengguna eksternal. Dengan adanya SAK EMKM ini kedepannya tentu sangat
merasa kesulitan dalam melakukan pencatatan terhadap apa yang terjadi pada
sebatas menghitung selisih antara uang masuk dengan uang yang keluar tanpa
melihat pengeluaran uang itu untuk apa atau dari alokasi kegiatan usaha atau non
usaha. Seringkali dalam skala usaha kecil, menengah, hasil usaha akan dikatakan
EMKM) dapat menjadi acuan yang lebih mudah bagi kalangan yang lebih luas
untuk menyusun laporan keuangan yang dapat diterima secara umum. Tingkat
kebutuhan SAK EMKM bagi UMKM masih sangat rendah, dan SAK EMKM
juga masih di anggap memberatkan bagi usaha kecil dan menengah. Hal ini di
masih banyak diatara mereka yang belum memahami pentinya pencatatan dan
pengelolaan laporan keuangan di dalam suatu usaha terkesan apa adannya. Hal
tersebut akan berdampak pada keberhasilan pengelola usaha kecil yang menjadi
dalam penelitian ini menunjukan bahwa catatan atas laporan keuangan yang
Berbasis SAK EMKM, namun lebih mengkaji ulang tentang Apakah memang
pernyataan ini hanya ada di Kota Palu atau juga ada dibeberapa daaerah atau
pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah dapat membuat suatu sistem
B. Rumusan Masalah
Apakah Pencatatan Akuntansi pada UMKM yang ada di Kota Palu telah
C. Tujuan Penelitian
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pencatatan Akuntansi pada
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan bahwa hasil dari penelitian ini dapat menjadi salah satu
pencatatan akuntansi dan laporan keuangan untuk Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.
2. Manfaat Praktis
pencatatan akuntansi dan laporan keuangan ini para pemilik Usaha Mikro
3. Kegunaan Penelitian
a. Bagi UMKM
untuk penelitian lebih lanjut dengan objek kajian yang lebih mendalam
mengenai UMKM.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Kepatuhan
orang lain, di definisikan sebagai suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan
berdasarkan keinginan orang lain atau melakukan apa-apa yang diminta oleh
orang lain. Kepatuhan mengacu pada perilaku yang terjadi sebagai respon
yang dapat menerima perintah dari orang lain. Kepatuhan ini sendiri dapat
taat terhadap sesuatu atau seseorang, misalnya kepatuhan terhadap norma social.
Tondok, et all (2012:2) mengartikan kepatuhan sebagai perilaku
pribadi. Seseorang lebih cenderug patuh pada hukum yang di anggap sesuai dan
peraturan karna otoritas penyusun hukum yang memiliki hak untuk mendikte
perilaku.
menggerakkan roda organisasi sehingga dapat berjalan sesuai dengan visi dan
aturan tata tertib, bahkan budaya dalam organisasi yang memberikan petunjuk
usaha, dua sudut pandang atau perspektif ini dapat dijabarkan dalam sudut
berkembang dunia saat ini agar perusahaan dapat terus bertahan semakin maju.
dari faktor ketaatan atau kepatuhan dari tiap anggota organisasi terhadap aturan
yang ada. Kualitas ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan dibedakan dalam tiga
etnis, yaitu :
di anutnya.
tersebut sudah sangat tinggi, sehingga sistem berjalan sesuai dengan aturan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan suatu entitas usaha yang
terus menjadi perhatian dan selalu mendapat prioritas oleh pemerintah. Menurut
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perseorangan atau badan
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung. Dari usaha menengah
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil
atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
1. Usaha Mikro
Puluh Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Usaha Kecil
Puluh Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 2.500.000.000,000,00
3. Usaha Menengah
(Dua Miliyar Lima Ratus Juta Rupiah) sampai dengan paling banyak
Kecil dan Menegah baru yang relatif sangat kecil jika dibandingkan dengan
membuka suatu Usaha Besar yang biayannya dapat mencapai ratusan atau
bahkan milyaran rupiah hanya untuk suatu Usaha Besar saja. Ini merupakan
usaha yang akan mereka tekuni. Bahkan sudah banyak cerita mengenai
usaha-usaha yang sukses dulu hanya bermodal dari kepercayaan, kerja keras,
dan semangat yang gigih. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan modal
kecil dan didukung dengan strategi yang tepat dapat berkembang menjadi
suatu usaha yang besar. Hal ini mematahkan anggapan bahwa untuk
memulai suatu usaha haruslah diawali dengan modal yang besar dan tidak
perkembangan usaha. Jika usaha Mikro, Kecil, dan Menengah baru akan
maka akan semakin besar pula tingkat penyerapan tenaga kerja sehingga
E. Hambatan UMKM
memadai.
5. Bunga kredit untuk investasi maupun modal kerja yang cukup tinggi.
Sedangkan yang termasuk dalam masalah non-finansial adalah sebagai
berikut :
pasar.
F. Jenis-Jenis Perusahaan
sebagai berikut :
bara.
manfaatnya.
ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan
sistem informasi yang digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi
sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi, kita bisa
yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambilan kebijakan
pemilik.
berikut :
dalam bidang akuntansi yang bergabung dalam suatu lembaga yaitu Ikatan
Keuangan (PSAK) adalah buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi
pedoman tentang segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi.
prosedur yang sudah di susun dan disahkan oleh lembaga resmi (Standard
memberikan tafsiran dan penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek
Keuangan (PSAK) berisi tata cara penyusunan laporan keuangan yang selalu
mengacu pada teori yang berlaku, atau dengan kata lain didasarkan pada
keuangan yang disusun oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang
sedang berlangsung dan telah disepakati (Konvensi) serta telah disahkan oleh
ETAP)
(ED-SAK-UKM)
ditunjukan untuk digunakan oleh entitas kecil dan menengah, yaitu entitas
kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi
kepadannya.
I. Laporan Keuangan
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
periode tertentu.”
terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuannya
arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
bagaimana kondisi sesungguhnya dari suatu usaha apakah usaha tersebut benar-
benar sehat, terlihat sehat, atau malah justru sedang berada dalam kondisi defisit
1. Asset
Asset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari
Liabilitas atau hutang adalah kewajiban dari masa kini entitas yang timbul
aliran arus kas keluar dari sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi.
3. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residul atas asset entitas setelah dikurangi semua
kewajiban.
dalam bentuk arus masuk atau peningkatan asset, atau penurunan kewajiban
periode pelaporan dalam bentuk arus keluar atau penurunan asset, atau
pemilik. Apa saja yang telah diberikan dan diambil oleh seseorang dalam
6. Arus kas
b. Piutang
c. Persediaan
d. Asset tetap
e. Utang usaha
f. Utang bank
g. Ekuitas
Laba rugi juga menyajikan penghasilan dan beban suatu entitas untuk
langsung atau tidak langsung terhadap kas. Laporan arus kas juga
menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas,
Entitas Mikro Kecil dan Menengah. SAK EMKM yang ditujukan untuk
sederhana bila dibandingkan dengan SAK ETAP. Dari sisi teknikal, SAK
EMKM murni menggunakan dasar pengukuran biaya historis sehinggga UMKM
cukup mencatat asset dan liabilitasnya sebesar biaya perolehannya. SAK EMKM
1. Definisi akun
a. Akun rill (ETAP) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, dimana
saldo akun dibawa dari suatu period eke periode berikutnya. Akun rill
(Ekuitas).
laba rugi. Akun nominal terdiri atas unsur beban dan pendapatan.
Menurut SAK ETAP, asset adalah sumber daya yang dikuasai entitas
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di
3. Akun Kewajiban
Kewajiban merupakan kewajiban entitas masa kini yang timbul akibat
1. Akun Ekuitas
semu kewajiban.
2. Akun Pendapatan
dan sewa.
3. Akun Beban
asset tetap.
yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada suatu organisasi adalah sebagai
berikut :
pengambilan keputusan.
transaksi keuangan. Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari tiga sub siste yaitu :
entitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). SAK EMKM ini lebih mudah
dipahami, berbeda dengan SAK Umum. Selain adanya SAK EMKM tersebut,
kemudahan lain bagi UMKM dalam hal pembukuan akuntansi adalah semakin
Neraca, sedangkan pada SAK Umum neraca berganti nama menjadi laporan
posisi keuangan. Selain itu pada SAK EMKM hanya menggunakan Laporan
Laba Rugi, sedangkan pada SAK Umum menggunakan Laporan Laba Rugi
menggunakan laporan yang sama yaitu, laporan perubahan ekuitas, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan keuangan. Perbedaan terpenting lainnya adalah ada
Khusus yang diperuntukan bagi entitas tanpa akuntabilitas public maka tidak
perlu menyajikan catatan atas laporan keuangan mengenai kondisi modal
perusahaan dan deviden secara detail, sedangkan SAK Umum yang memang
dilakukan, salah satunya adalah perlu meyakinkan public bahwa usaha yang
public (EMKM) yang mayoritas adalah perusahaan yang tergolong Usaha Kecil
diatas merupakan unit kegiatan yang telah melakukan aktivitas dan sahamnya
dimiliki oleh masyarakat atau dengan kata lain unit usaha yang dimiliki oleh
orang-orang perorangan atau sekelompok orang, dimana kegiatan dan modanya
masih terbatas.
Menengah.
1. Biaya Historis adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai
wajar dari pembayaran yang diberikan untuk memperoleh asset pada saat
perolehan. Kewajiban dicatatat sebesar kas atau setara kas yang diterima,
atau sebesar nilai wajar dari asset non kas yang diterima sebagai penukar
2. Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu asset,
dengan wajar.
M. Penelitian Terdahulu
Khusus untuk sektor UMKM yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
Pada tahun 2016 yang telah resmi berlaku pada Januari tahun 2018. Usaha
Mikro Kecil dan Menengah adalah sektor usaha yang banyak masyarakat
Indonesia terlibat di dalamnya, dimana hingga tahun 2015 sebanyak 57,6 Juta
mengetahui untung dan ruginya. Sementara dalam penelitian ini penulis ingin
keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM yang terdiri dari laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi, catatan atas laporan keuangan sudah sesuai
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mengamati apakah pencatatan akutansi usaha mikro kecil dan menengah di Kota
1. Populasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas tertentu yang
Populasi dalam penelitian ini adalah para pelaku Usaha Mikro Kecil dan
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh