Anda di halaman 1dari 11

Finance (Keuangan)

 10 Software/Aplikasi

1. Money Lover – Money Manager

Bila kamu ingin mengelola keuangan mulai dari mencatat pengeluaran harian, Money Lover
ini sangat cocok untuk digunakan.

Kemudahan yang ditawarkannya akan menjadi bantuan sendiri ketika digunakan.

Dengan selain mencatat pengeluaran harian, kamu juga bisa mengklasifikasikannya


berdasarkan kategori, entah itu transportasi, makan, dan sebagainya.

Money Lover juga bisa dijadikan sebagai pembuatan anggaran belanja/budget, mencatat
pemasukan, hingga menganalisa pengeluaran yang paling besar berdasarkan kategori.

Money Lover tersedia secara gratis maupun premium dan bisa diunduh melalui Playstore,
iTunes, bahkan Windows Store.

2. Monefy – Money Manager


Aplikasi pengelola keuangan yang kedua dalam daftar ini adalah Monefy.

Sebagian besar fungsinya dari Money Lover sebenarnya sama, hanya saja tampilan dan
pengalaman penggunaan tentu akan berbeda.

Monefy menawarkan kesederhanaan tampilan dengan visualisasi yang bagus, sehingga bila
kamu lebih suka menganalisa keuangan kamu lewat bentuk visual, Monefy cocok dijadikan
acuan.

Monefy dilengkapi widget sehingga kamu bisa dengan mudah mengatur keuangan langsung
dari home screen.

Mengklasifikasikan bentuk pengeluaran atau budget juga bisa lebih mudah, dan kamu bisa
menyingkronkan data kamu ke penyimpanan cloud Dropbox.

3. Realbyte Money Manager Expense & Budget


Money Manager yang satu ini sepertinya cukup populer di bidangnya.

Dengan aplikasi pengelola keuangan ini, mengelola keuangan bukanlah sesuatu yang rumit
lagi.

Fitur yang ditawarkannya sudah lengkap sehingga kamu bisa langsung menggunakannya untuk
kebutuhan dasar, seperti mencatat pengeluaran, menentukan anggaran belanja bulanan, hingga
menentukan target uang yang harus terkumpul dalam beberapa periode.

4. Teman Bisnis – Aplikasi Pencatatan Keuangan Bisnis

Sedikit berbeda, aplikasi pengelola keuangan ini diperuntukan untuk para pemilik bisnis,
terutama kamu yang masih baru memulai.

Nah, di aplikasi TemanBisnis ini kam bisa mencatat segala pemasukan dan pengeluaran dari
beragam sumber, yang bisa dikelompokan dalam berbagai kategori.

Tak hanya itu, melaui aplikasi ini kamu pun bisa mencatat transaksi kredit atau utang, bahkan
secara otomatis menghitung laporan keuangan seperti laba/rugi, utang/piutang dan arus kas.

Kamu yang baru memulai bisnis, bisa unduh aplikasi ini untuk membantu mengatur keuangan.
5. AndroMoney (Expense Track)

Aplikasi pengelola keuangan populer lainnya adalah AndroMoney, dan bila kamu yang sudah
pernah mencoba mengelola keuangan lewat aplikasi mungkin sudah pernah mendengar
namanya, paling tidak sekali.

AndroMoney terbilang lengkap sebagai sebuah aplikasi pengelola keuangan, karena, berbagai
fitur yang dimiliki oleh aplikasi pesaing, seperti yang sudah disebutkan di atas, bisa kamu
gunakan dengan AndroMoney.

Selain fitur yang lengkap, tampilan yang ditawarkan juga minimalis, sehingga kamu tidak perlu
pusing dan merasa rumit melihat angka yang banyak jumlahnya ketika menggunakannya.

AndroMoney didesain untuk memudahkan penggunaan.

6. Wallet – Money, Budget, Finance & Expense Tracker


Selanjutnya ada Wallet yang memiliki fitur unggulan yaitu sinkronisasi dengan akun online
banking dari berbagai bank.

Dengan adanya fitur ini, memungkinkan wallet untuk merekam transaksi yang kamu lakukan
secara otomatis, sehingga kamu tak perlu mencatatnya secara manual.

Aplikasi pengatur keuangan ini sebenarnya sama dengan yang lain, tetapi kalau melalui Wallet,
kamu bisa mengimpor data transaksi atau rekening dari file CSV atau Excel.

Tak hanya itu, dalam aplikasi ini juga terdapat fitur perencanaan pembayaran di masa depan,
lengkap dengan pengingat supaya tidak lupa.

Kamu bisa unduh aplikasi ini secara gratis, tapi tentu tak bisa mengakses semua fitur.

7. Fast Budget – Expense & Money Manager

Jika ingin aplikasi pengelola yang lebih berwarna kamu bisa pilih Fast Budget.

Aplikasi ini memang mengdepankan tampilan yang memanjakan mata, dengan efek animasi
dan beraha, icon menarik.
Di aplikasi ini kamu bisa melihat overview atau sumarry dari beragam budget yang dikeluarkan
berdasarkan kategori.

Adapun, kategori pengeluaran bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan di mana kamu bisa
menambahkan atau edit yang sudah ada.

8. 1Money – Expense Tracker, Money Manager, Budget

Bisa dibilang, aplikasi pengelola keuangan ini adalah gabungan antara kesederhanaan Monefy
dan Money Lover yang sangat fungsional.

Dalam sisi desain user interface nya, 1Money dikenal sedeerhana, tapi fitur yang ditawarkan
di dalamnya cukup kompleks.

Secara fitur, sebenenarnya 1 Money cukup umum seperti aplikasi lainnya, dan kamu pun bisa
mendapatkannya secara gratis di play store.

Tapi, untuk bisa mengakses kategori pengeluaran secara lebih banyak, kamu harus upgrade ke
versi berbayar.

9. Draw Puzzle Game – Money Manager


 Rangkuman 5 Artikel

Setelah mengembangkan game, Draw Puzzle Game juga mengembangkan sebuah aplikasi
pengelola keuangan.

Responnya juga cukup positif, karena telah diunduh oleh lebih dari 150,000 orang.

Dalam sisi desain, aplikasi ini mengedepankan tampilan yang mudah digunakan, simple
dan fun. Bagi kamu para milenial, pasti akan sangat menyukainya.

Hal menarik lainnya kamu bisa lho mensinkronasikan pengeluaran seperti netflix, belanja, dan
lainnya.

Di luar itu, aplikasi ini secara fungsi umum sama seperti yang lainnya, kok.

10. Microsoft Excel atau Google Sheets

Bila kamu selama ini sudah sering menggunakan atau sudah sangat akrab dengan Microsoft
Excel, kamu bisa mengunduhnya di smartphone kamu dan gunakan sebagai buku akuntansi
kamu.
Sebagai alternatif, kamu juga bisa menggunakan Google Sheets agar lebih mudah terintegrasi
dengan akun Google kamu, teristimewa bagi kamu pengguna Android.

Dengan memberikan pencerahan kepada sesama tentang perencanaan keuangan. Jadi,


masyarakat dapat menjaga kondisi finansial mereka bila terjadi risiko kehidupan.

Yang disayangkan adalah kebanyakan agen asuransi cenderung menjelaskan pentingnya


asuransi dan kemudian berusaha menutup pembicaraan dengan keputusan klien untuk
bergabung.

Sehingga wajar sebagian orang yang belum paham akhirnya ‘kapok’ bergaul dengan
asuransi. Tetapi kondisinya akan berbeda dengan para pegawai diperusahaan profesional yang
memfasilitasi karyawan mereka dengan asuransi kesehatan.

Dengan manfaat dan prosedur yang sudah mereka rasakan, karyawan cenderung lebih terbuka
menerima informasi mengenai produk-produk yang ditawarkan oleh agen-agen asuransi.

Sebagai milenial dengan rentang usia 25 tahun hingga 37 tahun pastilah kebutuhan hidup
sangat besar dan cenderung tidak mengalami penyakit yang serius.

Jika melihat dari sisi kebutuhan para milenial dalam jangka pendek, ada baiknya jika
memilih coverage yang tidak terlalu besar.

Asuransi yang paling menguntungkan adalah asuransi dengan investasi dimana Anda dapat
mengambil coverage lost yang dibayarkan apabila melakukan klaim.

Seperti perhitungan pada poin 1, maka kamu juga perlu membuat strategi baru bagaimana
meningkatkan closing-an dan jumlah premi yang wajar untuk setiap client.

Perlu diingat, sebagai agen asuransi kamu memiliki tanggung jawab untuk produk asuransimu.
Jangan asalkan mencapai target kemudian client ini tidak ‘diurus’ lagi.

Demi memperpanjang rejekimu, kamu perlu memberikan pelayanan yang mumpuni. Baik
mengenai informasi maupun hal-hal lain yang dapat kamu bantu.
Tentu saja menjadi seorang freelancer harus memiliki motivasi serta semangat yang kuat.
Bagaimana tidak setiap bulannya setidaknya kamu harus memiliki satu pekerjaan dari klien
untuk bisa menyambung karir dan kehidupanmu sehari-hari.

Belum lagi kamu juga harus berlomba dengan para freelancer lainnya yang tentu membutuhkan
pekerjaan.

Nah selain networking, seorang freelancer harus pintar dalam mempromosikan diri supaya bisa
mendapatkan pekerjaan dengan mudah. Oleh sebab itu, portofolio menjadi hal yang penting
untuk diperhatikan.

Maksimalkan portofolio tersebut dengan berbagai karya serta pencapaian yang telah kamu
dapatkan serta berhubungan dengan keahlian yang akan kamu tawarkan. Entah itu berprofesi
sebagai fotografer, penulis/content writer, perias, freelance model, designer,
konsultan, programmer, dan lain-lain.

 Catatan Ke-2 Isi Vidio

1. Pisahkan Uang Usaha dan Pribadi


Tidak sedikit kasus tentang uang usaha yang digunakan untuk kebutuhan pribadi sang owner.
Parahnya lagi, uang yang digunakan tersebut tidak ketahui secara pasti berapa jumlahnya.
Alhasil, modal yang dimiliki menjadi semakin berkurang tanpa terasa sehingga kegiatan usaha
yang dijalankan menjadi oleng dan bangkrut. Hal ini seringkali terjadi dan menjadi penyebab
kegagalan usaha yang paling dominan.
2. Meminimalisir Hutang Usaha
Bagi Anda yang memiliki kegiatan usaha terutama masih dalam masa rintisan, sangat tidak
dianjurkan untuk menggunakan modal dari hutang. Terlebih lagi jika Anda belum mengetahui
kepastian dari prospek usaha yang dijalankan untuk kedepannya.
3. Pisahkan antara Kasir dengan Bagian Akunting
Cara mengelola keuangan usaha yang tepat adalah dengan membuat sistem pengendalian
keuangan yang meminimalisir terjadinya fraud atau kecurangan. Salah satu caranya ialah
dengan memisahkan antara bagian kasir dengan akunting.
Kasir memiliki wewenang untuk menerima uang dari hasil penjualan barang atau jasa.
Dikhawatirkan jika uang yang ada di kasir justru digunakan oleh yang bersangkutan untuk
kebutuhan pribadinya.
4. Membuat Laporan Keuangan
Laporan keuangan menjadi hal yang sangat urgen dalam pengelolaan keuangan suatu usaha.
Tanpa adanya laporan keuangan maka kemungkinannya sangat kecil usaha yang dijalankan
bisa maju.
Pembukuan tersebut sangat membantu bagi pihak management dalam membuat strategi bisnis
yang tepat untuk mengembangkan usahanya. Paling tidak Anda membuat laporan arus kas yang
terjadi.
Sebagai bagian dari laporan keuangan, arus kas perusahaan sangat membantu untuk
mengetahui perjalanan kas yang masuk dan keluar.
5. Membuat Anggaran Perusahaan
Anggaran perusahaan juga menjadi cara untuk melakukan pengelolaan serta pengawasan
terhadap keuangan usaha. Sayangnya, pembuatan anggaran belum diterapkan oleh sebagian
besar usaha terutama yang masih dalam taraf UKM.
Hal ini menjadi salah satu faktor yang memicu kegagalan dalam berbisnis. Salah satu alasan
yang menjadi penghalang dibuatnya anggaran adalah karena keterbatasan sumber daya
manusia yang dimiliki.
6. Tentukan Target Financial
Tidak ada kata terlambat untuk membuat target financial untuk bisnis atau usaha yang sedang
Anda jalankan. Sebagai pemilik usaha, tentunya Anda tahu persis target atau pencapaian yang
ingin diraih.
Berapa income serta buyer yang ingin diperoleh dalam satu tahun terakhir. Wewenang ini
tentunya menjadi ranah Anda sebagai owner karena karyawan umumnya hanya menjalankan
apa yang diperintah.
7. Pergunakan Laba dengan Bijak
Laba menjadi income yang paling dinanti-nantikan karena dinilai sebagai tolak ukur
keberhasilan suatu usaha. Namun, sangat disayangkan jika pada akhirnya laba yang diperoleh
hanya digunakan sepenuhnya untuk kebutuhan pribadi. Alangkah baiknya jika penghasilan
yang diperoleh dapat digunakan dengan lebih bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai