Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

PENERAPAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA

Disusun Oleh :

Triesha Rizkyta (5215144160)

FAKULTAS TEKNIK
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA JAKARTA
2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN

Satuan Pendidikan : SMK Dinamika Pembangunan 1 Jakarta


Tahun Pelajaran : 2016/2017
Kelas/ Semester : XI / Satu
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Paket Keahlian : Teknik Audio Video
Mata Pelajaran : V4 (Penerapan Rangkaian Elektronika)
Topik : Rangkaian sensor dan tranduser
Pertemuan ke : 4
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit.

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar
1.1.________________________________________________________________________Memahami
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
1.2.________________________________________________________________________Mendeskrip
alam.
1.3.________________________________________________________________________Mengenalka
sehari – hari.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, telti, cermat,
tekun, hati – hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli
lingkungan ) dalam beraktivitas sehari – hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari – hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
4.3 Menguji kompnen sensor transduser pada rangkaian elektronika
Indikator :
4.3.1. Menggambarkan susunan fisis, symbol untuk menjelaskan prinsip kerja,
karakteristik macam-macam komponen sensor dan transduser pada rangkaian
elektronika analog dan digital.
4.3.2. Melakukan eksperimen macam-macam komponen sensor dan transduser pada
rangkaian elektronika analog dan digital menggunakan perangkat lunak dan
pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.3.3. Menggunakan datasheet macam-macam komponen sensor dan transduser untuk
keperluan pengujian perangkat keras.
4.3.4. Mencoba dan menerapkan metode pencarian kesalahan macam-macam komponen
sensor dan transduser pada rangkaian elektronika analog dan digital.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian Sensor dan transduser dengan benar
2. Siswa dapat menuliskan fungsi Sensor dengan benar.
3. Siswa dapat menuliskan simbol Sensor dengan benar.
4. Siswa dapat menuliskan penerapan Sensor dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
Pengertian Transducer
Transduser adalah suatu piranti yang dapat mengubah suatu energi ke energi yang lain.
Bagian masukan dari transduser disebut sensor, karena sensor berfungsi untuk mengubah
variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi s u a t u tegangan dan arus listrik.
Berdasarkan metoda pengubah energinya transduser diklasifikasikan menjadi 2 jenis,
yaitu :
1. Jenis transduser pembangkit sendiri (Self Generating Type) yang menghasilkan
tegangan atau arus analog bila dirangsang dengan suatu bentuk fisis energi,
transduser jenis ini tidak memerlukan daya dari luar untuk mendapatkan arus atau
tegangan analog tersebut. Contoh Thermocouple dan Fotofoltaic.

2. Transduser yang memerlukan daya dari luar untuk mendapatkan tegangan dan arus
keluaran disebut transduser pasif. Contoh thermistor, RTD, d a n LVDT.

Berdasarkan sifat-sifat dasar keluarannya transduser dapat diklasifikasikan menjadi 5


jenis, yaitu :
1. Perubahan resistansi
Besaran-besaran yang diindera manghasilkan perubahan resistansi pada keluarannya.
Contohnya pada RTD, dan thermistor.
2. Perubahan kapasitansi
Besaran-besaran yang diindera menghasilkan perubahan kapasitansi pada
keluarannya, contohnya adalah Transduser yang digunakan untuk mendeteksi
perubahan kelembaban relatif. Prinsip kerja dari transduser ini berdasar pada
perubahan kelembaban akan mengakibatkan perubahan konstanta dielektrik medium
dan perbahan konstanta dielektrik medium akan mengakibatkan perubahan
kapasitansi.
3. Perubahan induktansi
Besaran-besaran yang diindera menghasilkan perubahan induktansi pada keluarannya,
contohnya adalah Transduser yang digunakan untuk mendeteksi perubahan gaya.
Prinsip kerja dari transduser ini adalah dengan mengubah induktansi dari sepasang
kumparan atau dengan mengubah induktansi kumparan tunggal. Dengan
mengubah jangkar feromagnetik yang digeser oleh gaya yang akan diukur,
dengan mengubah fermeabilitas medium.
4. Menghasilkan arus listrik
Besaran-besaran yang diindera menghasilkan perubahan arus pada keluarannya,
sebagai contoh Fotolistrik. Prinsip kerja dari transduser ini adalah dengan mengubah
intensitas listrik menjadi arus listrik.
5. Menghasilkan tegangan listrik
Besaran-besaran yang diindera menghasilkan perubahan tegangan pada keluarannya,
sebagai contoh thermokopel dan tacho generator.

Pengertian sensor

Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk membaca besaran mekanis,
magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan
untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian.

Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik antara lain sensor
cahaya, sensor suhu, dan sensor tekanan.

1) Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energy sinar langsung menjadi energy
listrik. Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN dengan lapisan P
yang transparan. Jika ada cahaya pada lapisan transparan P akan menyebabkan gerakan
electron antara bagian P dan N, jadi menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 0,5 volt
per sel pada sinar matahari penuh. Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinar/cahaya seperti
pada gambar 1.

Gambar 1.Cahaya pada sel fotovoltaik menghasilkan tegangan

b) Fotokonduktif

(a)                                     (b)

Gambar 2.(a) Sel Foto konduktif; (b) Cahaya pada sel foto
konduktif mengubah harga resistansi

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan


perubahan tahanan sel. Apabila permukaan alat ini gelap maka
tahanan alat menjadi tinggi. Ketika menyala dengan terang
tahanan turun pada tingkat harga yang rendah. Seperti terlihat 
pada gambar 2.

c) Photodioda
Photodioda atau bisa juga disebut dioda foto adalah semacam komponen dioda yg berfungsi
sebagai pendeteksi cahaya. Sama juga dengan dioda lainnya, komponen jenis ini juga punya
P-N, bedanya cuma lebih dibuat untuk lebih sensitif kepada cahaya. Photodioda ini
dipengaruhi jenis-jenis cahaya tertentu, misalnya saja adalah sinar x; cahaya matahari; infra
merah; bahkan sampai ultra ungu. Fungsi foto dioda ini juga bermacam-macam, contohnya
bisa kita gunakan untuk mengukur cahaya suatu digital kamera; sensor pada alat-alat medis;
bisa juga untuk menghitung secara otomatis jumlah kendaraan yang lewat di jalan tol.

2) Sensor Suhu

a. Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda


disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk “hot” atau sambungan pengukuran yang
ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan sambungan referensi. Perbedaan suhu
antara sambungan pengukuran dengan sambungan referensi harus muncul untuk alat ini
sehingga berfungsi sebagai thermocouple.

(a)                                                                     (b)

Gambar 3. (a)Thermocouple ; (b) Simbol thermocouple

b. Resistant Temperature Detector = RTD)


Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detector suhu tahanan
(resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari logam yang bervariasi
sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dan  dapat diulang lagi
sehingga  memungkinkan pengukuran suhu yang  konsisten  melalui  pendeteksian tahanan.
Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina karena kelinearan, stabilitas dan
reproduksibilitas.

(a)   (b)

Gambar 4. (a) Detektorsuhutahanan (b) Simbol RTD

c. Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu
negatif. Karena suhu meningkat, tahanan menurun dan sebaliknya. Thermistor sangat peka
(perubahan tahanan sebesar 5 % per ³C) oleh karena itu mampu mendeteksi perubahan kecil
di dalam suhu.

Gambar 5. Thermistor

4) Sensor Magnet

Disebut juga Relai Buluh adalah Alat yang akan terpengaruh Medan Magnet dan akan
memberikan perubahan kondisi pada keluaran, seperti layaknya saklar dua kondisi
(on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet disekitarnya. Biasanya sensor ini
dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap
maupun uap.

Sensor ini akan bekerja ketika jenis konduktor berada/mempengaruhi keberadaan medan
magnet sehingga magent dapat tertarik atau tertolak sesuai pengaruh yang diberikan.
Contoh Aplikasi :

Alat yang populer saat ini adalah Maglev (Magnet Letivation),  Alat ini diterapkan pada
pintu mobil maupun pintu hotel karena alat ini berfungsi sebagai sensor maka akan
mendeteksi penghantar yang sedang mendekat. Apakah cocok atau tidak, jika tidak tentu
tidak akan membuka pintunya.

Adapun komponen utama dalam sebuah rangkaian sensor adalah IC (Integrated


Circuit) sensor. Salah satu IC sensor yang sering digunakan adalah IC jenis LM 358. LM 358
merupakan suatu IC Opperational Amplifier, dengan empat input (inverting dan not-
inverting). IC LM 358 berfungsi sebagai comparator atau pembanding. Jadi, tegangan antara
photodioda dan tegangan referensi (dalam hal ini menggunakan potensiometer)
dibandingkan. Jika tegangan referensi dihubungkan ke inverting dan lebih besar nilai
tegangannya, maka hasil outputnya mendekati VCC, begitu pula sebaliknya. Jika
dihubungkan ke not-inverting dan lebih besar tegangannya maka outputnya akan mendekati
nol.
Sensor analog biasanya dalam pengaplikasiannya sering menghadapi beberapa macam
gangguan. Sensor mempunyai impedansi dan jangkauan tegangan keluaranyang tidak selalu
kompatibel dengan perangkat data yang digunakan. Sensor garis yang output-nya analog
perlu dikuatkan agar memiliki jangkauan yang maksimal. Untuk itulah diperlukan suatu
bentuk penyelarasan sinyal antara sensor dengan mikrokontroler (H. Andrianto, 2008).
IC LM 358 termasuk dalam salah satu jenis IC Operational Amplifier. Op-amp
merupakan salah satu jenis komponen analog yang paling banyak digunakan dalam berbagai
aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi-aplikasi op-amp antara lain adalah rangkaian
inverter, non-inverter, integrator dan differensiator.
Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif
dan feedback positif dimana Feedback negatif pada op-amp memegang peranan penting.
Secara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif
menghasilkan penguatan yang dapat terukur. Op-amp umumnya adalah rangkaian penguat
differential, memiliki penguatan yang sangat tinggi dan biasanya menggunakan umpan balik
untuk memperbaiki stabilitas tegangan. IC LM 358mempunyai 2 input (Inverting dan Non
Inverting). IC LM358dapat bekerja pada tegangan antara 2 V sampai tegangan 36 V.
Gambar 1 menjelaskan struktur dari IC LM358 yang memiliki 2 input (Inverting dan Non
Inverting) .
Gambar 1. IC LM 358

Sebuah differential amplifier (penguat diferensial) memiliki 2 input masukan yaitu


input inverting (V-) bertanda negatif yang disebut dengan terminal membalik dan input non-
inverting (V+) bertanda positif yang disebut dengan terminal tak membalik. Gambar 2
menunjukkan simbol Op-Amp.

Gambar 2. SIMBOL OP-AMP


PRAKTIKUM

Rangkaian Sensor LM358 Aktif Low

Rangkaian sensor ini adalah rangkaian sensor aktif low, agar keluaran dari sensor tetap stabil
maka diberikan resistor pull-up dan Led sebagai indikator. Sensor ini aktif pada keadaan 0,
jika terhalang maka akan memberikan keluaran 1. 
Komponen :
R1,R3   : 220
R2         : 10K
Trimpot  : 10K
IC1        : LM358
IR          : Infrared
PD         : PhotoDiode

Rangkaian Sensor LM358 Aktif High


 
Rangkaian sensor ini adalah rangkaian sensor aktif high, agar keluaran dari sensor tetap
tinggi maka diberikan resistor pull-up dan Led sebagai indikator. Sensor ini aktif pada
keadaan 1, jika terhalang maka akan memberikan keluaran 0. 
Komponen :
R1,R3   : 220
R2         : 10K
Trimpot  : 10K
IC1        : LM358
IR          : Infrared
PD         : PhotoDiode

Penerapan sensor cahaya

E. Strategi dan Metode Pembelajaran.


 Strategi Pembelajaran : Inquiry
 Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab.

F. Alat, Media, dan Sumber Belajar


 Alat : LCD Proyektor, Laptop, dan Papan tulis.
 Media Pembelajaran : Power Point.
 Sumber belajar : Ebook Penerapan Rangkaian Elektronika.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke – 8
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
1. Siswa melakukan piket dikelas
2. Ketua kelas memimpin doa sebelum memulai
pelajaran
Pendahuluan 20 Menit
3. Guru membaca daftar hadir siswa
4. Guru menyampaikan materi dan tujuan
pembelajaran
Mengamati :
1. Siswa menyimak penjelasan dari guru mengenai
sensor dan transduser
2. Guru memperhatikan perilaku siswa saat sedang
dijelaskan.
Menanya :
1. Siswa berdiskusi atau bertanya jawab dengan
guru setelah dijelaskan tentang materi yang sudah
dijelaskan oleh guru
Mengeksplorasi :
Inti 1. Guru memberikan soal – soal untuk mengukur 50 Menit
seberapa mengerti siswa tentang materi
2. Siswa mengerjakan soal – soal .
Mengasosiasi :
1. Siswa membuat kesimpulan tentang sensor dan
transduser
Mengkomunikasikan :
1. Para siswa berdiskusi kembali dengan guru
tentang materi yang diberikan oleh guru.
2. Guru menilai kemampuan siswa dalam
memahami materi yang diberikan guru
1. Guru memberikan kesimpulan tentang sensor dan
transduser
Penutup 10 menit
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar mengajar.
3. Ketua kelas memimpin doa penutup .

4. Penilaian Hasil Belajar


Tes Formatif
Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan perbedaan dari Sensor dan transduser!
2. Tuliskan 3 macam sensor, simbol dan fungsinya!
3. Sebutkan salah satu penerapan Sensor!
Kunci Jawaban :
1. Sensor adalah alat/komponen yang digunakan sebagai pengindra
Transduser itu adalah suatu alat yang fungsinya itu mengubah suatu energi ke
energi lain, salah satu contohnya adalah sensor
2. A. Fotosel sebagai pengubah energi sinar langsung menjadi energy listrik

B. LDR sebagai pengubah energy cahaya menjadi energy listrik

C. Photodioda sebagai pengubah energy cahaya menjadi energy listrik

3. Penerapan sensor cahaya

Format Penilaian
Pengetahuan (20%) Keterampilan
Sikap (30%)
1 (30Poin) 2 (30Poin) 3 (40Poin) (50%)

Mengetahui Jakarta, 31 Agustus 2017


Guru Pamong Mahasiswa
Mangaranap Gultom S.Pd Triesha Rizkyta

Anda mungkin juga menyukai