Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

AKUN
TABILI
TAS

NAMA : dr. SAIDAH MAFISAH


NIP : 19921201 201903 2 010
UNIT KERJA : PUSKESMAS WAKADIA
INSTANSI : PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
KELAS :A
TUGAS DARI TONTONAN VIDEO (SLIDE 26)
1. Nilai-nilai publik yang terdapat dalam video !
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok
dan pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintah dan pelayanan publik
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintah.
Dalam video tersebut Jaya sebagai PNS telah melakukan nilai-nilai publik
tersebut, dimana dimana dia mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar
terjadi konflik kepentingan, memperlakukan warga Negara secara sama dan adil,
konsisten dan mencegah dan menghindar dalam politik praktis.

2. Bagaimana dengan aspek-aspek akuntabilitas?


a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan maksudnya adalah hubungan dua
pihak antara individu/kelompok/institusi dengan Negara dan masyarakat yang
mana hubungan yang terjadi adalah hubungan yang bertanggung jawab antara
kedua belah pihak.
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil dimana hasil yang diharapkan adalah
perilaku aparat yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan yakni laporan kinerja yang
berarti bahwa apabila individu/kelompok/institusi memberikan laporan kinerja
menunjukan bahwa individu/kelompok/institusi mampu memberikan bukti
nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan.
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi maksudnya bahwa setiap kewajiban
menunjukkan tanggung jawab dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi
berupa penghargaan atau sanksi.
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja yakni dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
Dalam video tersebut, Jaya sebagai PNS melakukan semua aspek akuntabilitas
yakni dia memperbaiki kinerja dengan memberikan pelayanan kepada
masyarakat, bertanggung jawab, inovatif, menjaga hubungan bertanggung jawab
terhadap individu dan masyarakat, dan memberikan laporan kinerja (laporan
pembuatan jalan).

3. Tingkatan akuntabilitas!
a. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang
seperti kejujuran, integritas, moral dan etika.
b. Akuntabilitas Individu.
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai pemberi
kewenangan. Pemberi kewenangan bertanggung jawab untuk memberikan
arahan yang memadai, bimbingan, dan sumber daya serta menghilangkan
hambatan kinerja, sedangkan PNS sebagai aparatur negara bertanggung jawab
untuk memenuhi tanggung jawabnya.
c. Akuntabilitas Kelompok.
Dalam kaitannya dengan akuntabilitas kelompok, maka pembagian
kewenangan dan semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok
yang ada dalam sebuah institusi memainkan peranan yang penting dalam
tercapainya kinerja organisasi yang diharapkan.
d. Akuntabilitas Organisasi.
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah
dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi /
institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholders lainnya.
e. Akuntabilitas Stakeholder.
Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna layanan, dan
pembayar pajak yang memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap
kinerjanya. Jadi akuntabilitas stakehoider adalah tanggungjawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif
bermartabat.
Dalam video tersebut Jaya sebagai PNS telah melakukan tingkatan-tingkatan
akuntabilitas secara keseluruhan.

4. Jenis-jenis akuntabilitas!
a. Akuntabilitas Vertikal
Akuntabilitas vertikal yaitu akuntabilita berbentuk pertanggungjawaban yang
dilaksanakan kepada atasan.
b. Akuntabilitas Horizontal
Akuntabilitas horizontal yaitu akuntabilitas berbentuk pertanggungjawaban
yang dilaksanakan kepada orang maupun lembaga yang sejajar.
Dalam video tersebut Jaya sudah melakukan pertanggungjawaban terhadap atasan
dan individu dan lembaga sejajarnya.

TUGAS INDIVIDU (SLIDE 32)

1. Apa yang dilakukan pemerintah agar pemerintah akuntabel?


Yang dilakukan pemerintah agar pemerintah akuntabel yaitu
 dengan keterbukaan informasi dimana pemerintah harus terbuka kepada
rakyatnya, pemerintah juga harus memberikan informasi publik dari semua
Badan Publik kesemua warga Negara Indonesia.
 Pemerintah harus melakukan pelayanan yang baik untuk publik dimana
pemerintah tidak menyalahgunakan wewenangnya dan tidak melakukan
perilaku korup
 Pemerintah harus menggunakan sumber daya milik Negara (fasilitas publik)
bukan untuk kepentingan pribadi.
 Pemerintah harus dapat memberikan informasi yang akurat terhadap apa yang
telah dilaksanakan, sedang dilaksanakan dan akan dilaksanakan dengan
prinsip informasi tersebut harus relevan,dapat dipercaya,dapat
dimengerti,serta dapat diperbandingkan.pemerintah harus dapat menyikapi
apabila terjadi konflik kepentingan.

2. Apa yang terjadi apabila pemerintah akuntabel?


Apabila pemerintah akuntabel maka
 Negara kita Indonesia akan menjadi lebih baik,damai dan tentram dimana
perilaku curang dan koruptif tidak akan terjadi, transparansi dan akses
informasi dapat terbuka kepada rakyat tetapi tetap tidak mengungkapkan
informasi resmi, tidak adalagi penggunaan sumber daya milik Negara untuk
kepentingan pribadi.
 Untuk pemerintah sendiri akan meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah sehingga reputasi pemerintah terjaga.

3. Apa yang terjadi apabila pemerintah tidak akuntabel?


Pemerintah tidak akuntabel maka yang terjadi adalah
 Untuk masyarakat akan dirugikan akibat akan banyaknya ketidak terbukaan
terhadap informasi mengenai apa yang telah dilaksanakan, sedang
dilaksanakan dan akan dilaksanakan, tindakan kecurangan dan korupsi
semakin merajalela.
 Untuk pemerintah sendiri hilang atau berkurangnya kepercayaan pegawai dan
stakeholders, memburuknya reputasi pribadi dan reputasi institusi, tindakan
indisipliner, pemutusan hubungan kerja, dan dapat dihukum baik perdata
ataupun pidana.

TUGAS INDIVIDU (SLIDE 56)

1. Jelaskan pengertian Akuntabilitas dan pentingnya penerapan akuntabilitas dalam


kehidupan berorganisasi ?
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai dimana
setiap individu, kelompok atau institusi harus memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya.
2. Sebutkan dan jelaskan aspek-aspek akuntabilitas!
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan maksudnya adalah hubungan dua
pihak antara individu/kelompok/institusi dengan Negara dan masyarakat yang
mana hubungan yang terjadi adalah hubungan yang bertanggung jawab antara
kedua belah pihak.
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil dimana hasil yang diharapkan adalah
perilaku aparat yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan yakni laporan kinerja yang
berarti bahwa apabila individu/kelompok/institusi memberikan laporan kinerja
menunjukan bahwa individu/kelompok/institusi mampu memberikan bukti
nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan.
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi maksudnya bahwa setiap kewajiban
menunjukkan tanggung jawab dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi
berupa penghargaan atau sanksi.
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja yakni dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.

3. Jelaskan dimensi akuntabilitas dalam rangka mewujudkan organisasi sektor


publik yang akuntabel!
1. Akuntabilitas kejujuran dan hukum yaitu terkait dengan kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan yang diterapkan
2. Akuntabilitas proses yaitu terkait dengan prosedur yang digunakan dalam
melaksanakan tugas sudah memenuhi system informasi akutansi, system
informasi manajemen dan prosedur administrasi sehingga dapat memberikan
pelayanan yang cepat, responsive dan murah untuk menghindari terjadinya
kolusi, korupsi dan nepopotisme.
3. Akuntabilitas program terkait dengan pemberian pertimbangan apakah tujuan
yang ditetapkan dapat tercapai, dan apakah ada alternative program lain yang
memberikan hasil maksimal dengan biaya minimal.
4. Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggung jawaban pemerintah atas
kebijakan yang diambil terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas.
4. Jelaksan tahapan yang harus dilakukan dalam membuat framwork akuntablitas
dilingkungan kerja PNS!
1. Menentukan tujuan yang ingin dicapai dan tanggungjawab yang harus
dilakukan. Hal ini dapat dilakukan melalui penentuan tujuan dari rencana
strategis organisasi, mengembangkan indikator, ukuran dan tujuan kinerja,
dan mengidentifikasi peran dan tanggung jawab setiap individu dalam
organisasi.
2. Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan. Cara ini dapat dilakukan melalui identifikasi program atau kebijakan
yang perlu dilakukan, siapa yang bertanggung jawab, kapan akan
dilaksanakannya dan biaya yang dibutuhkan. Selain itu, perlu dilakukannya
identifikasi terhadap sumberdaya yang dimiliki organisasi serta
konsekuensinya, apabila program atau kebijakan tersebut berhasil atau gagal
untuk dilakukan
3. Melakukan implementasi dan memantau kemajuan yang sudah dicapai. Hal
tersebut penting dilakukan untuk mengetahui hambatan dari impelementasi
kebijakan atau program yang telah dilakukan
4. Memberikan laporan hasil secara lengkap, mudah dipahami dan tepat waktu.
Hal ini perlu dilakukan sebagai wujud untuk menjalankan akuntabilitas dalam
menyediakan dokumentasi dengan komunikasi yang benar serta mudah
dipahami
5. Melakukan evaluasi hasil dan menyediakan masukan atau feedback untuk
memperbaiki kinerja yang telah dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang
bersifat korektif.

5. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip keterbukaan informasi yang berlaku


universal!
1. Maximum Access Limited Exemption (MALE)
Pada prinsipnya semua informasi bersifat terbuka dan bisa diakses
masyarakat. Suatu informasi dapat dikecualikan hanya karena apabila dibuka,
informasi tersebut akan merugikan kepentingan publik yang lebih luas.
Pengecualian itu juga harus bersifat terbatas, dalam arti (i) hanya informasi
tertentu yang dibatasi; dan (ii) pembatasan itu tidak berlaku permanen.
2. Permintaan Tidak Perlu Disertai Alasan
Akses terhadap informasi merupakan hak setiap orang. Konsekuensi dari
rumusan ini adalah setiap orang bisa mengakses informasi tanpa harus disertai
alasan untuk apa informasi tersebut diperlukan
3. Mekanisme yang Sederhana, Murah, dan Cepat
Nilai dan daya guna suatu informasi sangat ditentukan oleh konteks waktu.
Informasi bisa jadi tidak berguna jika diperoleh dalam jangka waktu yang
lama, karena bisa tertutup oleh informasi yang lebih baru. Selain itu,
mekanisme penyelesaian sengketa informasi juga harus sederhana.
4. Informasi Harus Utuh dan Benar
Informasi yang diberikan kepada pemohon haruslah informasi yang utuh dan
benar, karena jika tidak dikhawatirkan menyesatkan pemohon.
5. Informasi Proaktif
Badan publik dibebani kewajiban untuk menyampaikan jenis informasi
tertentu yang penting diketahui publik. Misalnya, informasi tentang bahaya
atau bencana alam wajib disampaikan secara proaktif oleh Badan Publik tanpa
perlu ditanyakan oleh masyarakat.
6. Perlindungan Pejabat yang Beritikad Baik
Perlu ada jaminan dalam undang-undang bahwa pejabat yang beriktikad baik
harus dilindungi. Pejabat publik yang memberikan informasi kepada
masyarakat harus dilindungi jika pemberian informasi dilandasi itikad baik.
Misalnya, pejabat yang memberikan bocoran dan dokumen tentang praktik
korupsi di instansinya.

6. Jelaskan bgaimana seorang PNS yang akuntabel menghadapi terjadinya konflik


kepentingan!
1. PNS harus dapat memastikan kepentingan pribadi atau keuangan tidak
bertentangan dengan kemampuan mereka untuk melakukan tugas-tugas resmi
mereka dengan tidak memihak.
2. Ketika konflik kepentingan yang timbul antara kinerja tugas publik dan
kepentingan pribadi atau personal, maka PNS dapat memilih untuk
kepentingan umum.
3. PNS memahami bahwa konflik kepentingan sebenarnya, dianggap ada atau
berpotensi ada di masa depan. Situasi yang dapat menimbulkan konflik
kepentingan, meliputi:
a. Hubungan dengan orang-orang yang berurusan dengan lembaga-
lembaga yang melampaui tingkat hubungan kerja profesional;
b. Menggunakan keuangan organisasi dengan bunga secara pribadi atau
yang berurusan dengan kerabat seperti:
 Memiliki saham atau kepentingan lain yang dimiliki oleh PNS di
suatu perusahaan atau bisnis secara langsung, atau sebagai anggota
dari perusahaan lain atau kemitraan, atau melalui kepercayaan;
 Memiliki pekerjaan diluar, termasuk peran sukarela, janji atau
direktur, apakah dibayar atau tidak; dan
 Menerima hadiah atau manfaat.
4. Jika konflik muncul, PNS dapat melaporkan kepada pimpinan secara tertulis,
untuk mendapatkan bimbingan mengenai cara terbaik dalam mengelola situasi
secara tepat.
5. PNS dapat menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
7. Jealaskan bagaimana proses pengambilan keputusan yang akuntabel dan beretika!
Pengambilan keputusan secara akuntabel dan beretika berarti dapat membuat
keputusan dan tindakan yang tepat dan akurat. Dalam praktiknya, penempatan
kepentingan umum berarti bahwa:
1. Memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan tidak bias.
2. Bertindak adil dan mematuhi prinsip-prinsip due process.
3. Akuntabel dan transparan.
4. Melakukan pekerjaan secara penuh, efektif dan efisien.
5. Berperilaku sesuai dengan standar sektor publik, kode sektor publik etika
sesuai dengan organisasinya.
6. Mendeklarasikan secara terbuka bila terjadi adanya potensi konflik
kepentingan.

8. Jelaskan apa saja yang dapat memicu munculnya praktek kecurangan dalam suatu
organisasi!
Pada umumnya kecurangan (fraud) terjadi karena 3 hal yang dapat terjadi secara
bersamaan, yaitu :
1. Peluang untuk melakukan fraud. Peluang ini biasanya muncul sebagai akibat
lemahnya pengendalian internal di organisasi. Terbukanya kesempatan ini,
juga dapat menggoda individu atau kelompok yang sebelumnya tidak
memiliki motif untuk melakukan fraud.
2. Insentif atau tekanan untuk melakukan fraud. Beberapa contoh pressure dapat
timbul karena masalah keuangan pribadi. Sifat-sifat buruk seperti berjudi,
narkoba berhutang berlebihan dan tenggat waktu dan targer kerja yang tidak
realistis.
3. Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud. Hal ini terjadi
karena seseorang mencari pembenaran atas aktifitasnya yang mengandung
fraud. Pada umumnya pelaku merasa bahwa tindakan kecurangannya tersebut
merupakan haknya, bahkan pelaku merasa telah berjasa karena telah berbuat
banyak untuk organisasi. Dalam beberapa kasus lainnya, pelaku tergoda
karena rekan kerjanya juga melakukan tindakan fraud dan tidak menerima
sanksi.

Anda mungkin juga menyukai