Anda di halaman 1dari 11

MACAM-MACAM MOTIVASI DALAM

PERSPEKTIF PSIKOLOGI

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah:


Psikologi Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:
Dr. Suparta, M.Ag

Disusun Oleh :
Ruslan, S.Sos.I
(218101011)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MPAI)

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunian-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini,

guna untuk memenuhi tugas matrikulasi Ilmu Pendidikan Islam. Shalawat serta salam

semoga selalu tercurahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, yang telah

mengantarkan manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh cahaya ilahi.

Tugas ini berjudul “Model Pendidikan Islam di Sekolah dan di Masyarakat”.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa adanya arahan

oleh Dosen Pengampu. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Dr. Suparta, M.Ag.

Demikianlah tugas ini adanya dan semoga dapat bermanfaat. Saran dan kritik

yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan tulisan ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Petaling, 27 Oktober 2021

Penulis

RUSLAN
NIM: 218101011

2
A. Latar Belakang
Motivasi dalam psikologi mempunyai arti dorongan, kekuatan ataupun
rangsangan bagi terjadinya suatu tingkah laku.1 Karena dilatar belakangi adanya
motif, tingkah laku tersebut disebut “tingkah laku bermotivasi”. Tingkah laku
bermotivasi itu sendiri dapat dirumuskan sebagai “tingkah laku yang dilatar belakangi
oleh adanya kebutuhan dan diarahkan pada pencapaian suatu tujuan, agar suatu
kebutuhan terpenuhi dan suatu kehendak terpuaskan”.2
Motivasi juga dapat diartikan sebagai aktualisasi dari daya kekuatan dalam diri
individu yang dapat mengaktifkan dan mengarahkan perilaku, yang merupakan
perwujudan dari interaksi terpadu antara motif dan need dengan situasi yang diamati
dan dapat berfungsi untuk mencapai tujuan yang diharapkan individu, yang
berlangsung dalam suatu proses yang dinamis.
Dengan demikian jika sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan
tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir
kembali. Pada makalah ini, penulis ingin menjelaskan terkait pandangan beberapa ahli
terkait pengertian, fungsi, komponen dan macam-macam motivasi dalam perspektif
psikologi, sehingga bisa mendapatkan sebuah kesimpulan.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Motivasi ?
2. Apa fungsi motivasi ?
3. Komponen apa saja dalam motivasi ?
4. Macam-macam motivasi dari pandangan para Ahli ?

C. Pembahasan
1. Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan akar kata dari bahasa Latin movore, yang berarti
gerak atau dorongan untuk bergerak.3 Motivasi dalam Bahasa Inggris berasal dari
kata motive yang berarti daya gerak atau alasan. 4 Motivasi dalam Bahasa
Indonesia, berasal dari kata motif yang berarti daya upaya yang mendorong
1
Alex Sobur, Psikologi Umum,(Bandung:Pustaka Setia,2003), hlm. 270.
2
Ibid, hlm. 271.
3
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, (Yogyakarta, Ar-Ruzz Media, 2014),
hlm. 319.
4
John Eschols dan Hasan Shadily, Kamus Bahasa Inggris, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2003), hlm. 386.

3
seseorang melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam diri subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan.
Motif tersebut menjadi dasar kata motivasi yang dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif.5
Penggunaan istilah motif dan motivasi dalam pembahasan psikologi
terkadang berbeda. Motif dan motivasi digunakan bersama dalam makna kata
yang sama, hal ini dikarenakan pengertian motif dan motivasi keduanya sulit
dibedakan. Motif adalah sesuatu yang ada dalam diri seseorang, yang mendorong
orang tersebut untuk bersikap dan bertindak guna mencapai tujuan tertentu. Motif
merupakan tahap awal dari motivasi. Motif dan daya penggerak menjadi aktif,
apabila suatu kebutuhan dirasa mendesak untuk dipenuhi. Motif yang telah
menjadi aktif inilah yang disebut motivasi. Motivasi dapat didefinisikan sebagai
segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau
mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan.6
Beberapa ahli memberikan batasan tentang pengertian motivasi, antara
lain sebagai berikut:
a. Menurut Mc. Donald, motivasi adaalah perubahan energi dalam diri (pribadi)
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan.
b. Menurut Thomas M. Risk, motivasi adalah usaha yang disadari oleh pihak
guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri siswa yang menunjang kearah
tujuan-tujuan belajar.
c. Menurut Chaplin, motivasi adalah variabel penyelang yang digunakan untuk
menimbulkan faktor-faktor tertentu didalam membangkitkan, mengelola,
mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju suatu sasaran.
d. Menurut Tabrani Rusyan, motivasi merupakan kekuatan yang mendorong
seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.
e. Menurut Dimyati dan Mudjiono, di dalam motivasi terkandung adanya
keinginan mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap
dan perilaku individu belajar.7

5
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: CV. Rajawali, 1990), hlm. 73.
6
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi : Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm.
180-182.
7
Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Kalimedia, 2018) hlm.
141-142.

4
f. Menurut Atkinson, motivasi dijelaskan sebagai suatu tendensi seseorang untuk
berbuat yang meningkat guna menghasilkan satu hasil atau lebih pengaruh.
g. Menurut A.W Bernard, motivasi adalah fenomena yang dilibatkan dalam
perangsangan tindakan kearah tujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau
tidak ada gerakan kearah tujuan-tujuan tertentu. Motivasi merupakan usaha
memperbesar atau mengadakan gerakan untuk mencapai tujuan tertentu.
h. Menurut Abraham Maslow, motivasi adalah sesuatu yang bersifat konstan
(tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan bersifat kompleks, dan hal itu
kebanyakan merupakan karakteristik universal pada setiap kegiatan organisme.
i. Menurut John W Santrock, motivasi adalah proses memberi semangat, arah,
dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku
yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.8

2. Fungsi Motivasi
Fungsi motivasi adalah sebagai berikut :
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
kepencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya motivasi akan berfungsi sebagai
penentu cepat lambatnya suatu pekerjaan.9
d. Motivasi berfungsi sebagai penolong untuk berbuat mencapai tujuan.
e. Penentu arah perbuatan manusia, yakni kearah yang akan dicapai.
f. Penyeleksi perbuatan, sehingga perbuatan manusia senantiasa selektif dan
tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.10

3. Komponen Motivasi
Motivasi memiliki dua komponen, yaitu: komponen dalam (inter
component) dan komponen luar (outer component). Komponen dalam ialah
perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas dan ketegangan

8
John W Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 510.
9
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), hlm. 161.
10
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi : Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, hlm.204.

5
psikologis. Komponen luar ialah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang
menjadi arah kelakuannya. Berdasarkan definisi tersebut, komponen dalam ialah
kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen luar ialah
tujuan yang hendak dicapai.11

4. Macam-Macam Motivasi dalam perspektif psikologi


Pendapat mengenai macam-macam motivasi adalah sebagai berikut:
a. Menurut Chaplin, motivasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Physiological drive, yaitu:
Dorongan yang bersifat fisik, seperti lapar, haus, seks dan sebagainya.
2) Social motives, yaitu:
Dorongan-dorongan yang berhubungan dengan orang lain, seperti
estetis, dorongan ingin selalu berbuat baik, dan etis.

b. Menurut Woodworth dan Marquis, motivasi digolongkan menjadi tiga


macam, yaitu:
1) Kebutuhan-kebutuhan organis, yaitu motivasi yang berkaitan dengan
kebutuhan bagian dalam, seperti: makan, minum, bergerak dan
istirahat/tidur, dan sebagainya.
2) Motivasi darurat yang mencakup dorongan untuk menyelamatkan diri,
dorongan untuk membalas, dorongan untuk berusaha, dorongan untuk
mengejar. Motivasi ini timbul jika situasi menuntut timbulnya kegiatan
yang cepat dan kuat dari diri seseorang.Pada motivasi darurat motivasi
bukan timbul atas keinginan seseorang tetapi karena perangsang dari
luar.
3) Motivasi obyektif, yaitu motivasi yang diarahkan kepada obyek atau
tujuan disekitar kita. Motivasi ini mencakup kebutuhan eksplorasi,
manipulasi dan menaruh minat. Motivasi ini timbul karena adanya
dorongan untuk menghadapi dunia secara efektif.

c. Menurut Wood Worth, motivasi diklasifikasikan menjadi dua bagian,


yaitu:

11
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, hlm. 159.

6
1) Unlearned motives, adalah motivasi pokok yang tidak dipelajari atau
motivasi bawaan, yaitu motivasi yang dibawa sejak lahir, seperti
dorongan makan, minum, seksual, bergerak dan istirahat. Motivasi ini
sering disebut motivasi yang diisyaratkan secara biologis.
2) Learned motives, adalah motivasi yang timbul karena dipelajari,
misalnya dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan dan
mengejar jabatan. Motivasi ini sering disebut motivasi yang diisyaratkan
secara sosial, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial.12

d. Macam-macam motivasi Menurut Fradsen, yaitu:


1) Physiological drive, istilah ini digunakan untuk merujuk pada motivasi
bawaan (unlearned motives).
2) Affiliative need, merupakan motivasi yang dipelajari (learned motives)
dengan istilah affiliative need.
3) Cognitive motives, motif ini menunjuk pada gejala intrinsik, yakni
menyangkut kepuasan individual. Kepuasan individual berada di dalam
diri manusia dan biasanya berwujud proses dan produk mental.
4) Self-expression, penampilan diri adalah sebagian dari perilaku
manusia,individu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu
terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu kejadian. Kreatifitas dan
imajinasi sangat dibutuhkan, bagi seseorang yang memiliki keinginan
untuk aktualisasi diri.
5) Self-enhancement, melalui aktualisasi diri dan pengembangan
kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan
kemajuan diri menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu.

e. Menurut beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi


dua yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah
1) Motivasi jasmaniah, misalnya refleks, insting otomatis, dan nafsu.
2) Motivasi rohaniah, adalah kemauan. Kemauan itu pada setiap diri manusia
terbentuk melalui empat momen, yaitu:
a) Momen timbulnya alasan

12
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi: Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, hlm.193-194

7
Contoh momen timbulnya alasan adalah seorang pemuda sedang
giat berlatih olah raga untuk menghadapi porseni disekolahnya, tetapi
tiba-tiba ibunya meminta mengantarkan seseorang tamu membeli tiket
karena tamu tersebut ingin kembali ke Jakarta. Si pemuda kemudian
mengantarkan tamu tersebut. Dalam hal ini si pemuda tadi timbul
alasan baru untuk melakukan suatu kegiatan (kegiatan mengantar).
Alasan baru tersebut dapat dilakukan karena menghormati tamu atau
mungkin karena keinginan untuk tidak mengecewakan ibunya.
b) Momen pilih
Momen pilih, dalam keadaan pada waktu ada alternatif-alternatif
yang mengakibatkan persaingan di antara alternatif atau alasan-alasan
tersebut. Seseorang menimbang-nimbang dari berbagai alternatif untuk
kemudian menentukan pilihan alternatif yang akan dikerjakan.
c) Momen putusan
Suatu persaingan di dalamnya terdapat beberapa alternatif
keputusan. Satu alternatif yang akhirnya dipilih tersebut, yang akan
menjadi putusan untuk dikerjakan.
d) Momen terbentuknya kemauan.
Jika seseorang sudah menetapkan satu putusan untuk dikerjakan,
akan timbul dorongan pada diri seseorang untuk bertindak dan
melaksanakan keputusan itu.13

f. Menurut Abdul Rahman, menggolongkan motivasi menjadi dua, yaitu:


1) Motivasi intrinsik
Adalah motivasi yang berasal dari diri seseorang itu sendiri
tanpa dirangsang dari luar. Sebagai contoh: orang yang gemar membaca,
ia akan mencari sendiri buku-buku yang dibacanya tanpa ada orang yang
mendorong.14
Menurut Syaiful Bahri motifasi intrinsik yaitu motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari
luar, karena dalam diri setiap individu suda ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti

13
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, hlm. 87- 89.
14
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi : Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, hlm. 194

8
Sumarni menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang
muncul dari dalam diri seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno
mengartikan motivasi sebagai motivasi yang timbul dari dalam diri
individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas
dasar kemauan sendiri.15
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan, motivasi
intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa
memerlukan rangsangan dari luar.

2) Motivasi ekstrinsik
Yaitu motivasi yang datang karena adanya perangsang dari luar,
sebagai contoh: seorang mahasiswa rajin belajar karena ada ujian.16
Menurut A.M Sardiman motivasi ekstrinsik adalah motif-motif
yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
Sedangkan Rosjidan, menganggap motivasi ekstrinsik adalah motivasi
yang tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni tidak
terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat
bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat
pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau
paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian
seseorang mau melakukan sesuatu. 17
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan, motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya
pengaruh dari luar.
D. Penutup
Hadirnya motivasi dalam diri seseorang bisa dikatakan sangat penting. Betapa
tidak kita membayangkan kalau seseorang tidak mempunya motivasi sama sekali
dalam kehidupannya.
Dalam membicarakan macam-macam motivasi, bisa dilihat dari dua macam
sudut pandang, dalam makalah ini diambil dari sudut pandang faktor-faktor yang

15
Suardi & Syaiful Anwar, Dasar-Dasar Perilaku Organisasi (Yogyakarta: UII Press, 2002), hlm. 49
16
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi : Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, hlm. 194.
17
Suardi & Syaiful Anwar, Dasar-Dasar Perilaku Organisasi, hlm. 49

9
mempengaruhi motivasi. Yaitu motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang
yang biasa disebut “motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri
seseorang yang biasa disebut “motivasi ekstrinsik”
motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang
tanpa memerlukan rangsangan dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya pengaruh dari luar.

DAFTAR PUSTAKA

Sobur, Alex, 2003. Psikologi Umum, Bandung:Pustaka Setia.


Prawira, Purwa Atmaja, 2014. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru,
Yogyakarta, Ar-Ruzz Media.

10
Hasan Shadily,dan John Eschols, 2003. Kamus Bahasa Inggris, Jakarta: Gramedia
Pustaka.
A.M, Sardiman, 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: CV.
Rajawali.
Shaleh, Abdul Rahman, 2009. Psikologi : Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam,
Jakarta: Kencana.
Sulistyorini, dan Muhammad Fathurrohman, 2018. Belajar dan Pembelajaran,
Yogyakarta: Kalimedia.
Santrock, John W, 2010. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana.
Hamalik, Oemar, 2007. Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara.
Syaiful Anwar, & Suardi, 2002. Dasar-Dasar Perilaku Organisasi, Yogyakarta: UII
Press.

11

Anda mungkin juga menyukai