Anda di halaman 1dari 2

Nama / Kelompok / 09

NIM :
Fakultas / Prodi : MIPA / Kimia

MATERI PERTAMA

Bangsa, secara arti sosiologi memiliki arti kekeluargaan, hidup bersama, senasib dan
sepenanggungan secara kodrati. Namun berdasarkan arti tata negara, bangsa adalah adanya keinginan
hidup bersama, adanya persamaan karakter, hasrat bersatu dan buah hasil hidup dalam sejarah.
Sehingga rakyat bersatu membangun masa depan bersama demi mempunyai landasan etika, moral,
dan akhlak mulia untuk mencapai cita-cita bangsa. Dalam mendukungnya kehidupan bangsa,
diperlukannya etika bela negara. Etika bela negara perlu adanya landasan wawasan kebangsaan untuk
memiliki cara pandang terhadap bangsa Indonesia yang mencakup perwujudan, persatuan, dan
kesatuan yang berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk mencapai tujuan
nasional seperti munculnya wawasan kebangsaan yang terdiri organisasi Budi Utomo tahun 1908,
Deklarasi Sumpah Pemuda 1928, dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945.
Wawasan kebangsaan sebagai landasan konsepsional pemersatu bangsa begitu penting di
kalangan masyarakat Indonesia pada kondisi seperti saat ini, karena Pancasila sempat diragukan
sebagai ideologi satu-satunya dan sebagian masyarakat masih fanatik terhadap suku, budaya, dan
daerah. Selain itu, wawasan kebangsaan begitu penting karena politik belum stabil dan hanya
mementingkan kelompok, partai, dan lain-lain, serta kondisi ekonomi yang juga belum stabil. Rasa
kebangsaan merupakan suatu perasaan rakyat, masyarakat, dan bangsa terhadap kondisi bangsa
Indonesia dalam perjalanan menuju cita-cita bangsa yaitu masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

MATERI KEDUA

Kegiatan Penanganan Bencana dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu Sebelum Terjadi,
Saat Terjadi, Setelah Terjadi dan Pasca Bencana. Pada “Sebelum Terjadi”, dilakukannya kegiatan
Mitigasi Bencana kepada masyarakat untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan
fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana. Setelah
“Sebelum Terjadi”, dilakukannya perlindungan dan evakuasi dini, lalu “Setelah Terjadi” dilakukan
pencarian dan penyelamatan, pada “Pasca Bencana” dilakukan pemulihan/penyembuhan dan
perbaikan/rehabilitasi untuk upaya mengembalikan keadaan masyarakat pada situasi yang kondusif,
sehat, dan layak sehingga masyarakat dapat hidup seperti sediakala.

MATERI KETIGA

Berdasarkan beberapa ahli terdapat beberapa revolusi industri dengan dimulai dari Industri 1.0
dengan sistem mekanisme dasar, lalu 100 tahun kemudian masuk ke dalam Industri 2.0 ketika
ditemukannya energi listrik untuk produksi secara massal, sekitar 100 tahun selanjutnya Industri 3.0
ditemukannya perangkat elektronik yang dilakukan produksi secara otomatis dan dimulailah
globalisasi, lalu sekarang pada posisi Industri 4.0 dimulainya zaman digitalisasi, dilanjutkan revolusi
Industri 5.0 terdapatnya era personalisasi. Saat ini pada era Industri 4.0 para pekerja dituntut untuk
menguasai diberbagai bidang keahlian untuk Soft Skills di era terkini seperti Complex Problem
Solving, Critical Thinking, Creativity, People Management, Coordinating with other, Emotion
Intelligence, Judgment and Decision Making, Service Orientation, Negotiation, Cognitive Flexibility.
Berdasarkan Mentri Pendidikan dan Budaya, Nadiem Makarim ungkap keluhan soal anak muda
yang baru bekerja, sehingga pada era revolusi dibuatlah sistem Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM). Sistem MBKM terdiri dari Magang, Asistensi Pengajar, Riset, Proyek Kemanusian,
Kegiatan Wirausahaan, Studi, Kuliah Kerja Nyata, dan Pertukaran Pelajar. Dengan sistem tersebut
dibangun untuk membangun Hard dan Soft Skills mahasiswa yang dapat adaptasi, kolaborasi,
membangun, kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan masalah.

MATERI KEEMPAT

Tujuan sebuah pendidikan adalah untuk menyiapkan mahasiswa menjadi warga negara yang
cerdas sesuai dengan bidangnya, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa
Pancasila, memiliki integritas kepribadian yang tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan masalah yang dihadapi masyarakat. Pada sistem Pendidikan terdapat
Program Studi yang berguna untuk menjadi kesatuan rencana belajar sebagai pedoman
penyelengaraan pendidikan akademik atau profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu
kurikulum serta ditujukan agar peserta didik (mahasiswa) dapat menguasai pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang sesuai dengan sasaran kurikulum.

Anda mungkin juga menyukai