MIKROBIOLOGI
JUDUL : FAKTOR PEMBATAS PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
Jumiati, S.Si., M.Si.
NIP. 198406222019032015
Aini Sulastri, S.Si., M.Si.
NIP. 198502022019032013
NAMA ASISTEN:
1. Tamas Faiz Dicelebica 2. Sekolastika Febria Ema
3. Erly Esaputri Saragih 4. Astisza Syahla L. Parabi
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
proses anaerob. Untuk memperoleh kebutuhan oksigen yang cukup biasanya
digunakan pengaduk mekanik sehingga terjadi kontak antara biomassa dengan
udara atau menggunakan compressor yang dialirkan melalui sparger atau
kombinasi keduanya (Ferdiansyah, 2017).
4
BAB III
METODOLOGI
3.1.1 Alat
3.1.2 Bahan
Bahan – bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu media
NA, media NB, Alkohol, Akuades, Hidrogen Klorida ( HCl ), Natrium
Hidroksida ( NaOH ) dan Isolate Bakteri.
3.2.1 Media NA
3.2.2 Media NB
5
digunakan untuk menumbuhkan biakan secara general. Nutrient Broth
diformulasikan dengan sumber karbon dan nitrogen supaya dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi bakteri. Komposisi NB terdiri dari beef extract sebagai
sumber karbon dan pepton sebagai sumber nitrogen (Wahyuningsih, dan
Zulaika,2018).
3.2.3 Akuades
3.2.4 Alkohol
6
Kandungan kalori alcohol adalah 7100 kalori/g dengan panas pembakaran 328
kkal (Ngatirah,dkk. 2017).
7
3.3 Flowchart Kerja
8
3.3.2 UJI PERTUMBUHAN MIKROORGANISME TERHADAP pH
9
3.3.3 UJI KEBUTUHAN OKSIGEN MIKROORGANISME
10
3.3.4 Uji Kompetisi antar Mikroorganisme
11
BAB IV
4.1 Hasil
Kelompok
Jenis Suhu Suhu Suhu Bakteri
Bakteri < 15oC Ruang > 50oC Berdasarkan
Suhu
Bakteri A Mesofilik
Bakteri B Termofilik
Bakteri C Psikrofilik
Bakteri D Mesofilik
12
4.1.2 Tabel Uji Pertumbuhan Mikroorganisme terhadap pH
Kelompok Bakteri
Jenis Bakteri pH pH Netral pH Basa Berdasarkan pH
Asam
Bakteri A - +++ - Neutrofil
Bakteri B + - - Asidofil
Bakteri C + ++ - Neutrofil dan
Asidofil
Bakteri D - - + Alkalifil
Keterangan : (+) = keruh , (-) = tidak keruh.
Luas Zona
Bakteri Keterangan
Bening (cm)
Bakteri 1 (A) 3,79 cm Interaksi antar bakteri :
A-B = kompetisi
A-C = kompetisi
A-D = kompetisi
A-E = kooperasi
Bakteri 2 (B) 2,00 cm Interaksi antar bakteri :
B-C = kompetisi
13
B-D = kompetisi
B-E = kompetisi
B-A = kompetisi
Bakteri 3 (C) 2,54 cm Interaksi antar bakteri :
C-D = kompetisi
C-E = kompetisi
C-A = kompetisi
A-B = kompetisi
Bakteri 4 (D) 1,13 cm Interaksi antar bakteri :
D-E = kompetisi
D- A= kompetisi
D-B = kompetisi
D- C= kompetisi
Bakteri 5 (E) 6,15 cm Interaksi antar bakteri
E-A = kooperasi
E-B = kompetisi
E-C = kompetisi
E-D = kompetisi
4.2 Pembahasan
14
karena sel kehilangan airyang sangat diperlukan untuk penyerapan zat-zat
makanan dan pengeluaran hasil-hasil buangan sel.
Berdasarkan suhu pertumbuhannya, bakteri dapat diklasifikasikan
menjadi tiga golongan yaitu mesofil, psikrofil dan termofil. Golongan mesofil
adalah bakteri yang tergolong dapat tumbuh pada suhu 10oC sampai 47oC.
Tetapi suhu optimum pertumbuhannya adalah 30oC sampai 45oC. Golongan
psikrofil umumnya mikroorganisme yang dapat tumbuh pada suhu 0oC atau <
15 oC. Organisme lain yang meradaptasi dengan kehidupan dalam air laut atau
tanah dapat tumbuh paling baik dibawah atau dekat titik beku (10oC sampai -
2oC). Yang terakhir adalah golongan termofilik yang dapat tumbuh jika suhu
diatas 45oC sampai 50oC dan mikrobia tumbuh dengan baik pada suhu 60oC.
Pertumbuhan mikroorganisme pada suhu optimum ditandai dengan adanya
kekeruhan yang tampak pada media NB.
4.2.2Pembahasan Pertumbuhan Mikroorganisme Terhadap pH
Percobaan percobaan ini juga menggunakan media NB. Mikroba pada
umumnya hidup pada pH netral (6,6-7,5), namun setiap mikroba mempunyai
nilai pH minimum, pH optimum, dan pH maksimum. pH pertumbuhan untuk
bakteri adalah 4,0-8; kapang 1,5-12; sedangkan khamir mempunyai daerah pH
1,5-8,5. Untuk menahan perubahan pH, ke dalam medium sering ditambahkan
larutan buffer (penyangga) dengan tujuan agar diperoleh pertumbuhan
mikroorganisme yang baik, sebab pada pH optimumnya, pertumbuhan
mikroorganisme akan terhambat.
15
sebagai bakteri neutrofilik. Bakteri D menunjukan tanda kekeruhan pada pH
basa selain itu tidak terlihat tanda kekeruhan pada pH asam dan netral yang
menunjukan bahwa bakteri D dapat dikategorikan sebagai bakteri alkalifilik
yang dapat tumbuh optimum pada pH basa.
16
mikrobiologi. Teknik aseptik merupakan teknik dasar yang harus dikuasai
oleh seorang analisis mikrobiologi dalam menangani suatu mikroba. Media
yang dipakai dalam teknik aseptik adalah akuades dan media yang dibuat dari
Natrium broth.Penggunaan akuades dimaksudkan untuk menguji seberapa
aseptikkah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang analis, karena didalam
akuades murni tidak terdapat bakteri sehingga jika pekerjaannya aseptik tidak
akan ada bakteri yang tumbuh pada media, sedangkan jika pekerjaannya tidak
aseptik maka pada media akan menjadi keruh, yang menandakan didalam
media terdapat bakteri yang hidup dan berkembang biak.
4.2.5 Cawan Patri harus dibalik ketika ada kertas saring didalamnya
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Diharapkan praktikum berikutnya lebih teliti dan lebih serius dalam praktek
daring agar mahasiswa dapat memahami alat, bahan, dan tata cara praktikum.
18
DAFTAR PUSTAKA
Kristiyani, D., Susatyo, E.B. and Prasetya, A.T., 2012. Pemanfaatan zeolit abu sekam
padi untuk menurunkan kadar ion Pb2+ pada air sumur. Indonesian Journal of
Chemical Science, 1(1).
Listiyani, I.L., Hayati, D.N., Amanah, R.N. and Iswara, A., 2019. Koro benguk
(Mucuna pruriens) Sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Bakteri Pengganti
Nutrient Agar. Proceeding of The URECOL, pp.91-94.
19
Wahyuningsih, N., & Zulaika, E. 2019. Perbandingan Pertumbuhan Bakteri
Selulolitik Pada Media Nutrient Broth Dan Carboxy Methyl Cellulose. Jurnal.
20
21
22
LAMPIRAN
23
Gambar 7.7 Gambar 7.8
24
Gambar 7.15 Gambar 7.16
Gambar 7.19
25