Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 8

SCENARIO CBL 1

A 20 month old boy come to the dentist with his parents who complain of decay and
brownish upper insicors. His mother worries about the condition of their child's teeth. Initially,
there were only visible white spot on the surface of his teeth since he often falls asleep with
his pacifier stuck in the mouth.
The examination reveals caries lession extended to the dentin in some upper
frontprimary teeth. The dentist recommends he needs appropriate dental treatmentpromptly
to avoid severe caries. Dentists also educate the parents to prevent dental caries in children.

Terjemahan :
Seorang anak laki-laki berusia 20 bulan datang ke dokter gigi bersama orang tuanya
dengan keluhan gigi berlubang dan gigi seri atas berwarna kecoklatan. Ibunya khawatir
dengan kondisi gigi anaknya. Awalnya, hanya terlihat bintik putih di permukaan giginya
karena ia sering tertidur dengan dot yang menempel di mulut.
Pemeriksaan menunjukkan lesi karies meluas ke dentin pada beberapa gigi sulung
depan atas. Dokter gigi menyarankan dia membutuhkan perawatan gigi yang tepat dengan
segera untuk menghindari karies yang parah. Dokter gigi juga mengedukasi para orang tua
untuk mencegah karies gigi pada anak.

A. Menetapkan permasalahan/tujuan pembelajaran yang spesifik

1. Bagaimana cara pencegahan karies gigi pada anak?


2. Apa tanda dan gejala anak 20 bulan tersebut?
3. Perawatan apa saja yang dilakukan untuk karies gigi pada anak?
4. Apa saja hubungan kebiasaan anak tersebut dengan munculnya karies gigi?
5. Akibat anak yang terkena karies gigi tidak diobati?
6. Bagimana cara menedukasi orang tua terkait karies?
7. Apa saja factor penyebab karies gigi pada anak?
8. Diagnosis apa yang tepat untuk kasus anak tersebut?

B. Menganalisis masalah

1. Bagaimana cara pencegahan karies gigi pada anak?

Ada tiga pendekatan umum yang telah digunakan untuk mencegah ECC

1. Mengurangi bakteri di mulut ibu atau pengasuh utama.

Intervensi pencegahan dengan tujuan mengurangi penularan bakteri dari ibu ke anak
meningkatkan kemungkinan kesehatan mulut yang lebih baik untuk anak.

Pendekatan yang efektif dalam pencegahan karies gigi adalah dengan menekan S. mutans
di mulut pengasuh utama anak (biasanya ibu).
2. Meminimalkan penularan bakteri penyebab kerusakan gigi

Meminimalkan aktivitas berbagi air liur antara anak-anak dan orang tua/pengasuh
membatasi penularan bakteri. Contohnya termasuk menghindari berbagi peralatan,
makanan, dan minuman, mencegah anak memasukkan tangannya ke mulut pengasuh,
tidak menjilat dot sebelum memberikannya kepada anak, dan tidak berbagi sikat gigi.
Tujuannya adalah untuk mencegah atau menunda anak-anak selama mungkin tertular
bakteri penyebab kerusakan gigi.

3. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut

Karies gigi tidak dapat terjadi tanpa komponen substrat gula. Oleh karena itu, banyak
nasihat profesional dan penelitian praktis telah difokuskan pada modifikasi pola makan bayi
dan kebiasaan makan melalui pendidikan orang tua.

Pendidikan kesehatan mulut adalah paket informasi, kegiatan pembelajaran, atau


pengalaman yang dirancang untuk menghasilkan kesehatan mulut yang lebih baik. Dengan
tujuan utama pencegahan penyakit, tujuannya adalah untuk memfasilitasi pengambilan
keputusan untuk praktik kesehatan mulut dan untuk mendorong pilihan yang tepat untuk
perilaku ini.

· Menghindari makanan yang memicu karies

· Bayi tidak boleh ditidurkan dengan botol yang mengandung karbohidrat yang dapat
difermentasi.

· Pemberian ASI harus dihindari setelah gigi sulung pertama mulai erupsi dan makanan
karbohidrat lainnya diperkenalkan.

· Orang tua harus didorong agar bayi minum dari cangkir saat mereka mendekati ulang
tahun pertama mereka.

· Bayi harus disapih dari botol pada usia 12-14 bulan.

Ada beberapa cara mengajarkan anak menyikat gigi semenjak dini akan
mengurangi resiko karies gigi pada anak, menggunakan pasta gigi
mengandung floride, pilih sikat gigi yang menarik agar anak lebih senang
menyikat gigi, pastikan sikat gigi berbulu lembut, mencontohkan sikat gigi
yang baik pd anak, menjadikan sikat gigi rutinitas sejak dini agar anak
menjadi terbiasa, menghindari minum susu pada saat tdiur karena bakteri
akan berkembang biak dan menjadikan karies gigi, mengajak anak kedokter
gigi rutin setiap 6 bulan sekali sejak gigi anak tumbuh pertama kali.

Kebiasan meminum susu pada malam hari bisa digantikan oleh air putih, karena
susu dan jus dapat merusak gigi. Mengantikan dengan gula sintesis yang aman
untuk anak (sukralosa) tidak mengandung karbohidrat.

Jangan memberikan larutan manis kepada anak, hindari pengaplikasian dot pada
anak sebelum tidur.
Mulai mengajarkan anak meminum susu memakai gelas, ganti menyikat gigi
anak bayi dengan mengelap gigi. Ketika sudah tidur dot dilepaskan (pengarahan
orang tua terhadap anak)

Sikat gigi dan pasta gigi yang sesuai untuk anak. (tambahan dr.tika)

● Kiri
● Tengah (sikat saat bayi belum tumbuh gigi, untuk menstimulasi tumbuh gigi yang
bagus dan rapih)
● Kanan (bentuk sikat gigi dengan kepala agak bulat, membuat sikat mudah digunakan
sampai ke sela sela gigi geraham, tidak menyakiti langit langit dan rongga mulut)
● Pasta gigi

2. Apa tanda dan gejala anak 20 bulan tersebut?

Tanda dan gelaja (ada beberapa tahapan karies)

Gejala timbulnya plak putih pada permukaan gigi yang biasanya diabaikan oleh
orang tua, gigi mulai terlihat kehitaman yang bahkan mulai terlihat pembusukan.

Pada kasus mungkin termasuk tahap 5


· ICDAS 0 ditandai dengan gigi yang sehat (No desease)

· ICDAS 1 bercak putih/coklat pada enamel kering.

· ISDAS 2 bercak putih/coklat pada enamel basah.

· ICDAS 3 mikrokavitas < 0,5 mm, dentin tidak terlihat.

· ICDAS 4 bayangan gelap dentin terlihat dari enamel basah, dengan/


tanpa mikrokavitas.

· ISDAS 5 dentin terpampang, kavitasi > 0,5 mm- setengah permukaan


gigi.

· ICDAS 6 dentin terpampang, kavitasi > setengah permukaan gigi

3. Perawatan apa saja yang dilakukan untuk karies gigi pada anak?

Sebisa mungkin gigi tidak dicabut, penambalan gigi yang berkaries atau
perawatan saluran akar, lesi bitnik putih memerlukaan email proksimal dirawat
dengan baik.

Pengobatan ECC dapat dilakukan melalui berbagai jenis intervensi, tergantung


pada perkembangan penyakit, usia anak, serta riwayat sosial, perilaku, dan
medis anak.

Anak-anak dengan risiko rendah mungkin tidak memerlukan terapi restoratif.


Anak-anak dengan risiko sedang mungkin memerlukan pemulihan lesi yang
berkembang dan mengalami kavitas, sedangkan lesi bintik putih dan email
proksimal harus dirawat dengan teknik pencegahan dan dipantau untuk
perkembangannya. Anak-anak dengan risiko tinggi, bagaimanapun, mungkin
memerlukan intervensi restoratif dini dari lesi proksimal email, serta intervensi lesi
yang berkembang dan kavitas untuk meminimalkan perkembangan karies yang
berkelanjutan.

Standar perawatan saat ini untuk pengobatan S-ECC biasanya memerlukan


anestesi umum dengan semua potensi komplikasinya karena tingkat perilaku
kooperatif bayi dan anak pra-sekolah kurang dari ideal.

Pendekatan lain untuk mengobati karies gigi pada anak kecil adalah Atraumatic
Restorative Treatment (ART). ART adalah prosedur yang didasarkan pada
pengangkatan jaringan gigi karies menggunakan instrumen tangan saja dan
restorasi kavitas dengan bahan restorasi berperekat.

ART adalah teknik sederhana dengan banyak keuntungan, seperti mengurangi


rasa sakit dan ketakutan selama perawatan gigi, tidak memerlukan listrik dan
lebih hemat biaya. Ini adalah pengobatan alternatif yang tersedia untuk sebagian
besar populasi dunia.

ART (atraumatic restorative treatment) mengrangi rasa trauma atau takut


kedokter gigi.

Dengan selalu membersihkan gigi setelah meyusu, mengelap gigi anak dengan
lap basah, mengajari anak menyikat gigi, memberikan pasta gigi yang aman dan
mengandung floride, membantu anak menyikat gigi di tempat yang tdiak
terjangkau, menggunakan benang gigi, berkumur menggunakan air hangat,
setelah 3 tahun dan bisa berkumur dengan baik bisa diganti dengan air garam,
dikompres air hangat.

Professional, konseling makanan apa saja yang bisa mengurangi karies,


pengaplikasian floride pada 6 bulan – 3 tahun 0.25 mg/hari, pengecekan gigi
pada dokter gigi.

Homecare, mengjaga kebersihan gigi, penggunaan pasta floride pada anak.

Gigi gigis kerusakan pada bayi karena kebiasaan susu pada malam hari. Masih
asi dicegah jangan sampai demineralisasi.

Remineralisasi. Bisa diberi gel/pasta CPP-ACP (Casein


Phophopeptide-amorphus calcium phospate), yaitu bahan yang menyediakan
nutrisi kalsium dan fosfat untuk mencegah demineralisasi. Anak-anak tidak
disarankan dengan fluor karena bisa tertelan.
4. Apa saja hubungan kebiasaan anak tersebut dengan munculnya karies gigi?

Makanan yang tinggi karbohidrat seperti jus atau susu. Cenderung mengalami
karies gigi melalui botol, karena akan mengendap dan merusak gigi. Ketiduran
sambil meyusu dapat melekat dan bersarang dalam gigi anak dalam waktu yg
lama dan akan menjadi makanan bakteri dan akan merusak email gigi. Kondisi ini
disebut dengan karies botol.

Anak berumur satu tahun sering memasukan barang kemulut, yang mengandung
bakteri yang bisa merusak email gigi. Anak usia prasekolah sering melakukan
kebiasaan menggigit kuku, meyebabkan karies gigi.

5. Akibat anak yang terkena karies gigi tidak diobati?

Pada tahap awal kalau tidak diobati dengan tepat tentunya bisa tambah parah,
akan lebih sensitive terhadap asam, manis, dan akan menimbukan rasa nyeri.
Kondisi akan tambah parah dan terbentuk abses, nanah diujung akar,
peradangan infeksi. Short term dan long term effect.

6. Bagimana cara menedukasi orang tua terkait karies?

Memberi asupan makan yang baik, memberikan motivasi kepada anak dan
reward kepada anak, pengawasan terhadap kesehatan gigi anak, meminum air
putih sebagai penertral.
Mulai diberikan edukasi seberapa jauh bahaya karies gigi pada anak, akan timbul
rasa peduli lebih terhadap kesehatan gigi, konsultasi dengan dokter gigi anak
agar dapat dicegah dan dirawat. Orang tua memberikan pendidikan kesehata gigi
sejak dini pada anak, bagaimana pentingnya kesehatan gigi dan mulut pada
anak. Seperti cara menggosok gigi yang baik, makanan yg baik untuk gigi,
edukasi anak bahwa kedokter gigi tidak menakutkan. Orang tua melakukan
pengawasan ekstra terhadap anak.

Sikap orang tua memberikan rasa nyaman kepada anak saat tidur, dan tidak
memasukan larutan gula kedalam mulut saat tidur. Gula yang tidak di fermentasi
oleh bakteri.

Memilih susu formula (membaca ingredient nya, memilih jenis susu sapi karena
memiliki kesimbangan yg tepat, protesin yang cukup tidak lebih dan kurang,
berkonsultasi pada dokter. Agar mendapatkan saran yang tepat dan penanganan
yang tepat.

Dokter gigi harus memberikan edukasi terhadap orang tua sebelum orang tua
mengedukasi anak.

7. Apa saja factor penyebab karies gigi pada anak?

Pemberian susu formula dapat menyebabkan karies gigi pada anak, kandungan
manis akan meyebabkan karies. Dengan ditandai bitnik putih. Dari ukuran dan
bentuk gigi sangat berpengaruh, karena makanan akan lebih mudah menumpuk
pada bagian gigi tertentu. Jumlah saliva atau ludah, dengan memberikan air
minum yang banyak. Jarang menyikat gigi pada anak.

● Faktor Risiko Mikrobiologis

S. mutans dan Streptococcus sobrinus adalah mikroorganisme kariogenik utama. Patogen


penghasil asam yang menghuni mulut ini menyebabkan kerusakan dengan melarutkan
struktur gigi dengan adanya karbohidrat yang dapat difermentasi seperti sukrosa, fruktosa,
dan glukosa.

Penularan vertikal, juga dikenal sebagai penularan dari ibu ke anak. Reservoir utama dari
mana bayi memperoleh MS adalah ibu mereka. Bukti awal untuk konsep ini berasal dari
studi pengetikan bakteriosin, di mana MS yang diisolasi dari ibu dan bayi mereka
menunjukkan pola pengetikan bakteriosin yang identik. Teknologi yang lebih maju yang
memanfaatkan pola DNA kromosom atau plasmid identik memberikan bukti yang lebih
meyakinkan untuk mendukung konsep transmisi vertikal.

● Feeding Practices (Praktek pemberian makan)

Penggunaan botol bayi yang tidak tepat memiliki peran sentral dalam etiologi dan tingkat
keparahan ECC. Alasannya adalah penggunaan botol yang lama sebelum tidur dengan
kandungan manis, terutama laktosa. Sebagian besar penelitian telah menunjukkan korelasi
yang signifikan antara ECC dan pemberian susu botol dan tidur dengan botol.

Menyusui memberikan nutrisi yang sempurna untuk bayi, dan ada sejumlah manfaat
kesehatan bagi anak yang disusui, termasuk pengurangan risiko infeksi gastrointestinal dan
pernapasan.

Namun, kontak email yang sering dan berkepanjangan dengan ASI telah terbukti
menghasilkan kondisi acidiogenic dan pelunakan email.

Meningkatkan waktu per hari bahwa karbohidrat yang dapat difermentasi adalah faktor yang
paling signifikan dalam menggeser keseimbangan re-mineralisasi menuju de-mineralisasi.

Tampaknya ada konsensus klinis di antara praktisi gigi bahwa menyusui berkepanjangan
dan malam hari dikaitkan dengan peningkatan risiko Early Chillhood Caries ECC, terutama
setelah usia 12 bulan. Kondisi ini dijelaskan oleh produksi air liur yang lebih sedikit pada
malam hari menghasilkan tingkat laktosa yang lebih tinggi dalam air liur istirahat dan plak
gigi lebih lama dari yang diharapkan pada siang hari. Dengan demikian, keseimbangan
bergeser ke arah de-mineralisasi daripada re-mineralisasi pada malam hari karena
perlindungan yang tidak memadai yang disebabkan oleh berkurangnya aliran saliva
nokturnal.

● Sugars

Secara umum, perspektif karies gigi diterima sebagai penyakit mikroba, tetapi sedikit yang
tidak setuju bahwa fitur makanan memainkan peran penting dan sekunder.

Karbohidrat yang dapat difermentasi merupakan faktor dalam perkembangan karies. Ukuran
molekul gula yang kecil memungkinkan amilase saliva untuk memecah molekul menjadi
komponen yang dapat dengan mudah dimetabolisme oleh bakteri plak. Proses ini
menyebabkan bakteri memproduksi produk akhir asam dengan demineralisasi gigi dan
peningkatan risiko karies pada gigi yang rentan.

Lamanya gigi terpapar gula merupakan faktor utama penyebab karies gigi; diketahui bahwa
asam yang dihasilkan oleh bakteri setelah asupan gula bertahan selama 20-40 menit.

● Faktor Sosial Ekonomi

Studi menunjukkan bahwa ECC lebih sering ditemukan pada anak-anak yang hidup dalam
kemiskinan atau dalam kondisi ekonomi yang buruk, yang termasuk etnis dan ras minoritas,
yang lahir dari ibu tunggal, yang orang tuanya memiliki tingkat pendidikan yang rendah,
terutama dari ibu yang buta huruf.

● Faktor Waktu

8. Diagnosis apa yang tepat untuk kasus anak tersebut?


Mengalami rampan karies, muncul bintik putih, kecepatan kerusakan gigi sanagat
terlihat karena susu diberikan pada malam hari.

ECC early chillhood caries, tingkat pertumbuhan gigi akan lambat, kekurangan
zat besi,

Menarik Kesimpulan

Karies gigi merupakan kerusak gigi yang dapat menyebar jika tidak ditangani dengan benar
dan tepat, mengedukasi orang tua terkait karies gigi pada anak, pentingnya kesadaran diri
terhadaap orang tua akan kesehatan gigi dan mulut anak,

Anda mungkin juga menyukai