Anda di halaman 1dari 2

Doughnut Economic

Apa itu doughnut economics? Doughnut economic dicetuskan oleh Kate Rawoth dari Oxford
University inggris pada tahun 2017. Doughnut economic memiliki prinsip yang mendasar
yaitu sesuatu yang sangat fundamental yang mengubah suatu mindset berfikir economics dari
“silver bullet” (peluru perak yang dapat menyelasaikan masalah ekonomi). Namun, hal
tersebut dibantah oleh Rawoth karena bullet(peluru) itu hanya untuk membunuh. Maka dari
itu, Rawoth mengedepankan “Golden seed” (benih emas). Maksudnya, kita menanam sebuah
benih emas tersebut, kemudian benih tersebut akan menumbuhkan sebuah ekonomi. Dalam
pengertian lain, mengubah sebuah paradigma dari Growth (pertumbuhan) menjadi sebuah
Thrive (lebih luas dari pertumbuhan seperti contohnya kemakmuran, Kesehatan, kelestarian
lingkungan dan seterusnya).

Kate Rawoth juga menyampaikan beberapa cara perubahan melalui doughnut economic.
Yang pertama adalah change the goals yang diorentasikan dari PDB/GDP ke orientasi
doughnut. Yang kedua adalah see the big pictured, neoclassic ekonomi menggunaka circular
flow sedangkan di doughnut economic menggunakan embedded economics. Yang ketiga
adalah nurture human nature, neo classic economic menggunakan rational economic man
sedangkan Doughnut economics menggunakan social adaptable human. Yang keempat
adalah get sevvy with system, maksudnya di neo classic menggunakan mechanical
equilibrium sedangkan Doughnut economics menggunakan dynamic complexly. Yang kelima
adalah design in distribute, maksudnya di neo classic menggunakan growth will even it up
again sedangkan Dougnut economic menggunakan distributive with design. Yang keenam
adalah create to regenerate, maksudnya di neo classic menggunakan growth with clean it up
again sedangkan Doughnut economic menggunakan regenerative by design. Yang terakhir
adalah be agnostic about growth, maksudnya di neo classic menggunakan growth addicted
sedangkan Doughnut economics menggunakan growth agnostic.

Perubahan mindset

Dalam buku Rawoth, kita berada pada 2050 yang belajar dengan textbook tahun1950 yang
mana teorinya dikembangan dari tahun 1850. Hal tersebut yang membuat kebijakan ekonomi
tidak compatible dengan sekarang.

Selanjutnya, esensi dari Doughnut economics adalah lingkaran faktor pondasi social yang
tidak boleh mengalami “Short fall” dan faktor selanjutnya yaitu “Ecological Ceiling” yang
tidak boleh terlewati karena akan menimbulkan “Overshot”.
Kemudian, prinsip Doughnut economics selanjutnya adalah;

1. Growth
2. Ethic
3. Compass

Anda mungkin juga menyukai