Anda di halaman 1dari 3

Mapel : Ilmu Penyakit dan Penunjang Diagnostik

Materi : Penyakit Sistem Persarafan - Alzheimer


Kelas : XII Kep
Pertemuan : Ke 5 ( Sabtu, 8 September 2021)

Definisi : Apa itu penyakit Alzheimer?


Penyakit Alzheimer adalah penyakit kronik, progresif atau perlahan-lahan, dan merupakan
gangguan degeneratif otak yang ditandai dengan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, serta
perubahan perilaku dalam menjalani kehidupan sehari-hari (kognitif). Penyakit ini membuat jaringan
otak rusak seiring berjalannya waktu(progresif). 
Biasanya penyakit ini dimulai dengan gejala pikun ringan seperti mudah lupa tentang kejadian-
kejadian yang belum lama dilalui. Kemudian lambat laun, gejala lain bisa muncul termasuk kerap
terlihat bingung, kesulitan berkomunikasi, mengalami gangguan kecemasan dan perubahan suasana
hati yang dramatis, bahkan tidak mampu lagi melakukan aktivitas tanpa dibantu orang lain. Rata-rata
pasien Alzheimer hanya dapat hidup selama 8-10 tahun setelah terdiagnosis. Namun, ada keadaan
tertentu di mana pasien bisa hidup lebih lama jika cepat terdeteksi dan terobati.
Alzheimer adalah penyakit yang umumnya terjadi pada usia di atas 65 tahun. Wanita lebih
cenderung mengalami Alzheimer dibandingkan pria.  Meskipun begitu, Alzheimer adalah penyakit
yang bisa saja muncul pada usia 40 hingga 50 tahun. Kondisi yang disebut dengan Alzheimer onset
awal ini memengaruhi sekitar 5 persen dari semua orang dengan Alzheimer. Gejala Alzheimer jenis itu
adalah kehilangan ingatan ringan dan sulit berkonsentrasi atau menyelesaikan tugas sehari-hari.
Penderita mungkin merasa sulit menemukan kata yang tepat dan lupa waktu. Selain itu, bisa
mengalami masalah penglihatan ringan.

Tanda-tanda & gejala


Umumnya, gejala penyakit Alzheimer terbagi dalam tiga tahap, yaitu tahap awal, tahap pertengahan,
dan tahap akhir. Berikut ulasan lengkapnya.
Tahap awal
Pada tahap awal, tanda dan ciri-ciri penyakit Alzheimer adalah:
 Sering lupa nama tempat dan benda.
 Sering lupa dengan percakapan yang belum lama dibicarakan.
 Sering menanyakan pertanyaan yang sama/ menceritakan cerita yang sama berulang kali.
 Sering merasa lebih sulit untuk membuat keputusan.
 Sering merasa bingung atau linglung.
 Sering tersesat di tempat yang sering dilewati.
 Sering salah menaruh barang di tempat yang tidak seharusnya, misal : menaruh piring di mesin cuci
 Kesulitan dalam merangkai kata-kata dalam berkomunikasi. 
 Tidak tertarik untuk melakukan aktivitas yang dulunya sangat disukai
 Lebih senang berdiam diri dan enggan mencoba hal baru
 Sering mengalami perubahan suasana hati yang berubah-ubah
Tahap pertengahan
Seiring berkembangnya penyakit Alzheimer, masalah ingatan akan semakin memburuk. Pada tahap
pertengahan, tanda dan ciri-ciri penyakit alzheimer adalah:
 Sulit mengingat nama keluarga atau teman-teman terdekatnya.
 Meningkatkan rasa kebingungan dan disorientasi, misalnya jadi sering tersesat dan tidak tahu
jam berapa sekarang. 
 Perubahan suasana hati yang terjadi secara cepat. 
 Perilaku impulsif, repetitif, atau obsesif.
 Mulai mengalami delusi dan halusinasi.
 Masalah dengan berkomunikasi.
 Kesulitan melakukan tugas tata ruang, seperti menilai jarak.
Pada tahap ini, seseorang yang mengalami penyakit Alzheimer biasanya membutuhkan dukungan
orang lain untuk membantu mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Misalnya mereka mungkin
butuh bantuan untuk makan, berpakaian, atau bahkan menggunakan toilet. 
Tahap akhir
Di tahap terakhir, tanda dan ciri-ciri penyakit Alzheimer adalah:
 Kesulitan makan dan menelan (disfagia).
 Kesulitan untuk mengubah posisi atau bergerak tanpa bantuan.
 Penurunan atau kenaikan berat badan yang drastis.
 Sering ngompol atau buang air besar tidak disengaja.
 Kesulitan berkomunikasi. 
 Perubahan emosi dan sifat.
 Tidak mampu lagi beraktivitas normal akibat hilangnya ingatan mengenai tahapan melakukan
aktivitas sehari-hari seperti mandi, makan, dan  buang air besar.
Tingkat berkembangnya gejala penyakit Alzheimer berbeda-beda pada tiap orang, tapi umumnya
gejala akan berkembang secara perlahan-lahan selama beberapa tahun. 

Apa penyebab penyakit Alzheimer?


Penyakit ini disebabkan oleh kombinasi dari faktor genetik, gaya hidup, serta lingkungan yang
memengaruhi orang seiring berjalannya waktu. 
Meski penyebab penyakit Alzheimer belum sepenuhnya dipahami, pengaruhnya terhadap otak sudah
jelas. Penyakit ini dapat merusak dan menghancurkan sel otak secara perlahan. Pada penyakit
Alzheimer, sel otak yang menyimpan dan memproses informasi mulai melemah dan mati. Kerusakan
paling sering dimulai di wilayah otak yang mengontrol memori, tetapi prosesnya dimulai bertahun-
tahun sebelum gejala pertama muncul. Pada tahap akhir, otak telah menyusut secara signifikan. 

Faktor-faktor risiko : Apa yang meningkatkan risiko penyakit Alzheimer?


Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer adalah:
 Umur adalah faktor risiko terkuat, terutama setelah berusia 65 tahun.
 Riwayat penyakit yang sama pada anggota keluarga.
 Orang yang mengalami gangguan kognitif ringan.
 Cedera kepala.
 Gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, merokok, hanya sedikit makan buah-
buahan dan sayur-sayuran.
 Mengidap penyakit kardiovaskular, hipertensi, hiperkolesterolemia, peningkatan homocysteine.
 Proses pembelajaran dan ikatan sosial. Level pendidikan formal yang rendah, pekerjaan yang
membosankan, kurangnya aktivitas yang melatih otak seperti membaca, bermain game, bermain alat
musik, dan kurangnya komunikasi sosial.
Diagnosis
Bagaimana dokter melakukan diagnosis terhadap penyakit ini?
Pemeriksaan penyakit Alzheimer
Tidak ada tes pasti untuk memeriksa penyakit Alzheimer. Namun, dokter mungkin akan melakukan
beberapa tes untuk menentukan diagnosis. Pemeriksaan itu bisa berupa tes mental, fisik, neurologis,
dan pencitraan. 
pemeriksaan status mental. Ini dapat membantu menilai memori jangka pendek, jangka panjang,
hingga orientas tempat dan waktu. Misalnya, dokter mungkin menanyakan beberapa hal sepele
untuk memancing kemampuan ingatan pasien.
Selanjutnya pemeriksaan fisik, tekanan darah, menilai detak jantung, suhu tubuh . Dokter juga
mungkin akan meminta sampel urin dan darah untuk pengujian di laboratorium.
Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan neurologis untuk menyingkirkan kemungkinan
diagnosis lain, seperti masalah medis akut, seperti infeksi atau stroke. Selama ujian ini, mereka akan
memeriksa refleks, otot, dan ucapan pasien. 
Studi pencitraan otak. Karena itu, pencitraan otak akan diperiksa melalui:
 Magnetic resonance imaging (MRI).  MRI dapat membantu memperlihatkan gejala kunci,
seperti peradangan, perdarahan, dan masalah struktural. 
 Computed tomography (CT) scan. CT scan mengambil gambar sinar-X yang akan membantu
dokter melihat karakteristik abnormal di otak Anda.
 Positron emission tomography (PET) scan. Tes ini dapat membantu dokter mendeteksi
penumpukan plak. Plak adalah protein yang terkait dengan gejala Alzheimer. 
Tes-tes lain yang mungkin dilakukan dokter, termasuk tes-tes darah untuk memeriksa gen-gen yang
mungkin mengindikasikan seseorang memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit Alzheimer. 
Pengobatan
Penyakit Alzheimer tidak dapat disembuhkan. Obat hanya bisa memperlambat perkembangan
penyakit termasuk penghambat cholinesterase dan memantine. Selain itu, dokter mungkin
meresepkan penenang tambahan yang membantu mengurangi kecemasan, depresi, mudah marah,
dan masalah kelakuan lainnya. 
Obat-obatan
Donepezil (Aricept) atau rivastigmine (Exelon) adalah obat-obatan yang mungkin diresepkan dokter
untuk menangani Alzheimer ringan hingga sedang. Obat-obatan tersebut dapat mempertahankan
kadar acetylcholine (neurotransmitter untuk mempertahankan memori) tetap tinggi di otak.
Untuk merawat penyakit Alzheimer sedang hingga parah, obat-obatan yang mungkin diresepkan
dokter adalah donepezil (Aricept) atau memantine (Namenda). Memantine dapat memblokir efek
kelebihan glutamat, yaitu zat kimia otak yang dilepaskan dalam jumlah yang lebih tinggi pada orang
dengan Alzheimer merusak sel-sel otak. 
Antidepresan, anti kecemasan, atau antipsikotik adalah obat-obatan yang mungkin juga diresepkan
dokter untuk membantu mengobati gejala yang berkaitan dengan Alzheimer. Gejala-gejala ini
termasuk: Depresi, Kegelisahan, Agresi, Agitasi, Halusinasi.
Beberapa orang percaya bahwa vitamin E dapat membantu mencegah penurunan kemampuan
mental, tapi penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk membuktikan tersebut. Pastikan untuk bertanya
kepada dokter sebelum mengonsumsi vitamin E atau suplemen lainnya. 
Hal tersebut dapat mengganggu beberapa obat yang digunakan untuk mengobati penyakit Alzheimer. 

Tugas
1. Alzheimer termasuk penyakit kronis, degenerative dan progresif pada otak.
a. Apa yang dimaksud dengan istilah kronis
b. Apa yang dimaksud dengan istilah penyakit degenerative
c. Apa yang dimaksud dengan istilah penyakit progresive
2. Buatlah ringkasan tentang penyakit
 Vertigo
 Parkinson
Ringkasan berupa definisi penyakit, Penyebab (etiologi), tanda dan gejala, serta
penatalaksanaanya

Anda mungkin juga menyukai