Usulan
Usulan
Pendahuluan: Ameloblastoma adalah tumor odontogenik jinak, yang bersifat agresif secara
lokal dan cenderung berperilaku agresif dengan tingkat kekambuhan yang tinggi. Adanya
beberapa marker molekuler spesifik seperti CD-10 dan Osteopontin dapat digunakan sebagai
penanda untuk menggambarkan agresifitas lokal dan prediktor rekurensi pada ameloblastoma.
Tujuan : Tulisan ini bertujuan membuat tinjauan terkini terkait agresifitas dan rekurensi
Ameloblastoma Peningkatan aktivitas sel tumor yang diamati melalui pengamatan peningkatan
ekspresi imunohistokimia dengan marker antibodi yang spesifik yang dapat menggambarkan
tingkat bone remodelling, adhesi sel, migrasi sel, dan proliferasi sel stroma tumor pada
ameloblastoma. Tinjauan ini sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu panduan dalam
tatalaksana ameloblastoma, serta memberikan gambaran prognosis dari perawatan. Kesimpulan:
Ekspresi CD10 pada sel stroma ameloblastoma dikaitkan berhubungan dengan invasi tumor ke
matriks ekstraseluler, sehingga proliferasi sel stroma yang mengekspresikan CD10 yang
merupakan bagian dari mekanisme profil agresivitas lokal pada ameloblastoma. Pengikatan OPN
ke reseptor pada membran sel tumor ameloblastoma dapat meningkatkan migrasi, invasi, dan
penyebaran sel tumor, sehingga peningkatan ekspresi OPN yang tinggi dikaitkan dengan
prognosis yang buruk pada berbagai tumor.
PENDAHULUAN
CD-10 dikaitkan dengan diferensiasi dan pertumbuhan sel neoplastik, dan ekspresi CD10
ditemukan meningkat dengan peningkatan displasia tumor. Sebuah Studi melaporkan bahwa
pada ameloblastoma konvensional dengan risiko kekambuhan yang tinggi berkorelasi positif
dengan imunoreaktivitas yang tinggi pada ekspresi CD10 sel stroma peritumoral. Pada penelitian
tersebut persentase sel CD10-positif pada stroma peritumoral juga ditunjukkan secara signifikan
lebih tinggi daripada varian ameloblastoma unicystic dan ameloblastoma perifer. Ekspresi CD10
dalam sel stroma dikaitkan dengan invasi tumor lokal, dan bahwa proliferasi sel stroma positif
CD10 merupakan bagian dari mekanisme pertumbuhan invasif pada varian ameloblastoma.
Terapi imun CD10 mungkin berguna untuk mengidentifikasi area dengan perilaku agresif secara
lokal juga pada ameloblastoma risiko rendah. 5
Osteopontin (OPN), berhubungan dengan remodeling tulang dan memainkan peran
induktif dalam proses mineralisasi. OPN juga dapat meningkatkan adhesi dan migrasi sel. Dalam
studi OPN pada ameloblastoma, baik sel mirip ameloblas maupun sel seperti retikulum stellat
menunjukkan ekspresi OPN dan CD44v6 yang tinggi. Ada juga imunostain integrin yang kuat
pada membran sel osteoklas. Pengikatan OPN ke reseptor membran sel osteoklas integrin dapat
mengaktifkan osteoklas dan meningkatkan aktivitas osteolitiknya. Selain itu, pengikatan OPN ke
reseptor membran sel tumor ameloblastoma CD44v6 dapat meningkatkan migrasi, invasi, dan
penyebaran sel tumor. 3
Aplikasi molekular marker pada permeriksaan imunohistokimia dapat memberikan
gambaran terhadap yang lebih mendalam terhadap tumor epitel atau mesenkimal. Tumor
odontogenik memiliki karakteristik histologis yang khas, diagnosis dapat dibuat dengan
memperhatikan morfologi, membandingkan radiologi dan gambaran klinis lainnya. Pada
beberapa permasalahan seperti lesi kistik, ukuran biopsi yang kecil, dan identifikasi perubahan
ganas, bisa diidentifikasi dengan menggunakan imunohistokimia. Melalui ekspresi dari marker
molekuler dengan pemeriksaan Immunohistokimia, dapat dilakukan analisis tentang tingkat bone
remodelling, adhesi sel, migrasi sel, dan Proliferasi sel stroma tumor pada ameloblastoma
sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pemilihan perawatan, serta memberikan
gambaran tentang prognosis dari masing masing kasus ameloblastoma yang telah dilakukan
tindakan perawatan. Marker molekuler dapat menjadi alat bantu dalam penegakan diagnosis,
pilihan terapi, pencegahan morbiditas terkait terapi ekstensif, prediksi rekurensi, namun juga
potensial dalam mengevaluasi terjadinya rekurensi. 4
Marker molekuler atau penanda tumor yang akan dibahas adalah CD-10 dan Osteopontin,
yang dapat menunjukkan ekspresi adanya adhesi sel, migrasi sel, proliferasi sel stroma tumor,
dan remodeling tulang pada ameloblastoma. dengan menganilisis hal tersebut diharapkan dapat
memberikan kontribusi terhadap pemilihan perawatan dari ameloblastoma dengan tingkat
agresivitas yang berbeda-beda, serta memberikan gambaran tentang prognosis dari masing
masing kasus ameloblastoma yang telah dilakukan tindakan perawatan bedah.