ABSTRAK
ASI adalah susu yang diproduksi seorang ibu untuk konsumsi bayi dan merupakan
sumber gizi utama bayi. Hasil survey pendahuluan dari 8 responden didapatkan 5 responden
tidak lancar dan 3 responden produksi ASInya tidak lancar. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektifitas pemberian antara sayur kelor dan sayur bayam terhadap kelancaran
produksi pada ibu nifas di Kelurahan Sukorame Kota Kediri Tahun 2018.
Rancangan penelitian menggunakan eksperimen dengan pendekatan two group pre-
test post-test. Besar sampel 14 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan
total sampling. Pengumpulan data primer menggunakan lembar observasi dan hasil penelitian
dianalisis dengan uji Mann-Whitney.
Hasil penelitian uji Mann-Whitney didapatkan p-value sebesar 1,000. Jika nilai p-value
> 0,05 maka H0 diterima H1 ditolak artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara
efektivitas sayur kelor dan sayur bayam terhadap kelancaran produksi pada ibu nifas di
Kelurahan Sukorame Kota Kediri tahun 2018.
Kesimpulan tidak ada perbedaan efektifitas antara sayur kelor dan sayur bayam
terhadap kelancaran produksi asi pada ibu nifas. Setelah dilakukan penelitian mengenai sayur
kelor dan sayur bayam diharapkan masyarakat atau ibu nifas pada umumnya mampu
mengenal makanan lain yang bisa memperlancar produksi ASI.
Kata Kunci : Kelor, Bayam, Kelancaran ASI, Ibu nifas.
PENDAHULUHAN menunjukan bahwa pemberian ASI secara
Air Susu Ibu menjadi salah satu program ekslusif selama 6 bulan merupakan intervensi
World Health Organization (WHO) dan kesehatan masyarakat yang mempunyai
Pemerintah RI yang gencar dikemukakan disektor dampak posetif terbesar untuk menurunkan
Kesehatan untuk mengurangi morbiditas dan AKB, yaitu sekitar 13% (Sentara laktasi
mortalitas anak. Asi adalah sumber nutrisi yang Indonesia, 2010). Data Riskesdas tahun 2010
primer bagi anak sejak ia dilahirkan sampai iya menyebutkan sebesar 29,3% bayi yang
mampu mencernakan asupan lain setelah 6 bulan. mendapatkan Asi kurang dari 1 jam pertama
Lemak, protein, karbohidrat, vitamin, mineral, setelah persalinan. Sedangkan data Riskesdas
enzim, dan hormon yang terdapat dalam ASI tidak tahun 2013 menyebutkan bahwa hanya sebesar
dapat digantikan oleh buatan industri. Asi 42% bayi Indonesia yang mendapatkan ASI
mengandung zat-zat kekebalan yang melindungi ekslusif . Angka tersebut masih dibahwa target
anak dari infeksi dan penyakit kronis, serta pencapaian standar pelayanan minimal (SPM)
mengurangi kemungkinan menderita gangguan ASI eskslusif Nasional yaitu 80%. Di Kota
kesehatan di kemudian hari seperti obesitas, Kediri tahun 2015 jumlah bayi yang diberi ASI
diabetes, dan asthma (WHO, 2014). eksklusif sebesar 2.462 (64,5%) dari jumlah
Menyusui merupakan sumber nutrisi bayi yang diperiksa yaitu 3.818 bayi (Profil
terbaik dengan komposisi bioaktif yang dapat kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2015).
meningkatkan status kesehhatan ibu dan anak, hal Data survey Dinas Kesehatan Kota
ini sejalan dengan tujuan SDGs nomor 2 dan 3 Kediri, Puskesmas yang pemberian ASI-nya
yaitu penanggulangan kelaparan, masalah pada tahun 2015 yang paling tinggi yaitu
kesehatan dan kesejahteraan. Bayi yang Puskesmas Ngletih sebesar 91,3%, sedangkan
mendapatkan ASI dengan standar emas makanan Puskesmas Sukorame sebesar 57,8%, tahun
bayi terbukti memiliki IQ lebih tinggi dan performa 2016 terdapat jumlah bayi 2.904 bayi, jumlah
lebih baik sehingga memiliki pekerjaan dan bayi yang diberi ASI sebanyak sebanyak 1.834
penghasilan yang layak, sehingga tentu saja bayi (63,2%) sedangkan tahun 2017 terdapat
berkesiinambungan dengan tujuan SDGs nomor 4 jumlah bayi 3.462 bayi, jumlah bayi yang
yaitu menjamin pemerataan pendidikan yang diberi ASI sebanyak sebanyak 2.236 bayi
berkualitas. Pemberian ASI eksklusif dapat (64,6%) (DinKes Kota Kediri, 2017).
membantu persamaan hak dan kewajiban laki-laki Data puskesmas Sukorame tahun 2016
dan perempuan dalam pengasuhan anak sesuai jumlah bayi 461 bayi yang diberi ASI
dengan tujuan SDGs nomor 5 yaitu kesetaraan sebanyak 266 bayi (57,7 %) , dan pada tahun
gender (IDAI, 2016). 2017 periode februari jumlah bayi sebanyak
Pada ibu tidak menyadari pentingnya 434 bayi, yang diberi ASI 267 (61,5%)
pemberian ASI, SDKI 2007 menunjukan bahwa sedangkan periode Agustus jumlah bayi 456
kurang dari satu dari tiga bayi di bawah usia enam bayi, yang diberi ASI 357 (78,3%).
bulan diberi ASI eksklusif. Oleh karena iitu, Berdasarkan hasil survey pendahuluan
sebagian besar bayi di Indonesia tidak yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 10
mendapatkan manfaat ASI terkait dengan gizi dan November 2017 sampai tanggal 17 November
perlindungan terhadap penyakit (Unicef, 2012). 2017 di KelurahanSukorame, telah dilakukan
ASI adalah susu yang diproduksi seorang wawancara pada 8 ibu menyusui didapatkan 5
ibu untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber ibu (62,5%) ibu mengalami masalah dalam
gizi utama bayi yang belum bisa mencerna kelancaran ASI berdasarkan indikator
makanan padat. ASI diproduksi didalam alveoli kelancaran ASI seperti: frekuensi menyusui
karena pengaruh hormone ibu <8 kali sehari, payudara ibu tidak tegang
prolactin dan oxitocin setelah kelahiran bayi karena tidak terisi ASI, frekuensi BAB bayi <
(Nirwana, 2014). 2-5 kali sehari. Frekuensi BAK bayi < 6 kali
Di Negara berkembang, lebih dari 10 sehari. Sedangkan 3 ibu (37,5%) ibu menyusui
juta bayi meninggal dunia pertahun. lainnya, tidak mengalami masalah kelancaran
KEMENKES RI (2009) menggungkapakan ASI atau ASI pada ibu tersebut lancar
penyebab kematian bayi di Indonesia antara berdasarkkan indikator kelancaran ASI yaitu
lain BBLR (29%), Asfiksia (27%), Tetenus seperti frekuensi menyusui > 8 kali sehari,
dan infeksi (15%), Diare dan pneumonia payudara ibu tegang karena terisi ASI,
(13%) dan masalah pemberian ASI (16%). frekuensi BAB bayi 2-5 kali sehari, dan
Penelitian di 42 negara berkembang frekuensi BAK bayi > 6 kali sehari.
Rendahnya pemberian ASI tersebut penghayatan terhadap obyek. Kesehatan ibu
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya memegang peranan dalam kelancaran produksi
karena kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI. Bila ibu tidak sehat, maupun makanannya
makanan yang mempengaruhi produksi ASI, kurang atau kekurangan darah untuk membawa
kurangnya kesadaran serta motivasi dan sikap nutrein yang akan diolah oleh sel- sel acini
ibu yang rendah untuk menyusui.. payudara (Notoadmojo, 2010).
Jones, et al, (2003) menemukan bahwa Tanaman kelor (Moringa oleifera (lamk)
menyusui dapat mencegah 13% kematian merupakan bahan makanan lokal yang memiliki
balita. 16% kematian neonatus dapat dicegah potensi untuk dikembangkan dalam kuliner ibu
bila bayi mendapat ASI pada hari pertama menyusui, karena mengandung senyawa fitosterol
setelah lahir, dan angka tersebut meningkat yang berfungsi meningkatkan dan memperlancar
menjadi 22% bila bayi melakukan IMD dalam produksi ASI (efek laktagogum). Secara teoritis,
satu 1 pertama setelah lahir (edmond, et al, senyawa-senyawa yang mempunyai efek
2006) epidemiologi menunjukan bahwa laktagogum diantaranya adalah sterol. Sterol
wanita yang tidak menyusui lebih tinggi resiko merupakan senyawa golongan steroid
kanker payudara dan kanker ovarium, serta (Nurmalasari, 2008). Mengutip Mindbodygreen,
obesitas, diabetes tipe 2, sindrom metabolik, sebuah studi yang dipinpin oleh Dr. Minchelle A.
dan penyakit kardiovaskuler (Rahma, 2008). Taup, MD, menemukan bahwa kelompok ibu
Meskipun manfaat-manfaat dari menyusui yang rutin mengonsumsi kapsul daun
menyusui ini telah telah didokumentasikan di kelor sebanyak dua kali sehari mengalami
seluruh dunia, hanya 39% anak-anak dibawah peningkatan produksi ASI yang cukup tinggi,
enam bulan mendapatkan ASI eksklusif pada Bayam merupakan salah satu sumber
tahun 2012. Angka global ini hanya meningkat mineral dan vitamin serta phytoestrogen yang
dengan sangat perlahan selama beberapa diyakini untuk meningkatkan laktasi. Beberapa
dekade terakhir, sebagian karena rendahnya nutrisi yang terkandung dalam bayam adalah
tingkat menyusui di beberapa negara-negara vitamin B6, protein, thiamin, asam folat, kalsium,
besar, dan kurangnya dukungan untuuk ibu kalium dan Vitamin. Kandungan vitamin B6 dalam
menyusui dari lingkungan sekitar (UNICEF, bayam akan membantu dalam menyediakan
2013). persedian produksi ASI. Selain itu sayuran bayam
Ada beberapa faktor yang juga merupakan sumber asam folat yang sangat
mempengaruhi produksi ASI yaitu makanan, penting untuk ibu menyusui.
ketenangan jiwa dan pikiran, perawatan Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin
payudara, anatomi payudara, faktor fisiologis, mencari solusi atau alternatif terapi yang mudah
perawatan payudara, anatomi payudara, faktor dilakukan dan tidak memerlukan biaya yang mahal
fisiologis, pola isterahat, umur kehamilan saat untuk meningkatkan produksi ASI salah satunya
melahirkan, konsumsi rokok dan alkohol dengan pemberian sayur kelor dan sayur bayam.
(Kristiyansari, 2009). Jumlah ASI yang sedikit Jadi peneliti tertarik untuk meneliti tentang
bisa diatasi dengan mengkonsumsi sayur- efektifitas pemberian antara sayur kelor dan sayur
sayuran dan buah yang tepat (Sakka, dkk, bayam terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu
2014). nifas di Kelurahan Sukorame tahun 2018.
Penyebab produksi ASI berkurang
adalah tidak dilakukan persiapan puting BAHAN DAN METODE
terlebih dahulu dan kurangnya reflek oksitosin Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental.
dan prolaktin, asupan gizi yang berkurang pendekatan two group pre-test post-test. Populasi
yang di dapat ibu menyusui tidak terpenuhi. dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di
Bisa juga kerena ibu kurang istirahat Kelurahan Sukorame Kota Kediri tahun 2018.
(kecapean), dan faktor hormonal (hormon Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
testosterone), pengetahuan ibu yang kurang nifas di Kelurahan Sukorame Kota Kediri tahun
memadai tentang ASI ekslusif, beredarnya 2018. Penelitian ini dilakukan dengan pemberian
mitos yang kurang kurang baik, kesibukan ibu 100 gram kelor dan 100 gram bayam selama 7 hari.
bekerja, perawatan payudara. Lebih cepat Uji yang digunakan dengan Uji Mann-Whitney.
dijelaskan lagi bahwa sikap merupakan reaksi
terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai
suatu penghayatan terhadap objek
dilingkungan tertentu sebagai suatu
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Sayur Kelor Terhadap Peningkatan
Hasil Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Nifas di
Identifikasi Produksi ASI Sebelum Kelurahan Sukorame Kota Kediri Tahun 2018
Pemberian sayur Kelor dan sayur bayam pada Ibu
Nifas di Kelurahan Sukorame Kota Kediri Tahun Tabel 3 Analisis Sayur Kelor Terhadap
Peningkatan Kelancaran Produksi ASI pada Ibu
Kriteria Nifas
Kelancaran Kelor Bayam
produksi ASI F % F %
Lancar 0 0 2 28,6
Tidak lancar 7 100 5 71,4
Total 7 100 7 100
Sumber : Data Primer
Penelitian, 2018
2018
Tabel 1 Distribusi Frekuensi kelancaran
Produksi ASI Sebelum Pemberian Sayur Kelor dan
Sayur Bayam pada Ibu Nifas di Kelurahan
Sukorame Kota Kediri Tahun 2018.
Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan
Berdasarkan hasil penelitian kelancaran produksi asi sebelum pemberian sayur
menunjukkan, seluruh responden (100%) produksi kelor dari 7 responden didapat seluruh responden
ASI sebelum pemberian sayur kelor kriteria tidak kriteria tidak lancar dan sesudah pemberian sayur
lancar yaitu sebanyak 7 responden dan sebagian kelor hampir seluruhnya dari responden menjadi
besar dari responden (71,4%) produksi ASI lancar sebanyak 6 responden (85,7%) dan sebagian
sebelum pemberian bayam memiliki kriteria kecil dari responden kriteria tidak lancar sebanyak
tidak lancar yaitu sebanyak 5 responden 1 responden (14,3%).
Identifikasi Kelancaran Produksi ASI Berdasarkan hasil analisa melalui uji
Sesudah Pemberian sayur Kelor dan Sayur Bayam wilcoxon dengan SPSS didapatkan hasil positive
pada Ibu Nifas di Kelurahan Sukorame Kota Kediri rank yaitu 6 yang artinya antara sebelum dan
Tahun 2018. sesudah di berikan sayur kelor terdapat
Tabel 2 Distribusi Frekuensi kelancaran peningkatan kelancaran produksi ASI pada ibu
Produksi ASI Sesudah Pemberian Sayur Kelor dan nifas dan hasil ties sebesar 1 yang artinya
Sayur Bayam pada Ibu Nifas di Kelurahan kelancaran produksi ASI antara sebelum dan
Sukorame Kota Kediri Tahun 2018. sesudah pemberian sayur kelor tetap artinya tidak
ada penurunan maupun peningkatan. Nilai p.Value
0,014 dimana, nilai p < 0,05. Karena p value < 0,05
maka H1 diterima atau Ho ditolak yang artinya ada
pengaruh pemberian sayur kelor terhadap
kelancaran produksi ASI pada ibu nifas.
Analisis Sayur Bayam Terhadap Peningkatan
Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Nifas di
Kelurahan Sukorame Kota Kediri Tahun 2018
Rahmawati. 2009 Ayah Bunda. Mencari Septiani, Nurul, et all. 2014. Hubungan
Posisi Menyusui Edisi 13- 18 April dukungan suami dengan produksi ASI
Jakarta: PT Aspira Pemuda. pada ibu nifas diwilayah kerja
Puskesmas Senori Kabupaten Tuban.
Rahma, D. 2008. Pengaruh pemberian ASI (Diakses pada tanggal 29 Januari,
eksklusif terhadap angka kejadian 2018)
diare persisten pada anak balita di
Kelurahan Pisangan Timur. Septiani, Y. 2014. Studi Karbohidrat, Lemak
Universitas Indonesia. Tesis. dan Protein pada Kecap dari Tempe.
(diakses tanggal 22 November, Skripsi. F. MIPA UNS. Surakarta.
2017). (diakses tanggal 26 November 2017).