pemberian fosfolipid
ABORTUS Pengelolaan APS secara umum : heparin subkutan, aspirin,
Merupakan persalinan kurang bulan (< 20 minggu / BB < 500 g) prednison, immunoglobulin
sebelum usia janin memungkinkan untuk hidup. Trombofilia herediter
Abortus spontan : abortus yang berlangsung tanpa tindakan Defek plasenta / mikrotrombi (ec pada kehamilan terjadi
Abortus provokatus : abortus yg terjadi dengan sengaja hiperkoagulasi akibat faktor prokoagulan, antikoagulan,
(provokatus medisinalis & kriminalis) fibrinolitik)
Bedah ibu (pengangkatan dini corpus luteum atau ovarium
ABORTUS SPONTAN bila diangkat pada usia <10 minggu perlu diberi suplemen
> 80 % terjadi pada trimester pertama (separuhnya disebabkan progesteron (8 – 10 minggu 1x dosis 150 mg im 17-
oleh anomali kromosom) hidroksiprogesteron kaproat, kalau 6 – 8 minggu kasi 2 dosis)
Keguguran dini biasanya disertai perdarahan ke dalam desidua Trauma abdomen
basalis dan nekrosis jaringan sekitar ovum terlepas Defek Uterus (septum uterus, anomali duktus mulleri,
rangsang kontraksi uterus ekspulsi leiomioma uterus besar & multipel, sindroma asherman)
Meskipun mekanisme2 dalam abortus tidak selalu jelas, selama deteksi dengan : Histerosalpingografi & USG
3 bulan pertama kehamilan ekspulsi spontan hampir selalu Inkompetensi serviks (ec dilatasi & kuretasi, konisasi,
didahului oleh kematian mudigah. kauterisasi ; penanganannya dapat dilakukan cerclage (KI :
perdarahan, ruptur membran, kontraksi uterus), seminggu
FAKTOR JANIN : kelainan kromosom (penyebab utama) 95% sebelum dan sesudah pembedahan dilarang berhub kelamin)
disebabkan oleh kesalahan gametogenesis ibu, 5% disebabkan tindakan cerclage terdapat 2 jenis : tipe McDonald dan tipe
kesalahan ayah. Shirodkar, dilakukan pada usia kehamilan 12 – 14 minggu
Abortus aneuploid (75% terjadi pada usia < 8 minggu) FAKTOR AYAH : kelainan kromosom sperma
Trisomi autosom (13, 16, 18, 21, 22) kelainan kromosom KLASIFIKASI KLINIS ABORTUS SPONTAN
yang tersering a) ABORTUS IMMINENS (abortus yg mengancam)
Monosomi X kelainan kromosom spesifik tunggal tersering Abortus permulaan abortus dg perdarahan bercak dr jalan
sindroma turner lahir, tanpa atau disertai nyeri perut bawah ringan dan , hasil
Triploidi berhubungan dengan degenerasi plasenta hidropik konsepsi masih baik dalam kandungan/ masih dapat
(molar) dipertahankan.
Lain-lain : tetraploid, anomali struktur Pemeriksaan luar : besar uterus masih sesuai usia kehamilan
Pemeriksaan dalam : fluksus (+) sedikit, OUE tertutup
Abortus euploid (insidensi tertinggi pada usia 13 minggu)
Pemeriksaan penunjang :
Insiden meningkat pada usia > 35 tahun - ß-HCG masih (+)
- Untuk menentukan prognosis : tes B-HCG urin dengan
FAKTOR IBU : pengenceran 1/10 dan tanpa pengenceran, bila 22nya
hasilnya + baik
Infeksi : Bakteri (Listeria monositogenes, klamidia trachomatis,
- USG pertumbuhan janin (ukuran, DJJ, gerakan),
BV), virus (HIV, sifilis, CMV, HSV), parasit ( toxoplasma gondii),
keadaan plasenta
spirokaeta (treponema palidum)
I. Bila hasil USG baik : hasil konsepsi utuh, DJJ baik :
- Adanya endotoksin & eksotoksin
- Rawat jalan, tdk perlu tirah baring total
- Infeksi plasenta insuff plasenta
- Jgn melakukan akt berlebih atau koitus
- Infeksi kronis endometrium (ascending infection) ggg
- Kontrol ANC sesuai jadwal selanjutnya
implantasi
- Bila perdarahan msh berlangsung USG 1 mgg kemudian
- Amnionitis
II. Bila hasil USG meragukan : hsl konsepsi utuh, DJJ tdk jelas
- Kerusakan genetik & anatomik embrio
- USG 1 minggu kemudian
Kelainan debilitas kronik : TBC, Ca
III. Bila hasil USG buruk : janin mati
Kelainan endokrin :
- Evakuasi dg cara trgantung usia kehamilan
- Hipotiroidisme
Penanganan :
- Progesteron
- Tirah baring
- DM
- Spasmolitik
Nutrisi
- Progesteron
Obat-obatan & faktor lingkungan (rokok, alkohol, kafein, radiasi - Boleh pulang setelah tidak terjadi perdarahan, tp tidak
(>5rads), toksin lingk (arsen, timbal, formaldehid, benzen, etilen boleh berhub seksual selama 2 minggu maupun berakt
oksida), kontrasepsi) berat
Faktor imun (autoimun) SLE, APS - Pada keguguran, perdarahan terjadii diikuti dengan kram
Kriteria APS : abdomen beberpa jam/hari kemudian (nyeri ritmik di
- Thrombosis vaskular anterior , nyeri punggung bawah persisten, rasa tertekan
- Komplikasi kehamilan ( ≥ 3 kali abortus tanpa sebab yg di panggul)
jelas, ≥1 kematian janin / kelahiran prematur & berhub b) ABORTUS INSIPIENS
deg insuff plasenta atau PEB) Abortus sedang berlangsung perdarahan ringan – sedang dr
- Lab ( IgG dan IgM pada 2x pengukuran dengan jarak 6 jalan lahir disertai nyeri perut bawah yg kuat dan dpt berakhir
minggu) mjd abortus inkomplit / komplit
Pemeriksaan luar : besar uterus masih sesuai usia kehamilan, Etiologi : kegagalan reaksi thd antigen lymphocyte trophoblast
gerak janin & gerak jantung janin masih jelas walau sdh tdk cross reactive (Th/ transfusi leukosit atau heparinisasi)
normal inkompetensi serviks (tampak pembukaan canalis servikalis >8
Pemeriskaan dalam : fluksus (+), OUE terbuka, hasil konsepsi mm & ketuban menonjol pada trimester 2)
msh dlm rahim, ketuban utuh, dpt menonjol g) ABORTUS INFEKSIOSA / ABORTUS FEBRILIS
Pemeriksaan penunjang : Abortus yg disertai infeksi pada alat genital penyebaran
- B-HCG masih + infeksi pada peredaran darah tubuh atau peritoneum
- USG (septikemia / peritonitis)
Penanganan : Yang paling sering : endomiometritis
- Periksa stabilitas hemodinamik GK : febris tinggi, takikardi, perdarahan pervaginam berbau,
- Evakuasi kuretase bila perdarahan byk nyeri tekan, leukositosis
- Uterotonika pasca evakuasi (metilergometrin 3x0,125 mg) Pemeriksaan dalam : OUE terbuka teraba sisa jaringan, nyeri
- Antibiotik profilaksis slm 3 hari (seftriakson 1 x2 gr) pd adnexa & uterus
c) ABORTUS INKOMPLIT Komplikasi : syok septik
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri & masih Penanganan :
ada yg tertinggal perdarahan sedikit/banyak dr jalan lahir - Antibiotik Penisilin 4 x 1,2 juta U + gentamisin 2 x 80 mg +
(trgantung sisa konsepsi) & nyeri perut bawah kuat metronidazol 2 x 1 gr dilanjutkan antibiotik sesuai hasil
Pemeriksaan luar : besar uterus lebih kecil dr usia kehamilan, kultur
DJJ (-) - Kuretase dilakukan 6 jam setelah antibiotik adekuat
Pemeriksaan dalam : fluksus (+), OUE terbuka, teraba sisa diberikan
jaringan dr OUE - Uterotonika pasca evakuasi
Pemeriksaan penunjang : antibiotik dilanjutkan sampai 2 hari bebas demam
- B-HCG masih (+)
- USG : janin mati KEHAMILAN ANEMBRIONIK (BLIGHTED OVUM)
Penanganan : Kehamilan dimana mudigah tidak terbentuk tapi kantong
- Periksa stabilitas hemodinamik gestasi tetap terbentuk
- Evakuasi kuretase bila perdarahan byk Biasanya sekitar 14 – 16 minggu akan terajdi abortus spontan
- Uterotonika pasca evakuasi (metilergometrin 3x0,125 mg) Diagnosis ditegakkan pada usia kehamilan 7 -8 minggu bila
- Antibiotik profilaksis slm 3 hari (seftriakson 1 x 2 gr) pada hasil USG kantong gestasi tidak berkembang / tidak ada
d) ABORTUS KOMPLIT gambaran mudigah evaluasi 2 minggu kemudian bila
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri hasilnya mudigah tetap tidak ada tetapi kantong gestasi
Pemeriksaan luar : besar uterus lebih kecil dr usia kehamilan membesar blighted ovum dpt ditegakkan
perdarahan dr jalan lahir sedikit, DJJ (-) Penanganan : D&K
Pemeriksaan dalam : fluksus (-), OUE tertutup / bila terbuka
teraba rongga uterus kosong PENGAKHIRAN KEHAMILAN
Pemeriksaan penunjang : Usia ≤ 12 minggu
- B-HCG masih + sampai 7-10 hari post abortus - Kuretase vakum ; Kuretase tajam
- USG : janin (-) - Dilatasi & kuretase tajam
Penanganan : Usia >12 – 20 minggu
- Uterotonika +/- - Misoprostol 200 mcg intravaginal setiap 6 jam (dpt diulang
- Antibiotik profilaksis slm 3 hari (seftriaxon 1 x 2gr) 1 x 6 jam stlh pemberian pertama) atau misoprosol SL 400
e) MISSED ABORTION mg setiap 6 jam (dapat diulang 1x)
Embrio/fetus telah meninggal di dalam rahim & seluruhnya - Pemasangan batang laminaria slm 12 jam
masih tertahan di dalam rahim slm 8 minggu/lebih tidak ada - Kombinasi pemasangan laminaria dan misoprostol atau
keluhan, perdarahan +/- pemberian tetes oksitosin 10 IU dlm 500 cc D5% 20
Pemeriksaan luar : besar uterus lebih kecil dr usia kehamilan, tts/menit (maks 60 tts/menit)
tanda-tanda kehamilan sekunder menghilang, DJJ (-) - Dilakukan kuretase bila masih tdpt sisa jaringan
Pemeriksaan dalam : fluksus +/-, OUE tertutup Usia >20 -28 minggu
Pemeriksaan penunjang : - Misoprostol 100 mcg intravaginal setiap 6 jam (dpt diulang
- B-HCG (-) 1 x 6 jam stlh pemberian pertama)
- USG - pemasangan batang laminaria slm 12 jam
- Lab : Hb, Ht, trombosit, fibrinogen, D-dimer, pT, aPTT, - pemberian tetes oksitosin 5 IU dlm 500 cc D5% 20 – 60
BT/CT tts/menit
Penanganan : - kombinasi misoprostol & oksitosin u/ janin hidup/mati
- Usia <12 minggu D&K langsung - kombinasi laminaria & oksitosin u/ janin mati
- Usia 12 – 20 minggu bila serviks masih kaku induksi - dilakukan histerektomi bila persalinan pervaginam gagal
dulu (oksitosin 10U dlm 500cc D5% 20 tts/mnt (maks Usia >28 minggu
50U)/ misoprostol sublingual 400 mcg 2dd) bila tidak - Misoprostol 50 mcg intravaginal setiap 6 jam (dpt diulang
berhasil pasien diistirahatkan 1 hari induksi lagi 1 x 6 jam stlh pemberian pertama)
(maks 3 kali) kuretase - Pemasangan metrolisa 100 cc NaCL slm 12 jam
- Uterotonika pasca evakuasi - Pemberian tetes oksitosin 5 IU dlm 500 cc D5% 20 – 60
- Antibiotik profilaksis slm 3 hari (seftriakson 1 x 2 gr) tts /menit
f) ABORTUS HABITUALIS - Kombinasi ketiga cara di atas
Abortus spontan yang terjadi ≥ 3 kali berturut-turut - Dilakukan SC bila persalinan pervaginam gagal
KEHAMILAN EKTOPIK - Bisa syok hipovolemik
- Nyeri abdomen :
Kehamilan yang hasil konsepsinya berimplantasi di luar kavum uterus membesar& lunak tapi tdk sesuai usia
uteri dan dpt berakhir dg abortus atau ruptur tuba (Kehamilan kehamilan
Ektopik Terganggu) nyeri goyang serviks (+) / slinger pijn (+)
Lokasi : nyeri pd perabaan + ada massa pada adnexa
- Kehamilan tuba : pars ampullaris (tersering) cavum douglas dpt menonjol + nyeri tekan
- Kehamilan ektopik lain : Serviks uteri, ovarium, abdominal defekasi nyeri
- Intraligamenter Diagnosis Banding
- Kehamilan ektopik heterotropik : 1 di luar uterus, 1 di - Kista ovarium pecah
kavum uterus - Torsio kista
- Kehamilan ektopik bilateral - Kista terinfeksi
Etiologi : - Abortus imminens
Prinsip : hambatan dalam nidasi embrio ke endometrium - Appendisitis
- faktor tuba Pemeriksaan Penunjang :
disfungsi silia tuba - Laboratorium : Hb-Ht serial (3kali berturut2 selan 1 jam) ,
perubahan bentuk & patensi tuba (post rekanalisasi leukosit, B-HCG serum, PP test
tuba, kelainan endometriosis tuba, divertikel - USG
saluran tuba, tumor di tuba) - Kuldosentesis
- faktor abnormalitas zigot Posisi litotomi
tumbuh terlalu cepat dan besar Aseptik & antiseptik vulva vagina
- faktor ovarium Pasang spekulum
produksi ovum yg ditangkap oleh tuba kontralateral Bibir belakang porsio dijepit
- faktor hormonal Tusuk cavum douglas dg jarum spinal no.18 &
penggunaan pil KB (progesteron) gerakan tuba spuit 10 cc lakukan pengisapan darah
melambat Interpretasi :
- lain2 o Darah merah segar, dlm be2rapa menit
penggunaan IUD peradangan pd endometrium / membeku a/v yg tertusuk
endosalping o Darah tua coklat – hitam, tdk membeku,
Patologi atau bekuan2 kecil hematokel
- Hasil konsepsi mati dini & diresorbsi retrouterina
Pd implantasi diluar cavum uteri ovum yg - Laparoskopi diagnostik
dibuahi akan cepat mati ec vaskularisasi << Penatalaksanaan :
resorbsi total tidak ada keluhan, hanya telat 1. Konservatif :
mens be2rapa hari - Bila fertilitas masih diperlukan dpt diberi methotrexate
- Abortus ke dlm lumen tuba (MTX) dg syarat :
Perdarahan ec pembukaan pemb. Darah vili korialis Hemodinamik stabil (perdarahan ≤ 100 ml)
pd dinding tuba pelepasan mudigah sebagian / Kehamilan belum pecah
total bila total, mudigah dikeluarkan dalam Usia kehamilan <8 mgg
lumen tuba, didorong oleh darah ke ostium tuba Tdk ada cairan bebas pd pemeriksaan USG
pars abdominalis Kantung kehamilan <3cm
Bila pelepasan sebagian perdarahan akan Tdk ada pulsasi jantung janin
berlangsung terus mola kruenta tuba B-HCG < 10.000 IU/ml
membesar & kebiru2an (hematosalping) darah Tdk ada KI MTX dg dosis 50 mg/m2 atau 1 mg/kgBB
mengalir ke rongga perut cavum douglas IV & faktor sitrovorum 0,1 mg/kgBB IM selang-
terbentuk hematokel retrouterina seling tiap hari slm 8 hari
- Ruptur dinding tuba 2. Aktif (Operatif) :
Sering terjadi pada implantasi ovum di isthmus - Laparotomi
Ec penembusan vili korialis sampai ke peritoneum - Salpingektomi
Bisa ruptur spontan atau ec trauma ringan (koitus - Salpingostomi / reanastomosis tuba
atau pemeriksaan vaginal) - Reseksi segmen
Perdarahan dlm rongga perut & perdarahan dlm pemilihan salpingektomi atau salpingostomi tergantung dr :
lumen tuba bila pseudokapsularis mudigah pecah kondisi penderita,keinginan penderita akan f(x) reproduksinya,
Gambaran klinik : lokasi KE, kondisi anatomik organ pelvis,
- Tidak khas sampai terjadi abortus atau ruptur tuba 3. Transfusi bila Hb <8 gr%
Diagnosis KET:
- terlambat haid (amenore) KEHAMILAN PARS INTERSTITIALIS TUBA
- biasanya tjd 6 – 8 minggu stlh haid terakhir Biasa terjadi pd kehamilan yg lebih tua, dpt mencapai akhir
- tanda2 subjektif kehamilan (mual muntah) bulan ke-4
- nyeri abdomen tiba2 + spotting (mula2 nyeri pd 1 sisi Perdarahan sgt banyak
menjalar ke tengah (ec darah masuk ke rongga perut)
Th/ laparotomi : wedge resection pd kornu uteri
- GK jarang : nyeri menjalar ke bahu (ec darah di rongga
perut merangsang diafragma), perdarahan pervaginam (ec KEHAMILAN EKTOPIK GANDA
pelepasan desidua dr kavum uteri akibat ggg Pada laparotomi ditemukan uterus yg membesar sesuai usia
pembentukan hormon HCG), pingsan kehamilan & 2 corpus luteum
pd foto rontgen : bag terendah anak tinggi letaknya, anak letak
KEHAMILAN OVARIAL paksa
Kriteria diagnosis dr Spiegelberg : membuat foto rontgen dengan sonde di dlm kavum uteri/
- Tuba pada sisi kehamilan hrs normal histerosalpingografi
- Kantong janin hrs ditemukan di dlm ovarium
- Kantong janin dihubungkan dg uterus oleh lig ovarii
proprium
- Jaringan ovarium yg nyata ditemukan di dalam kantong
janin
KEHAMILAN SERVIKAL
Kriteria diagnosis Rubin :
- Kelenjar serviks ditemukan di sebrang tmpt implantasi
plasenta
- Implantasi plasenta hrs berada di bwh a.uterina atau
dibwh peritoneum viserale uterus
- Janin tdk boleh berada di korpus uterus
- Implantasi plasenta di serviks hrs kuat
Kesulitan diagnosis mnrt Rubin : harus dilakukan histerektomi
atau biopsi jaringan yg adekuat
Kriteria diagnosis Paalman & Mc Elin :
- OUI tertutup
- OUE terbuka sebagian
- Seluruh hasil konsepsi berada di dlm endoserviks
- Perdarahan uterus stlh fase amenore tnp nyeri
- Serviks lunak & membesar > besar dr fundus gambaran
hour glass uterus.
DIAGNOSIS
Amenore
keluhan gestosis yg berat
uterus yang lebih besar dari usia kehamilan
Tidak ditemukan tanda pasti kehamilan (balotemen (-), DJJ (-))
perdarahan pervaginam & ditemukannya gelembung mola
Pemeriksaan B-HCG HCG terutama pada hari ke 100
Pemeriksaan USG snow flake pattern atau honey comb
appearance (massa ekogenik bercampur bagian anekoik
vesikular berdiameter 5 – 10 mm) dengan atau tanpa massa
kistik multilokuler di daerah adneksa (kista teka lutein)