Dibuat Oleh :
1. MISBAKHUL MUNIR : 201969040013
2. TRIO ARISANDI EKO : 201969040051
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW. Dalam
Resume Materi Kuliah yang berjudul “Ahlusunnah Wal Jama’ah:
Tentang Sejarah Aswaja”
Penulis bermaksud menjelaskan secara detail tentang materi penalaran.
Adapun tujuan pembuatan resume ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Agama (Ahlusunnah Wal Jama’ah). Penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk perbaikan penulisan resume ini.
Pengertian ASWAJA
Dari pengertian diatas maka Ahli Sunnah Wal Jama'ah sesungguhnya sudah ada
sejak zaman Rasululloh SAW. Jadi bukanlah sebuah gerakan yang baru muncul
diakhir abad ke-3 dan ke-4 Hijriyyah yang dikaitkan dengan lahirnya kosep
Aqidah Aswaja yang dirumuskan kembali (direkonstuksi) oleh Imam Abu Hasan
Al-Asy'ari (Wafat : 935 M) dan Imam Abu Manshur Al-Maturidi (Wafat : 944 M)
pada saat munculnya berbagai golaongan yang pemahamannya dibidang
aqidah sudah tidak mengikuti Manhaj atau thariqoh yang dilakukan oleh para
sahabat, dan bahkan banyak dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan politik
dan kekuasaan.
Secara semantik arti Ahlussunnah wal jama'ah adalah sebagai berikut. Ahl
berartipemeluk, jika dikaitkan dengan aliran atau madzhab maka artinya
adalah pengikut aliran atau pengikut madzhab (ashab al-madzhab).
1. SEJARAH KEMUNCULAN ASWAJA (FAKTOR RELIGIUS, SOSIAL DAN POLITIK),
Ketika nabi wafat, kaum muslimin masih bersatu dalam agama yang
mereka jalani, kecuali orang-orang munafik yang luarnya menyatakan islam,
sedangkan hatinya menyembunyikan kemunafikan. Klasifikasi social yang ada
pada saat itu terdiri dari tiga golongan, orang muslim, orang kafir dan orang
munafik. Namun begitu nabi wafat, perselisihan dikalangan mereka segera
terjadi tentang seorang pemimpin yang akan menjadi pengganti nabi. Kaum
anshar menginginkan kepemimpinan berada ditangan pemimpin mereka yaitu
sa’ad bin ubadah. Sedangkan kaum muhajirin menghendaki kepemimpinan
berada di tangan abu bakar. Mereka pada kesepakatan untuk memilih abu
bakar al shiddiq sebagai khalifah.
Setelah abu bakar al-shiddiq wafat, khalifah berpindah ke tangan umar bin al
khaththab, sahabat nabi terbaik setelah abu bakar. Pada masa pemerintahan
umar, islam semakin kuat dan negri muslim semakin luas berkat proses
penyebaran islam yang berjalan dengan efektif dengan ditaklukanya negeri
Persia dan romawi, dua Negara terbesar didunia pada saat itu dan kemudian
ditaklukanya negeri-negeri di sekitarnya ke bawah naungan daulah islamiah
dalam proses sejarah yang dikenal dengan istilah al-futuhat al-islamiyyah
(penaklukan-penaklukan islam), hingga akhirnya khalifah umar menemui
ajalnya setelah ditikam oleh seorng budak Persia, yaitu abu lu’lu’ah al-majusi.
Setelah umar wafat, khalifah berpindah ketangan utsman bin affan, menantu
nabi Muhammad SAW yang menyandang gelar Dzun nurain (pemilik dua
cahaya) yaitu satu-satunya orang yang mempunyai dua seorang putri soeorang
nabi, rukiayah dan umu kultsum. Dari jalur nasab, ustman masih termasuk
keponakan rasullah, melalui jalur ibunya, Arwah binti Kuraiz yang masih
sepupu rasullallah. Disamping itu uztman juga sahabat rasullallah terbaik
setelah wafatnya ummar.
Setelah 6 tahun dari masa pemerintahan utsman, gejolak politik seputar
kebijakan-kebijakan ustman mulai muncul kepermukaan dan menjadi sasaran
kritik sebagian masyarakat ustman dari jabatanya melalui gerakan yang
dibungkus dalam kemasan amar ma’ruf dan nahi munkar sehingga hal tersebut
berakhir dengan terbunuhnya ustman dikaum pembrontak. Kemudian khalifah
berpindah ketangan ali bin abi thalib menantu dan sepupu rasullallah serta
sahabat terbaik setelah wafatnya ustman. Namun beragam kekacauan yang
terjadi pada masa ustman sangat berpengaruh terhadap pemerintahan ali bin
abi thalib.
Lahirnya nama ahli sunnah wal jama’ah, sebagian kalangan berasumsi bahwa
nama aswaja muncul pada masa imam madzhab yang empat, ada pula yang
berasumsi, muncul pada masa al imam dan al mathuridi. Dan ada pula yang
berasumsi muncul pada sekitar abad ketujuh hijriyah. Tentu saja asumsi itu
keliru dan tidak memiliki landasan ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan
maka pada periode akhir generasi sahabat rasullallah istilah aswaja mulai
diperbincangkan sebagai nama bagi kaum mulimin yang masih setia kepada
ajaran islam yang murni dan tidak terpengaruh pada ajaran-ajaran baru.
Pada beberapa ulama salaf mengatakan bahwa aswaja adalah mereka yang
hanya memiliki hubungan dengan sunnah nabi rasullallah kita tidak akan
mampu memastikan sejak kapan titik permulaan aswaja itu kecuali apabila kita
mengakatan permulaan ajaranya adalah titik permulaan ajaran islam itu
sendiri,
Disisi lain istilah aswaja memiliki dua sasaran obyek yang berbeda
1. Aswaja dalam kontek yang bersifat umum yaitu menjadi nama bagi mereka
yang bukan pengikut aliran si’ah seperti aliran Mu’tazilah, Murjiah, Karramiyah,
Wahhabi dan lai-lain.
2. aswaja Dlam Konteks yang bersifat khusus yaitu menjadi nama bagi mereka
yang mengikuti ajaran rasullallah dan sahabat secara penuh seperti,
Mu’tazilah, Murjiah, Karramiyah, Wahhabi,Si’ah dan lai-lain
1. https://www.kompasiana.com/hm.syarbani.haira/59572eda7a7c8a32ba3054
32/aswaja-sejarah-dan-perkembangannya?page=all
2. https://www.kompasiana.com/hm.syarbani.haira/59572eda7a7c8a32ba3054
32/aswaja-sejarah-dan-perkembangannya?page=all