Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERWATAN PADA PASIEN


DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN ELIMINASI
DI RUANG DAHLIA NO. 2.15 RS KRISTEN NGESTI WALUYO

Disusun oleh :

1. ANTONIA YOSEFINA MAHUSE


2. BERLIANA RISKA LAVITA
3. DEBORA PRAVITA KINANTI
4. FAZIR AJI SAPUTRA
5. FITRIA KUMALA DEWI
6. LULUK MUNAWAROH
7. TUSY ARWIYANTI
8. YUYUN ASTUTI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGESTI WALUYO


TEAMNGGUNG
TAHUN AJARAN 2020 / 2021
BAB 1
KONSEP DASAR MEDIK
A. Anatomi fisiologi
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan ( faring ), kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, rektum dan anus. Fisiologi sistem pencernaan atau sistem gastrointestinal
( mulai dari mulut sampai anus ) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk
menerima makanan, mencernanya, menjadi zat zat gizi dan energi, menyerap zat zat gizi kedalam
aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa
proses tersebut dari tubuh organ organ pencernaan.
1. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari sistem pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar yang
sempit ( vestibula ) yaitu ruangan diantara gusi dengan bibir dan pipi. Bagian dalam yang
terdiri atas rongga mulut. Didalam mulut terdapat lidah yang merupakan organ otot yang
dilapisi mukosa, merupakan alat bantu yang digunakan pada proses mengunyah (mastitasi ),
menelan ( degulation ), bicara ( speech ) dan pengecap, kemudian terdapat kelenjar air
utama yaitu : glandula parotis, glandula sublingualis. Selain lidah terdapat pula gigi yang
merupakan alat bantu sistem pencernaan karena berperan sebagai alat pengunyah dan
bicara.
2. Pharing
Pharing atau bekak merupakan suatu saluran mukosa fibrosa, panjang kira kira 12 cm,
terbentang tegak lurus antara basis cranii yaitu setinggi vertebra cervikalis v1 hingga
kebawah setinggi tulang rawan cricoidea. Pharing penting untuk lajunya balus ( makanan ang
sedang dicerna mulut ) dan lalunya udara.
3. Esophagus ( kerongkongan )
Esophagus merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri dari jaringan otot yng
terbentang mulai setinggi kartilago cricoidea dan bermuara pada lambung yang merupakan
lanjutan lambung.
4. Lambung
Merupakan bagian erlebar dari Traktus Gastrointestinal dan merupakan lanjutan dari
esphagus, bentuknya seperti huruf ‘J’ terletak dibagian atas agak ke kiri abdomen dibawah
diafragma. Fungsi lambung sebagai pencernaan makanan secara mekanis dan
kimiawi,gacterisid oleh asam lambung HCL dan membantu proses penyembuhan eritrosit.
5. Usus halus
Usus halus merupakan lanjutan lambung terbentang mulai phylorus sampai muara
ileocalecalis dan menempati bagian terbesar rongga abdomen terletak disebelah bawah
lambung dan hati, panjang kurang lebih 7 meter. Fungsi usus halus antara lain menerima zat
zat makanan yang sudah dicerna, menyerap protein dalam bentuk asam amino, menyerap
karbohidrat dalam bentuk emulasi lemak.
6. Usus besar
Usus besar merupakan lanjutan dari usus halus yang tersusun seperti huruf “ U” terbalik dan
mengelilingi usus halus, panjangnya kurang lebih 140 cm terbentang dari vulva ileocanecalis
sampai anus. Usus besar terdiri dari colon asendens,colon transversum, colon
desendend,dan colon sigmadeum. Fungsi usus besar adalah untuk absrobsi air untuk
kemudian sisa masa membentuk masa yang semisolid ( lembek ) disebut feses.
7. Anus
Anus merupakan bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan
dunia luar, terletak didasar pelvis dindingnya diperkuat oleh tiga spinter, yaitu :
 Sfingter ani intermus
 Sfingter levator ani
 Sfingter uni ektermus
B. Definisi
1. Pengertian diare
Diare adalah suatu keadaan dimana terjadi pola perubahan BAB lebih dari biasanya ( > 3 kali
sehari ) disertai perubahan konsistensi tinja lebih encer atau berair dengan atau tanpa darah
dan tanpa lendir.
2. Klasifikasi diare
o Diare akut, keluarnya tinja cair tanoa darah selama 7- 14 hari
o Diare persisten atau daire kronis, keluarnya tinja cair selama 14 hari atau lebih dan
dapat disertai darah atau tidak.
o Diare disentri, keluarnya tinja sedikit sedikit dan sering serta mengeluh sakit perut
saat BAB.
C. Etiologi
Diare disebabkan oleh faktor infeksi, malaosorpsi, makanan, dan faktor psikologis.
1. Faktor infeksi
- Infeksi enternl yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare
pada anak, disebabkan oleh ; infeksi bakteri, infeksi usus, infeksi parasit.
- Infeksi parental yaitu infeksi diluar alat pencernaan makanan.
2. Faktor malabsorpsi
- Malabsorbsi karbohidrat disakarida
- Malabsorbsi lemak
- Malabsorbsi protein
3. Faktor makanan : makanan basi, beracun, tidak higienis, tidak matang saat dimasak, dan
alergi makanan.
4. Faktor psikologis : rasa takut,cemas, dan tegang pada anak dapat menyebabkan diare.
D. Tanda dan Gejala
Gejala diare adalah tinju encer dengan frekuensi 4 kali atau lebih dalam sehari,yang terkadang
disertai beberapa hal berikut :
1. Muntal
2. Badan lesu atau lemah
3. Gelisah
4. Tinja cair, dan lendir terkadang bercampur darah,lama kelamaan tinja berwarna hijau
dan asam
5. Dehidrasi
6. Anus lecet
7. Tugor kulit menurun
E. Komplikasi
Akibat diare yang paling utama adalah terjadi kehilangan cairan dan elektrolit mendadak
sehingga dapat terjadi komplikasi seperti:
1. Dehidrasi
2. Renjatan hipvolemik ( bila terjadi maka denyut cepat lebih dari 120 x per menit
3. Hipokalemai ( dengan gejala meteorismus, hipotonik otot, lemah, bradikardia )
4. Hipoglikemia
5. Kejang, terjadi pada dehidrasi hipertonik
6. Malnutrisi energi protein ( akibat muntal dan diare, jika lama atau kronis )
F. Patofisiologi
Proses terjadinya diare dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan diantaranya,pertama
faktor infeksi, proses isi dapat diawali adanya mikroorganisme ( kuman ) yang masuk ke dalam
saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang
dapat menurunkan daerah permukaan usus selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang
akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus dalam absorbsi cairan dan elektrolit . Atau juga
dikatakan adanya toksin bakteri akan menyebabkan sistem transport aktif dalam usus sehingga
sel mukosa mengalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat, kedua
faktor malabsorbsi merupakan kegagalan dalammelakukan absorbsi yang menyebabkan tekanan
osmotik meningkat sehingga terjadi diare,ketiga, faktor makanan ini dapat terjadi apabila toksitis
yang ada tidak mampu diserap dengan baik. Sehingga terjadi peningkatan peristaltis usus yang
menggambarkan penurunan kesempatan untuk menyerap makan yang kemudian menyebabakan
diare,keempat, faktor psikologis dapat mempengaruhi terjadinya penyerapan makanan yang
dapat mengakibtakan diare.
G. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan penunjang pada diagnosa medis diare adalah ;
1. Pemeriksaan tinja meliputi pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis,Phdan kadar gula
dalam dan resistensi feses ( colok dubur )
2. Analisa gasa darah apabila didapatkan tanda tanda gangguan keseimbangan asam basa
3. Pemeriksaan kadar ureum dan keratinin untuk mengetahui foal ginjal
4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na,K,kalsium, dan fosfat.
H. Penatalaksanaan
Menurut Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (2011 ) program
lima langkah tuntaskan diare yaitu :
1. Rehidrasi menggunakan oralit osmolisis rendah
2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut turut
3. Pemberian makanan
4. Antibiotik selektif
5. Nasihat kepada orang tua atau pengasuh

Anda mungkin juga menyukai