Anda di halaman 1dari 9

Proposal Penyuluhan Kesehatan AKDR

l. Latar Belakang
Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya
dari mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) menjadi visi
untuk mewujudkan”keluarga berkualitas tahun 2015”. Keluargayang berkualitas
adalah yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal,
berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan Bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa(Saefuddin, 2003).
Berdasarkan visi dan misi tersebut, program eluarga berencana nasional
mempunyai kontribusi penting dalam upaya meningkatkan kualitas penduduk.
Dalam kontribusi tersebut Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional(BKKBN) telah mewujudkan keberhasilannya selain berhasil
menurunkan angka kelahiran dan pertumbuhan penduduk, juga terpenting adalah
keberhasilan mengubah sikap mental dasn perilaku masyarakat dalamupaya
membangun keluarga berkualitas
Sebagai salah satu bukti keberhasilan program tersebut. Antara lain dapat
diamati dari semakin meningkatnya angka pemakaian kontrasepsi(prevalensi).
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 1997 memperlihatkan
proporsi peserta KByang terbanyak adalah suntik(21,1%), pil(19,4%),
AKDR(18,1%), Norplan(16%), Sterilisasi wanita(3%), Kondom(0,7%), Sterilisasi
pria(0,4%), dan sisanya merupakan peserta KB tradisonalyang masing-masing
menggunakan cara tradisional seperti pantang berkala maupun senggama terputus.
Dri data di atas dapat disimpulkan bahwa AKDR berada diposisi ketiga.
Sedangkan dalam program BKKBN memberikan penekanan pada kontasepsi
AKDR terutama adalah CuT380 A yang menjadi primadona BKKBN. Adapun
keuntungan-keuntungan dari alat kontrasepsi tersebut adalah efektip segera
setelah pemasanga, merupakan metode jangka panjang (10tahun proteksi dan
tidak perlu diganti). Angka kegagalan hanya satu dalam 125-170 kehamilan,
Akseptor tidak perlu mengingat-ingat kapan dia harus berKB. Yidak ada pengaruh
terhadap lingkungan sexual, meningkatkan kenyamanan tanpa takut hamil. Tidak
ada efek samping hrmonal dengan Cu T380 A. Tidak ada pengaruhnya terhadap
hambatan dan volume ASI, dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah
abortus. Dapat digunakan sampai menopause(Saefuddin, 2003). Pemeriksaan
ulang hanya 1 kali setahun, murah, kesuburan segera kembali sesudah AKDR
diangkat (BKKBN, 2002).
Namun begitu tidak semua klien berminat terhadap alat kontrasepsi AKDR
dikarenakan berbagai alasan yang berbeda-beda seperti takut efek samping, takut
proses pemasangan , dilarang oleh suami, dan kurang mengetahui tentang KB
AKDR.
Adapun berbagai pertimbangan yang harus diperhatikan oleh akseptor KB
agar tidak terjadi alah persepsi setelahpemasangan yaitu pengetahuan akseptor KB
tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi, status kesehatan klien
sebelum berKB, tahu efek samping, konsekuensi kegagalan atau keham9ilanyang
tidak diinginkan, besarnya keluarga yang direncanakan, persetujuan pasangan,
bahkan norma budaya lingkungan dan orang lain.

2. Pengertian AKDR
Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan. Upaya itu dapat bersifat
sementara atau permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel
yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2006, p.905). Maksud dari
pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan
pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua.
Untuk itu diperlukan pemilihan jenis kontrasepsi tepat agar tidak terjadi
efeksamping yang merugikan pemakai alat kontrasepsi.
Pemilihan jenis kontrasepsi didasarkan pada tujuan penggunaan kontrasepsi yaitu
a. Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun
dianjurkan menunda kehamilanya.
b. Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan) masa saat istri berusia 20 – 35
tahun yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak kehamilan 3 -4
tahun.
c. Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi) saat usia istri diatas 35 tahun
dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak
3. Keuntungan dan Kerugian AKDR/IUD

a. Keuntungan

1. Kelebihan pertama yaitu dapat mencegah kehamilan dalam waktu jangka


panjang bahkan hingga 10 tahun. Dengan begitu Mama tidak perlu pusing
memikirkan jadwal rutin untuk mengulang KB karena Mama hanya perlu
melakukan kontrol setahun sekali.

2. Kelebihan yang kedua, IUD mudah dilepas kapanpun ketika Mama ingin hamil
kembali. Sementara kelebihan ketiga, IUD tidak memengaruhi hormon sehingga
tidak berpengaruh dalam proses menyusui, seks, maupun perubahan mood.

b. Kerugian

1.Menstruasi tidak teratur di awal pemasangan. Hal ini disebabkan karena tubuh
masih menyesuaikan diri dengan benda asing yang sekarang diletakkan di dalam
tubuh.

2. Darah menstruasi lebih banyak dibanding biasanya.

3. Timbul kram perut baik saat menstruasi atau tidak.

4. Bisa menimbulkan flek di awal pemasangan.

5. Mual dan perut tidak nyaman.

6. Dapat menimbulkan risiko infeksi pada daerah kewanitaan.

7. Resiko posisi IUD bergeser ke luar rahim.

8. Timbul gejala PMS bila Mama menggunakan IUD hormonal.


SOP
MEMASANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM

Proses Prosedur :

NO LANGKAH PROSEDUR
A. Fase Pre Interaksi
1. Mengecek catatan medis dan perawatan
2. Cuci tangan 6 LANGKAH
Menyiapkan alat-alat dan yang diperlukan :
3. Phantom uterus
4. Meja gynekology, Bak instrumen
5. Lampu sorot
6. Kursi
7. Selimut mandi
8. Spekulum cocor bebek
9. Tampon tang
10. Tena kulum
11. Sonde uterus
12. Gunting benang
13. Kom
14. Waskom
15. APD (masker, kacamata, apron, sepatu, handskun)
16. Bengkok
17. Tempat sampah
18. AKDR Copper T 380 A
19. Kassa
20. Kapas DTT
21. Cairan antiseptik (bethadine)
Larutan klorin 0,5%
B. Fase Interaksi
22. Memberikan salam terapeutik
23. Melakukan evaluasi/validasi
24. Melakukan kontrak (waktu, tempat, topik)
25. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
26. Menjaga privacy klien dengan memasang sampiran /skerem
27. C. Fase Kerja
28. Lakukan Konseling, beri penjelasan, persilahkan klien mengajukan pertanyaan, pastikan indikasi
pemasangan AKDR dan lakukan informed consent
29. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan
30. Mencuci tangan dengan air dan sabun serta keringkan dengan handuk sebelum melakukan
pemeriksaan
31. Pakailah perlengkapan perlindungan diri
32. Atur  posisi klien (Litotomi) senyaman mungkin
33. Atur lampu yang terang untuk melihat serviks
34. Masukkan lengan AKDR Cu T 380A dalam kemasan sterilnya
35. Pakailah sarung tangan steril atau sudah diidesinfeksi
36. Lakukan vulva hygiene dengan air DTT.
37. Pasang spekulum dan lihat serviks
38. Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic sampai bersih
39. Jepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati
40. Masukkan  sonde uterus dengan tekhnik “tidak menyentuh” (no touch technique)
41. Ukur kedalaman uterus pada tabung inserter dengan menggeser leher biru

42. Pasang AKDR dengan menggunakan teknik menarik (with drawl technique)
 Masukkan tabung inserter yang berisi AKDR ke dalam kanalis servikalis
 Tarik tabung inserter sampai pangkal pendorong untuk memasukkan AKDR
 Keluarkan pendorong dan dorong kembali tabung inserter sampai terasa tahanan pada
Fundus

43. Gunting benang AKDR ± 3-4 cm, keluarkan tenakulum dan spekulum
44. Lakukan tindakan aseptik dengan larutan antiseptic
45. Lepaskan speculum
46. Rendam alat-alat yang sudah dipakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi
47. Buang bahan-bahan yang sudah dipakai ketempat yang sudah disediakan
48. Buka sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
49. Cuci tangan dengan air dan sabun serta keringkan dengan handuk sebelum melakukan
pemeriksaan.
50. Ajarkan pada pasien untuk memeriksa benang AKDR
D. Fase Terminasi
51. Mengevaluasi pasien setelah pemasangan AKDR
52. Memberikan reinforcement positif
53. Kontrak untuk tindakan selanjutnya
54. Mendokumentasikan hasil pemasangan AKDR
ll. Tujuan

a. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran umum pelayanan kontrasepsi KB terutama AKDR
b. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
b. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
c. Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan
kelahiran.

lll. Pelaksanaan

1. Topik kegiatan
a. Pengertian IUD dan Jenis IUD.
b. Prosedur Pemasangan dan pasca pemasangan
c. Indikasi dan kontraindikasi IUD
d. Keuntungan dan kerugian IUD
e. Efek samping IUD
f. Waktu pemasangan IUD
2. Sasaran
ibu usia subur atau pasangan usia subur.
3. Strategi
a. Penyaji memberi informasi tentang pengertian AKDR/IUD.
b. Penyaji memberi informasi tentang jenis jenis AKDR/IUD.
c. Penyaji memberi informasi tentang manfaat Prosedur Pemasangan dan
pasca pemasangan
d. Penyaji memberi informasi tentang indikasi dan kontraindikasi
AKDR/IUD.
e. Penyaji memberi informasi tentang Keuntungan dan kerugian
AKDR/IUD
f. Penyaji memberi informasi tentang efek samping AKDR/IUD.
g. Penyaji memberi informasi tentang Waktu pemasangan AKDR/IUD

4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab

5. Media/Alat
a. Media pembelajaran
1) Leaflet
6. Waktu dan Tempat
Hari /tanggal : 08 Juni 2021
Pukul : 15.00
Tempat : Di Lab Kes UMITRA

7. Pengorganisasian Waktu
1. Acara diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara :
- Maya Rizkita
2. Penyuluhan tentang masalah AKDRS disampaikan oleh :
- Tasya Putri
- Yenni Preselia
3. Penutup oleh pembawa acara :
- Maya Rizkita

8. Organisasi Keanggotaan
Ketua Panitia : Made Rake
Sektretaris : Devita Sari
Bendahara : Shinta Christy Damayanti
Penyaji / Leader : Tasya Putri , Yenni Preselia
Pembawa acara : Maya Rizkita
Moderator : Sinta Putri Purwanti
Seksi Dokumentasi : I Gusti Putu Yudi
Seksi Acara : Indah Nur Lela , Ketut Noviana Tantri

9. Uraian Tugas
a. Ketua Panitia
Bertanggung jawab terhadap kelangsungan acara sejak
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga berakhirnya kegiatan
serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
b. Sekretaris
Bertanggung jawab mendokumentasikan seluruh kegiatan
(perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi)
c. Bendahara
Bertanggung jawab mempersiapkan dana untuk kegiatan
d. Penyaji
Bertanggung jawab memimpin dan mengarahkan proses
acara,merencanakan pertemuan berikutnya dan menutup acara
e. Pembawa Acara
Bertanggung jawab dalam memfasilitasi siswa dan siswi untuk
menggali informasi yang berhubungan dengan kesehatan,
membuka dan menutup acara selesai
f. Dokumentasi
Bertanggung jawab mendokumentasikan seluruh kegiatan
penyuluhan dari awal mulai sampai selesai
10. Tertib Acara
a. Pembukaa oleh pembawa acara
b. Penyampaian materi penyuluhan
c. Penutup
11. Evaluasi
1.Struktur
a. Peralatan yang disediakan dengan rencanakan yaitu lefleat
b. Peserta hadir sebanyak
c. Seluruh ibu - ibu hadir dalam kegiatan penyuluhan tersebut.
d. Tempat sesuai dengan yang direncanakan yaitu di masyarakat
e. Pelaksanaan penyuluhan berjalan sesuai dengan rencana.
2. Proses
a. Masyarakat hadir sebelum acara
b.Semua peserta memperhatikan materi penyuluhan diberikan dengan
baik.
3. Hasil
a.ibu – ibu mengerti bagaimana ketaatan penggunaan AKDR
b. ibu – ibu mengerti bagaimana cara mencegah dan menanggulangi

Anda mungkin juga menyukai