Anda di halaman 1dari 13

PAPER

“TEORI EKOLOGI URIE BROFENBRENNER DAN TEORI


PSIKOSOSIAL ERIKSON”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Sosial Anak Usia Dini

Dosen Pengampu: Eka Cahya Maulidiyah, S.Pd., M.Pd.

Oleh :

1. Tsinta Nurussaadah (18010684051)


2. Ayu Anjanny (18010684052)
3. Yasmin Reza Putri Ayuni (18010684057)
4. Marinda Nur Aini (18010684059)
5. Mitawiskar Arindang (18010684068)
6. Nur Firdiyah Ningsih (18010684072)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
Inayah, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
paper “Teori Ekologi Urie Brofenbrenner Dan Teori Psikososial Erikson” ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Ucapan syukur Alhamdulillah kami
sampaikan karena berhasil menyelesaikan paper “Teori Ekologi Urie
Brofenbrenner Dan Teori Psikososial Erikson” ini tepat pada waktunya.

Semoga paper “Teori Ekologi Urie Brofenbrenner Dan Teori Psikososial


Erikson” ini dapat membantu pembaca dalam memperoleh informasi. Menyadari
bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, Oleh kerena itu penulis berharap kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan paper “Teori Ekologi Urie Brofenbrenner Dan Teori
Psikososial Erikson” ini. Sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi
paper ini agar kedepannya dapat lebih baik.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu Studi
Sosial AUD Ibu Eka Cahya Maulidiyah, S.Pd., M.Pd. serta semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan paper ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT.
senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Surabaya, 05 September 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan sosial sebagai suatu proses yang dijalani individu yang sejak
lahir sudah memiliki bermacam-macam potensi, diarahkan untuk
mengembangkan tingkah laku sosial yang dalam pengertian lebih sempit
diartikan sebagai tingkah laku yang ssesuai dengan kebiasaan yang dapat
diterima sesuai dengan standar yang berlaku dalam suatu kelompok tertentu.
Pola tingkah laku sosial terbentuk selama tahun-tahun awal yang akan
berpengaruh terhadap pola tingkah laku soial individu di masa-masa berikutnya.
Masa usia 2-3 tahun merupakan masa sosialisasi anak hyang sesungguhnya,
dimana anak mulai mempergunakan kriteria orang dewasa dalam menilai
orang-orang dan situasi. Pada usia dini, anak biasanya sudah dapat berinteraksi
dengan teman sebaya dan orang dewasa, anak mulai melaksanakan kontak
sosial dengan orang-orang diluar keluarganya terutama dengan anak-anak
seusianya (Soemantri, 2005). Seorang anak umumnya akan berada dalam
ekosistem yang berbeda secara simultan, dari lingkungan rumah hingga
lingkungan luar seperti lingkungan sekolah dan ke lingkungan yang paling luas
yaitu budaya dan masyarakat umum.
Teori ekologi dan teori psikososial ini akan membantu kita untuk
memahami mengapa anak dapat berperilaku berbeda di lingkungan yang
berbeda, misalnya perilaku kita ketika di rumah akan berbeda dengan perilaku
yang kita tunjukkan ketika berada di lingkungan luar. Pembentukan kepribadian
akan sempurna jika didukung oleh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
dan juga lingkungan masyarakat. Teori ekologi dan psikososial memandang
manusia sebagai hasil dari interaksi, yang di maksud dengan interaksi ini sendiri
ialah aktivitas saling mempengaruhi antar kekuatan internal maupun eksternal.
Dalam teori ekologi dan psikososial ini individu dapat mempengaruhi
lingkungan, lingkungan mempengaruhi individu ataupun antara individu dan
lingkungan memang saling mempegaruhi dalam interaksi satu sama lain

1
2

sehingga mengalami perubahan atau perkembangan. Dalam teori ini juga


membahas tentang pentingnya dimensi mikro dan makro lingkungan di mana
anak hidup dan bertumbuh kembang.
Dimensi Mikro dan Makro yang dimaksud adalah ligkungan terdekat yang
berinteraksi langsung dan melatar belakangi kehidupan anak. Hubungan orang
tua - anak, guru – anak, hubungan saudara ataupun hubungan anak dengan
teman sebayanya. Riset yang paling banyak dilakukan pada area mikrosistem
adalah berfokus pada tingkah laku anak yang dipengaruhi aktivitas pengasuhan
di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Keluarga adalah lingkungan
yang sangat dekat dengan anak, keluarga memiliki peranan dan fungsi yang
besar dalam mendukung perkembangan anak secara optimal. Sikap orang tua
yang positif akan memberikan dampak yang positif dan baik terhadap perilaku
anak. Tetapi sebaliknya jika sikap orang tua yang kurang memberikan sikap
acuh pada anak maka anak akan cenderung tidak bertanggung jawab serta
memiliki perilaku yang kurang baik. Keterlibatan orangtua dalam pendidikan
anak sangat dibutuhkan untuk pemenuhan fasilitas kebutuhan lingkungan
belajar anak dan keikutsertaan orangtua dalam program pembelajaran anak di
sekolah. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak di sekolah sangat
membantu guru dalam memberikan stimulus yang tepat untuk perkembangan
anak. Proses stimulasi yang dilakukan pendidik dapat dilakukan melalui
berbagai media. Beragam cara dan pendekatan dapat dilakukan seorang
pendidik untuk menstimulasi perkembangan anak. Berdasarkan hasil temuan
diatas, dalam teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri
Bronfenbrenner dan teori psikososial yang diperkenalkan oleh Erik Erikson
akan di jelaskan dalam paper ini dari penjelasan tentang teori ekologi dan
psikososial hingga implementasi dari masing-masing teori ekologi dan
psikososial.
Erikson mengatakan bahwa istilah “psikososial” dalam kaitannya dalam
perkembangan manusia berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari
lahir sampai mati dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi
dengan suatu organisme yang menjadikan seseorang matang secara fisik dan
3

psikologis. Tak terkecuali pada perkembangan anak usia dini. Masa anak, anak
merupakan salah satu masa dalam rentang kehidupan manusia yang pasti dilalui
oleh semua manusia di dunia ini. Pada masa inilah terjadi banyak sekali proses
penanaman nilai kehidupan yang pertama kali. Pada masa ini pula, selalu
bertumpu harapan dari para orang tua yang selalu menginginkan anak-anaknya
nanti dapat menjadi seseorang yang berguna dan dapat sukses dimasa
mendatang. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Ditangan anak-anak
itulah masa depan bangsa ini berada, sehingga banyak pula orangtua
mengatakan, bahwa anak-anak adalah warisan yang paling berharga yang harus
dijaga baik-baik. Oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa, mereka
memerlukan pembinaan dan pengembangan yang optimal yang harus dilakukan
sejak usia dini.
B. Permasalahan
- Teori Ekologi
1. Apa pengertian Teori Ekologi ?
2. Bagaimana sistem dalam Teori Ekologi ?
3. Bagaimana implikasi Teori Ekologi ?
- Teori Psikososial
1. Apa pengertian Teori Psikososial ?
2. Bagaimana implikasi Teori Psikososial ?
3. Bagaimana tahapan Psikososial ?
C. Motivasi penulisan
- Teori Ekologi
1. Untuk mengetahui pengertian Teori Ekologi
2. Untuk mengetahui sistem dalam Teori Ekologi
3. Untuk mengetahui implikasi Teori Ekologi
- Teori Psikososial
1. Untuk mengetahui pengertian Teori Psikososial
2. Untuk mengetahui implikasi Teori Psikososial
3. Untuk mengetahui tahapan Psikososial
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Ekologi
1. Profil Brofenbenner
Urie Bronfenbrenner (1917-2005) adalah seorang psikolog Rusia-
Amerika yang berkontribusi banyak pengetahuan pada teori perkembangan
anak. Urie Bronfenbrenner lahir di Moskow, Rusia pada 29 April 1917.
Pada tahun 1938, Bronfenbrenner lulus dengan gelar dalam bidang
psikologi dan musik dari Cornell University, kemudian studi pascasarjana
di Psikologi Perkembangan di Universitas Harvard, dan akhirnya, ia
memperoleh gelar doktor di bidang yang sama dari University of Michigan,
beberapa tahun setelah menyelesaikan studi mereka, dan dalam perjalanan
Perang Dunia II, Bronfenbrenner bekerja sebagai psikolog di angkatan
bersenjata Angkatan Darat Amerika Serikat. Setelah bekerja di ketentaraan,
ia mengajar di berbagai universitas, tentang psikologi, pengembangan
manusia, studi keluarga, di antara berbagai topik lainnya. Dari sinilah
Bronfenbrenner berpartisipasi dalam cara yang penting dalam desain
program, di mana ia berhasil menerjemahkan ke dalam bahasa operasi
teori-teori tentang perkembangan psikologis, khususnya di bidang
perkembangan anak, dan sektor sosial ekonomi dari pendapatan rendah di
Amerika Serikat(Anatasie,2021).
2. Pengertian Teori Ekologi
Teori ekologi merupakan sebuah teori yang menekankan pada pengaruh
lingkungan dalam perkembangan setiap individu dimana perkembangan
peserta didik merupakan hasil interaksi antara alam sekitar dengan peserta
didik tersebut. perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks
lingkungan. Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan
akan membentuk tingkah laku individu tersebut. Informasi lingkungan
tempat tinggal anak akan menggambarkan, mengorganisasi, dan
mengklarifikasi efek dari lingkungan yang bervariasi.

4
5

Berofenbrenner menyebutkan adanya lima sistem lingkungan berlapis


yang saling berkaitan, yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem,
makrosistem, dan kronosistem. Sehingga satu hal yang terpenting dalam
teori ekologi perkembangan Brofenbenner adalah bahwa pengkajian
Perkembangan anak dari subsistem manapun, harus berpusat pada anak,
artinya pengalaman hidup anak yang dianggap menjadi penggerak utama
bagi perkembangan karakter dan habitnya di kemudian hari.
3. Sistem dalam Teori Ekologi
a. Mikrosistem
Mikrosistem merupakan lingkungan yang paling dekat dengan pribadi
peserta didik yaitu meliputi keluarga, guru, individu, teman-teman
sebaya, sekolah, lingkungan tempat tinggal, dan hal-hal lain yang
sehari-hari ditemui oleh peserta didik. Karakteristik individu dan
karakteristik lingkungan akan berkontribusi dalam proses interaktif
yang terjadi, sehingga membentuk sebuah karakter dan habit tertentu
(salsabila,2018).
b. Mesosistem
Mesosistem mencakup interaksi di antara mikrosistem di mana masalah
yang terjadi dalam sebuah mikrosistem akan berpengaruh pada kondisi
mikrosistem yang lain. Misalnya hubungan antara pengalaman keluarga
dengan pengalaman sekolah, dan pengalaman keluarga dengan
pengalaman teman sebaya, serta hubungan keluarga dengan tetangga
(salsabila,2018).
c. Ekosistem
Eksosistem adalah sistem sosial yang lebih besar di mana anak tidak
terlibat interaksi secara langsung, akan tetapi dapat berpengaruh
terhadap perkembangan karakter anak (salsabila,2018).
d. Makrosistem
Makrosistem adalah sistem lapisan terluar dari lingkungan anak.
Subsistem makrosistem terdiri dari ideologi negara, pemerintah, tradisi,
agama, hukum, adat istiadat, budaya, nilai masyarakat secara umum,
6

dan lain sebagainya, di mana individu berada. Prinsip-prinsip yang


terdapat dalam lapisan makrosistem tersebut akan berpengaruh pada
keseluruhan interaksi di semua lapisan (salsabila,2018).
e. Kronosistem
Kronosistem mencakup pengaruh lingkungan dari waktu ke waktu
beserta caranya mempengaruhi perkembangan dan perilaku.
Kronosistem meliputi keterpolaan peristiwa peristiwa sepanjang
rangkaian kehidupan dan keadaan sosiohistoris (salsabila,2018).
4. Implementasi Teori Ekologi
a. Mikrosistem
Mikrosistem merupakan lingkungan dimana individu itu tinggal.
Contoh, keadaan atau suasana dirumah dapat mempengaruhi perilaku
anak di sekolah. Maka dari itu orang tua adalah peranan penting dalam
mikrosistem ini. Ketika anak dirumah tidak dibimbing dengan orang
tuanya maka anak tersebut mengalami kesulitan mengembangkan
hubungan positif dengan gurunya (Zubaidillah, 2020)
b. Mesosistem
Mesosistem merupakan hubungan dengan lingkungan yang ada di
sekitar individu seperti sekolah dan komunitas. Sebagai contoh orang
tua dan guru berinteraksi dalam sistem sekolah untuk mendukung dan
saling bekerjasama dalam pendidikan anaknya. Seperti menanyakan
dan mengkomunikasikan bagaimana perkembangan anak pada guru,
orang tua menstimulasi anak dengan berbagai kegiatan dirumah, orang
tua mengarahkan anak dalam mengerjakan tugasnya atau mendampingi
anak saat belajar dan sebagainya (Salsabila, 2018).
c. Ekosistem
Eksosistem terdiri dari pengalaman-pengalaman dalam setting sosial
lain dimana anak tidak memiliki peran yang aktif tetapi mempengaruhi
perkembangan karakter anak. Misalnya masalah kinerja orangtua di
tempat kerja berpengaruh pada pola komunikasi dengan anak,
pengalaman pendidikan orangtua mempengaruhi hubungan orangtua
7

dengan anaknya. Sebagai contoh, jam kerja orangtua bertambah yang


menyebabkan peserta didik kehilangan interaksi dengan orangtuanya
sehingga kurangnya keterlibatan orangtua dalam pola asuh tersebut
tentunya mempengaruhi perkembangan anak.
d. Makrosistem
Implementasi makrosistem pada anak usia dini dapat dilihat melalui
kebudayaan dan pola pikir masyarakat yang menggariskan bahwa orang
tua bertanggungjawab untuk membesarkan dan mendidik anak-
anaknya.
e. Kronosistem
kronosistem mencakup pengaruh lingkungan dari waktu ke waktu
beserta caranya mempengaruhi perkembangan dan perilaku. Contohnya
seperti perkembangan teknologi dengan produk-produk turunannya,
seperti internet dan gadget, membuat peserta didik mahir, nyaman, dan
terbiasa menggunakannya untuk pendidikan maupun hiburan.
B. Teori Psikososial
1. Pengertian Teori Psikososial
Psikososial berasal dari kata psiko dan sosial. Kata psiko mengacu
pada aspek psikologis dari individu (pikiran, perasaan dan perilaku)
sedangkan sosial mengacu pada hubungan eksternal individu dengan
orang-orang disekitarnya (Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI). Istilah
psikososial berarti menyinggung relasi sosial yang mencakup faktor-faktor
psikis (Chaplin, 2011).
Psikososial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
hubungan antara kondisi sosial seseorang dengan kesehatan
mental/emosionalnya. Dari katanya, istilah psikososial melibatkan aspek
psikologis dan sosial. Contohnya, hubungan antara ketakutan yang
dimiliki seseorang (psikologis) terhadap bagaimana cara ia berinteraksi
dengan orang lain di lingkungan sosialnya. Pendekatan psikososial melihat
pada individu dalam konteks tentang kombinasi pengaruh antara faktor
8

psikologi dengan lingkungan sosial sekitar individu terhadap


kesejahteraan fisik dan mental serta kemampuan individu untuk berfungsi.
2. Tahapan Perkembangan Teori Psikososial
Tahapan perkembangan teori psikososisla menurut Erikson:
a. Trust vs mistrust (Percaya vs Tidak Percaya) Usia 0-1 Tahun
Tahap ini terjadi pada usia 0 sampai dengan usia 18 bulan. Tingkat
pertama teori perkembangan psikososial Erikson terjadi antara
lelahiran sampai usia satu tahun dan merupakan tingkatan paling dasar
hidup. Dalam tahap ini bayi berusaha keras untuk mendapatkan
pengasuhan dan kehangatan, jika ibu berhasil memenuhi kebutuhan
anaknya, sang anak akan mengembangkan kemampuan untuk dapat
mempercayai dan dapat mengembangkan asa (hope).
b. Autonomy vs Shame (Kemandirian vs Rasa Malu) usia 2-3 tahun.
Tingkat ke dua dari teori perkembangan psikososial Erikson ini terjadi
selama masa awal kanak-kanak dan berfokus pada perkembangan
besar dari pengendalian diri. Dalam tahap ini, anak akan belajar dirinya
memiliki kontrol atas tubuhnya.
c. Initiative vs Guilt usia 3-6 tahun.
Pada periode inilah anak belajar bagaimana merencanakan dan
melaksanakan tindakannya. Resolusi yang tidak berhasil dari tahapan
ini akan membuat sang anak takut mengambil inisiatif atau membuat
keputusan karena takut berbuat salah.
3. Implementasi Teori Psikososial
Implementasi teori psikososial dimasa pandemi seperti saat ini dapat
diterapkan dengan Konsep Media Belajar Dari Rumah Berbasis Interaksi
Psikososial Siswa. BDR mengajak siswa dan orang tua untuk saling
berkolaborasi dalam menciptakan atmosfer yang ramah dalam proses
pembelajaran. Orang tua adalah faktor yang mempengaruhi motivasi anak
dalam belajar (Solina 2020: 293). Sehingga perlu adanya rasa empati atas
orang tua terhadap anak dan anak terhadap orang tua. Dalam harl ini
implemenatsi teori psikososial dapat dilakukan dengan:
9

a. Guru memperisapkan materi pembelajaran


b. Sehari sebelum pembelajaran guru dapat menginstuksikan anak untuk
belajar dahulu melalui interaksinya dengan orang tua.
c. Orang tua mengarahkan anak untuk mempelajari materi yang akan
keluar
d. Pada hari pelaksanaan guru mengawali interaksi menggunakan media
sosial orang tua
e. Guru memberikan kesempatan bertanya untuk anak
f. Guru merefleksikan KBM terhadap siswa dan mempersiapkan proses
KBM selanjutnya.
g. Guru melaporkan proses pencapaian kuis pembelajaran terhadap orang
tua
Adapun manfaat dari penggunaan implemenatasi ini ialah:
a. Bagi siswa, akan mendapatkan proses pembelajaran yang berkompetisi
sesuai pada tahap keempat, sehingga krisis psikosossial dapat secara
lazim terlaksana.
b. Bagi orang tua, dapat memantau perkembangan pembelajaran siswa
karena interaksi mereka terhadap siswa dan guru pengajar.
c. Bagi guru pengajar, dapat menyajikan pembelajaran online yang
menarik dan menyenangkan sehingga menciptakan suasana yang ramah
dalam proses KBM. Serta mempererat hubungan kerjasama antara guru
dan orang tua dalam mengontrol perkembangan belajar siswa
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Mikrosistem merupakan lingkungan yang paling dekat dengan pribadi
peserta didik yaitu meliputi keluarga guru, individu, teman-teman sebaya,
sekolah, lingkungan tempat tinggal, dan hal-hal lain. Dalam mikrosistem inilah
terjadi interaksi yang paling langsung dengan agen-agen sosial tersebut.
Karakteristik individu dan karakteristik lingkungan akan berkontribusi dalam
proses interaktif yang terjadi, sehingga membentuk sebuah karakter dan habit
tertentu.
Mesosistem mencakup interaksi di antara mikrosistem di mana masalah
yang terjadi dalam sebuah mikrosistem akan berpengaruh pada kondisi
mikrosistem yang lain. Dalam kaitannya dengan pendidikan, pengalaman
apapun yang didapatkan oleh peserta didik di rumah akan ikut mempengaruhi
kondisi peserta didik di sekolah. Eksosistem adalah sistem sosial yang lebih
besar di mana anak tidak terlibat interaksi secara langsung, tetapi dapat
berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak. Subsistem dari eksosistem
lain yang secara tidak langsung menyentuh pribadi peserta didik akan tetapi
berpengaruh besar adalah koran, televisi, dokter, keluarga besar, dan lain
sebagainya. Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada individu yang
mencakup aspek psikis dan sosial atau sebaliknya. Psikososial melibatkan aspek
psikologis dan sosial.
B. Saran
Perkembangan anak bisa dilihat dari interaksi antara anak dengan
lingkungan, jika lingkungan nya baik maka anak tersebut berpotensi besar
untuk menjadi baik, dan begitu juga sebaliknya. Hal ini penting bagi orang tua
untuk lebih memperhatikan anak dan lingkungannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anatasie. 2021. Urie Bronfenbrenner biografi psikologi perkembangan.


https://www.google.com/search?q=mengutip+dari+website&oq=mengutip&
aqs=chrome.6.69i57j0i512l9.8534j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
diakses 2 September 2021 pk. 18.04
Chaplin, James P. 2011. Kamus Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Erikson, Erik H. 2010. Childood and Society. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Erik Erikson, 2010. Teori Perkembangan Psikososial. Jakarta
Nehru, N. A. BELAJAR DARI RUMAH PADA MASA PANDEMI COVID-19
DALAM PERSPEKTIF KONSEP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
ERIKSON.
Salsabila, U. H. 2018. Teori Ekologi Bronfenbrenner sebagai Sebuah Pendekatan
dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jurnal
Komunikasi Dan Pendidikan Islam, 7, 139–158.
https://journal.staimsyk.ac.id/index.php/almanar/article/view/72/69
Soemantri,2005. Pengembangan Keterampilan Anak Usia Dini. Jakarta:Dinas
Pendidikan
Zubaidillah, M. H. 2020. Teori Ekologi, Psikologi Dan Sosiologi Lingkungan
Pendidikan Islam

11

Anda mungkin juga menyukai