Anda di halaman 1dari 8

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

PENGARUH TATA RUANG TOKO DAN MINAT BELI KONSUMEN


TERHADAP PEMBELIAN PRODUK PADA BUTIK IO/CO

Luh Nisa Ditriami, I Ketut Kirya, I Wayan Suwendra

Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: nisa_tutde@yahoo.co.id, ketutkirya@yahoo.co.id, ycgeda@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) tata ruang toko dan minat beli konsumen
terhadap pembelian, (2) tata ruang toko terhadap minat beli kosumen, (3) pengaruh minat beli
konsumen terhadap pembelian produk (4) pengaruh tata ruang terhadap pembelian. Desain yang
digunakan adalah penelitian kausal. Subjek penelitian adalah toko IO/CO dan objeknya adalah tata
ruang toko, minat beli konsumen dan pembelian produk. Data yang dikumpulkan dengan metode
kuesioner dan dianalisis dengan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(1) ada pengaruh positif dan signifikan tata ruang toko dan minat beli konsumen terhadap pembelian,
(2) ada pengaruh positif dan signifikan tata tuang toko terhadap minat beli konsumen, (3) ada
pengaruh positif dan signifikan minat beli konsumen terhadap pembelian dengan, dan (4) Ada
pengaruh positif dan signifikan tata ruang toko terhadap pembelian.

Kata-kata kunci: minat beli, pembelian, dan tata ruang toko

Abstract
The research is aimed to revealed (1) store layout and customers’ buying interest effect to
purchasing, (2) store layout effect to customers’ buying interest, (3) customers’ buying interest effect
to purchasing, (4) store layout effect to purchasing. The research conducted using causal design. The
subject researched is IO/CO shop and the object is the store layout, customer’s buying interest and
purchasing. The data is collected by questionnaire and then analyzed by path analysis. The analysis
result showed that (1) store layout and customers’ buying interest significantly and effectively effecting
purchasing, (2) store layout significantly and positively effecting the customer’s buying interest, (3)
customer’s buying interest effect positively and significantly to the purchasing, (4) store layout effects
positively and significantly to purchasing.

Keywords : buying interest, purchasing, and store layout


e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

PENDAHULUAN harus dengan penataan yang tepat.


Perilaku konsumen memiliki Tujuan spesifikasi khusus ini adalah
perbedaan antara satu dengan yang mendorong pelanggan untuk berjalan
lainnya. Salah satu cara untuk mengetahui mengitari isi toko. Aktivitas ini efektif
perilaku konsumen adalah dengan dalam memperkenalkan barang baru, dan
menganalisis persepsi konsumen membuat pelanggan merasa nyaman
terhadap produk. Persepsi konsumen dalam berbelanja di dalam toko, serta
adalah suatu proses yang membuat memberikan kemudahan kepada
seseorang termotivasi untuk membeli pelanggan untuk mencari barang.
produk. Persepsi konsumen terhadap Butik IO/CO yang berlokasi di
produk menjadi pertimbangan dalam Ubud-Gianyar dekat dengan berbagai
menentukan pilihan, produk mana yang objek pariwisata, seperti Mongkey Forest,
akan dibeli. Persepsi timbul karena Puri Saren, Musium Puri Lukisan, dan
adanya rangsangan dari luar yang Pasar Seni Ubud yang bergelut dalam
mempengaruhi konsumen. Rangsangan bidang penjualan pakaian wanita maupun
tersebut akan diseleksi, diorganisir, dan laki-laki. Lokasi yang dekat dengan
diinterprestasikan oleh setiap orang daerah pariwisata, membawa daya tarik
dengan cara yang berbeda. Konsumen tersendiri bagi pengunjung. Tata ruang
dengan pembelian keterlibatan tinggi butik IO/CO belum ditata dengan baik,
memiliki sifat yang kritis. Kepercayaan sehingga mengurangi nilai keindahan
pada merk dibentuk oleh pembelajaran pajangan dalam butik.
aktif. Berdasarkan obsevasi awal yang
Konsumen akan tertarik dan dilakukan di butik IO/CO adanya fluktuasi
mengevaluasi masukan-masukan volume penjualan, pada bulan Juni
informasi yang mereka dapat sebelum penjualan meningkat sebsar 3,67%, dan
melakukan proses pembelian. Salah satu bulan Juli penjualan mengalami
faktor yang dapat menumbuhkan minat penurunan sebesar 24,18%. Bulan
beli konsumen adalah desain tata ruang Agustus penjualan meningkat sebesar
toko yang menarik. Tata ruang toko yang 13,95%, tetapi bulan September
menarik dan ditata dengan baik mengalami penurunan sebesar 10,39%.
diharapkan dapat merangsang dan Tujuan yang ingin dicapai dalam
meningkatkan minat beli konsumen. Tata penelitian ini adalah sebagai berikut. (1)
ruang toko yang baik akan mempengaruhi Untuk mengetahui pengaruh tata ruang
perilaku belanja konsumen dan toko dan minat beli konsumen terhadap
memudahkan konsumen untuk mencari pembelian produk. (2) Untuk mengetahui
barang yang dibutuhkan. Konsumen tidak pengaruh tata ruang toko terhadap minat
perlu berlama-lama dalam mencari produk beli konsumen. (3) Untuk mengetahui
yang diinginkan, sehingga konsumen pengaruh minat beli konsumen terhadap
diharapkan membeli lebih banyak produk pembelian produk. (4) Untuk mengetahui
dari yang sebelumnya mereka pengaruh tata ruang toko terhadap
rencanakan. Tata ruang toko yang baik pembelian produk.
membantu konsumen mencari dan Penelitian ini diharapkan dapat
memutuskan untuk membeli barang (Levy memberikan dua manfaat, yaitu manfaat
& Weitz, 2001: 581). teoritis dan manfaat praktis. Secara
Bermans & Evans (2001: 604) teoritis hasil penelitian ini diharapkan
menyatakan tata ruang toko memiliki dapat menambah wawasan pengetahuan
spesifikasi khusus yaitu alokasi ruang dalam mengaplikasikan teori yang
lantai, klasifikasi yang diberikan toko, diperoleh selama mengikuti perkuliahan.
penentuan pola berjalan, penentuan Secara praktis hasil penelitian ini
kebutuhan ruangan, pemetaan dalam diharapkan dapat memberikan masukan
toko, penataan produk secara individual. kepada butik IO/CO berupa informasi
Spesifikasi tersebut tidak dapat dipisahkan mengenai tata ruang toko sehingga dapat
karena untuk membangun sebuah toko
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
dijadikan umpan balik dalam menata memudahkan konsumen berbelanja dan
ruangan yang telah diterapkan. dapat memengaruhi perilaku belanja
Dalam mendesain tata ruang toko yang konsumen. Bagi petugas toko, tata ruang
baik, store designer (penata ruang) harus toko yang baik dapat meningkatkan
menyeimbangkan berbagai objek, seperti efisiensi kerja petugas (Sumawan, 2004:
pencahayaan dan musik. Tata ruang toko 280).
yang didesain harus dapat menarik Berdasarkan beberapa pengertian
perhatian konsumen untuk mengelilingi diatas, maka secara umum tata ruang
toko dan membeli lebih banyak produk toko adalah tata letak produk, kasir, dan
daripada rencana pembelian yang arus lalu lalang konsumen di dalam toko.
sebelumnya diharapkan konsumen. Cara Tata ruang toko yang baik dapat
tersebut dapat merangsang konsumen membantu menampilkan produk dengan
untuk menata pola berjalan yang spesifik baik dan memudahkan konsumen mencari
ketika mengitari toko untuk melihat barang yang diinginkan.
perbedaan produk satu dan produk Menurut Howard (1996: 35)
lainnya. Hal ini dirancang agar konsumen mengatakan bahwa minat beli adalah
mengikuti konsep penata ruang secara sebuah keadaan mental yang
tidak langsung. Oleh karena itu, toko mencerminkan rencana pembeli atau
harus diisi sedikit ruang yang membuat konsumen untuk membeli beberapa unit
konsumen dapat menikmati konsep dari merek tertentu pada waktu yang
tersebut secara tidak langsung (Levy & ditentukan. Menurut Kotler (2000: 228)
Weitz, 2001: 558) . Minat beli merupakan bagian dari proses
Menurut R. Cox & P. Brittain (1992: menuju ke arah tindakan pembelian yang
207) mendefinisikan bahwa tata ruang dilakukan oleh seorang konsumen. Minat
toko adalah tindakan untuk mengatur dan beli dapat ditingkatkan dengan
mengalokasikan perabotan gondola, memperhatikan beberapa faktor, antara
perabotan sementara, perlengkapan, lain faktor psikis yang merupakan faktor
barang dagangan, gang, area barang pendorong yang berasal dari dalam diri
yang tidak dijual seperti area konsumen, yaitu motivasi, persepsi,
penyimpanan barang dan ruang ganti. pengetahuan, keyakinan, dan sikap.
Gondola merupakan tempat penyimpanan Selain itu, faktor sosial yang merupakan
barang dagangan. Menurut Manson proses perilaku seseorang dipengaruhi
(1992) juga menyatakan bahwa tata ruang oleh keluarga, status sosial, dan kelompok
toko memiliki beberapa kegunaan, yakni acuan. Kemudian, faktor pemberdayaan
meningkatkan kesempatan konsumen bauran pemasaran yang terdiri atas
untuk mengitari toko secara menyeluruh, produk, harga, promosi, dan distribusi.
mendukung produk-produk yang Assael (dalam Kotler, 2000) menjelaskan
berhubungan, mengelompokan produk, bahwa minat beli berada pada tahapan
mengurutkan produk sesuai kebutuhan, terakhir dalam skema sikap konsumen
mempermudah kontrol persediaan, dan karena termasuk ke dalam komponen
mempercantik penampilan toko. Menurut konatif. Komponen konatif berkaitan
Zimmer (2001), tata ruang toko menjadi dengan kecenderungan seseorang untuk
efek penting dalam perilaku pembelian melakukan suatu tindakan atau perilaku
konsumen. Hal ini dimaksudkan bahwa yang berkenaan dengan sikap tertentu.
konsumen diharapkan tertarik melihat isi Rossiter dan Percy (1998: 126)
toko dan dapat membeli lebih banyak mengemukakan bahwa minat beli
produk. Oleh karena itu, seorang merupakan instruksi diri konsumen untuk
pengusaha toko harus dapat mendesain melakukan pembelian atas suatu produk,
tata ruang toko dengan baik dan benar melakukan perencanaan, mengambil
agar konsumen dapat membeli lebih tindakan-tindakan yang relevan, seperti
banyak produk. Tata ruang toko yang baik mengusulkan, merekomendasikan,
akan membantu pemilik usaha dalam memilih, dan akhirnya, mengambil
menampilkan dan memperkenalkan keputusan untuk melakukan pembelian.
produk serta meningkatkan keuntungan. Berdasarkan pendapat di atas dapat
Selain itu, tata ruang toko yang baik juga disimpulkan bahwa minat beli minat beli
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
adalah proses menuju ke arah rencana produk itu sekarang, tetapi didasarkan
tindakan pembelian yang dilakukan oleh atas suatu motif untuk mendapatkan
konsumen. Proses ini dapat ditingkatkan keuntungan dari kenaikan harga
dengan memperhatikan beberapa faktor, produk pada masa yang akan datang.
antara lain (1) faktor psikis yang (3) Pembelian sebelumnya, yaitu
merupakan faktor pendorong yang berasal pembelian bahan produk sebelum
dari dalam diri konsumen, (2) faktor sosial bahan baku produk itu habis.
yang merupakan proses perilaku Berdasarkan pengertian di atas
seseorang dipengaruhi oleh keluarga, dapat disimpulkan bahwa pembelian
status sosial, dan kelompok acuan, dan adalah serangkaian tindakan konsumen
(3) faktor pemberdayaan bauran melalui pertukaran untuk memenuhi
pemasaran yang terdiri atas produk, kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan
harga, promosi, dan distribusi. dengan maksud digunakan sendiri atau
Menurut Soemarso (2007: 208) dijual kembali.
Pembelian adalah akun yang digunakan Robert Donovan dan Jhon Rossiter
untuk mencatat semua pembelian barang (1982) menyatakan bahwa tata ruang toko
dagang dalam suatu periode. Mulyadi yang menarik dapat membantu konsumen
(2008: 316) menyatakan bahwa mencari dan memutuskan untuk membeli
pembelian adalah serangkaian tindakan barang dan membeli lebih banyak produk
untuk mendapatkan barang dan jasa dari yang sebelumnya mereka
melalui pertukaran, dengan maksud untuk rencanakan. Engel (1995) berpendapat
digunakan sendiri atau dijual kembali. bahwa minat beli sebagai suatu kekuatan
Manulang (1982: 201) yang menyatakan yang mampu mendorong seseorang untuk
bahwa pembelian terjadi untuk memenuhi menaruh perhatian secara spontan dan
kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan kemudian mengambil keputusan untuk
tersebut ada dua macam, yaitu untuk membeli.
dikonsumsi dan untuk dijual kembali.
Menurut Manulang (1982: 201), ada tiga METODE
jenis pembelian, yaitu (1) Pembelian yang Rancangan penelitian yang
teratur, (2) Pembelian spekulatif, (3) digunakan adalah penelitian kausal.
Pembelian sebelumnya. Penjelasan ketiga Subjek penelitian ini adalah toko IO/CO.
jenis pembelian tersebut dapat dilihat Sedangkan objeknya adalah tata ruang
dibawah ini. toko, minat beli konsumen serta
(1) Pembelian yang teratur, yaitu pembelian produk. Jenis data yang
pembelian yang didasarkan atas dibutuhkan dalam penelitian ini berupa
besarnya kebutuhan sekarang. tata ruang toko, minat beli konsumen serta
Konsumen melakukan pembelian pembelian produk yang dikumpulkan
ulang secara teratur. Komitmen dengan metode kuesioner kemudian
konsumen bertahan secara dianalisis menggunakan analisis jalur
mendalam untuk berlangganan (path analysis).
kembali atau melakukan pembelian
ulang produk terpilih secara konsisten HASIL DAN PEMBAHASAN
di masa yang akan datang meskipun Hasil
pengaruh situasi dan usaha Hasil analisis jalur dengan bantuan
pemasaran mempunyai potensi untuk program computer Statistical Package for
menyebabkan perubahan perilaku. Social Sciene (SPSS) 16,00 for Windows
(2) Pembelian spekulatif, yaitu pembelian maka diperoleh hasil penelitian yang
yang tidak didasarkan atas perlunya dapat dilihat pada Tabel 1.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
Tabel 1. Hasil Uji Statistik Path Analysis Pengaruh Tata Ruang (Store Layout) (X1) dan
Minat Beli Konsumen (X2) Terhadap Pembelian (Y)
Parameter Koefisien
P-Value Alpha Keputusan Simpulan
Struktural Jalur
Ryx1x2 0,909 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh tata
ruang toko dan minat beli
terhadap pembelian

R2yx1x2 0,827 0,000 0,05 Menolak Ho Ada pengaruh tata ruang toko
dan minat beli terhadap
pembelian

Px1 x2 0,964 0,00 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh tata


ruang toko terhadap minat beli

Pyx1 0,606 0,00 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh tata


ruang toko terhadap pembelian

Pyx2 0,350 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh minat


beli terhadap pembelian

Ρ2yє 0,173 0,00 0,05 Pengaruh diluar x1 dan x2 yang


mempengaruhi y

Keterangan:

R2YX1X2 = Koefisien determinan X1 dan X2 terhadap Y


P x 1 x2 = Parameter struktural yang menyatakan pengaruh
P2Yє = Pengaruh variabel lain terhadap Y

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik bantuan program SPSS Windows 16.0,
Path Analysis dengan menggunakan maka diperoleh Gambar 1.

P2yє = 0,173
X1 Pyx1 = 0,606

Px1x2 = 0,964 Y

Pyx2 = 0,350

X2

Gambar 1. Struktur Hubungan Pengaruh X 1 dan X2 terhadap Y


e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik


Path Analysis dengan menggunakan
bantuan program SPSS Windows 16.0,
maka diperoleh sumbangan pengaruh
variabel X1 dan X2 terhadap Y seperti
nampak pada Tabel 2.

Tabel 2. Sumbangan Pengaruh Langsung maupun Tidak Langsung dari Variabel X 1 dan X2
terhadap Y

Keterangan Besar Sumbangan %


Pengaruh X1 langsung terhadap Y 0,367 36,7%
Pengaruh Tidak Langsung X 1 terhadap Y
melalui X2 0,337 33,7%

Total pengaruh X1 terhadap Y 0,704 70,4%

Pengaruh X2 langsung terhadap Y 0,123 12,3%

Total pengaruh X2 dan X1 terhadap Y 0,827 82,7%

Pengaruh lain terhadap Y 0,173 17,3%

Total 1,000 100%

Berdasarkan hasil perhitungan uji memerlukan penelitian lebih


statistik dengan bantuan program SPSS lanjut.Berdasarkan hasil perhitungan uji
Windows 16.0 pada Tabel 1 menunjukkan statistik Path Analysis pada Tabel 2
tata ruang dan minat beli konsumen menunjukkan bahwa besarnya
secara bersama-sama berpengaruh positif sumbangan total pengaruh tata ruang toko
dan signifikan terhadap pembelian produk (X1) secara total terhadap pembelian (Y)
karena p-value = 0,000 < α = 0,05. yaitu 0,704 (70,4%), yang terdiri dari
Koefisien korelasi tata ruang dan minat sumbangan pengaruh tata ruang toko (X 1)
beli konsumen terhadap pembelian produk secara langsung terhadap pembelian (Y)
sebesar 0,909 (90,9%). Sedangkan, sebesar 0,367 (36,7%), dan pengaruh
pengaruh secara bersama-sama tata tidak langsung tata ruang toko (X 1)
ruang dan minat beli konsumen terhadap terhadap (Y) melalui minat beli (X 2)
pembelian yaitu sebesar 0,827 (82,7%). sebesar 0,337 (33,7%).
Sisanya sebesar 0,173 (17,3%) Berdasarkan hasil perhitungan uji
dipengaruhi oleh variabel lain da luar statistik Path Analysis pada Tabel 2
variabel tata ruang dan minat beli menunjukkan bahwa besarnya
konsumen. sumbangan total pengaruh minat beli
Hal ini berarti bahwa tata ruang dan minat konsumen (X2) dan tata ruang toko (X2)
beli konsumen secara bersama-sama yaitu sebesar 0,827 (82,7%), yang terdiri
mempengaruhi pembelian prod qquk. dari sumbangan pengaruh tata ruang toko
Hasil penelitian ini juga mengindikasikan (X1) terhadap pembelian (Y) yaitu sebesar
masih terdapat banyak variabel lain yang 0,704 (70,4%), dan sumbangan pengaruh
mempengaruhi pembelian di luar tata minat beli (X2) secara langsung terhadap
ruang dan minat beli konsumen yang pembelian (Y) sebesar 0,123 (12,3%).
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
Pembahasan konsumen pada butik IO/CO di Ubud
Berdasarkan hasil perhitungan Gianyar Bali.
dengan menggunakan analisis jalur yang (3) Ada pengaruh positif dan signifikan
telah diuraikan di atas, menunjukkan minat beli konsumen terhadap
bahwa tata ruang toko dan minat beli pembelian pada butik IO/CO di Ubud
konsumen secara simultan berpengaruh Gianyar Bali.
positif dan signifikan terhadap pembelian (4) Ada pengaruh positif dan signifikan
produk. Hasil penelitian ini sejalan dengan tata ruang toko terhadap pembelian
teori Levy & Weitz (2001) yang pada butik IO/CO di Ubud Gianyar
menyatakan apabila seorang pengunjung Bali.
telah tertarik dan merasakan
kebersamaan yang cukup kuat dengan Berdasarkan simpulan yang telah
toko tersebut maka akan timbul perasaan dikemukakan maka dapat diajukan
ingin membeli (minat beli). Selain itu, hasil beberapa saran untuk pihak butik IO/CO
penelitian Chevalier, (1975) Puccinelli di Ubud Gianyar Bali sebagai berikut.
(2009) yang membuktikan bahwa layout (1) Agar lebih memperhatikan tata ruang
akan mempengaruhi lama waktu di dalam dalam toko, ruangan yang tersedia
toko, jumlah pembelian, kepuasan dan harus dibagi antara ruang penjualan,
sentimen pengunjung (emosi). dan ruang penempatan barang, agar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergerakan konsumen tidak
ada pengaruh positif dan signifikan tata terganggu dan toko terlihat lebih rapi.
ruang terhadap minat beli. Hasil penelitian Penempatan dan pemilihan barang
ini sejalan dengan hasil temuan empirik dagangan yang akan diletakkan di
dari Deswitha Arvinci (2012) area penjualan sebaiknya disesuaikan
menyimpulkan bahwa store layout dengan besar ruangan dalam toko
berpengaruh positif dan signifikan agar toko tidak terlihat sepi akan
terhadap minat beli konsumen. tersediannya barang-barang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dagangan.
ada pengaruh positif dan signifikan minat (2) Pegawai toko dalam melayani
beli terhadap pembelian. Hasil peneltian konsumen baiknya bersikap ramah,
ini sejalan dengan hasil temuan empirik agar konsumen merasa nyaman dan
dari Tri Asih Hidayati (2013) merasakan kebersamaan dalam toko.
menyimpulkan bahwa minat beli
berpengaruh signifikan terhadap
pembelian. DAFTAR RUJUKAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada pengaruh positif dan signifikan tata Bermans dan Evans. 2001. “Pengertian
ruang terhadap pembelian. Hasil Store Layout”. Tersedia pada
penelitian ini sejalan dengan hasil temuan http://repository.binus.ac.id/20091/con
empirik dari Lili Karmela (2009) tent/V0182/V018214641.ppt (diakses
menyimpulkan bahwa minat beli tanggal 13 Oktober 2013).
berpengaruh positif signifikan terhadap
Arvinci, Deswitha. 2012. Pengaruh Store
pembelian.
Layout terhadap Minat Beli Studi pada
PENUTUP Toko Sepatu Payless di Margocity.
Berdasarkan hasil pengujian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
statistik dan hipotesis serta pembahasan Universitas Indonesia.
yang telah dilakukan maka dapat ditarik Ferdinand, Augusty. 2002. Structural
kesimpulan sebagai berikut. Equation Modelling dalam Penelitian
(1) Ada pengaruh positif dan signifikan Manajemen. Semarang: FE UNDIP.
tata ruang toko dan minat beli
konsumen terhadap pembelian pada Horward, Jhon A. 1996. Buyer Behavior in
butik IO/CO di Ubud Gianyar Bali. marketing strategy. Edisi 2. New
(2) Ada pengaruh positif dan signifikan Jersey.
tata tuang toko terhadap minat beli
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
Kotler Philip. 2000. Riset Pemasaran dan Advertising Research” tersedia pada
Prilaku Konsumen. Jakarta: PT. http://www.galluprobinson.com/reprint
Gramedia. s/arm-jan1994.pdf (diakses tanggal
21 November 2013)
Levy & Weits. 2001. Retailing
Management. New York: MC Graw. Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta:
Salemba Empat.
Manullang. 1982. Management
Personalia. Yogyakarta: Gajah Mada Soemarso. 2007. Akuntansi Suatu
University pers. Pengantar. Jakarta : Aditya Media.

Mehta. 1994. How Advertising Response Terry, George R. dan Rue, Leslie W,
Modeling (ARM) can Increase 1966. Dasar-dasar Manajemen,
AdEffectivenes, Journal of Jakarta; PT. Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai