Laporan Modul 1 Pendahuluan
Laporan Modul 1 Pendahuluan
SEISMOLOGI TG3111
MODUL KE – 01
PENDAHULUAN
Oleh:
Ega Nugraha 119120025
Asisten :
Remon 12117119
Lisa Safitri 118120013
Dea Dahlila 118120022
Rosmawati 118120044
Alexander Victoria 118120105
M Rafly Abdillah Noorie 118120168
Yang bertanda tangan di bawah ini, Asisten pembimbing mata kuliah Seismologi
menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini :
Telah menyelesaikan Laporan Praktikum sebagai syarat kelulusan Praktikum Mata Kuliah
Seismologi dengan baik dan benar.
Disetujui Oleh,
Asisten Pembimbing
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ................................................................................................. 2
BAB 2 PENGOLAHAN DATA ........................................................................................ 3
2.2 Langkah Pengerjaan ............................................................................................. 3
2.3 Alat Dan Bahan Praktikum ................................................................................... 7
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 8
3.1 Hasil ...................................................................................................................... 8
3.2 Pembahasan .......................................................................................................... 13
BAB 4 PENUTUP .............................................................................................................. 15
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 15
4.2 Saran ..................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 17
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan pada praktikum kali ini adalah:
1. Untuk mengidentifikasi gelombang P dan S.
2. Dapat melakukan picking pada gelombang P dan gelombang S secara manual dengan
menggunakan software seisgram.
3. Dapat mengetahui selisih waktu tiba antara gelombang P dan gelombang S.
4. Dapat menghitung nilai amplitudo, AGV(Amplitude Ground Velocity) dan mengetahui
polarisasi pada setiap stasiun.
2
BAB 2
PENGOLAHAN DATA
3
4. Pilih file data gempa tekan open pada menu open channel tekan open.
4
6. Identifikasi gelombang P dan S. Jika ingin diperbesar gambarnya dari setiap stasiun,
maka tekan stasiun yang akan dipilih tekan tombol kotak hitam segi empat diatas
gambar dengan tampilan sebagai berikut.
7. Kemudian picking gelombang P dan S dari setiap stasiun. Dengan tekan tombol pick
pilih gelombang yang akan dipicking tekan variabel (i) pilih jenis gelombang P/S
pilih jenis polarisasi pada pariabel compressi (c) dan dilatasi (d).
5
8. Setelah dilakukan penamaan picking dari setiap variabel maka akan tampil seperti
gambar dibawah ini.
9. Kemudian pilih set untuk disimpan datanya dan akan muncul dokumen notepad pada
file seismogram kemudian open data berikut tampilannya.
10. Setelah didapatkan datanya selanjutnya lakukan pengolahan data dengan menentukan
waktu tiba gelombang P(tp), waktu tiba gelombang S(ts), amplitudo maksimum
(Amax), polarisasi dan hitunglah nilai AGV(Amplitude Ground Velocity) secara manual
dari semua stasiun. Kemudian masukkan datanya pada tabel berikut ini.
6
11. Setelah itu lakukan pada stasiun berikutnya dengan perintah dari langkah 6 sampai 10.
12. Analisis hasil yang didapatkan.
7
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
1. Tabel Pengolahan Data
Tp Ts
Nama Stasiun
Jam Menit Detik Jam Menit Detik
PAL 0 4 19.142 0 4 34.383
PEL 0 4 19.211 0 4 37.702
PRA 0 4 19.866 0 4 35.586
RAT 0 4 20.02 0 4 36.263
WAN 0 4 19.375 0 4 34.881
WON 0 4 19.713 0 4 24.895
Max Ground
Ts - Tp A max Polaritas
Velocity
15.241 6693.703 3.935 x 10^ -5 Dilatasi
18.491 6880.312 4.047 x 10^ -5 Compressi
15.72 5308.1094 3.123 x 10^ -5 Dilatasi
16.243 10178.863 5.988 x 10^ -5 Compressi
15.506 4648.928 2.735 x 10^ -5 Dilatasi
5.182 3705.743 2.182 x 10^ -5 Dilatasi
8
9
3. Hasil Picking Pada Stasiun 1 (PAL)
10
4. Hasil Picking Pada Stasiun 2 (PEL)
11
6. Hasil Picking Pada Stasiun 4 (RAT)
12
8. Hasil Picking Pada Stasiun 6 (WON)
3.2 Pembahasan
Pada percobaan praktikum tentang pendahuluan didapatkan hasil gambar gelombang
seismik dari data gempa berupa gelombang P dan S. Gelombang P disebut dengan
gelombang kompresi atau gelombang longitudinal. Gelombang ini memiliki kecepatan
rambat paling besar dibandingkan dengan gelombang seismik yang lain serta dapat
merambat melalui medium padat, cair dan gas. Gelombang S disebut juga gelombang shear/
gelombang transversal. Gelombang ini memiliki cepat rambat yang lebih lambat bila
dibandingkan dengan gelombang P dan hanya dapat merambat pada medium padat saja.
Hasil dari gelombang P dan S ini didapatkan setelah melakukan picking secara manual
dengan menggunakan software seisgram hususnya pada garis gelombang kemenerusan dan
juga harus lebih teliti terutama yang gelombangnya banyak trace. Setelah melakukan
picking tiap stasiun, akan didapatkan juga hasil selisih waktu tiba antara gelombang P dan
gelombang S, nilai amplitudo, polarisasi dan AGV(Amplitude Ground Velocity) yang
dihasilkan setelah melakukan perhitungan manual dengan persamaan :
𝑅 = 𝐴 𝑚𝑎𝑥/𝑆𝐷
𝐴𝐺𝑉 = 𝑅/𝑆𝑆
Dimana dari stasiun 1-6 (PAL, PEL, PRA, RAT, WAN, WON), didapatkan hasil selisih
waktu tiba antara gelombang P dan gelombang S yaitu 15.241s, 18.491s, 15.72s, 16.243s,
15.506s dan 5.182s. Nilai amplitudonya yaitu 6693.703, 6880.312, 5308.1094, 10178.863,
4648.928, dan 3705.743. Polarisasinya yaitu dilatasi, kompresi, dilatasi, kompresi, dilatasi,
13
dan dilatasi. Nilai Max Ground Velocity yaitu 3.935 x 10^ -5, 4.047 x 10^ -5, 3.123 x 10^ -
5, 5.988 x 10^ -5, 2.735 x 10^ -5 dan 2.182 x 10^ -5.
Pada proses pengolahan data dilakukan secara manual dan elektonik, dimana praktikan
sudah disiapkan berupa file data gempa dari asisten untuk dilakukan pengolahan data.
Pengolahan data secara manual, dilakukan untuk perhitungan manual mencari nilai dari max
ground velocity sedangkan pengolahan data elektronik yaitu menggunakan perangkat laptop
yang dilakukan pengolahan data pada software seisgram untuk menampilkan gelombang
seismik dari data gempa dan melakukan picking untuk mendapatkan hasil selisih waktu
tiba antara gelombang P dan gelombang S, nilai amplitudo dan polarisasi.
Polarisasi merupakan peristiwa penyerapan arah bidang getar gelombang yang hanya
dialami gelombang P. Jenis polarisasi ini dibedakan menjadi dua yaitu kompresi dan
dilatasi. Fungsinya yaitu untuk menentukan polarisasi gelombang P, jika gerakan pertama
gelombang P naik, maka polarisasinya kompresi dan jika gerakan pertama gelombang P
turun, maka polarisasinya dilatasi. Selain itu, perubahan polarisasi juga memberikan
pengaruh hubungan terhadap hasil nilai besar atau kecilnya dari max ground velocity. Jika
polarisasinya kompresi maka nilai max ground velocity besar atau tinggi dan jika
polarisasinya dilatasi maka nilai max ground velocity kecil atau rendah.
Amplitude ground velocity merupakan amplitudo asli yang dihasilkan dari sebuah event
gempa. Nilai amplitude ground velocity didapatkan dari amplitudo maksimal yang terekam
pada seismometer. Pada alat seismometer amplitudo maksimal yang dicatat bukanlah
amplitudo yang sebenarnya maka harus dilakukan pengoreksian terhadap nilai amplitudo
sehingga didapatkan amplitudo max ground velocity tersebut. Jadi hubungannnya untuk
mencari nilai max ground velocity dibutuhkan nilai dari amplitudo maksimal, setelah
didapatkan amplitudo maksimal maka mencari nilai R dengan rumus; 𝑅 = 𝐴 𝑚𝑎𝑥/𝑆𝐷,
kemudian setelah itu dicari nilai amplitude ground velocity dengan rumus; 𝐴𝐺𝑉 = 𝑅/𝑆𝑆,
sehingga didapatkanlah hasil dari max ground velocity.
14
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pada praktikum ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dalam mengidentifikasi gelombang P dan S diperlukan alat dan bahan yang telah
tercantum pada praktikum ini hususnya seperti software seisgram.
2. Dalam melakukan picking pada gelombang P dan gelombang S secara manual dengan
menggunakan software seisgram harus mengetahui terlebih dahulu garis gelombang
kemenerusan pada setiap stasiun dan juga harus lebih teliti terutama yang
gelombangnya banyak trace. Setelah melakukan picking, maka dapat menentukan
gelombang seismiknya yaitu gelombang P dan gelombang S.
3. Setelah melakukan picking, maka akan didapatkan hasil selisih waktu tiba antara
gelombang P dan gelombang S, nilai amplitudo, polarisasi dan max ground gelocity
yang dihasilkan setelah melakukan perhitungan manual dengan persamaan: 𝑅 = 𝐴
𝑚𝑎𝑥/𝑆𝐷 𝐴𝐺𝑉 = 𝑅/𝑆𝑆.
4. Hasil dari stasiun 1-6 (PAL, PEL, PRA, RAT, WAN, WON), didapatkan nilai selisih
waktu tiba antara gelombang P dan gelombang S yaitu 15.241s, 18.491s, 15.72s,
16.243s, 15.506s dan 5.182s. Nilai amplitudonya yaitu 6693.703, 6880.312, 5308.1094,
10178.863, 4648.928, dan 3705.743. Polarisasinya yaitu dilatasi, kompresi, dilatasi,
kompresi, dilatasi, dan dilatasi. Nilai max ground velocity yaitu 3.935 x 10^ -5, 4.047 x
10^ -5, 3.123 x 10^ -5, 5.988 x 10^ -5, 2.735 x 10^ -5 dan 2.182 x 10^ -5.
5. Dalam menentukan jenis polarisasi pada gelombang P yaitu jika gerakan pertama
gelombang P naik, maka polarisasinya kompresi dan jika gerakan pertama gelombang
P turun, maka polarisasinya dilatasi.
6. Polarisasi memberikan pengaruh hubungan terhadap hasil nilai besar atau kecilnya dari
max ground velocity. Jika polarisasinya kompresi maka nilai max ground velocity besar
atau tinggi dan jika polarisasinya dilatasi maka nilai max ground velocity kecil atau
rendah. Selain itu, hubungan untuk mencari nilai max ground velocity dibutuhkan nilai
dari amplitudo maksimal, setelah didapatkan amplitudo maksimal maka mencari nilai
R dengan rumus; 𝑅 = 𝐴 𝑚𝑎𝑥/𝑆𝐷, kemudian setelah itu dicari nilai amplitude ground
velocity dengan rumus; 𝐴𝐺𝑉 = 𝑅/𝑆𝑆, sehingga didapatkanlah hasil dari max ground
velocity.
15
4.2 Saran
Berdasarkan hasil pada praktikum ini, praktikan menyarankan ketika menjelaskan
praktikum online jangan terlalu cepat agar bisa dipahami dan diikuti oleh praktikan, serta
praktikan menyarankan ketika pengolahan data pada praktikum ini terutama proses picking
harus lebih teliti apalagi kalau dalam gelombangnya banyak trace.
16
DAFTAR PUSTAKA
Pujianto, 2007. Bahan Kuliah Perencanaan Struktur Tahan Gempa. Yogyakarta: Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Karyadi, D. 2008. Penentuan Pola Mekanisme Sumber Gempa Bumi Berdasarkan Polarisasi
Pertama Gelombang P(Gempa Bumi Bengkulu 12 September 2007). Jakarta :
Akademi Meteorologi dan Geofisika.
Ratih, A. 2005. Analisa Mekanisme Sumber Gempa Aceh 26 Desember 2004 Berdasarkan
Gerak Awal Gelombang P. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
17
LAMPIRAN
18
19
20