Anda di halaman 1dari 10

Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Muhammadiyah Semarang

RANCANGAN ACAK LENGKAP DAN RANCANGAN ACAK KELOMPOK


PADA BIBIT IKAN

Bayu Satria Adinugraha1), Taswati Nova Wijayaningrum2)


1,2)
Akademi Statistika Muhammadiyah Semarang
email: bayulindapw@gmail.com

Abstract

Balai Benih Ikan (BBI) is the Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) under the
management and supervision of the Regency or City, which is responsible for
implementing the technique of fish seeding, organizing the function of seed technique
and seed distribution, parent stock distribution, application of fish and environmental
resources conservation techniques, pest and disease control techniques, and seed
quality control through the implementation of fish seed quality system certification.
However, of all the fish seeds in this Balai Benih Ikan Purwogondo has different or
variations. To know the cause of variation on fish seedlings at Balai Benih Ikan
Purwogondo by using experimental design. The method of analysis used is Completely
Randomized Design Method to know the effect between treatment and Randomized
Block Design to know the influence between treatment and influence between groups
by manual calculation and see output in the Analysis of Variance table.

Keywords: Fish Seeds, Completely Randomized Design, Group Randomized Design,


Experimental Design

1. PENDAHULUAN

Secara nasional, beberapa komoditas ikan air tawar mendapat perhatian untuk dikembangkan.
Namun, hal itu bukan berarti komoditas ikan yang mau dikembangkan Balai Benih Ikan (BBI) harus
mengikuti begitu saja. Balai Benih Ikan (BBI) juga tidak semestinya didesain untuk bisa
mengembangkan multi-spesies. Bila semua faktor mendukung, pengembangan multi-spesies tidak
menjadi masalah. Tapi bila meragukan, sebaiknya hanya ikan yang bernilai jual tinggi di setiap daerah
yang mestinya menjadi acuan utama dalam pemilihan komoditas. Penentuan komoditas ini juga harus
mempertimbangkan ketersediaan teknologi budidayanya (Gufran et al., 2010).
Balai Benih Ikan (BBI) Purwogondo Kabupaten Kendal merupakan instansi pemerintah dan satu-
satunya UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) dibawah pengelolaan dan pengawasan dari Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertugas menangani pembudidayaan bibit ikan di wilayah Kabupaten
Kendal yang berdiri pada tahun 1965. Tujuan dari pendirian BBI adalah mencukupi kebutuhan
pembudidaya dan restocking (penebaran di sungai dan danau) di wilayah Kabupaten Kendal pada
khususnya.
Namun, dari semua bibit yang ada di BBI Purwogondo Kabupaten Kendal ini memiliki perbedaan
terutama dalam berat bibit ikan dalam satuan biomassa atau sampel yang digunakan Balai Benih Ikan
Purwogondo. Sehingga penulis menggunakan analisis Rancangan Percobaan yaitu Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Rancangan Acak Lengkap (RAL)
merupakan rancangan yang paling sederhana jika dibandingkan dengan rancangan-rancangan
percobaan lainnya. Dalam rancangan ini tidak terdapat lokal kontrol, sehingga sumber keragaman
yang diamati hanya perlakuan dan galat. Sedangkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) mempunyai
lokal kontrol (Hanafiah, 2004).

2. KAJIAN LITERATUR
2.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu analisis yang merupakan pengumpulan, pengolahan, dan
penyajian serta interpretasi data secara kuantitaif atau persentase yang dapat disajikan dalam bentuk
tabel atau grafik (Walpole, 1995).

47
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang

2.2. Rancangan Percobaan

Menurut beberapa ahli, definisi dari rancangan percobaan adalah sebagai berikut:
a. Pola atau tata cara penerapan tindakan-tindakan (perlakuan dan nonperlakuan) dalam suatu
percobaan pada kondisi/lingkungan tertentu yang kemudian menjadi dasar penataan dan
metode analisis statistik terhadap data hasilnya disebut rancangan percobaan (experimental
design) (Hanafiah, 2004).
b. Perancangan percobaan merupakan langkah-langkah lengkap yang perlu diambil jauh sebelum
eksperimen dilakukan agar data yang semestinya diperoleh sehingga akan membawa kepada
analisis obyektif dan kesimpulan yang berlaku untuk persoalan yang sedang dibahas (Sudjana,
1991).

A. Uji Rancangan Acak Lengkap


Bentuk umum model linier aditif dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai berikut:

Yij = µi + τi + εij atau Yij = μi + εij

Keterangan:
i = 1, 2, … , t dan j = 1, 2, … , r
Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
μ = Rataan umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Pengujian dengan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai berikut:

(a). Menentukan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara sebelum percobaan dilaksanakan yang


didasarkan pada hasil studi. Hipotesis biasanya memuat pernyataan-pernyataan yang bersifat
netral atau hal yang umum terjadi (Mattjik dan Sumertajaya, 2000).

H0: τ1= … = τi = 0 (perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)


H1: paling sedikit ada satu i dimana τi ≠ 0
(b). Pengacakan

Pengacakan yaitu setiap unit percobaan harus memiliki peluang yang sama untuk
diberi suatu perlakuan tertentu. Pengacakan perlakuan pada unit-unit percobaan dapat
menggunakan tabel bilangan acak, sistem lotere secara manual atau dapat juga menggunakan
komputer (Mattjik dan Sumertajaya, 2000).

Tabel 1. Tabel Pengamatan untuk Rancangan Acak Lengkap


Perlakuan
Ulangan
P1 P2 … Pi
1 Y11 Y21 … Yi1 Total
2 Y12 Y22 … Yi2
… … … … …
j Y1j Y2j … Yij
Total
Perlakuan Y1.. Y2.. … Yi.. Y...
(Yi..)

48
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang

Tabel 2. Tabel Analisis of Variance untuk Rancangan Acak Lengkap


Sumber Derajat Jumlah Kuadrat
F-Hitung
Keragaman Bebas Kuadrat Tengah
Ulangan sama r1=r2= ... =rt
Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG
Galat t(r-1) JKG KTG
Total tr-1 JKT
Ulangan tidak sama r1≠r2≠ ... ≠rt
Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG
Galat ∑(ri-1) JKG KTG
Total ∑ri-1 JKT
(c). Pengambilan Keputusan
Statistik uji Fhitung = KTP/KTG mengikuti sebaran F dengan derajat bebas pembilang
sebesar t-1 dan derajat bebas penyebut sebesar t(r-1). Dengan demikian jika nilai Fhitung
lebih besar dari Fα,db1,db2 maka hipotesis nol ditolak dan berlaku sebaliknya.

B. Uji Rancangan Acak Kelompok


Bentuk umum model linier aditif dari Rancangan Acak Kelompok (RAK) sebagai
berikut:
Yij = µ + τi + βj + εij

Keterangan:
i = 1, 2, … , t dan j = 1, 2, … , r
Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
μ = Rataan umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
βj = Pengaruh kelompok ke-j
εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
Pengujian dengan analisis Rancangan Acak Kelompok (RAK) sebagai berikut:
(a). Menentukan Hipotesis

Dengan bentuk hipotesis yang diuji untuk pengaruh perlakuan yaitu:


H0: τ1= … = τi = 0 (perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1: paling sedikit ada satu i dimana τi ≠ 0
Dengan bentuk hipotesis yang diuji untuk pengaruh kelompok yaitu:
H0: β1= … = βj = 0 (kelompok tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1: paling sedikit ada satu j dimana βj ≠ 0
(b). Pengacakan

Tabel 3. Tabel Pengamatan untuk Rancangan Acak Kelompok


Perlakuan Total
Kelompok Kelompok
P1 P2 … Pi
(Y..k)
1 Y11 Y21 … Yi1 Y..1
2 Y12 Y22 … Yi2 Y..2
… … … … … …
k Y1k Y2k … Yik Y..k
Total
Perlakuan Y1.. Y2.. … Yi.. Y...
(Yi..)

49
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang

Tabel 4. Tabel Analisis of Variance untuk Rancangan Acak Kelompok


Sumber Derajat Jumlah Kuadrat
F-Hitung
Keragaman Bebas Kuadrat Tengah
Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG
Kelompok r-1 JKK KTK KTK/KTG
(t-1)(r-
Galat JKG KTG
1)
Total tr-1 JKT
(c). Pengambilan Keputusan

Statistik uji Fhitung = KTP/KTG mengikuti sebaran F dengan derajat bebas pembilang
sebesar t-1 dan derajat bebas penyebut sebesar (t-1)(r-1). Jika nilai Fhitung lebih besar dari
Fα,db1,db2 maka hipotesis nol ditolak dan berlaku sebaliknya.

Nilai Fhitung = KTK/KTG mengikuti sebaran F dengan derajat bebas pembilang sebesar
r-1 dan derajat bebas penyebut sebesar (t-1)(r-1). Dengan demikian jika nilai Fhitung lebih besar
dari Fα,db1,db2 maka hipotesis nol ditolak dan berlaku sebaliknya.

3. METODE PENELITIAN

Data yang digunakan adalah data produksi bibit ikan di Balai Benih Ikan Purwogondo berupa
data sekunder hasil pengamatan instansi pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

3.1. Analisis Deskriptif


Analisis deskriptif yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis dalam bentuk tabel
dan diagram yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum mengenai jumlah produksi
bibit ikan di Balai Benih Ikan (BBI) Purwogondo Kabupaten Kendal pada bulan Januari sampai April
tahun 2014.

3.2. Rancangan Percobaan

A. Uji Rancangan Acak Lengkap

Bentuk umum model linier aditif dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai berikut:

Yij = µi + τi + εij atau Yij = μi + εij

Keterangan:

i = 1, 2, … , 4 dan j = 1, 2
Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
μ = Rataan umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Pengujian dengan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai berikut:

(a). Menentukan Hipotesis

Dengan bentuk hipotesis yang diuji yaitu:

H0: τ1= … = τ4 = 0 (perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)


H1: paling sedikit ada satu i dimana τi ≠ 0
Taraf Uji: α = 0,05
Kriteria Uji: Tolak H0 jika nilai F-hitung > F-tabel(α: 0,05) atau sig. < α

50
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang

Keputusan: H0 ditolak/ H0 diterima


Kesimpulan: Paling sedikit ada satu pengaruh perlakuan terhadap respon yang
diamati/ perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati.
(b). Pengacakan

Tabel 5. Tabel Pengamatan untuk Rancangan Acak Lengkap


Perlakuan Total
Ulangan
P1 P2 P3 P4
1 Y11 Y21 Y31 Y41 Y..1
2 Y12 Y22 Y32 Y42 Y..2
Total
Perlakuan Y1.. Y2.. Y3.. Y4.. Y...
(Yi..)
Dari tabel pengamatan tersebut, perlakuan P1 sampai P4 merupakan pemberian
jumlah pakan yaitu 0,25 kg; 0,5 kg; 0,75 kg; dan 1 kg. Sedangkan ulangan ke-1 merupakan
jenis ikan Lele ukuran 3-5 cm dan ulangan ke-2 merupakan jenis ikan Lele ukuran 4-6 cm.
(c). Tabel Analysis of Variance (ANOVA)

Tabel 6. Tabel Analisis of Variance untuk Rancangan Acak Lengkap


Sumber Derajat Jumlah Kuadrat
F-Hitung
Keragaman Bebas Kuadrat Tengah
Ulangan sama r1=r2= ... =rt
Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG
Galat t(r-1) JKG KTG
Total tr-1 JKT
Ulangan tidak sama r1≠r2≠ ... ≠rt
Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG
Galat ∑(ri-1) JKG KTG
Total ∑ri-1 JKT

B. Uji Rancangan Acak Kelompok


Bentuk umum model linier aditif dari Rancangan Acak Kelompok (RAK) sebagai berikut:
Yij = µ + τi + βj + εij

Keterangan:

i = 1, 2, … , 4 dan j = 1, 2, … , 5
Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
μ = Rataan umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
βj = Pengaruh kelompok ke-j
εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
Pengujian dengan analisis Rancangan Acak Kelompok (RAK) sebagai berikut:

(a). Menentukan Hipotesis

Dengan bentuk hipotesis yang diuji untuk pengaruh perlakuan yaitu:

H0: τ1= … = τ4 = 0 (perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)


H1: paling sedikit ada satu i dimana τi ≠ 0

51
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang

Dengan bentuk hipotesis yang diuji untuk pengaruh kelompok yaitu:

H0: β1= … = β5 = 0 (kelompok tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)


H1: paling sedikit ada satu j dimana βj ≠ 0
Taraf Uji: α = 0,05
Kriteria Uji: Tolak H0 jika nilai F-hitung > F-tabel(α: 0,05) atau sig. < α
Keputusan: H0 ditolak/ H0 diterima untuk perlakuan dan H0 ditolak/ H0 diterima untuk
kelompok
Kesimpulan: Paling sedikit ada satu pengaruh perlakuan terhadap respon yang
diamati/ perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati dan paling sedikit
ada satu pengaruh kelompok terhadap respon yang diamati/ kelompok tidak
berpengaruh terhadap respon yang diamati.
(b). Pengacakan

Tabel 7. Tabel Pengamatan untuk Rancangan Acak Kelompok


Perlakuan Total
Kelompok Kelompok
P1 P2 P3 P4 (Y..k)
1 Y11 Y21 Y31 Y41 Y..1
2 Y12 Y22 Y32 Y42 Y..2
3 Y13 Y23 Y33 Y43 Y..3
4 Y14 Y24 Y34 Y44 Y..4
5 Y15 Y25 Y35 Y45 Y..5
Total
Perlakuan Y1.. Y2.. Y3.. Y4.. Y...
(Yi..)
Dari tabel pengamatan tersebut, perlakuan P1 sampai P4 merupakan pemberian
jumlah pakan yaitu 0,25 kg; 0,5 kg; 0,75 kg; dan 1 kg. Sedangkan kelompok ke-1
merupakan jenis ikan Lele ukuran 3-5 cm, kelompok ke-2 merupakan jenis ikan Nila,
kelompok ke-3 merupakan jenis ikan Karper, kelompok ke-4 merupakan jenis ikan Bawal,
dan kelompok ke-5 merupakan jenis ikan Gurami.
(c). Tabel Analysis of Variance (ANOVA)

Tabel 8. Tabel Analisis of Variance untuk Rancangan Acak Kelompok


Sumber Derajat Jumlah Kuadrat
F-Hitung
Keragaman Bebas Kuadrat Tengah
Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG
Kelompok r-1 JKK KTK KTK/KTG
(t-1)(r-
Galat JKG KTG
1)
Total tr-1 JKT

4. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Dari produksi keseluruhan bibit ikan di Balai Benih Ikan (BBI) Purwogondo dari
bulan Januari sampai April 2014 dapat digambarkan seperti dalam diagram lingkaran dibawah
ini dengan presentase sebagai berikut:

52
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang

Diagram 1. Presentase Keseluruhan Produksi Bibit Ikan


Presentase Keseluruhan Produksi Ikan
dari Januari sampai April 2014
8% 2%
12%
Lele
Nila
Karper
12% Bawal
66% Gurami

4.1. Rancangan Percobaan


A. Rancangan Acak Lengkap
Tabel 9. Data Pertambahan Berat pada Bibit Ikan Lele umur 70 hari (dalam Ons)
Perlakuan (jumlah
Ulangan
pakan/kg) Rata-
Jumlah
(jenis rata
0,25 0,5 0,75 1
ikan)
1 (Lele 3-5
19.6 28.2 26.6 24.8 99.2 24.8
cm)
2 (Lele 4-6
20.8 29.4 27.2 25.6 103 25.75
cm)

Total
Perlakuan 40.4 57.6 53.8 50.4 202.2 50.55
(Yi)

FK = Faktor Koreksi

FK = = = 5110,605

JKT = Jumlah Kuadrat Total


JKT = 5110,605 = 83,595
JKP = Jumlah Kuadat Perlakuan

JKP = - 5110,605 = 81,855

JKG = Jumlah Kuadrat Galat


JKG = 83,595 – 81,655 = 1,94
Masukkan hasilnya ke dalam Tabel ANOVA (Analysis of Variance) sebagai berikut:
Tabel 10. Tabel Analysis of Variance Pertambahan Berat pada Bibit Ikan Lele umur 70 hari (dalam
Ons)
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F-
F-hitung
Keragaman Bebas Kuadrat Tengah tabel
Perlakuan 3 81.655 27.21833333 56.12027 6.59
Galat 4 1.94 0.485
Total 7 83.595

53
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang

Hipotesis:
H0: Tidak ada pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit ikan
H1: Paling sedikit ada satu pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit ikan
Taraf Uji: α : 5% = 0,05
Kriteria Uji: Tolak H0 jika nilai F-hitung > F-tabel(α: 0,05) atau sig. < α
Keputusan: 56,12027 > 6,59 maka H0 ditolak
Kesimpulan: Paling sedikit ada satu pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit
ikan
Berdasarkan pengambilan keputusan tersebut diperoleh nilai 56,12027 > 6,59 atau nilai
F-hitung > F-tabel(α:0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa paling sedikit ada satu pengaruh
pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit ikan pada percobaan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) ini.
Tabel 11. Tabel Contrast Results (K Matrix)
Perlakuan Dependen
Pakan Variable
(kg) Hasil_Berat
0,25 vs 1 -5,000
0,5 vs 1 3,600
0,75 vs 1 1,700
Dari tabel Contrast Results (K Matrix), nilai yang terbesar adalah 3,600 pada pengaruh
perlakuan level ke-2 sehingga dapat disimpulkan bahwa yang terbaik adalah pengaruh
pemberian jumlah pakan sebesar 0,5 kilogram untuk perlakuan Rancangan Acak Lengkap.
B. Rancangan Acak Kelompok
Tabel 12. Data Pertambahan Berat pada Bibit Ikan umur 70 hari (dalam Ons)
Perlakuan (jumlah
Kelompok
pakan/kg) Rata-
Jumlah
(jenis rata
0,25 0,5 0,75 1
ikan)
1 (Lele) 19.6 28.2 26.6 24.8 99.2 24.8
2 (Nila) 13.6 16 17.6 19.8 67 16.75
3 (Karper) 13.2 15 16.8 18.6 63.6 15.9
4 (Bawal) 11.8 15.4 18.4 21.2 66.8 16.7
5 (Gurami) 12.6 14.8 14.2 13.6 55.2 13.8
Total
Perlakuan 70.8 89.4 93.6 98 351.8 87.95
(Yi)

FK = Faktor Koreksi

FK = = = 6118,162
JKT = Jumlah Kuadrat Total
JKT = 6118,162 = 412,838
JKP = Jumlah Kuadrat Perlakuan

JKP = - 6188,162 = 85,83


JKK = Jumlah Kuadrat Kelompok

54
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang

JKK = - 6188,162 = 282,808


JKG = Jumlah Kuadrat Galat
JKG = 412,838 – 85,83 – 282,808 = 44,2
Masukkan hasilnya ke dalam Tabel ANOVA (Analysis of Variance) sebagai berikut:

Tabel 13. Tabel Analysis of Variance Pertambahan Berat pada Bibit Ikan umur 70 hari (dalam Ons)
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F-
F-hitung
Keragaman Bebas kuadrat Tengah tabel
Perlakuan 3 85.83 28.61 7.767421 3.49
Kelompok 4 282.808 70.702 19.19511 3.26
Galat 12 44.2 3.683333333
Total 19 412.838
Hipotesis:
Hipotesis untuk pengaruh perlakuan
H0: Tidak ada pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit ikan
H1: Paling sedikit ada satu pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit ikan
Hipotesis untuk pengaruh kelompok
H0: Tidak ada pengaruh jenis ikan terhadap berat bibit ikan
H1: Paling sedikit ada satu pengaruh jenis ikan terhadap berat bibit ikan
Taraf Uji: 5% = 0,05
Kriteria Uji: Tolak H0 jika nilai F-hitung > F-tabel(α: 0,05) atau sig. < α
Keputusan: 7,767421 > 3,49 maka H0 ditolak untuk pengaruh perlakuan dan 19,19511 >
3,26 maka H0 ditolak untuk pengaruh kelompok
Kesimpulan: Paling sedikit ada satu pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit
ikan dan paling sedikit ada satu pengaruh jenis ikan terhadap berat bibit ikan
Berdasarkan pengambilan keputusan tersebut diperoleh nilai 7,767421 > 3,49 atau
nilai F-hitung > F-tabel(α: 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa paling sedikit ada satu
pengaruh perlakuan terhadap respon yang diamati dan juga diperoleh nilai 19,19511 > 3,26
atau nilai F-hitung > F-tabel(α: 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa paling sedikit ada satu
pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit ikan.
Tabel 11. Tabel Contrast Results (K Matrix)
Perlakuan Dependen
Pakan Variable
(kg) Hasil_Berat
0,25 vs 1 -5,440
0,5 vs 1 -1,720
0,75 vs 1 -0,880
Dari tabel Contrast Results (K Matrix), nilai yang terbesar adalah -0,880 pada
pengaruh perlakuan level ke-3 sehingga dapat disimpulkan bahwa yang terbaik adalah
pengaruh pemberian jumlah pakan sebesar 0,75 kilogram untuk perlakuan Rancangan Acak
Kelompok.

5. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan antara lain:

55
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang

1. Presentase produksi ikan paling banyak adalah produksi bibit ikan Lele sebesar 66% dari total
keseluruhan, sedangkan bagian 2% untuk produksi bibit ikan Gurami yang memiliki
presentase paling sedikit dari produksi keseluruhan pada tahun 2014.
2. Penyebab terjadinya variasi terutama pada berat bibit ikan di Balai Benih Ikan Purwogondo
Kabupaten Kendal adalah pengaruh pemberian jumlah pakan pada bibit ikan.
3. Berdasarkan analisis Rancangan Acak Lengkap diketahui pemberian jumlah pakan yang
efektif adalah 0,5 kilogram. Sedangkan untuk analisis Rancangan Acak Kelompok diketahui
pemberian jumlah pakan yang efektif adalah 0,75 kilogram.
Saran
1. Karena bibit ikan Lele yang paling banyak diproduksi maka harus dipertahankan. Produksi
bibit ikan Gurami yang presentase produksinya paling sedikit dan hanya dilakukan setiap dua
bulan maka harus ditingkatkan.
2. Tindakan yang perlu dilakukan oleh Balai Benih Ikan Purwogondo Kabupaten Kendal agar
bibit ikan terlihat lebih baik terutama pada berat bibit ikan adalah memperhatikan pemberian
jumlah pakan pada bibit ikan tersebut.

6. REFERENSI

Gufran, M, et al., 2010. Pembenihan Ikan Laut Secara Ekonomis. Yogyakarta: Lily Publisher.

Hanafiah, KA. 2004. Rancangan Percobaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mattjik AA dan Sumertajaya M. 2000. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab
Jilid I. Bogor: IPB Press.

Sudjana. 1991. Desain dan Analisis Eksperimen Edisi Ke-3. Bandung: Tarsito.

Walpole, RE. 1995. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

56

Anda mungkin juga menyukai