2981 6076 1 SM
2981 6076 1 SM
Abstract
Balai Benih Ikan (BBI) is the Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) under the
management and supervision of the Regency or City, which is responsible for
implementing the technique of fish seeding, organizing the function of seed technique
and seed distribution, parent stock distribution, application of fish and environmental
resources conservation techniques, pest and disease control techniques, and seed
quality control through the implementation of fish seed quality system certification.
However, of all the fish seeds in this Balai Benih Ikan Purwogondo has different or
variations. To know the cause of variation on fish seedlings at Balai Benih Ikan
Purwogondo by using experimental design. The method of analysis used is Completely
Randomized Design Method to know the effect between treatment and Randomized
Block Design to know the influence between treatment and influence between groups
by manual calculation and see output in the Analysis of Variance table.
1. PENDAHULUAN
Secara nasional, beberapa komoditas ikan air tawar mendapat perhatian untuk dikembangkan.
Namun, hal itu bukan berarti komoditas ikan yang mau dikembangkan Balai Benih Ikan (BBI) harus
mengikuti begitu saja. Balai Benih Ikan (BBI) juga tidak semestinya didesain untuk bisa
mengembangkan multi-spesies. Bila semua faktor mendukung, pengembangan multi-spesies tidak
menjadi masalah. Tapi bila meragukan, sebaiknya hanya ikan yang bernilai jual tinggi di setiap daerah
yang mestinya menjadi acuan utama dalam pemilihan komoditas. Penentuan komoditas ini juga harus
mempertimbangkan ketersediaan teknologi budidayanya (Gufran et al., 2010).
Balai Benih Ikan (BBI) Purwogondo Kabupaten Kendal merupakan instansi pemerintah dan satu-
satunya UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) dibawah pengelolaan dan pengawasan dari Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertugas menangani pembudidayaan bibit ikan di wilayah Kabupaten
Kendal yang berdiri pada tahun 1965. Tujuan dari pendirian BBI adalah mencukupi kebutuhan
pembudidaya dan restocking (penebaran di sungai dan danau) di wilayah Kabupaten Kendal pada
khususnya.
Namun, dari semua bibit yang ada di BBI Purwogondo Kabupaten Kendal ini memiliki perbedaan
terutama dalam berat bibit ikan dalam satuan biomassa atau sampel yang digunakan Balai Benih Ikan
Purwogondo. Sehingga penulis menggunakan analisis Rancangan Percobaan yaitu Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Rancangan Acak Lengkap (RAL)
merupakan rancangan yang paling sederhana jika dibandingkan dengan rancangan-rancangan
percobaan lainnya. Dalam rancangan ini tidak terdapat lokal kontrol, sehingga sumber keragaman
yang diamati hanya perlakuan dan galat. Sedangkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) mempunyai
lokal kontrol (Hanafiah, 2004).
2. KAJIAN LITERATUR
2.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu analisis yang merupakan pengumpulan, pengolahan, dan
penyajian serta interpretasi data secara kuantitaif atau persentase yang dapat disajikan dalam bentuk
tabel atau grafik (Walpole, 1995).
47
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang
Menurut beberapa ahli, definisi dari rancangan percobaan adalah sebagai berikut:
a. Pola atau tata cara penerapan tindakan-tindakan (perlakuan dan nonperlakuan) dalam suatu
percobaan pada kondisi/lingkungan tertentu yang kemudian menjadi dasar penataan dan
metode analisis statistik terhadap data hasilnya disebut rancangan percobaan (experimental
design) (Hanafiah, 2004).
b. Perancangan percobaan merupakan langkah-langkah lengkap yang perlu diambil jauh sebelum
eksperimen dilakukan agar data yang semestinya diperoleh sehingga akan membawa kepada
analisis obyektif dan kesimpulan yang berlaku untuk persoalan yang sedang dibahas (Sudjana,
1991).
Keterangan:
i = 1, 2, … , t dan j = 1, 2, … , r
Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
μ = Rataan umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Pengujian dengan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai berikut:
Pengacakan yaitu setiap unit percobaan harus memiliki peluang yang sama untuk
diberi suatu perlakuan tertentu. Pengacakan perlakuan pada unit-unit percobaan dapat
menggunakan tabel bilangan acak, sistem lotere secara manual atau dapat juga menggunakan
komputer (Mattjik dan Sumertajaya, 2000).
48
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang
Keterangan:
i = 1, 2, … , t dan j = 1, 2, … , r
Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
μ = Rataan umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
βj = Pengaruh kelompok ke-j
εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
Pengujian dengan analisis Rancangan Acak Kelompok (RAK) sebagai berikut:
(a). Menentukan Hipotesis
49
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang
Statistik uji Fhitung = KTP/KTG mengikuti sebaran F dengan derajat bebas pembilang
sebesar t-1 dan derajat bebas penyebut sebesar (t-1)(r-1). Jika nilai Fhitung lebih besar dari
Fα,db1,db2 maka hipotesis nol ditolak dan berlaku sebaliknya.
Nilai Fhitung = KTK/KTG mengikuti sebaran F dengan derajat bebas pembilang sebesar
r-1 dan derajat bebas penyebut sebesar (t-1)(r-1). Dengan demikian jika nilai Fhitung lebih besar
dari Fα,db1,db2 maka hipotesis nol ditolak dan berlaku sebaliknya.
3. METODE PENELITIAN
Data yang digunakan adalah data produksi bibit ikan di Balai Benih Ikan Purwogondo berupa
data sekunder hasil pengamatan instansi pada bulan Januari sampai bulan April 2014.
Bentuk umum model linier aditif dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai berikut:
Keterangan:
i = 1, 2, … , 4 dan j = 1, 2
Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
μ = Rataan umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Pengujian dengan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai berikut:
50
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang
Keterangan:
i = 1, 2, … , 4 dan j = 1, 2, … , 5
Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
μ = Rataan umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
βj = Pengaruh kelompok ke-j
εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
Pengujian dengan analisis Rancangan Acak Kelompok (RAK) sebagai berikut:
51
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang
52
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang
Total
Perlakuan 40.4 57.6 53.8 50.4 202.2 50.55
(Yi)
FK = Faktor Koreksi
FK = = = 5110,605
53
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang
Hipotesis:
H0: Tidak ada pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit ikan
H1: Paling sedikit ada satu pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit ikan
Taraf Uji: α : 5% = 0,05
Kriteria Uji: Tolak H0 jika nilai F-hitung > F-tabel(α: 0,05) atau sig. < α
Keputusan: 56,12027 > 6,59 maka H0 ditolak
Kesimpulan: Paling sedikit ada satu pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit
ikan
Berdasarkan pengambilan keputusan tersebut diperoleh nilai 56,12027 > 6,59 atau nilai
F-hitung > F-tabel(α:0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa paling sedikit ada satu pengaruh
pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit ikan pada percobaan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) ini.
Tabel 11. Tabel Contrast Results (K Matrix)
Perlakuan Dependen
Pakan Variable
(kg) Hasil_Berat
0,25 vs 1 -5,000
0,5 vs 1 3,600
0,75 vs 1 1,700
Dari tabel Contrast Results (K Matrix), nilai yang terbesar adalah 3,600 pada pengaruh
perlakuan level ke-2 sehingga dapat disimpulkan bahwa yang terbaik adalah pengaruh
pemberian jumlah pakan sebesar 0,5 kilogram untuk perlakuan Rancangan Acak Lengkap.
B. Rancangan Acak Kelompok
Tabel 12. Data Pertambahan Berat pada Bibit Ikan umur 70 hari (dalam Ons)
Perlakuan (jumlah
Kelompok
pakan/kg) Rata-
Jumlah
(jenis rata
0,25 0,5 0,75 1
ikan)
1 (Lele) 19.6 28.2 26.6 24.8 99.2 24.8
2 (Nila) 13.6 16 17.6 19.8 67 16.75
3 (Karper) 13.2 15 16.8 18.6 63.6 15.9
4 (Bawal) 11.8 15.4 18.4 21.2 66.8 16.7
5 (Gurami) 12.6 14.8 14.2 13.6 55.2 13.8
Total
Perlakuan 70.8 89.4 93.6 98 351.8 87.95
(Yi)
FK = Faktor Koreksi
FK = = = 6118,162
JKT = Jumlah Kuadrat Total
JKT = 6118,162 = 412,838
JKP = Jumlah Kuadrat Perlakuan
54
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang
Tabel 13. Tabel Analysis of Variance Pertambahan Berat pada Bibit Ikan umur 70 hari (dalam Ons)
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F-
F-hitung
Keragaman Bebas kuadrat Tengah tabel
Perlakuan 3 85.83 28.61 7.767421 3.49
Kelompok 4 282.808 70.702 19.19511 3.26
Galat 12 44.2 3.683333333
Total 19 412.838
Hipotesis:
Hipotesis untuk pengaruh perlakuan
H0: Tidak ada pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit ikan
H1: Paling sedikit ada satu pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit ikan
Hipotesis untuk pengaruh kelompok
H0: Tidak ada pengaruh jenis ikan terhadap berat bibit ikan
H1: Paling sedikit ada satu pengaruh jenis ikan terhadap berat bibit ikan
Taraf Uji: 5% = 0,05
Kriteria Uji: Tolak H0 jika nilai F-hitung > F-tabel(α: 0,05) atau sig. < α
Keputusan: 7,767421 > 3,49 maka H0 ditolak untuk pengaruh perlakuan dan 19,19511 >
3,26 maka H0 ditolak untuk pengaruh kelompok
Kesimpulan: Paling sedikit ada satu pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit
ikan dan paling sedikit ada satu pengaruh jenis ikan terhadap berat bibit ikan
Berdasarkan pengambilan keputusan tersebut diperoleh nilai 7,767421 > 3,49 atau
nilai F-hitung > F-tabel(α: 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa paling sedikit ada satu
pengaruh perlakuan terhadap respon yang diamati dan juga diperoleh nilai 19,19511 > 3,26
atau nilai F-hitung > F-tabel(α: 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa paling sedikit ada satu
pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit ikan.
Tabel 11. Tabel Contrast Results (K Matrix)
Perlakuan Dependen
Pakan Variable
(kg) Hasil_Berat
0,25 vs 1 -5,440
0,5 vs 1 -1,720
0,75 vs 1 -0,880
Dari tabel Contrast Results (K Matrix), nilai yang terbesar adalah -0,880 pada
pengaruh perlakuan level ke-3 sehingga dapat disimpulkan bahwa yang terbaik adalah
pengaruh pemberian jumlah pakan sebesar 0,75 kilogram untuk perlakuan Rancangan Acak
Kelompok.
5. SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan antara lain:
55
Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang
1. Presentase produksi ikan paling banyak adalah produksi bibit ikan Lele sebesar 66% dari total
keseluruhan, sedangkan bagian 2% untuk produksi bibit ikan Gurami yang memiliki
presentase paling sedikit dari produksi keseluruhan pada tahun 2014.
2. Penyebab terjadinya variasi terutama pada berat bibit ikan di Balai Benih Ikan Purwogondo
Kabupaten Kendal adalah pengaruh pemberian jumlah pakan pada bibit ikan.
3. Berdasarkan analisis Rancangan Acak Lengkap diketahui pemberian jumlah pakan yang
efektif adalah 0,5 kilogram. Sedangkan untuk analisis Rancangan Acak Kelompok diketahui
pemberian jumlah pakan yang efektif adalah 0,75 kilogram.
Saran
1. Karena bibit ikan Lele yang paling banyak diproduksi maka harus dipertahankan. Produksi
bibit ikan Gurami yang presentase produksinya paling sedikit dan hanya dilakukan setiap dua
bulan maka harus ditingkatkan.
2. Tindakan yang perlu dilakukan oleh Balai Benih Ikan Purwogondo Kabupaten Kendal agar
bibit ikan terlihat lebih baik terutama pada berat bibit ikan adalah memperhatikan pemberian
jumlah pakan pada bibit ikan tersebut.
6. REFERENSI
Gufran, M, et al., 2010. Pembenihan Ikan Laut Secara Ekonomis. Yogyakarta: Lily Publisher.
Mattjik AA dan Sumertajaya M. 2000. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab
Jilid I. Bogor: IPB Press.
Sudjana. 1991. Desain dan Analisis Eksperimen Edisi Ke-3. Bandung: Tarsito.
56