Kelompok 19 e Commerce

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

RANCANGAN PENJUALAN PRODUK FASHION DI MARKETPLACE

INSTAGRAM BISNIS, FACEBOOK BISNIS, DAN WHATSAPP BISNIS

TUGAS AKHIR

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 19

1. RENI NOVITA SARI (19101155310231)


2. WIDYA OKTAVIANSYAH (19101155310242)
3. ZAKIR NOVARI (19101155310196)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG
TP 2020/2021
BAB I PENDAHULUAN
a) Latar belakang
b) Tujuan
LANDASAN TEORI

a) Pengertian E-commerce

Menurut Kotler & Amstrong (2012) E-commerce adalah saluran online yang dapat

dijangkau seseorang melalui komputer, yang digunakan oleh pebisnis dalam

melakukan aktifitas bisnisnya dan digunakan konsumen untuk mendapatkan

informasi dengan menggunakan bantuan komputer yang dalam prosesnya diawali

dengan memberi jasa informasi pada konsumen dalam penentuan pilihan (EH

boyatzis, Richard; Mckee, 2019). Menurut Wong (2012) e-commerce adalah proses

jual beli dan memasarkan barang serta jasa melalui sistem elektronik, seperti radio,

televisi dan jaringan komputer atau internet (Jony Wong, 2010) .

Maka dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan kumpulan dinamis antara

teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan dan konsumen

serta komunitas tertentu dimana pertukaran barang antara pengecer dan konsumen

dari berbagai komoditi dalam skala luas dan suatu transaksi elektronik, dan dalam

proses pengiriman barang dari pengecer menggunakan transportasi dari suatu wilayah

ke wilayah lain hingga sampai ke tangan konsumen dan hubungan yang terjadi adalah

hubungan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.


b) Jenis – Jenis E-commerce

Berikut ini terdapat empat jenis e-commerce berdasarkan karasteristiknya menurut

Kotler (2012) :

1. Business to business (B2B)

a. Mitra bisnis yang sudah saling mengenal dan sudah menjalin hubungan bisnis

yang lama.

b. Pertukaran data yang sudah belangsung berulang dan telah disepakati

bersama.

c. Model yang umum digunakan adalah peer to peer, dimana processing

intelligence dapat didistribusi oleh kedua pelaku bisnis.

2. Business to consumer (B2C)

a. Terbuka untuk umum dimana informasi dapat disebarkan untuk umum juga.

b. Servis yang digunakan juga untuk umum sehingga dapat digunakan oleh

banyak orang.

c. Servis yang digunakan berdasarkan permintaan, sehingga produsen harus

mampu merespon dengan baik permintaan konsumen.

d. Sistem pendekatan adalah client-server.

3. Consumer to Consumer (C2C)

Yaitu, model bisnis dimana website yang bersangkutan tidak hanya membantu

mempromosikan barang dagangan saja, melainkan juga memberikan 20 fasilitas

transaksi uang secara online. Dalam hal ini terdapat 2 (dua) indikator utama bagi

sebuah website marketplace :


a. Seluruh transaksi online harus difasilitasi oleh website yang bersangkutan

b. Bisa digunakan oleh penjual individual.

Dimana kegiatan yang berlangsung harus menggunakan fasilitas transaksi online

seperti rekening pihak ketiga untuk menjamin keamanan transaksi. Penjual hanya

akan menerima uang pembayaran setelah barang diterima oleh pembeli. Selama

barang tersebut belum diterima oleh pembeli, maka penjual tidak dapat mencairkan

hasil penjualan dan jika produk gagal sampai ketangan pembeli maka uang yang telah

dibayarkan akan dikembalikan ke pembeli.

4. Consumer to Business (C2B)

Berkebalikan dengan business to consumer (B2C), pada consumer to business,

konsumen (individu) bertindak sebagai pencipta nilai dimana perusahaan yang akan

menjadi konsumen yang dilakukan secara elektronis (EH boyatzis, Richard; Mckee,

2019).

c) Manfaat E-commerce

Berikut akan dijelaskan beberapa manfaat penggunaan e-commerce dalam dunia

bisnis :

1. Manfaat E-commerce Dalam Dunia Bisnis

Manfaat dalam menggunakan E-commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem

transaksi adalah:

a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar)


Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan

membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas

jarak dan waktu.

b. Menurunkan biaya operasional (operating cost)

Transaksi E-commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya

diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji

yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi.

c. Melebarkan jangkauan (global reach)

Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat

dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan

media perantara komputer.

d. Meningkatkan customer loyalty

Ini disebabkan karena sistem transaksi E-commerce menyediakan informasi secara

lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal

pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih

sendiri produk yang dia inginkan.

e. Meningkatkan supply management

Transaksi E-commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada

perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia

sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem

supply management yang baik harus ditingkatkan.


2. Manfaat E-commerce Untuk Pelanggan

E-commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi

selama 24 jam sehari dari hampir setiap lokasi dimana konsumen itu berada.

Pelanggan juga dapat memiliki banyak pilihan barang yang ingin dibeli pada saat

mengunjungi situs dan melakukan perbandingan harga dengan perusahaan lain. Pada

saat membeli barang-barang secara online, pelanggan tidak perlu mengantri untuk

mendapatkan barang.

(Jony Wong, 2010)

D. Keuntungan Dan Kerugian E – Commerce :Keuntungan Dan Kerugian E-

Commerce :

Tidak sedikit kelebihan yang bisa Anda dapatkan melalui e-commerce. Salah satu

keuntungan utama dari e-commerce adalah kemampuannya untuk menjangkau pasar

global, tanpa harus menyiratkan investasi keuangan yang besar. Penjualan ritel online

di Amerika meningkat 15% sejak tahun 2013, dan diharapkan bisa mencapai USD

370 milyar pada akhir 2017. Bahkan beberapa e-commerce di Amerika sukses di

pasar retail Indonesia dengan strategi pemasaran mereka.

1. Produk dan layanan bervariasi

Batas dari tipe perdagangan ini tidak didefinisikan secara geografis sehingga

memungkinkan Anda untuk membuat pilihan secara luas, memperoleh informasi

yang dibutuhkan dan membandingkan penawaran dari semua pemasok atau pihak

penyedia barang/jasa terlepas dari lokasi mereka.


2. Mempersingkat rantai distribusi

Dengan memungkinkan jalannya interaksi dengan konsumen akhir, e-commerce

memperpendek rantai distribusi produk atau bahkan justru menghilangkannya.

Dengan cara ini, saluran langsung antara produsen atau penyedia layanan dan

pengguna akhir memungkinkan mereka untuk menawarkan produk atau jasa yang

sesuai dengan target pasar.

3. Pembayaran lebih mudah

Selain itu, dengan berkembangnya sistem pembayaran yang ada saat ini sangat

memudahkan transaksi e-commerce.

4. Brand lebih dekat dengan konsumen

E-commerce memungkinkan brand untuk lebih dekat dengan pelanggan mereka,

sehingga meningkatkan produktivitas dan daya saing bagi perusahaan.

5. Peningkatan kualitas layanan

Dengan demikian, konsumen diuntungkan dengan peningkatan kualitas layanan,

kedekatan yang lebih ‘intim’, serta dukungan pra dan pasca penjualan yang lebih

efisien.

6. Belanja kapan saja

Dengan banyaknya bentuk aktifitas perdagangan elektronik baru, Anda dapat

berbelanja melalui toko virtual kapanpun yang Anda mau.

7. Efisiensi biaya

Pengurangan biaya adalah keuntungan penting lainnya yang terkait dalam dunia e-

commerce. Semakin umum proses bisnis tertentu, maka semakin besar tingkat


keberhasilannya. Hal itu menghasilkan pengurangan biaya administrasi yang

signifikan.

Kekurangan E-Commerce

Beberapa kekurangan dari e-commerce adalah sebagai berikut:

Ketergantungan yang sangat kuat pada teknologi informasi dan komunikasi

Kurangnya undang-undang yang memadai untuk mengatur kegiatan e-commerce,

baik nasional maupun internasional

Budaya pasar yang menolak perdagangan elektronik (pelanggan tidak bisa menyentuh

atau mencoba produk)

“Hilangnya” privasi, cakupan wilayah, serta identitas dan perekonomian negara

Rawannya melakukan transaksi bisnis online

Warna dan kualitas produk yang dijual belum tentu sama antara foto yang

ditampilkan di website dengan produk asli

Setelah mengetahui apa saja kelebihan serta kekurangan e-commerce, maka

diharapkan para penggiat startup lebih matang dalam persiapan membangun bisnis

kedepannya. Dengan demikian, Indonesia memiliki peluang besar untuk terus

meningkatkan pertumbuhan e-commerce dan persaingannya dengan negara lain.

Begitu telah siap untuk menjalankan bisnis e-commerce, terlebih dahulu siapkan

perusahaan Anda dengan legalitas yang sesuai. Anda dapat memilih untuk melakukan

pendirian PT atau CV untuk menunjang kebutuhan bisnis kedepannya. (Apa Saja

Kelebihan Kekurangan E-Commerce?, 2018).


E. Kelemahan E-Commerce

kelemahan dan permasalahan pada E-COMMERCE, yaitu :

Keterbatasan Teknis e-commerce :

 Ada kekurangan sistem keamanan, kehandalan, standar, dan beberapa protokol

komunikasi

 Ada bandwidth telekomunikasi yang tidak mencukupi

 Alat pengembangan perangkat lunak masih dalam tahap perkembangan dan sedang

berubah dengan cepat

 Sulit menyatukan perangkat lunak Internet dan EC dengan aplikasi dan database yang

ada sekarang ini .

 Vendor-vendor kemungkinan perlu server web yang khusus serta infrastruktur

lainnya, selain server jaringan

 Beberapa perangkat lunak EC mungkin tidak akan cocok bagi hardware tertentu, atau

tidak bisa dipasang bersama dengan beberapa sistem pengoperasian atau

komponenkomponen lain.

Keterbatasan Non Teknis e-commerce :

 Biaya dan justifikasi. (34.8 % dari responden). Biaya pengembangan EC dalam

rumah bisa sangat tinggi, dan kekeliruan yang disebabkan oleh kurangnya pengalaman

bisa mengakibatkan adanya delay (penangguhan).


 Sekuritas dan privasi. ( 17 ,2 %). Kedua isu ini penting, khususnya di wilayah B2C,

lebih khusus lagi isu sekuriti yang dipandang serius dibanding yang sebenarnya bila

diterapkan inskripsi yang tepat. Ukuran-ukuran privasi secara konstan bisa diperbaiki.

Tetapi, pelanggan memandang issu ini sebagai persoalan sangat penting, dan industri

EC memiliki tugas jangka panjang dan berat untuk meyakinkan pelanggan bahwa

transaksi online dan privasinya, sesungguhnya sangat aman.

 Sedikit kepercayaan dan resistensi pemakai (4,4 %). Pelanggan tidak mempercayai

penjual tanpa wajah yang tidak mereka kenal (kadang-kadang mereka tidak percaya

bahkan meskipun sudah mengenalnya), transaksi tanpa kertas, dan uang elektronis.

Karena itu pergeseran dari toko fisikal ke toko virtual kemungkinan menghadapi

kesulitan tersendiri.

F. Faktor Kunci Sukses Dalam Membangun E Commerce

Seiring dengan bertumbuh pesatnya angka pengguna Internet di Indonesia, jumlah

pengguna e-commerce juga mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Menurut

data yang dirilis oleh GlobalWebIndex tahun 2019, Indonesia merupakan negara

dengan tingkat adopsi e-commerce tertinggi di dunia. Dimana sebanyak 90% dari

pengguna internet berusia 16-64 tahun sudah pernah berbelanja secara online.

Menurut McKinsey, nilai kapitalisasi pasar e-commerce Indonesia akan mencapai

nilai USD 40 miliar pada tahun 2022. Hingga tahun 2020 ini, setidaknya telah ada

50 platform e-commerce di Indonesia.  Bahkan, pengguna aktif salah satu e-


commerce telah mencapai angka 90 juta. Untuk dapat mengikuti kesuksesan bisnis e-

commerce, berikut 3 hal yang harus Anda perhatikan untuk kesuksesan bisnis e-

commerce:

 Tampilan situs yang menarik dan mudah dimengerti

Ketika pelanggan memasuki sebuah toko konvensional, tampilan toko, tata letak

barang, dan keramahan penjualnya menjadi salah satu tolak ukur kenyamanan bagi

pembeli. Hal yang sama sebenarnya juga terjadi pada sebuah bisnis e-commerce.

Oleh karena itu, menjadi suatu hal yang penting untuk membuat tampilan website

semenarik mungkin namun harus tetap mudah untuk dimengerti. Jangan sampai

pelanggan Anda kesulitan mencari hal yang dibutuhkannya karena tampilan situs

yang sulit dipahami.

 Pelayanan yang baik

Walaupun segala hal bisa dilakukan secara otomatis, namun kehadiran customer

service (CS) tetap akan dibutuhkan. Dengan adanya CS, pelanggan akan lebih merasa

aman ketika akan berbelanja, karena mereka tahu segala masalah bisa diselesaikan

dengan customer service yang memiliki pelayanan yang baik.

 Kemudahan pembayaran

Selain tampilan situs dan pelayanan yang baik, kemudahan dalam menyelesaikan

pembayaran pesanan juga menjadi satu hal yang penting untuk diperhatikan saat
menjalani bisnis e-commerce. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan beberapa

opsi pembayaran yang mudah dan cepat seperti melalui virtual account dan direct

debit. (Api, 2021)

DAFTAR PUSTAKA

Apa saja Kelebihan Kekurangan E-Commerce? (2018). https://axle.id/company-

registration/apa-saja-kelebihan-kekurangan-e-commerce/

Api, B. (2021). Tiga Faktor Kunci Kesuksesan Bisnis E-Commerce.

https://developers.bri.co.id/id/news/tiga-faktor-kunci-kesuksesan-bisnis-e-

commerce

EH boyatzis, Richard; Mckee, A. (2019). Journal E-Commerce. Journal of Chemical

Information and Modeling, 53(9), 18–38.

Jony Wong, W. (2010). Website (Www). E-Commerce, 10–42.

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/575/jbptunikompp-gdl-widyahardh-28737-
9-unikom_w-i.pdf

Anda mungkin juga menyukai