419 1047 1 PB
419 1047 1 PB
id
Volume 16, No 2, Desember 2020, Hal. 52-60 P-ISSN 1858-0696
DOI: 10.26753/jikk.v16i2.419 E-ISSN 2598-9855
Abstract
52
JIKK Volume 16, No 2, Desember 2020 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia Umbulrejo, Kecamatan Ponjong,
mengalami stunting. Lebih dari setengah kabupaten Gunung Kidul.
balita stunting di dunia berasal dari Asia
(55%), sedangkan lebih dari sepertiganya METODE PENELITIAN
(39%) tinggal di Afrika. Data prevalensi
Jenis penelitian yang digunakan
balita stunting yang dikumpulkan World
dalam penelitian ini adalah penelitian
Health Organization (WHO), Indonesia
survei dengan menggunakan rancangan
berada dalam urutan ke-3 dengan
case control. Rancangan case control
prevalensi tertinggi di regional Asia
adalah jenis penelitian (survei) analitik
Tenggara/South-East Asia Regional
yang mengangkut bagaimana faktor resiko
(SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting
yang dipelajari dengan menggunakan
di Indonesia tahun 2005-2017 adalah
pendekatan retrospektif dengan anlisa chi
36,4% (WHO, 2018).
square.
D.I.Yogyakarta tahun 2018,
prevalensi stunted di Kota Yogyakarta HASIL PENELITIAN
untuk urutan ke-1 berada di Gunung kidul Tabel 1 Distribusi Karakteristik Usia Balita
dengan jumlah 18,47% balita. Balita di di Desa Umbulrejo Kecamatan Ponjong
Gunung kidul terutama di Kecamatan Kabupaten Gunung Kidul
Ponjong , masih ditemukan permasalahan
mengenai kesehatan gizi khususnya Usia Kasus Kontrol
(bulan) F % f % Jumla %
stunting. Tercatat pada tahun 2018,
h
Kecamatan Ponjong memiliki masalah 24-36 14 43.8 18 56.2 32 50.0
kesehatan gizi pada balita dengan jumlah 37-48 10 31.2 5 15.2 15 23.4
yang cukup besar yaitu 159 balita (11,00%) 49-60 8 25.0 9 28.1 17 26.6
sangat pendek dan 311 balita (22,00%) Jumlah 32 100.0 32 100.0 64 100.0
pendek(Dinkes, 2019).
Berdasarkan studi pendahuluan di
desa Umbulrejo Kecamatan Ponjong, Berdasarkan tabel 1 menunjukan bahwa
Kabupaten Gunung Kidul, masalah yang dari kelompok kasus usia balita 24-36 bulan
paling banyak yang dialami pada masa yang mengalami stunting sebanyak 14
kehamilan adalah kekurangan energi kronis balita (43.8%), usia balita 37-48 bulan yang
(KEK) dan anemia. Penelitian yang mengalami stunting sebanyak 10 balita
dilakukan oleh Rahmadi 2016 (31.2%), dan usia balita 49-60 bulan yang
menyebutkan bahwa tidak ada hubungan mengalami stunting sebanyak 8 balita
antara berat badan lahir rendah (BBLR) (25.0%). Sedangkan untuk kelompok
dengan kejadian stunting. Dan penelitian kontrol usia balita 24-36 bulan sebanyak 18
yang dilakukan oleh Fitri 2018 balita (56.2%), usia balita 37-48 bulan
menyebutkan ada hubungan antara berat sebanyak 5 balita (15.2%) dan usia balita
badan lahir rendah (BBLR) dengan 49-60 bulan sebanyak 9 balita (28.1%).
kejadian stuting. Berdasarkan uraian diatas, Tabel 2 Distribusi Karakteristik Jenis
peneliti tertarik untuk meneliti hubungan Kelamin di Desa Umbulrejo Kecamatan
berat badan lahir rendah (BBLR) dengan Ponjong Kabupaten Gunung Kidul
kejadian stunting pada balita di Desa
53
JIKK Volume 16, No 2, Desember 2020 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
54
JIKK Volume 16, No 2, Desember 2020 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
55
JIKK Volume 16, No 2, Desember 2020 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
56
JIKK Volume 16, No 2, Desember 2020 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
57
JIKK Volume 16, No 2, Desember 2020 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
58
JIKK Volume 16, No 2, Desember 2020 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
59
JIKK Volume 16, No 2, Desember 2020 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Nursalam. 2017. Metodologi Penelitian
dan Anak. 2012. Keputusan Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Menteri Kesehatan. Jakarta: Medika.
Kementerian Kesehatan RI: 2011. Pantiawati, I. 2010. Bayi dengan BBLR.
Yogyakarta. Nuha medika.
Fitri, L. 2018. Hubungan BBLR dan Asi Proverawati, A. dan Ismawati, C., 2010.
Ekslusif dengan Kejadian Stunting di (BBLR) Berat Badan Lahir Rendah.
Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru. Yogyakarta: Muha Medika.
Jurnal Endurance 3(1) Februari 2018 Setiawan, E, Machmud, R, dan Masrul.
(131-137). Diakses di 2018. Faktor-faktor yang
https://ejournal.kopertis10.or.id/inde Berhubungan dengan Kejadian
x.php /endurance /article/view/1767 Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan
pada tanggal 25 September 2019. di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas
Kemenkes RI. 2012. Pokok-pokok Kecamatan Padang Timur Kota
Peraturan Pemerintah no.33 tahun Padang Tahun 2018. Jurnal
2012: Pemberian Air Susu Ibu Kesehatan Andalas. Diakses dari:
Eklusif. Jakarta: Menteri Kesehatan http://jurnal.fk.unand.ac.id pada 19
Republik Indonesia. September 2019.
Kemenkes RI. 2010. Peraturan Menteri Sugiyono. 2015. Metode Penelitian:
Kesehatan Republik Indonesia Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Nomor482/menkes/sk/iv Tahun 2010: Bandung: Alfabeta.
Gerakan Akselerasi Imunisasi
Nasional Universal Child. Sudargo, T., Aristasari, T., Afifah, A.,
Immunization 2010-2014 (Gain uci 2018. 1000 Hari Pertama
Kehidupan. Yogyakarta. Gadjah
2010-2014). Jakarta. Menteri
Januari 2020.
Kesehatan Republik Indonesia. WHO. 2018. Levels and Trends in Child
Mahmud,. 2011. Metode Penelitian Malnutrition: Key findings of the
Pendidikan. Bandung. Pustaka setia. 2018 Edition of the Joint Child
Nianggolan., 2019. Hubungan berat badan Malnutrition Estimates. Diakses dari:
lahir rendah dengan kejadian stunting www.who.int/nutgrowthdb pada
pada anak usia 1-3 tahun. Nutrik tanggal 23 September 2019 .
Jurnal vol. 3 nomor 1 April 2019.
Diakses pada 10 Maret 2020.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2018. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
60