Anda di halaman 1dari 7

1

ADAB MURID DALAM MENUNTUT ILMU PERSPEKTIF AL-GHAZALI


(STUDI KITAB BIDA<YAH AL-HIDA<YAH)

Abd Hamid Majid


Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Fithrah Surabaya
E-Mail: Hamidmajid250501@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adab seorang murid dalam menuntut ilmu
menurut imam al-Ghazali dalam kitab Bidaya>h al-Hida>yah. Hasil dari penelitian
ini diharapkan bisa digunakan untuk menyempurnakan konsep adab murid dalam
mencari ilmu yang ada dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam lingkungan
pendidikan. Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan (Library research).
Metode ini merupakan metode yang berkaitan dengan pengumpulan data, menelaah,
menganalisis dan lebih menekankan pada analisis yang bersifat deskriptif, teoritis dan
filosofis serta tanpa perlu turun ke lapangan untuk mengumpulkan data. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan pengertian atau penjelasan mengenai definisi adab
perspektif al-Ghazali dalam kitab Bida>yah al-Hida>yah dan beberapa adab yang
harus dimiliki oleh seorang murid, yakni adab murid terhadap dirinya sendiri, adab
murid terhadap guru dan ilmu serta adab murid di dalam majlis ilmu.
Kata kunci: Adab seorang murid, kitab Bida>yah al-Hida>yah

Pendahuluan Allah SWT, orang tua, guru dan kepada


Akhlak adalah suatu hal yang saudara kita yang lain, maka akhlak yang
penting dalam kehidupan, terutama kita miliki akan baik. Dengan adab,
dalam ranah pendidikan. Sebab tujuan seorang muslim akan terlihat mulia di
dari pendidikan itu sendiri selain dari hadapan Allah SWT dan Rasul-Nya
mentransfer ilmu dari guru ke murid begitupun di hadapan manusia. Akhlak
tetapi juga mewariskan budaya serta dalam diri manusia merupakan sebuah
membentuk pribadi dan karakter manusia potensi untuk melakukan kebaikan, di
yang bertakwa. Pendidikan akhlak sisi lain akhlak juga suatu hal yang
bertujuan untuk membentuk generasi mudah dilakukan oleh semua orang
manusia yang berakhlak mulia, beriman dalam bentuk nyata.
kepada Allah SWT dengan akidah yang Nabi Muhammad SAW diutus ke
tepat serta rajin dan ikhlas beribadah. permukaan bumi tak lain adalah untuk
Adab dan akhlak merupakan satu menyempurnakan akhlak, sebagaimana
kesatuan yang saling berkaitan. Apabila sabdanya:
kita memiliki adab yang baik kepada ‫امنا بعثت ألمتم مكارم االخالق‬
2

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus mudah memperoleh ilmu pengetahuan


adalah untuk menyempurnakan akhlak” serta meraih manfaat dan berkah dalam
(HR Ahmad).1 menuntut ilmu, namun kemudian
Mengingat bahwa betapa berubah menjadi kajian untuk umum
pentingnya adab dan akhlak dalam seperti kitab yang dikarang oleh para
kehidupan manusia, oleh sebab itu ilmuwan Islam terdahulu salah satunya
dipandang perlu adanya berbagai rujukan ialah Imam al-Ghazali yang membahas
yang memadai bagi umat, meskipun tentang beberapa adab, salah satunya
sebagai teladan utama kita selaku umat yakni adab seorang murid dalam
Islam dapat merujuk pada diri Rasulullah menimba ilmu yang di tulisnya dalam
SAW, sebagaimana firman Allah: kitab Bida>yah al-Hida>yah. Kitab

‫ُس َوةٌ َح َس نَةٌ لِ َم ْن‬ ِ ِ


ْ ‫لََق ْد َك ا َن لَ ُك ْم يِف ْ َر ُس ْول اهلل أ‬
Bida>yah al-Hida>yah ini membahas
tentang amalan-amalan yang harus
‫َك ا َن َيْر ُج ْو اهللَ َوالَْي ْو ُم اآْل ِخ َر َوذَ َك َر اهللَ َكثِْي ًرا‬ dilaksanakan oleh umat Islam dengan
diperkuat oleh ilmu tasawuf. Maka dari
)۲١ :‫(االحزاب‬ itu penulis tertarik untuk mengkaji ulang

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada pemikiran al-Ghazali dalam kitab

(diri) Rasulullah itu uswatun hasanah Bida>yah al-Hida>yah mengenai adab

(suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) atau sopan santun berinteraksi yang

bagi orang yang mengharap (rahmat) harus dilakukan oleh seorang murid

Allah SWT dan (kedatangan) hari kiamat kepada guru, dirinya sendiri dan adab

dan dia banyak menyebut Allah SWT.” murid dalam majlis ilmu.

(QS. Al-Ahzab: 21).2 Rumusan Masalah


Pembahasan mengenai perilaku 1. Apa yang dimaksud dengan
dan akhlak telah banyak dijelaskan adab? Dan bagaimana adab
dalam berbagai kitab adab. Pada awalnya seorang murid dalam menuntut
panduan akhlak tersebut berfungsi ilmu perspektif Al-Ghazali?
sebagai penuntun para pencari ilmu agar
Pembahasan
1
Abu> Abdulla>h Ahmad bin Muhammad bin
Hambal al-Syaibani>, Musnad Al-Ima>m Ahmad Secara etimologi, kata adab
bin Hambal, (Turki: Muassasah al-Risa>lah,
berasal dari bahasa Arab yaitu ada>b
1421 H/2001 M), Juz 14 hadis no 8952, 513.
2
Husaini, “Pengalaman Adab Guru dan Murid (bentuk jama’ dari kata aduba-ya’dubu-
dalam Kitab ‘Azim di Dayah Darussaadah
Cabang Faradis Kecamatan Panteraja Kabupaten adaban) kemudian untuk memperluas
Pidie Jaya” dalam DAYAH: Journal of Islamic
Education Vol. 1, No. 1, 85-103, 2018, 86. makna dalam pemakaiannya kadang
3

terjadi penambahan huruf berupa bagian ketiga dalam kitab Bida>yah al-
tasydi>d yaitu berasal dari addaba- Hida>yah mengenai beradab kepada
yuaddibu-ta’di>ban yang artinya adalah Allah SWT dan bergaul dengan para
memberi adab, sopan santun, disiplin. makhluknya yang di dalamnya terdapat
Adapun secara terminologi dalam kamus adab seorang guru dan murid, tetapi di
besar bahasa Indonesia kata adab sini penulis hanya menjelaskan mengenai
diartikan sebagai kehalusan budi, adab seorang murid.
kesopanan, dan akhlak.3 Dari dua definisi 1. Mendahului mengucapkan
diatas terdapat kesamaan arti yaitu salam dan memberikan
perilaku, tata krama yang menunjukkan penghormatan.
kesopanan, berbudi pekerti yang baik. 2. Menyedikitkan berbicara di
Imam al-Ghazali menganggap hadapan gurunya.
karakter itu lebih dekat kepada akhlak, 3. Tidak boleh bertanya ketika
yaitu spontanitas manusia dalam seorang guru sedang berdiri
bersikap, atau melakukan perbuatan yang ataupun berjalan.
telah menyatu dalam diri manusia 4. Tidak boleh berbicara
sehingga ketika muncul tidak perlu sebelum guru bertanya.
dipikirkan lagi. Berdasarkan makna- 5. Dan tidak boleh bertanya
makna di atas dapat penulis simpulkan sebelum meminta izin
bahwa adab merupakan tata cara kepadanya.
berperilaku dan bergaul seseorang dalam 6. Tidak boleh menyampaikan
kehidupannya sesuai dengan apa yang perkataan yang menentang
dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan pendapat guru
juga etika yang sesuai dengan budaya 7. Tidak bermusyawarah dengan
lokal yang ada di tengah-tengah seseorang di hadapan guru
masyarakat yang dianggap baik oleh dan tidak menoleh ke
syariat. berbagai arah
Dalam kitab Bida>yah al- 8. Tidak banyak bertanya
Hida>yah ada beberapa adab yang harus 9. Tidak berburuk sangka dan
diterapkan oleh seorang murid, terutama membicarakan rahasia guru
pada saat pembelajaran. Berikut ini 10. Ketika seorang guru bangkit
merupakan adab-adab yang harus dari tempat duduknya, maka
diamalkan oleh seorang murid pada seorang murid tidak boleh
3
Ibid., 91. menarik bajunya
4

11. Tidak mencari kesalahan guru dengan apa yang dijelaskan


12. Seorang murid ikut berdiri oleh al-Ghazali dalam kitab
ketika guru berdiri, seolah- Bida>yah al-Hida>yah yaitu
olah memberi penghormatan pada saat berdiskusi murid
13. Tidak banyak tertawa dan tidak boleh menyalahkan apa
tersenyum di hadapan yang dipaparkan oleh seorang
seorang guru dalam kondisi guru, berkomentar boleh
apapun asalkan atas izin dari guru.
14. Selalu memuliakan guru Hal tersebut harus diterapkan
dalam kondisi apapun agar diskusi berjalan denga
15. Senantiasa memaafkan guru lancar.
ketika melakukan kesalahan 2. Saat bertanya.
karena seorang guru juga Bertanya merupakan salah
manusia dan pasti melakukan satu hal yang sangat
kesalahan.4 dianjurkan dalam proses
Penjelasan mengenai adab dalam pembelajaran, karena
kitab Bida>yah al-Hida>yah sangat bertanya bisa membantu
singkat sehingga kita sebagai pembaca memahami hal yang belum
tentunya kurang memahami apa isi dipahami. Dalam hal ini
penjelasan tersebut. Jadi penulis di sini seorang murid tidak
juga menjelaskan penjelasan adab murid seenaknya dalam bertanya,
dalam kitab Bida>yah al-Hida>yah ada beberapa hal yang harus
diantaraya: diperhatikan pada saat ingin
1. Saat berdiskusi dengan bertanya kepada guru seperti
seorang guru. seorang murid tidak boleh
Berdiskusi dengan seorang bertanya sebelum guru
guru merupakan salah satu memerintahkan untuk
hal yang haru dilakukan bertanya.
murid agar mengetahui 3. Ketika pembelajaran
informasi yang baru dan berlangsung seorang murid
mampu memecahkan masalah tidak dianjurkan untuk
bersama. Tetapi sesuai mengobrol dengan teman
4
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al- apalagi disertai dengan suara
Ghazali, Bida>yah al-Hida>yah (t.tp: Maktabah
Madbuli,1993), 64.
5

gemuruh sehingga bisa seorang murid terhadap dirinya sendiri,


mengganggu orang lain.5 yaitu:
Ulama’ klasik, seperti imam al- 1. Mendahulukan kesucian batin
Ghazali menjelaskan tentang mursyid dari kerendahan budi dan
atau guru serta kewajiban orang Islam sifat-sifat tercela.
yang harus dipenuhi dengan pengaturan 2. Seorang murid hendaknya
pengajar dan pelajar. Ilmu yang mengurangkan hubungan
bermanfaat adalah ilmu yang bisa dengan duniawi, menjauhkan
menghantarkan pemiliknya pada diri dari kaum keluarga dan
ketakwaan pada Allah SWT. Ilmu adalah kampung halamannya.
nur ilahi yang hanya diperuntukkan bagi 3. Seorang murid jangan
hamba-hambanya yang sholeh, ilmu menyombong dengan
manfaat inilah yang tidak mungkin bisa ilmunya dan jangan
di dapatkan kecuali dengan adanya enam menentang gurunya.
syarat yang terdapat dalam kitab 4. Seorang murid pada tingkat
Ta’li>m Muta’allim karya syekh Az- permulaan, hendaknya
Zarnuji yaitu “Eling dak hasil ilmu menjaga diri dari
anging enem perkoro, bakal tak pertentangan orang tentang
ceritaake kumpule kanti pertelo”, ilmu pengetahuan.
“rupane limpat, lubo, sabar, ono 5. Seorang murid itu tidak
sangune, lan piwulange guru lan sing meninggalkan suatu mata
suwe mangsane”.6 pelajaran dari ilmu yang
Pada bab kelima dalam kitab terpuji.
Ihya’ Ulumiddin karya al-Ghazali, 6. Seorang murid tidak
dijelaskan beberapa tugas yang harus memasuki sesuatu bidang
dilaksanakannya demi keberhasilan dalam ilmu pengetahuan
dalam belajar, adapun kriteria yang harus serentak.
dimiliki oleh seorang pelajar atau murid 7. Tidak mencemplungkan diri
ini ada sepuluh dan hal ini termasuk adab ke dalam sesuatu bidang ilmu
pengetahuan sebelum
5
Iim Fitriani “Analisis Materi Akhlak Mengenai
Adab Guru Dan Adab Murid Dalam Kitab
menyempurnakannya.
Bida>yah al-Hida>yah Untuk membina Karakter 8. Seorang murid hendaknya
Siswa MI” dalam Al-Tarbiyah: Jurnal
Pendidikan, Vol. 30, No. 2, Desember 2020, 157. mengetahui sebab untuk
6
Az-Zarnuji, Terjemah Ta’li>m Muta’allim,
(Surabaya: Mutiara Ilmu, 2009), 24.
6

dapat mengetahui ilmu yang mampu mempersiapkan dan


pengetahuan tersebut. memunculkan tingkah laku yang baik.
9. Tujuan belajar adalah untuk
Kesimpulan
menghiasi kebatinannya dan
Dalam kitab Bida>yah al-
mencantikkan sifat
hida>yah membahas beberapa adab yang
keutamaannya.
harus dimiliki dan diterapkan seorang
10. Harus mengetahuinya
murid, baik ketika dalam pembelajaran
hubungan pengetahuan itu
maupun di luar pembelajaran. Adab atau
kepada tujuannya.7
etika yang harus dimiliki seorang murid
Menurut pandangan al-Ghazali,
adalah meliputi adab terhadap dirinya
akhlak bukanlah pengetahuan (ma’rifat)
sendiri, adab murid terhadap guru dan
tentang baik dan jahat maupun kodrat
ilmu serta adab murid di dalam majlis
(qudrat) untuk baik dan buruk, bukan
ilmu. Beberapa adab tersebut
pula pengalaman, yang baik dan buruk
diantaranya: Pertama adab sebelum dan
melainkan kemampuan jiwa. Akhlak
saat belajar kedua salam kepada seorang
berarti suatu kemampuan jiwa yang
guru, ketiga adab berbicara terhadap
menghasilkan perbuatan atau
gurunya, keempat adab ketika berdiskusi
pengamalan dengan mudah, tanpa harus
dan bertanya dengan guru, keenam adab
direnungkan dan disengaja. Jika
bathiniyah terhadap guru dan ketujuh
kemampuan sedemikian, sehingga
adab lahiriyah ketika seorang murid
menghaslkan amal-amal yang baik yaitu
bersama guru.
amal yang terpuji menurut akal dan
Adab-adab atau etika tersebut
syariat, maka ia disebut akhlak yang
bisa diterapkan di sekolah dan ketika
baik. Jika amal-amal yang tercela lah
murid berasa di majlis ilmu. Seperti pada
yang muncul dari keadaan itu, maka itu
saat berdiskusi dengan tidak boleh
dinamakan akhlak yang buruk.
menyalahkan apa yang guru katakan,
Dari uraian di atas dapat
berkomentar dan menyanggah
disimpulkan bahwa akhlak menurut al-
diperbolehkan asalkan berdasarkan
Ghazali adalah bukan perbuatan baik
peraturan. Dan ketika bertanya kepada
atau buruk dan kekuatan baik atau buruk,
guru mengenai hal-hal yang tidak
tetapi akhlak merupakan keadaan jiwa
dipahami dalam hal ini seorang murid

7
tidak dianjurkan untuk bertanya sebelum
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-
Ghazali, Ihya’ Ulumiddi>n, (Beirut: Dar al- gurunya memang mengizinkan serta
Kutub al-Ilmiah, 2019), 70.
7

harus ditandai dengan penghormatan Husaini, “Pengalaman Adab Guru dan


untuk bertanya. Dan yang terakhir bisa Murid dalam Kitab ‘Azim di
diterapkan pada saat memperhatikan Dayah Darussaadah Cabang
materi dari guru seorang murid tidak Faradis Kecamatan Panteraja
boleh mengobrol dengan teman Kabupaten Pidie Jaya” dalam
sebangkunya. DAYAH: Journal of Islamic
Education Vol. 1, No. 1, 85-103,
Daftar Pustaka
2018.
Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad bin
Muhammad, Bida>yah al-
Hida>yah, t.tp: Maktabah
Madbuli,1993.

Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad bin


Muhammad, Ihya’ Ulumiddi>n,
Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah,
2019.

Al-Syaibani>, Abu> Abdulla>h Ahmad


bin Muhammad bin Hambal>,
Musnad Al-Ima>m Ahmad bin
Hambal, Turki: Muassasah al-
Risa>lah, 1421 H/2001 M, Juz 14
hadis no 8952.

Az-Zarnuji, Terjemah Ta’li>m


Muta’allim, Surabaya: Mutiara
Ilmu, 2009.

Fitriani, Iim, “Analisis Materi Akhlak


Mengenai Adab Guru Dan Adab
Murid Dalam Kitab Bida>yah al-
Hida>yah Untuk membina
Karakter Siswa MI” dalam Al-
Tarbiyah: Jurnal Pendidikan,
Vol. 30, No. 2, Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai