Anda di halaman 1dari 13

SENYAWA KOVLEN POLAR

DAN NON POLAR

Oleh :
KISYATI, S.Pd.
Guru Kimia
SMA Muhammadiyah Puruk Cahu
Mengalisis senyawa kovalen polar dan non
polar

Membedakan senyawa kovalen polar dan non


polar
Merancang percobaan untuk menunjukkan
karakteristik senyawa ion atau senyawa
kovalen berdasarkan beberapa sifat fisika
TUJUAN Menyajikan rancangan percobaan untuk
menunjukkan karakteristik senyawa ion atau
senyawa kovalen berdasarkan beberapa sifat
fisika.
STIMULUS

Mengapa air dan minyak


tidak dapat menyatu??
Perhatikan video berikut:
PRAKTIKUM MANDIRI DIRUMAH UNTUK
MENUNJUKKAN KEPOLARAN SENYAWA

SILAHKAN AMATI VIDEO


BERIKUT
Senyawa-senyawa yang
terbentuk melalui ikatan
kovalen disebut senyawa
kovalen.

Senyawa kovalen ada 2 :


- kovalen polar
- kovalen non polar
.

Senyawa Kovalen Polar


Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan
Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah satu
atom.
kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya
perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang
berikatan.
Contoh :
pada HCl

• Meskipun atom H dan Cl sama-sama


menarik pasangan elektron, tetapi
keelektronegatifan Cl lebih besar
daripada atom H.
Akibatnya atom Cl menarik pasangan
elektron ikatan (PEI) lebih kuat
daripada atom H sehingga letak PEI
lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi
semacam kutub dalam molekul HCl).
Ciri-ciri senyawa kovalen bersifat polar
bila :
1.Berbentuk tidak simetris
contoh H2O dan NH3
2. Mempunyai momen dipol
Momen Dipol ( µ ) adalah suatu
besaran yang digunakan untuk
menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen
 Senyawa kovalen non polar
Suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika
PEI tertarik sama kuat ke semua atom.karena atom-atom dari
unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama.
Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga
tidak terbentuk kutub.
Contoh: H2,Cl2,N2,O2

Ciri-ciri senyawa non polar


 -Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain
 Tidak memiliki kutub + dan kutub - , akibat
meratanya distribusi electron
 Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila
bentuk molekul diketahui) atau
keelektronegatifannya sama
 Tidak memiliki momen dipol
Untuk lebih memahami ikatan kovalen
polar dan nonpolar pada suatu senyawa,
perhatikan ilustrasi berikut ini.
Pada contoh ikatan kovalen polar yaitu pada molekul
HCl, pasangan elektron ikatan (PEI) cenderung
tertarik ke salah satu atom yang memiliki
elektronegativitas lebih besar yaitu atom Cl oleh
karena itu bentuk molekulnya mengutub pada atom
Cl sehingga menjadi asimetris (tidak simetris).
Kepolaran pada molekul ini terjadi karena antara
atom H dan atom Cl memiliki perbedaan
keelektronegatifan yang relatif besar.
Sedangkan pada contoh ikatan kovalen nonpolar yaitu
molekul Cl2, pasangan elektron ikatan tertarik sama
kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Hal ini
dikarenakan antara dua atom Cl memiliki
keelektronegatifan yang sama besar atau dengan kata
lain perbedaan elektronegativitas adalah nol. Karena
PEI tertarik sama kuat, maka bentuk molekul pada
senyawa Cl2 adalah simetris.
Untuk menentukan jenis ikatan kovalen polar atau nonpolar pada senyawa
poliatom dapat digunakan beberapa langkah sebagai berikut:

1 Menentukan atom pusat


2 Menggambarkan struktur lewis
3 Menentukan ada tidaknya PEB
4 Jika ada PEB berarti polar, jika tidak ada berarti
nonpolar
5 Untuk semua ikatan hidrogen, merupakan senyawa
polar
INGAT:

-Jumlah momen dipol; jika jumlah momen dipol =


0, molekulnya bersifat nonpolar. Jika momen
dipol ≠ 0, maka molekulnya bersifat polar.

-Resultan vektor; jika resultan vektor = 0,


molekulnya bersifat nonpolar. Jika resultan vektor
≠ 0, maka molekulnya bersifat polar.

-Pasangan elektron bebas; molekul nonpolar


umumnya tidak memiliki pasangan elektron
bebas, sementara itu molekul polar umumnya
memiliki pasangan elektron bebas.

Anda mungkin juga menyukai