A G1P0A0H0 DI PMB
SITI JULEHA PEKANBARU
TAHUN 2020
LAPORAN KASUS
Oleh :
IRA MARLINA PUTRI
NIM: P031715401015
4. Ibu Ani Laila, SST, M.biomed selaku Ketua Program Studi D III
lainnya yang selalu memberikan motivasi dan doa yang tiada henti.
7. Ny. A dan keluarga yang telah bersedia menjadi klien dalam
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................1
1.2 Tujuan.........................................................................................3
1.3 Manfaat Penulisan.......................................................................4
1.4 Ruang Lingkup............................................................................4
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan.............................................................................121
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan..............................................................................131
5.2 Saran........................................................................................131
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
penting bagi keberlangsungan hidup ibu dan bayi, termasuk dalam hal penting
yang berkontribusi dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Bayi
kesehatan(SDKI,2017).
Hasil survey penduduk antar sensus (SUPAS) pada tahun 2015 Profil
32/1.000 kelahiran hidup. Oleh karena itu salah satu tujuan Sustainable
yaitu menargetkan pada tahun 2030 AKI ialah 70/100.000 kelahiran hidup.
perempuan dan keluarga berencana. Setelah itu, pada pasal 19 huruf (a)
masa hamil, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui,dan masa antara dua
8 kali, hal ini merupakan kebijakan terbaru dari WHO yang bertujuan untuk
mempersiapkan persalinan yang bersih, aman dan sehat serta mendeteksi dini
asuhan persalinan adalah asuhan saying ibu dan menerapkan asuhan persalinan
minimal 3 kali yaitu 6 jam sampai 3 hari setelah melahirkan (KF 1), 4 sampai
28 hari setelah melahirkan (KF 2), dan 29 sampai 42 hari setelah melahirkan
persalinan, serta peran bidan dalam memberikan asuhan bayi baru lahir yang
dilakukan minimal 3 kali yaitu 6 jam sampai 48 jam (KN 1), 3 sampai 7 hari
(KN 2), dan 8 sampai 28 hari (KN 3) yang berguna untuk mendeteksi dini
persalinan, nifas serta bayi baru lahir adalah asuhan yang berdasarkan evidence
banyak ibu hamil yang berkunjung di beberapa BPM dan Puskesmas hanya
pada saat usia kehamilan sudah mendekati waktu persalian (Trimester III).
Begitu juga pada ibu post partum yang hanya dipantau melalui home visit
sampai tali pusat bayi puput/lepas. Padahal infeksi pada masa nifas merupakan
penulis.
1.2 Tujuan
Melakukan asuhan kebidanan pada Ny. A di Praktik Mandiri Bidan Siti Juleha
1.3 Manfaat
berkesinambungan.
1.3.2 Manfaat Aplikatif
dan berkesinambungan kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru
kepada Ny. A dengan G2P1A0H1 di PMB Siti Juleha Pekanbaru. Studi kasus
pengkajian, alat pemeriksaan fisik, dan media KIE (leaflet, booklet, handout,
dan lain-lain).
2.1 Konsep Dasar Persalinan
Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran janin beserta plasenta dan hasil
(Sectio Caesaria) baik dengan kekuatan atau tenaga ibu sendiri (kekuatan
Persalinan dan kelahiran normal adalah suatu proses pengeluaran janin dan
hasil konsepsi lainnya yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 - 42
Dalam proses pengeluaran hasil konsepsi atau pada proses persalinan dapat di
1) Persalinan spontan
plasenta dan hasil konsepsi lainnya yang dilakukan karena adanya kekuatan/
dorongan dari diri ibu sendiri tanpa adanya bantuan dari tenaga luar, seperti
penggunaan alat dan tanpa bantuan lain yang dapat melukai ibu dan janin yang
biasanya berlangsung dalam kurun waktu kurang dari 24 jam (Rohani 2011).
2) Persalinan buatan
sudah cukup bulan yang dilakukan karena adanya tenaga dari ibu dan atau
3) Persalinan anjuran
cukup bulan dan siap untuk di lahirkan yang tidak dimulai dengan sendirinya
tetapi baru berlangsung setelah adanya tindakan yang dilakukan seperti proses
1) Abortus
mampu hidup diluar kandungan melalui jalan lahir yang ditandai dengan
adanya perdarahan pada saat usia kehamilan kurang dari 22 minggu, dan
2) Partus immaturus
Partus Immaturus adalah berhentinya sebuah kehamilan sebelum janin dapat
mingu- 28 minggu dengan berat badan janin antara 500- 1000 gram.
3) Persalinan prematurus
minggu, janin hidup tetapi prematur, berat janin antara 1000 – 2500 gram.
4) Persalinan matur
Persalinan Matur atau aterm (cukup bulan) adalah persalinan pada kehamilan
5) Persalinan postmaturus
6) Partus presipitatus
diantaranya menimbulkan rupture uteri, laserasi yang luas pada uterus, vagina,
2012).
a. Power
1) Kontraksi uterus
Kontraksi adalah gerakan memendek dan menebal otot-otot rahim yang terjadi
untuk sementara waktu. Kontraksi ini terjadi diluar sadar (involunter), dibawah
pengendalian sistem saraf simpatis dan secara tidak langsung dipengaruhi oleh
endokrin.
2) Tenaga mengedan
Refleks yang di timbulkan oleh adanya kontraksi otot dinding perut yang
menekan uterus pada semua sisi, sebagai usaha untuk mengeluarkan janin.
b. Passage
1) Bagian lunak, yaitu terdiri dari otot dan ligamen jaringan ikat.
c. Passanger
Pada persalinan, kepala anak adalah bagian yang terpenting, karena dalam
merupakan hal yang menentukan. Jika kepala dapat melalui jalan lahir, bagian-
d. Psikis ( Psikologis )
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar
terjadi realitas kewanitaan sejati yaitu munculnya rasa bangga bisa melahirkan
e. Penolong
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini Bidan adalah mengantisipasi dan
menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Proses
proses persalinan.
Tanda dan gejala menjelang persalinan antara lain sebagai berikut (Varney,
2007) :
a. Lightening
menyebabkan tinggi fundus uteri menurun ke posisi yang sama dengan posisi
b. Perubahan serviks
persalinan.
c. Kontraksi
hicks yang tidak nyeri, yang telah terjadi sejak sekitar enam minggu kehamilan.
d. Bloody show
Yaitu plak lendir disekresi serviks sebagai hasil poliferasi kelenjar lendir
serviks pada awal kehamilan. Plak lendir inilah yang dimaksud sebagai bloody
show. Bloody show paling sering terlihat sebagai rabas lendir bercampur darah
yang lengket dan harus dibedakan dengan cermat dari perdarahan murni.
e. Lonjakan energi
sebelum mulainya persalinan. Setelah beberapa hari dan minggu merasa letih
secara fisik dan lelah karena hamil, mereka terjaga pada suatu hari dan
1) Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
2) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-
f. Proses Persalinan
1) Persalinan kala I
Persalinan kala I dimulai dari his persalinan sampai pembukaan servik menjadi
a) Fase laten
Fase laten adalah periode waktu dari awal persalinan hingga ke titik ketika
pembukaan mulai berjalan secara progresif, yang pada umumnya dimulai sejak
kontraksi mulai muncul hingga pembukaan tiga sampai empat sentimeter atau
b) Fase aktif
Fase aktif adalah periode waktu dari awal kemajuan aktif pembukaan hingga
2) Persalinan kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua
terjadinya kontraksi.
b) Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum atau vagina.
Tanda pasti kala dua ditentukan melalui periksa dalam (informasi obyektif)
ketuban yang lamanya 5-30 menit, biasanya primigravida dan multi gravida
Area plasenta menjadi lebih kecil sehingga plasenta mulai memisahkan diri
dari dinding uterus karena plasenta tidak elastis seperti uterus dan tidak dapat
keseluruhan plasenta dari uterus dan mendorong plasenta keluar vagina disertai
dkk, 2011).
oksitosin 1 menit pertama setelah bayi lahir, melakukan penegangan tali pusat
melintang dengan pusat sebagai patokan . umumnya fundus uteri setinggi atau
perineum.
a) Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung kemih dan darah yang
keluar setiap 15 menit dalam 1 jam pertama dan setiap 30 menit selama 1 jam
menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit selama1 jam kedua kala
empat.
c) Pantau temperatur suhu tubuh setiap jam dalam 2 jam pertama pascapersal.
jam pertama dan setiap 30 menit jam kedua pada kala empat.
e) Ajarkan pada ibu dan keluarga bagaimana menilai kontraksi uterus dan
jumlah darah yang keluar dan bagaimana melakukan masase uterus jike uterus
menjadi lembek.
Tujuan asuhan pada persalinan yang lebih spesifik adalah memberikan asuhan
persalinan yang bersih dan aman, dengan memeperhatikan aspek sayang ibu
(Hidayat, 2010).
Menurut (Hidayat, 2010). Lima benang merah yang terpenting dan saling
terkait dalam persalinan yang bersih dan aman adalah sebagai berikut :
b. Asuhan sayang ibu dan bayi adalah asuhan dengan prinsip menghargai
budaya, kepercayaan, dan keinginan ibu. Salah satu prinsip asuhan sayang ibu
c. Pencegahan Infeksi
berbahaya.
d. Dokumentasi
Aspek penting dalam pencatatan yaitu sebagai tanggal dna waktu asuhan
harus ditulis tepat dan jelas, serta sistem pencatatan pasien harus terpelihara
e. Rujukan
Menurut (JNPK, 2013), pemeriksaan fisik pada ibu bersalin dilakukan untuk
menilai kondisi kesehatan ibu dan bayinya serta tingkat kenyamanan fisik ibu
atau indikasi ketuban pecah sedang bagian bawah janin belum masih tinggi,
Rohani (2011) lima kebutuhan wanita bersalin adalah berikut: asuhan tubuh
Sentuhan kulit dengan kulit mampu menghadirkan efek psikologis yang dalam
diantara ibu dan anak. Penelitian membuktikan bahwa ASI eksklusif selama 6
bulan memang baik bagi bayi. Naluri bayi akan membimbingnya saat baru
lahir. Perilaku bayi dikenal sebagai Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Jika
dilakukan kontak antara kulit ibu dengan bayi, maka hormon stress akan
kembali turun sehingga bayi menjadi lebih tenang, tidak stress, pernafasan dan
Inisiasi Menyusu Dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini adalah
bayi mulai menyusui sendiri segera setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi
menyusu dini ini dinamakan the brest crawl atau merangkak mencari payudara.
Jika bayi baru lahir segera dikeringkan dan diletakkan di perut ibu dengan
kontak kulit kekulit dan tidak dipisahkan dari ibunya setidaknya satu jam
setelah bayi lahir. Semua bayi akan melalui 5 tahapan prilaku (pre feeding
behaviour) sebelum iya berhasil menyusui. Berikut ini 5 tahapan prilaku bayi :
(rest/quite alert stage). Bayi diam tidak bergerak, sesekali mata membuka lebar
b. Antara 30-40 menit bayi mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti ingin
minum, mencium bau dan menjilat tangan, serta rasa ini akan membimbing
d. Bayi mulai bergerak kearah payudara. Areola sebagai sasaran dengan kaki
kepala kedada ibu, menoleh kekanan dan kiri serta menyentuh dan dan
meremas daerah putting susu dan sekitarnya dengan tanggannya yang mungil.
a. Suhu dada ibu dapat menyesuaikan suhu ideal yang diperlukan bayi, yaitu
dapat turun 10 derajat dan naik sampai 20 derajat Celsius, sehingga dapat
kedinginan
b. Kehangatan dada ibu pada saat bayi diletakkan di dada ibu akan membuat
dan kuat secara psikis. Bayi akan kuat karena pernafasan, detak jantung dari
kulit ibu menenangkan bayi, menurunkan stres akibat proses kelahiran dan
C. ASSASMENT
Ibu : G2P1A0H1, usia kehamilan 39 minggu 4 hari, Inpartu Kala II, keadaan umum ibu baik.
Janin : Hidup, tunggal, intrauterine, presentasi kepala, presentasi belakang kepala, UUK
didepan, keadaan umum janin baik
D. PLANING
1) Memberitahu ibu dan keluarga bahwa tentang hasil pemeriksaan pembukaan
sudah lengkap dan denyut jantung janin baik.
2) Memastikan tanda gejala kala 2 yaitu ada dorongan ingin meneran, perineum
menonjol,tekanan anus, vulva membuka.
3) Memakai APD dan mendekatkan alat-alat.
4) Menilai DJJ (DJJ : 145x/’)
5) Membantu ibu dalam proses persalinan
6) meletakkan kain atau handuk bersih diperut ibu
7) Membimbing ibu meneran pada saat HIS dan istirahat jika tidak ada HIS
8) Memberikan dukungan berupa pujian kepada ibu karena ibu meneran dengan
benar
9) Memberikan kebutuhan nutrisi, hidrasi dan eliminasi ibu
10) Membantu proses kelahiran bayi pada saat kepala nampak dengan diameter 5-6
cm didepan vulva
11) Tangan kanan menahan perineum agar tidak terjadi rupture dan tangan kiri
menahan belakang kepala bayi agar defleksi tidak terlalu cepat.
12) Setelah kepala lahir bersihkan mata, hidung, mulut bayi dengan kassa steril
13) Memeriksa apakah ada lilitan tali pusat.
14) Biarkan kepala melakukan putaran paksi luar, sambil lakukan pemeriksaan
lilitan tali pusat.
15) Bantu kelahiran bahu dengan posisi tangan biparietal.
16) Sambut kelahiran bayi dengan sanggah susur.
17) Segera letakkan bayi diatas perut ibu, sambil lakukan penilaian bayi baru lahir
dan mengeringkan tubuh bayi.( bayi lahir Pukul 03.15 WIB bayi lahir spontan,
menangis, jenis kelamin perempuan).
18) Melakukan pemotongan tali pusat.
19) Melakukan IMD
KALA III
S : Ibu mengatakan lega dan senang bayinya lahir selamat dan sehat
A Parturient kala IV
P 1) Melakukan pemeriksaan luka laserasi jalan lahir.
2) Melakukan penjahitan luka perineum laserasi derajat 2.
3) Memeriksa kembali kontraksi dan TFU dan mengajarkan keluarga
cara melakukan massase dan menilai kontraksi.
4) Membersihkan ibu dan mengganti pakaiannya.
5) Membersihkan alat-alat dan dekontaminasi alat.
6) Melakukan pemantauan kala IV (mengobservasi ibu setiap 15 menit
sekali pada 1 jam pertama dan 30 menit sekali pada 1jam kedua)
7) Melakukan perawatan bayi baru lahir yaitu pengukuran berat badan,
panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada.
8) Memberikan suntikan Vit. K dan salep mata segera pada bayi.
9) Memberikan bayi kepada ibunya untuk di berikan ASI.
10) Melakukan pendokumentasian.
BAB 4
Pembahasan
Kala II
air besar dan tidak bisa ditahan, terasa mulas dan ada rasa ingin meneran,
hal tersebut merupakan suatu keadaan yang normal karena semakin adaya
tekanan penurunan kepala bayi pada jalan lahir sehingga ibu akan terus
merasakan ingin meneran, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh Rohani (2011) yakni ketika kepala janin telah turun dan masuk ruang
panggul, sehingga terjadi tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara
reflektoris menimbulkan rasa ingin meneran pada ibu, karena tekanan pada
rektum, ibu merasa ingin buang air besar dengan tanda anus terbuka.
tanda kala II yaitu dorongan ingin meneran, tekanan pada anus, perineum
menonjol, vulva membuka, ketuban pecah (jernih, berbau khas hal ini
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rohani (2011) yakni ibu
perineum terlihat menonjol, vagina dan sfingter ani membuka dan adanya
peningkatan pengeluaran lendir dan darah. Dengan adanya tanda-tanda
kala II, penulis memimpin ibu dalam proses persalinan dan meneran,
membantu dan membuat ibu terarah dalam proses pengambilan nafas, dan
posisi meneran.
Kala III
plasenta belum lahir, tinggi fundus uteri setinggi pusat, kontraksi baik,
kandung kemih tidak penuh, perdarahan normal. Sesuai dengan teori data
subjektif kala III persalinan terdiri dari keadaan umum ibu, tinggi fundus
uteri, uterus terasa globuler dan keras, tidak teraba janin kedua (Rukiyah,
2011). Didalam teori lainnya menyebutkan bahwa data objektif pada kala
III adalah bayi lahir spontan pervaginam, tanggal dan jam lahir, jenis
kelamin, normal atau ada kelainan, warna kulit kemerahan, plasenta belum
2012).
Assasment data pada kasus Ny. A adalah ibu parturien kala III,
menurut teori penulisan Diagnosis nomenklatur kala III yakni seorang ibu
manajemen aktif kala III didalam waktu 1 menit setelah bayi lahir,
dengan teori yang ada, menurut Rohani, dkk (2011), yakni dalam
menit secara IM di 1/3 paha kanan bagian luar kemudian melakukan PTT,
dan segera massase fundus uteri ibu, dan pada kasus Ny. A ini lamanya
kala III yaitu selama 5 menit, hal ini tentu tidak ada kesenjangan antara
menit pertama.
Kala IV
karena persalinannya berjalan lancar sesuai dengan teori yang ada yakni
sekali pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit sekali pada 1 jam kedua.
Untuk suhu hanya satu kali pada 1 jam pertama dan kedua. Hal ini sesuai
diantaranya berat badan janin, kelenturan jalan lahir, jadi bisa disimpulkan
insisi perinium.
menyusui dini (IMD). Bayi diberikan ASI kurang dari 1 jam. Sehingga
tidak terjadi kesenjangan antara kasus dan teori dimana menurut Menurut
kesempatan yang diberikan kepada bayi segera setelah lahir dengan cara
5.1 KESIMPULAN
instrument yang digunakan yaitu buku KIA, leaflet dan alat-alat yang
pada Ny. A di PMB Siti Juleha tahun 2020 dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Asuhan intranatal care pada Ny.A dari kala I sampai dengan kala IV
dengan baik. kala II berlangsung selama 30 menit , kala III 5 menit dan kala
5.2 SARAN
a. Bagi PMB
PMB agar dapat memberikan asuhan kebidanan terutama asuhan kepada ibu
hamil yang sesuai dengan standar pelayanan 10T salah satunya yaitu
kehamilan.