Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PRODUKSI BENIH HIBRIDA


KOMODITAS CABAI BESAR VARIETAS KAISER
(Capsicum annum L.)

Dosen :
Undang, S.P, M.Si
Punjung Medaraji Suwarno, S.P, M.Si
Sulassih, S.P, M.Si
Arya Widura Ritonga, S.P, M.Si

Asisten Dosen :
Lusiyana Dwi Pratiwi, A.Md

Oleh :
Siti Aulia Fauzyah [J3G919141]

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH

SEKOLAH VOKASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR


2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................... 3
1.2. Tujuan................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 4
2.1. Morfologi Cabai Merah Besar.............................................................................................. 4
2.2. Deskripsi Varietas Cabai Besar Hibrida varietas Kaiser ...................................................... 5
KESIMPULAN ............................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 8
LAMPIRAN .................................................................................................................................... 9
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman cabai besar (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang
mempunyai nilai ekonomis tinggi. Selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari,
cabai besar juga banyak digunakan sebagai bahan baku industri pangan dan farmasi. Hal tersebut
menyebabkan komoditas ini memiliki potensi pemasaran, baik tujuan domestik maupun ekspor
(Palupi et al., 2015). Cabai mengandung senyawa kimia yang dinamakan capsaicin (Vos, 1994).
Selain itu, cabai juga mengandung semacam minyak atsiri, yaitu capsicol (Setiadi, 2012).
Produksi dan produktivitas cabai di Indonesia cenderung stabil yaitu tahun 2013 1.012.879 ton
dengan produktivitas 8,16 ton/ha, tahun 2014 1.074.602 ton dengan produktivitas 8,35 ton/ha
dan tahun 2015 mencapai 1.045.182 ton dengan produktivitas 8,65 ton/ha (Badan Pusat Statistik
dan Direktorat Jenderal Hortikultura, 2016a). Sedangkan di Sumatera Barat yaitu 60.981 ton
dengan produktivitas 8,18 ton/ha pada tahun 2013, 59.390 ton dengan produktivitas 7,84 ton/ha
pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 mencapai 786,398 ton dengan produktivitas 8,12 ton/ha.
Produksi dan produktivitas tersebut masih rendah dibanding optimal yaitu mencapai 13 sampai
17 ton/ha (Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura, 2016b). Salah satu
penyebab rendahnya produksi tanaman cabai diakibatkan oleh serangan hama dan patogen
tanaman (Taufik et al., 2005).
Salah satu penyakit utama yang sering merusak di tanaman cabai yaitu layu bakteri oleh
Ralstonia solanacearum. Penyakit ini menyebabkan gagal panen hingga 90% sehingga petani
sangat dirugikan (Palupi et al., 2015). Teknik pengendalian penyakit layu bakteri yang biasa
digunakan petani yaitu secara kultur teknis melalui sanitasi (Hartman et al., 1994), penggunaan
varietas tahan (French, 1994), tanah bebas patogen, pergiliran tanaman, kemudian penggunaan
bahan kimia dari golongan triazole dan pyrimidin (0,05-1 %) namun hasilnya belum maksimal.
Alternatif pengendalian patogen tanaman adalah penggunaan agensia hayati dari kelompok
rizobakteri (Habazar, 2010).

1.2. Tujuan

Tujuan dari laporan ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui karakteristik, morfologi,
serta deskripsi varietas dari komoditas cabai besar hibrida varietas Kaiser.
PEMBAHASAN

2.1. Morfologi Cabai Merah Besar

Tanaman cabai tergolong dalam famili terung-terungan (Solanaceae) yang tumbuh sebagai
perdu atau semak. Cabai termasuk tanaman semusim atau berumur pendek. Menurut Haryanto,
(2018), dalam sistematika tumbuh-tumbuhan cabai diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classic : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae (Solanales)
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annuum L.

Bagian-bagian utama tanaman cabai meliputi bagian akar, batang, daun, bunga dan buah.
Penjelasan bagian-bagian tersebut sebagai berikut :

1. Akar
Tanaman cabai mempunyai akar tunggang yang terdiri atas akar utama (primer) dan akar lateral
(sekunder). Akar lateral mengeluarkan serabut-serabut akar yang disebut akar tersier. Akar tersier
menembus kedalaman tanah sampai 50 cm dan melebar sampai 45 cm. Rata-rata panjang akar
primer antara 35 cm sampai 50 cm dan akar lateral sekitar 35 sampai 45 cm (Pratama et al., 2017).

2. Batang
Batang cabai umumnya berwarna hijau tua, berkayu, bercabang lebar dengan jumlah cabang
yang banyak. Panjang batang berkisar antara 30 cm sampai 37,5 cmdengan diameter 1,5 cm
sampai 3 cm. Jumlah cabangnya berkisar antara 7 sampai 15 per
tanaman. Panjang cabang sekitar 5 cm sampai 7 cm dengan diameter 0,5 cm sampai 1 cm. Pada
daerah percabangan terdapat tangkai daun. Ukuran tangkai daun ini sangat pendek yakni hanya 2
cm sampai 5 cm (Pratama et al., 2017).

3. Daun
Daun cabai merupakan daun tunggal berwarna hijau sampai hijau tua dengan helai daun yang
bervariasi bentuknya antara lain deltoid, ovate atau lanceolate (IPGRI, 1995). Daun muncul di
tunas-tunas samping yang berurutan di batang utama yang tersusun sepiral (Pratama et al., 2017).

4. Bunga
Bunga cabai merupakan bunga tunggal dan muncul di bagian ujung ruas tunas, mahkota bunga
berwarna putih, kuning muda, kuning, ungu dengan dasar putih, putih dengan dasar ungu, atau
ungu tergantung dari varietas. Bunga cabai berbentuk seperti bintang dengan kelopak seperti
lonceng. Alat kelamin jantan dan betina terletak di satu bunga sehingga tergolong bunga
sempurna. Posisi bunga cabai ada yang menggantung, horizontal, dan tegak (Pratama et al., 2017).

5. Buah
Buah cabai memiliki plasenta sebagai tempat melekatnya biji. Plasenta ini terdapat pada bagian
dalam buah. Pada umumnya daging buah cabai renyah dan ada pula yang lunak. Ukuran buah
cabai beragam, mulai dari pendek sampai panjang dengan ujung tumpul atau runcing (Pratama et
al., 2017).

2.2. Deskripsi Varietas Cabai Besar Hibrida varietas Kaiser

Asal cabai besar hibrida varietas Kaiser ini dari perusahaan benih Nong Woo Bio Co.Ltd.,
Korea atau bisa juga disebut perusahaan benih PT. Koreana Seed Indonesia. Silsilah cabai besar
hibrida ini dari LR240 x GQ325 dengan golongan varietas hibrida silang tunggal. Tinggi tanaman
ini mencapai kurang lebih 110 cm dengan umur mulai berbunga 30 hari setelah tanam dan umur
mulai panen 90 hari setelah tanam. Tanaman cabai besar hibrida varietas Kaiser ini memiliki
kerapatan kanopi yang rapat, warna batang tanaman nya hijau, bentuk daun tanaman nya
memanjang, tepi daunnya runcing, dan permukaan daun nya licin. Ukuran daun dari tanaman
cabai hibrida varietas Kaiser ini mencapai kurang lebih panjang nya 16 cm dengan diameter
kurang lebih 6 cm. Tanaman cabai besar hibrida varietas Kaiser ini memiliki warna daun hijau
tua, warna kelopak bunga hijau, warna tangkai bunga hijau, warna mahkota bunga putih, warna
kotaksari abu-abu kehijauan, dan warna kepala putik putih kekuningan. Jumlah kotak sari cabai
besar hibrida varietas ini sebanyak 4 buah dengan jumlah helai mahkota 5-6 helai. Bentuk buah
nya memanjang dengan ukuran buah panjang nya kurang lebih 14 cm dan diameter 1,4 cm.
Permukaan kulit buah nya halus serta tebal kulit buah 0,5 sampai 1,0 mm. Untuk warna buah
muda nya cabai besar hibrida varietas Kaiser ini berwarna hijau dan warna buah tua nya adalah
merah cerah. Cabai besar hibrida ini memiliki berat per buah kurang lebih 15 gram dengan berat
buah pertanaman kurang lebih 0,7 kg dan juga berat 1.000 biji nya adalah kurang lebih 6,5 gram.
Rasa dari cabai ini adalah pedas sedikit manis, hasil cabai segar per hektar nya adalah kurang
lebih 14 ton/ha dan beradaptasi dengan baik di dataran sedang, dengan ketinggian 400 – 700 m
dpl.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa cabai besar hibrida
varietas Kaiser dari PT. Koreana Seed Indonesia ini adalah cabai besar hibrida dengan varietas
yang sangat unggul karena memiliki keunggulan produktivitas tinggi, permukaan kulit buah
halus dengan warna merah cerah, rasa pedas agak manis, dan dapat beradaptasi dengan baik di
dataran sedang.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pertanian Republik Indonesia, 2006. Pelepasan Cabai Besar Hibrida Kaiser Sebagai
Varietas Unggul [Internet]. [Diunduh pada 10 November 2021]. Tersedia pada:
http://perundangan.pertanian.go.id

Badan Pusat Statistika (BPS). 2011. Produksi dan Produktivitas Cabai 2010-2011 [Internet].
[Diunduh pada 10 November 2021]. Tersedia pada: http://www.bps.go.id

Badan Pusat Statistik, 2003. Konsumsi Cabai Merah per Kapita. [Internet]. [Diunduh pada 10
November 2021]. Tersedia pada: http://www.bps.go.id

Haryanto dan Saparso. 2018. Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah pada Berbagai Metode Irigasi
dan Pemberian Pupuk Kandang di Wilayah Pesisir Pantai. Universitas Jenderal
Soedirman.

Habazar T. 2010. Pengembangan Teknik Eksplorasi Sumberdaya Hayati Lokal Untuk


Pengendalian Bakteri Patogen Tanaman.

Pratama, D. et al. (2017) Teknologi Budidaya Cabai Merah. Badan Penerbit Universitas Riau.

Taufik, M., Hidayat, S.H., Suastika, G., Sumarau, M.S., Sujiprihati, S., 2005. Kajian Plant
Growth Promoting Rhizobacteria sebagai agens proteksi Cucumber mosaic virus dan
Chilli veinal mottle virus pada Cabai. Hayati J Biosci, 12(4): 139-144.

Vos, J.G.M., 1994. Pengelolaan Tanaman Terpadu Pada Cabai (Capsicum spp.) di Dataran
Rendah Tropis. Balai Penelitian Hortikultura Lembang. Lembang.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai