SPERMATOGENESIS
Desa ciptodadi
kec sukakarya kab musi rawas
Tahun ajaran 2020/2021
Kata pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Allah SWT telah memberikan kami
kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini “usaha jasa profesi
dan profesionalisme”sebagai tugas dari mata pelajaran prakarya.dengan baik sesuai
keinginan kita bersama.
kami perlu mengucapkan banyak terimakasih banyak kepada orang tua kami yang
selalu mendukung dan menyemangati kami,dan tidak lupa juga teman-teman yang
selalu mengerti kesibukan kami ketika menyusun makalah ini, kepada teman
kelompok yang selalu giat mencari materi-materinya dan kepada ibu Susi Febrianti
spdi. selaku guru pembimbing yang telah memberi waktu untuk menyelesaikan
makalah ini.Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca dan
memperluas wawasan mengenai wirausahawan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................................ 1
C. Tujuan................................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
Mekanisme spermatgenesis...................................................................................................................2
Faktor yang mempengaruhi spermatogenesis.......................................................................................3
Anatomi sperma....................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Mekanisme Spermatogenesis
2. Apa Faktor yang Mempengaruhi Spermatogenesis
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Mekanisme Spermatogenesis
2. Untuk Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi dalam
Spermatogenesis
1
BAB II
PEMBAHASAN
Mekanisme Spermatogenesis
Spermatozoa merupakan sel gamet pejantan yang dibentuk di dalam tubuliseminiferi pada testis.
Spermatozoa yang sudah terbentuk seluruhnya merupakanperpanjangan sel yang terdiri dari
kepala yang hampir seluruhnya terdiri darikromatin, dan ekor yang memberikan daya gerak sel
(Garner dan Hafez, 1980).Spermatozoa dibentuk melalui proses spermatogenesis, yaitu suatu
proses kompleksyang meliputi pembelahan dan diferensiasi sel dan dimulai pada saat
hewanmencapai dewasa kelamin. Selama proses tersebut, jumlah kromosom direduksi dari
diploid(2n)menjadi haploid (n) pada setiap sel, dan terjadi reorganisasi komponen-komponen inti
sel dan sitoplasma secara meluas. Spermatogenesis meliputi spermatosito genesis yaitu
pembentukan spermatosit primer dan sekunder darispermatogonia tipe A serta spermiogenesis
yaitu pembentukan spermatozoa darispermatid. Spermatositogenesis dikendalikan oleh FSH dari
adenohypophysa danspermiogenesis berada dibawah pengaruh Lh dan testosteron (Toelihere,
1985). Pengangkutan spermatozoa sepanjang saluran reproduksi, proses pematangan
spermatozoa, dan penyimpanan spermatozoa. Proses spermatogenesis sebenarnya merupakan
suatu proses yang berlangsung secara kontinyu selama masa produktif. Proses spermatogenesis
terjadi di tubuli seminiferi kemudian sperma menuju tubuli rekti, rete testes, melalui vas eferen
kemudian menuju vas deferen. Unggas tidak memiliki epididimis, epididimisnya mengalami
rudimentasi. Fungsi epididimis pada hewan mamalia seperti transportasi, pemasakan dan
penyimpanan spermatozoa pada unggas digantikan oleh vas deferen. Perjalanan spermatozoa
dari tubuli seminiferi sampai di vas deferen membutuhkan waktu 1 – 4 hari, kemudian terjadi
proses pendewasaan pada bagian proximal vas deferen selama beberapa jam lalu disimpan pada
bagian distal vas deferen (Wayan, dkk, 2013). Spermatozoa merupakan perpanjangan dari sel
haploid yang dihasilkan dari proses spermatogenik dan pematangan pada pejantan dan merupakan
sel khusus dengan fungsi terbatas, yaitu untuk membawa informasi genetik ke sel telur betina
(Garner dan Hafez, 1980).Walaupun berbeda spesies, spermatozoa pada hewan ternak dan
vertebrata lainnya memiliki struktur yang sama, yaitu memiliki akrosom,nukleus, dan terpasang
flagella dengan mitokondria, annulus, dense fibers, dan selubung yang berserat (Garner dan Hafez,
1980). Sperma merupakan suatu sel kecil, kompak dan sangat khas yang tidak bertumbuh atau
membagi diri.Secara esensial,sperma terdiri dari kepala yang membawa materi herediter paternal,
dan ekor sebagai sarana penggerak. Ukuran danbentuk spermatozoa berbeda pada berbagai jenis
hewan, namun memiliki strukturmorfologi yang sama (Toelihere, 1985). Bentuk dan ukuran
spermatozoa antarabangsa unggas cukup sama dan konsisten, tetapi sperma unggas berbeda
dengansperma mamalia karena lebih kecil, lebih panjang, kepala berfilamen dan tidak memiliki
butiran kinoplasmik (Gilbert, 1980). Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma yang
terjadi di epitelium (tubuli) seminiferi di bawah kontrol hormon gonadotropin dan hipofisis
(pituitaria bagian depan). Tubuli seminiferi ini terdiri atas sel sertoli dan sel
germinalis.Spermatogenesis terjadi dalam tiga fase, yaitu fase spermatogenial, fase meiosis, dan
fase spermiogenesis yangmembutuhkan waktu 13 – 14 hari. Hampir semua spesies hewan tingkat
tinggi terutama mamalia mempunyai proses spermatogenesis yang hampir sama, dalam
pembahasan ini akan di jelaskan mengenai proses spermatogenesis pada manusia. Berikut adalah
proses pembentukan dari sperma itu sendiri. Spermatogenesis terjadi di testis .Didalam testis
terdapat tublus seminiferus.Dinding tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan
ikat, pada jaringan epithelium terdapat sel – sel spermatogonia dan sel sertoli yang berfungsi
memberi nutrisi pada spermatozoa. Selain itu pada tubulus seminiferus terdapat pula sel leydig
yang mengsekresikan hormone testosterone yang berperan pada proses spermatogenesis. Sehingga
2
menghasilkan lebih banyak spermatogonia. Pada manusia,spermatogonia mengandung 23 pasang
kromosom atau 46 kromosom (diploid). Beberapa spermatogonia membelah diri kembali,
sedangkan lainnya berkembang menjadi spermatosit primer yang juga mengandung kromosom
sebanyak 46 kromosom.Sel – sel spermatosit primer tersebut kemudian membelah secara meiosis
nebjadi dua spermatosit sekunder yang jumlah kromosomnya menjadi setengahnya (23kromosom
haploid). Selanjutnya spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis menjadi empat
spermatid. Jadi, spermatid primer mengalami pembelahan meiosis I yang menghasilkan dua
spermatosit sekunder. Selama pembelahan meiosis II, kedua spermatosit sekunder membelah lagi
menghasilkan empat spermatid. Selanjutnya spermatid berdiferensi menjadi sel kelamin
dewasa(masak) yang disebut spermatozoa atau sperma. Ini juga memiliki 23 kromosom (haploid).
Pada manusia proses spermatogenesis berlangsung setiap hari. Siklus spermatogenesis
berlangsung rata–rata 74 hari. Artinya, perkembangan sel spermatogonia menjadi spermatozoa
matang memerlukan waktu rata – rata 74 hari. Sementara itu pemasakan spermatosit menjadi
sperma memerlukan waktu dua hari.proses pemasakan spermatosit menjadi sperma dinamakan
spermatogenesis dan terjadi didalam epidemis. Jadi jika dilihat dari tahapannya, proses
spermatogenesis dibagi menjadi
tiga tahapan :
Tahapan Spermatocytogenesis Yaitu tahapan dimana spermatogonia bermitosis menjadi spermatid
primer, proses ini dipengarui oleh sel sertoli, dimana sel sertoli yang meberi nutrisi nutrisi kepada
spermatogonia, sehingga dapat berkembang menjadi spermatosit.
Tahapan Meiosis Merupakan tahapan spermatosit primer bermiosis I membentuk spermatosis sekunder
dan langsung terjadi meiosis II yaitu pembentukan spermatid, dari spermatosit sekunder. Proses ini terjadi
saat spermatosit primer menjauhi lamina basalis, dan sitoplasma semakin banyak.
Tahapan Spermiogenesis Merupakan tahapan terakhir pembentukan spermatozoa, dimana terjadi
transformasi dari spermatid menjadi spermatozoa. Tahapan ini terdiri dari empat fase : yaitu fase golgi,
fase tutup. fase akrosom, dan fase pematangan
3
Anatomi Sperma
Sperma dewasa terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, bagian tengah dan ekor
flagelata. Kepala sperma mengandung nucleus. Bagian ujung kepala ini mengandung
akrosom yang menghasilkan enzim yang berfungsi untuk menembus lapisan-lapisan sel
telur pada waktu fertilisasi. Bagian tengah sperma mengandung mitokondria yang
menghasilkan ATP sebagai sumber energi untuk pergerakan sperma. Ekor sperma
berfungsi sebagai alat gerak.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi jika dilihat dari tahapannya, proses spermatogenesis dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu
proses sprematocytogenesis, meiosis, dan spermiogenesis. Proses pembentukan
spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon, diantaranya hormone FSH, LH, dan
hormon pertumbuhan. Komponen semen yaitu sperma dan plasma semen. Sperma dewasa
terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, bagian tengah dan ekor flagelata. Kualitas semen yang
baik dilihat secara makroskopik dan mikroskopiknya.
B. Saran
Perlu dipelajari mengenai spermatogenesis dan semen ternak ini, karena akan
berpengaruh terghadap kualitas produksi ternak nantinya sehingga didapat produksi
ternak yang maksimal dan berkualitas.
5
DAFTAR PUSTAKA
Garner, D. L. & E. S. E. Hafez. 1980. Artificial Insemination. In Reproduction in
Farm Animal 4th Edition. Hafez, E. S. E. (Ed.). Lea and Febiger.Philadelpia
Gilbert., A. B., 1980. In E. S. E. Hafez (ed) Reproduction in farm animals. Lea and Febiger.
Philadelphia.
Partodiharjo, Soebadi. 1987. Ilmu Reproduksi Hewan. Mutiara Sumber Widya. Jakarta
Toelihere, Mozes R. 1977. Inseminas Buatan Pada Ternak. Penerbit Angkasa. Bandung
Wayan Bebas, dan Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi.2013. Konsentrasi Spermatozoa Dan
Motilitas Spermatozoa Ayam HutanHijau (Gallus varius). Jurnal Veteriner Udayana. Bali