Catatan Mata Kuliah Ilmu Tanah Kehutanan
Catatan Mata Kuliah Ilmu Tanah Kehutanan
Uji efektivitas fungisida dan disenfektan terhadap pencegahan penyakit benih in vitro
NAMA : Sandi Sadarhan
NIM 2004016203
KELAS : A3
ACARA : ACARA 4 Uji efektivitas fungisida dan disenfektan terhadap pencegahan penyakit
benih in vitro.
JAM : 13.00-14.00
TUJUAN PRAKTIKUM
2. Agar mahasiswa dapat memahami kandungan bahan aktif di dalam fungisida dan
disinfektan.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui efektivitas fungisida dan disinfektan untuk mencegah
(preventive) serangan jamur pada benih secara in vitro sehingga dapat dipakai sebagai dasar
penerapannya di lapangan.
• Bahan
1.Kertas saring: fungsi dari kertas saring ini adalah untuk memisahkan antara cairan dengan partikel
suspensi.
2.Tanah dibawah pohon : merupakan bahan yang fungsi nya sebagai media pengambilan air untuk
media kertas saring
3.Air keran steril : bahan yang fungsinya untuk merendam tanah yang akan direndam yang akan
digunakan dalam penelitian.
4.Fungisida Acrobat (bahan aktif: Dimetomorf) : berfungsi sebagai pelindung benih atau biji
kacang hijau.
5.Natrium hipoklorit ( Bayclin, NaCLO ) 5,25% : berfungsi sebagai pelindung benih atau biji
kacang hijau hanya memiliki berbedaan pada merek dan dosis yang digunakan.
6.Benih kacang hijau (untuk menggantikan benih tanaman kehutanan yang sulit dicari dan juga
lambat perkecambahannya) : ialah bahan yang digunakan Uji Efektivitas Fungisida dan
Disinfektan terhadap Pencegahan Penyakit Benih in vitro dan merupakan bahan pengganti benih
tanaman kehutanan.
7.Plastic warp : digunakan untuk menutup cawan petri yang telah di isi oleh benih kacang
hijau.
• Alat
1. cawan petri
Berfungsi sebagai wadah penyimpanan atau wadah media organisme dan cara penggunaan nya
sebagai berikut :
2. Pinset
- Pilih satu pinset yang dianggap paling mudah digunakan, biasanya yang ujungnya bengkok.
- Sterilkan terlebih dahulu dengan api bunsen sebelum digunakan untuk mengambil sampel
koloni jamur atau benih.
- Setiap akan mengambil sampel koloni jamur atau benih yang baru, sterilkan terlebih dahulu dengan
api Bunsen.
3. Kalkulator
Alat ini digunakan untuk menghitung pertumbuhan dan perkembangan mikro, Jamur dan bakteri
METODE PRAKTIKUM
2. Sebanyak masing-masing 25 benih kacang hijau direndam di dalam larutan fungisida Acrobat
dengan dosis 0,75 g/l (konsentrasi 0,075%), disinfektan Bayclin konsentrasi 10% (1 bagian Bayclin :
10 bagian air bersih) dan air kran (kontrol) selama masing-masing 15 menit.
3. Segenggam tanah yang berasal dari bawah pohon direndam sekitar 5 menit di dalam air kran
secukupnya, kemudian airnya diambil dan dipisahkan dari tanah.
6. Ambil masing-masing untuk setiap perlakuan sebanyak 25 benih (pada nomor 2) dengan pinset
dan letakkan di kertas saring di dalam cawan petri secara teratur, jangan sampai berhimpitan.
7. Perlakuan diulang 3 kali, sehingga jumlah benih yang diperlakukan sebanyak 75 benih.
8. Balut tepi cawan petri dengan plastik wrap untuk menjaga tetap lembap dan mencegah gangguan
organisme perusak.
9. Amati kondisi benih mulai hari ke-5 sampai ke-10 setelah ditabur (6 kali pengamatan).
10. Hitung jumlah benih yang terserang jamur dan atau bakteri, benih yang tidak tumbuh dihitung
sehat. Agar tidak terhitung ulang, maka setiap pengamatan difoto, sehingga tahu mana yang sudah
dihitung kemarin.
X / Y x 100%
X = jumlah benih yang terserang pada hari pengamatan Y = jumlah benih yang diperlakukan
Setelah dihitung persentase benih yang terserang, kemudian dilihat berapa persen benih yang masih
sehat (tidak terserang), kemudian ditentukan kriteria masing-masing perlakuan sebagai berikut:
>50 – 75 = efektif
HASIL
Berikut ini table jumlah dan presentasi benih yang di serang jamur/bakteri pada hari
setelah penaburan di dalam cawan petri dengan perlakuan yang berbeda