Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No.

1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (6-13)

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP PENERAPAN


MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI PROFESIONAL RUKO
DI KAWASAN BUSSINESS PARK KOTA GORONTALO
Arfan Usman Sumaga
Alumni Program Pascasarjana S2 Teknik Sipil Unsrat

ABSTRAK
Kawasan Bussiness Park Kota Gorontalo adalah pusat perbelanjaan terbesar di Gorontalo dan
terletak pada kawasan Business Park Kota Gorontalo ini efektif dibuka untuk umum pada bulan
Desember 2011. Seiring bertambahnya jumlah pengguna jasa di kawasan ini, berpotensi
menimbulkan terjadinya penurunan kualitas manajemen konstruksi profesional. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui berapa besar tingkat kepuasan pengguna jasa terhadap penerapan
manajemen profesional dan mengidentifikasi keluhan pengguna jasa terhadap penerapan manajemen
konstruksi profesional ruko di kawasan Business Park Kota Gorontalo.
Penelitian ini dilakukan dengan survei melalui penyebaran kuesioner responden. Setelah itu
dilakukan pengujian validitas dan realibilitas kuesioner, lalu dilanjutkan dengan analisis data hasil
penelitian. Analisis dilakukan dengan menghitung Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance
Performance Analysis (IPA).
Hasil penelitian diperoleh nilai indeks kepuasan pengguna jasa terhadap penerapan manajemen
rekayasa konstruksi profesional adalah 63,94 persen dalam kriteria cukup puas. Atribut pelayanan
yang menjadi keluhan pengguna jasa dan menjadi prioritas utama yang harus diperbaiki dan
ditingkatkan kinerjanya antara lain: Ketepatan jadwal pelaksanaan, Hubungan antar Organisasi
Lapangan, Layanan Informasi Progres Kegiatan, Pasangan/Plesteran, Finishing dan Pemeliharaan,
Papan Informasi Pelaksanaan Pekerjaan.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu secara keseluruhan pengguna jasa merasa cukup puas dengan
penerapan manajemen rekayasa konstruksi profesional di kawasan bussiness park Kota Gorontalo,
akan tetapi ada beberapa atribut pelayanan yang harus diperbaiki dan ditingkatkan kinerjanya oleh
pihak pengembang.
Kata kunci: manajemen konstruksi profesional, customer satisfaction index, importance performance
analysis, Business Park Kota Gorontalo.

PENDAHULUAN pula peningkatan cara pengelolaan


pelaksanaan pembangunan yang berupa
Latar Belakang perkembangan dalam bidang manajemen
Perkembangan manajemen konstruksi di konstruksi.
negara kita secara umum, dan Provinsi Demikian pula hubungan kerja yang terjadi
Gorontalo pada khususnya tidak dapat lepas antara unsur-unsur pelaksana pembangunan
dari perkembangan industri jasa konstruksi. mengalami perkembangan yang disesuaikan
Sedang perkembangan industri jasa dengan volume kegiatan untuk masing-
konstruksi berhubungan erat dengan masing jenis bangunan. Selain itu tingkat
pelaksanaan pembangunan yang saat ini pemikiran serta tingkat kepuasan dari
sedang giat dilaksanakan. Pada umumnya pemilik proyek semakin tajam, penyelesaian
industri jasa konstruksi mencakup kegiatan- proyek tidak lagi diharapkan hanya
kegiatan yang berhubungan dengan diselesaikan dengan apa adanya. Konsultan
pembangunan prasarana dan sarana fisik Manajemen Konstruksi tidak lagi dituntut
dalam bidang gedung, bidang teknik sipil, sebagai wakil pemilik didalam pengelolaan
dan bidang instalasi. Dengan meningkatnya perencanaan dan pengawasannya saja,
volume pembangunan tersebut, maka diikuti melainkan dituntut untuk mengelola secara

6
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (6-13)

keseluruhan, dalam arti mulai dari Konstruksi Profesional Ruko yang ada di
perencanaan, pengawasaan dan tahap kawasan Bussiness Park Kota Gorontalo.
pelaksanaan. Berdasarkan hal tersebut, 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
kehadiran konsultan Manajemen Konstruksi menjadi keluhan pengguna jasa terhadap
Profesional (Profesional Construction Penerapan Manajemen Kontsruksi
Management) di dalam suatu proyek tidak Profesional Ruko di kawasan Bussiness
dapat ditawar-tawar lagi keberadaannya. Park Kota Gorontalo.
Pengertian Profesional dalam hal ini adalah
badan usaha yang bergerak dibidang Manfaat Penelitian
konsultan Manajemen Konstruksi yang Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
berfungsi sebagai wakil pemilik secara masukan yang konstruktif dan bahan
totalitas, baik dari segi wewenang, pertimbangan bagi pihak Manajemen yang
tanggungjawab serta kemampuan dalam bergerak di bidang Konstruksi Profesional
merencana, mengelola dan melaksanakan. dalam pengambilan kebijakan yang tepat
Selanjutnya untuk menjawab perumusan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
masalah mengenai sampai sejauh mana Manajemen Konstruksi Profesional Ruko di
tingkat kepuasan pelanggan/pengguna jasa Kawasan Bussiness Park khususnya, dan di
terhadap kinerja pelayanan jasa, maka Kota Gorontalo pada umumnya.
digunakan metode Customer Satisfaction
Index (CSI) atau indeks kepuasan Batasan Masalah
pelanggan/pengguna jasa, dan Importance Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini,
Performance Analysis (IPA) atau analisis maka penelitian ini dibatasi dengan ruang
tingkat kepentingan dan kinerja menurut lingkup sebagai berikut :
persepsi pengguna jasa. Analisis ini 1. Lokasi penelitian dilakukan pada
dipandang mampu untuk merumuskan Manajemen Konstruksi Gedung
persepsi pengguna jasa terhadap Manajemen Bussiness Park Kota Gorontalo.
Konstruksi Profesional Ruko di kawasan 2. Pengguna jasa sebagai objek penelitian
Bussiness Park Kota Gorontalo. adalah para pembeli ruko di kawasan
Rumusan Masalah Bussiness Park Kota Gorontalo.
Dari uraian diatas, ada beberapa hal pokok
yang terkait dengan Penerapan Manajemen
Konstruksi Profesional di Kawasan TINJAUAN PUSTAKA
Bussiness Park Kota Gorontalo. yaitu
sebagai berikut : Manajemen Konstruksi
 Berapa besar tingkat kepuasan pengguna Manajemen konstruksi (construction
jasa terhadap Penerapan Manajemen management) adalah bagaimana agar
Konstruksi Profesional Ruko yang ada di sumber daya yang terlibat dalam proyek
kawasan Bussiness Park Kota konstruksi dapat diaplikasikan oleh manajer
Gorontalo? proyek secara tepat. Sumber daya dalam
 Faktor-faktor apakah yang menjadi proyek konstruksi dapat dikelompokkan
keluhan pengguna jasa terhadap menjadi manpower, material, machines,
Penerapan Manajemen Konstruksi money, method.
Profesional Ruko di kawasan Bussiness Manajemen pengelolaan setiap proyek
Park Kota Gorontalo? konstruksi sipil meliputi delapan fungsi
dasar manajemen (Ervianto, 2002), yaitu:
Tujuan Penelitian Penetapan tujuan (goal setting),
Adapun tujuan penelitian ini adalah: Perencanaan (planning), Pengorganisasian
1. Menganalisis tingkat kepuasan pengguna (organizing), Pengisian staff (staffing),
jasa terhadap Penerapan Manajemen Pengarahan (directing), Pengawasan

7
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (6-13)

(supervising), Pengendalian (controling) dan untuk meningkatkan konsep diri sosial


Koordinasi (coordinating). konsumen.
Pelayanan, Nilai dan Kepuasan c. Quality/performance value, yakni utilitas
Pelanggan yang didapatkan dari produk/jasa karena
Pelayanan adalah usaha melayani kebutuhan reduksi biaya jangka pendek dan biaya
orang lain. Untuk instansi yang mempunyai jangka panjang.
standar pelayanan, maka pelayanan adalah d. Price/value for money, yakni utilitas yang
melebihi standar yang ada atau sesuai diperoleh dari persepsi terhadap kualitas
dengan standar yang ada, sedangkan bagi dan kinerja yang diharapkan atas
instansi yang belum mempunyai standar produk/jasa.
pelayanan, maka pelayanan berarti
pelayanan yang terbaik yang dapat Menurut Kotler (2002), kepuasan adalah
diberikan, pelayanan yang mendekati apa perasaan senang atau kecewa seseorang
yang dianggap pelayanan standard dan yang muncul setelah membandingkan antara
pelayanan yang dilakukan secara maksimal. persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau
Menurut Kotler dalam Supranto (1993), di hasil) suatu produk/jasa dan harapan-
dalam memberikan jasa pelayanan yang baik harapannya.
kepada pelanggan, terdapat lima kriteria Satisfaction = f (Performance–Expectation)
penentu kualitas jasa pelayanan, yaitu Persamaan ini menghasilkan tiga
sebagai berikut : kemungkinan, yaitu :
a. Bukti fisik (tangibles), meliputi fasilitas 1. Performance < Expectation
fisik, peralatan, pegawai dan sarana Bila ini terjadi maka konsumen mengatakan
komunikasi. bahwa pelayanan yang diberikan jelek,
b. Keandalan (reliability), yaitu kemampuan karena harapan konsumen tidak terpenuhi
memberikan pelayanan yang dijanjikan atau pelayanannya kurang baik, belum
dengan segera, akurat dan memuaskan. memuaskan konsumen.
c. Daya tanggap (responsiveness), yaitu 2. Performance = Expectation
kesigapan para karyawan untuk Bila ini terjadi, maka bagi konsumen tidak
membantu para pelanggan dan ada istimewanya, pelayanan yang diberikan
memberikan pelayanan dengan tanggap biasa-biasa saja, karena belum memuaskan
dan cepat. konsumen.
d. Jaminan (assurance), mencakup penge- 3. Performance > Expectation
tahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat Bila keadaan ini tercapai, maka konsumen
dapat dipercaya yang dimilki para merasakan bahwa pelayanan yang diberikan
karyawan, bebas dari bahaya, risiko atau adalah baik dan menyenangkan.
keragu-raguan. Customer Satisfaction Index (CSI)
e. Empati (empathy), meliputi kemudahan Customer Satisfaction Index (CSI) diguna-
dalam melakukan hubungan komunikasi kan untuk mengetahui tingkat kepuasan
yang baik, perhatian pribadi dan pengguna jasa secara menyeluruh dengan
memahami kebutuhan para pelanggan. melihat tingkat kinerja dan tingkat
Menurut Tjiptono (2006), dimensi nilai kepentingan/harapan dari atribut-atribut jasa
pelanggan adalah sebagai berikut: pelayanan.
a. Emotional value, yaitu utilias yang Menurut Aritonang (2005), untuk
berasal dari perasaan atau efektif/emosi mengetahui besarnya nilai CSI, maka
positif yang ditimbulkan dari langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
mengkonsumsi produk/jasa. Menentukan Mean Importance Score (MIS)
b. Social value, yaitu utilitas yang atau rata-rata skor kepentingan. Nilai ini
didapatkan dari kemampuan produk/jasa diperoleh dari rata-rata tingkat kepentingan/
harapan pengguna jasa.

8
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (6-13)

beberapa indikator kualitas pelayanan yang


(1) mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
Menghitung Weight Faktor (WF) atau faktor yang digunakan yaitu tingkat kinerja
tertimbang. Bobot ini merupakan prosentase pelayanan yang dialami dan dinyatakan
nilai MIS per indikator terhadap total MIS dengan X, serta tingkat harapan dinyatakan
seluruh indikator. dengan Y.
Rumus yang digunakan (Supranto, 1993)
(2) adalah sebagai berikut :

(5)
Menghitung Weight Score (WS) atau Skor
tertimbang. Bobot ini merupakan perkalian
antara WF dengan rata-rata tingkat kinerja Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi
(Mean Performance Score = MPS) oleh skor tingkat kinerja sedangkan sumbu
vertikal (Y) akan diisi oleh skor tingkat
(3) kepentingan/harapan. Untuk setiap faktor
yang mempengaruhi penilaian pengguna
jasa dengan menggunakan rumus:
Menentukan Customer Satisfaction Index
(CSI)
(6)
(4) (7)

Selanjutnya adalah menghitung rata-rata


Bila nilai CSI > 50% maka dapat dikatakan tingkat kepentingan dan kinerja untuk
bahwa pengguna jasa telah merasa puas, keseluruhan indikator, dengan rumus :
sebaliknya bila CSI < 50% maka pengguna
jasa belum merasa puas. Nilai CSI dalam
penelitian ini dibagi dalam lima kriteria dari (8)
tidak puas sampai dengan sangat puas.
(9)
Importance Performance Analysis (IPA)
IPA menggabungkan pengukuran faktor
tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan Skor rata -rata tingkat penilaian kinerja dari
dalam grafik dua dimensi yang responden selanjutnya akan ditempatkan
memudahkan penjelasan data dan pada diagram kartesius dengan sumbu
mendapatkan usulan praktis. Interpretasi mendatar (sumbu X ) merupakan skor rata -
grafik IPA sangat mudah, dimana grafik IPA rata tingkat penilaian kinerja X ̅ dan sumbu
dibagi menjadi empat buah kuadran tegak (sumbu Y) adalah skor rata -rata tinkat
berdasarkan hasil pengukuran importance- penilaian kepentingan /harapan indikator Y ̅ .
performance. Data yang digunakan untuk Diagram kartesian ini akan dibagi menjadi
analisis ini adalah hasil kuesioner persepsi empat (4) kuadran dengan perpotongan
masyarakat terhadap kinerja suatu pelayanan sumbunya merupakan nilai rata -rata total
berdasarkan indikator penilaian yang telah dari skor penilaian kinerja X ̿ dan total skor
ditetapkan. penilaian kepentingan/harapan indikator Y ̿ .
Analisis Kuadran
Analisis Kuadran ini berfungsi untuk
memetakan kinerja dan kepentingan METODOLOGI PENELITIAN
(harapan) dari pengguna jasa terhadap
Lokasi Penelitian

9
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (6-13)

Penelitian ini dilaksanakan pada pengguna a. Customer Satisfaction Index (CSI).


jasa gedung yang menggunakan fasilitas b. Importance Performance Analysis.
yang dikelola oleh Gorontalo Bussiness Park 6. Pembahasan
(GBP). Lokasi penelitian terletak di Jalan 7. Kesimpulan dan Saran
Kasuari, Kota Gorontalo. Analisis Data
Tahapan Penelitian Analisis data dalam penelitian ini dilakukan
Tahapan penelitian adalah sebagai berikut: dengan metode analisis yaitu:
1. Persiapan 1. Customer Satisfaction Index (CSI)
Dalam persiapan ini meliputi kegiatan: digunakan untuk menganalisis tingkat
a. Pengamatan kondisi sebagai kegiatan kepuasan pengguna jasa secara
pengenalan lapangan dan pengumpul- keseluruhan terhadap manajemen
an data awal. konstruksi profesional ruko di kawasan
b. Perumusan kerangka penelitian, Business Park Kota Gorontalo.
merupakan upaya awal untuk 2. Importance Performance Analysis (IPA)
mengetahui apa saja masalah yang digunakan untuk memetakan hubungan
timbul dan tujuan penelitian ini. antara kepentingan (importance)) dengan
c. Studi pustaka, untuk mencari dan kinerja (performance) menurut
mempelajari teori-teori yang berkaitan penilaian/presepsi pengguna jasa secara
dengan penelitian ini. keseluruhan terhadap manajemen
2. Desain Kuesioner konstruksi profesional ruko di kawasan
Membuat kuesioner dengan menentukan Business Park Kota Gorontalo.
variabel dan indikator yang berkaitan
terhadap Manajemen Konstruksi
Profesional di Kota Gorontalo sesuai HASIL DAN PEMBAHASAN
standar dan hasil pengamatan lapangan.
3. Uji Kuesioner Variabel dan Indikator Pelayanan
Kuesioner tersebut dicoba pada pengguna terhadap Penerapan Manajemen
jasa sejumlah 30 responden (sampel Rekayasa Konstruksi
minimal) lalu dilakukan proses validasi Terdapat lima variabel penentu kualitas jasa
dan reliability. Jika sudah valid dan pelayanan menurut Kotler (2002), yaitu:
reliabel, dilanjutkan ke proses selanjut- wujud nyata (tangibles), keandalan
nya. Jika belum maka dilakukan (reliability), daya tanggap (responsiveness),
perbaikan. jaminan (assurance), dan empati (empathy).
3. Penentuan Sampel Analisis Validitas dan Reliabilitas
Jumlah sampel ditentukan setelah Uji Validitas
diketahui jumlah pengguna jasa data Penyebaran kuesioner dilakukan pada
sekunder dari pihak pengelola. pengguna jasa dengan jumlah 30 responden
4. Pengambilan Data yang sudah menggunakan gedung maupun
Penelitian ini menggunakan dua jenis fasilitas yang ada di kawasan Bussiness Park
data yakni data primer dan data sekunder. Kota Gorontalo. Pengujian validitas
Data sekunder diperoleh dari pihak terhadap instrument kuesioner masing-
manajemen pengelola sedangkan data masing dilaksanakan pada bagian pertama
primer diperoleh dari wawancara dan dan kedua dari kuesioner yang masing-
penyebaran kuesioner tentang penilaian masing bagian terdiri atas 20 butir atribut
atau persepsi dari pengguna jasa pelayanan. Pada bagian pertama adalah
langsung. kuesioner yang mengukur tingkat kinerja
5. Analisis Data (performance) atau persepsi pengguna jasa
Analisis hasil wawancara dan kuesioner atas pelayanan terhadap penerapan
penilaian atau persepsi yaitu : manajemen rekayasa konstruksi yang

10
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (6-13)

mereka dapatkan. Sedangkan bagian kedua (14), Pekerjaan pintu/jendela (16), Pekerjaan
adalah kuesioner yang mengukur tingkat atap/langit-langit (17) dan pada Pekerjaan
kepentingan (importance) atas pelayanan elektrikal/mekanikal (19). Sedangkan atribut
terhadap penerapan manajemen itu sendiri. pelayanan yang mendapatkan nilai cukup
Hasil perhitungan, nilai validitas diperoleh puas adalah Ketepatan jadwal pelaksanaan
dengan menghitung korelasi (r) antar satu (1), Hubungan antar Organisasi Lapangan
item dan item keseluruhan dengan (2), Pengendalian Peralatan/Material (4),
menggunakan persamaan (1), dan diuji Layanan Informasi Progres Kegiatan (5),
dengan r kritis dari tabel untuk N = 30 Papan Informasi Pelaksanaan Pekerjaan (6),
responden dan α = 5% yaitu r kritis tabel = Penindakan tegas pada staf pekerja lapangan
0,361. Hasil uji validitas menunjukkan yang lalai (7), Kemampuan pelaksana
bahwa terdapat tiga atribut pertanyaan yang kegiatan sesuai dengan dokumen kontrak
tidak valid sehingga ketiga pertanyaan (9), Perhatian Petugas Terhadap Keluhan
tersebut tidak dapat dipakai pada (11), Keramahan dan Kesopanan Pelaksana
penyebaran kuisioner selanjutnya. (12), Pekerjaan Pasangan/Plesteran (15),
Uji Reliabilitas Finishing dan Pemeliharaan (20).
Pengujian reliabilitas pada kuesioner Dengan menggunakan persamaan (1), (2),
dilakukan dua bagian yaitu persepsi (3) dan (4), diperoleh nilai indeks kepuasan
pengguna jasa mengenai tingkat kinerja pengguna jasa terhadap penerapan
(performance) jasa terhadap penerapan manajemen rekayasa konstruksi profesional
manajemen rekayasa konstruksi yang ruko yang ada di Kompleks Gorontalo
mereka dapatkan dan mengukur tingkat Bussiness Park Kota Gorontalo secara
kepentingan (importance) terhadap keseluruhan sebesar 63,33 persen. Ini
penerapan manajemen itu sendiri. termasuk dalam range indeks kepuasan
Dari hasil perhitungan, dengan program 0,51–0,65 dengan kriteria cukup puas.
SPSS 16.00, diperoleh hasil yaitu: diperoleh Nilai rata-rata penilaian kinerja diperoleh
koefisen alfa Cronbach, α = 0,900 untuk dari hasil Analysis of variance. Nilai
penilaian atribut tingkat kepentingan dan α = tersebut dibagi dengan nilai skala likert
0,889 untuk penilaian atribut tingkat kinerja maksimal 5 dan dikalikan 100 persen
(performance). Nilai koefisien α keduanya > sehingga diperoleh nilai indeks kepuasan.
dari r kritis = 0,361 (N = 30, α = 5%) dan Importance Performance Analysis (IPA)
termasuk reliabel, sehingga memenuhi Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
persyaratan untuk dilakukan analisis lebih yang digunakan yaitu tingkat penilaian/
lanjut. persepsi pengguna jasa terhadap kinerja
Customer Satisfaction Index (CSI) pelayanan yang dialami dan dinyatakan
Dari hasil uji CSI, diperoleh nilai t hitung = dengan X, serta tingkat kepentingan
12,387 > t tabel (0,05) = 1,7396. Nilai rata- pengguna jasa yang dinyatakan dengan Y.
rata penilaian kinerja diperoleh dari hasil Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi
Analysis of variance. Nilai tersebut dibagi oleh skor tingkat kinerja sedangkan sumbu
dengan nilai skala likert maksimal 5 dan vertikal (Y) akan diisi oleh skor tingkat
dikalikan 100 persen sehingga diperoleh kepentingan/harapan.
nilai indeks kepuasan. Nilai indeks kepuasan Skor rata-rata tingkat penilaian kinerja dari
disesuaikan, sehingga diperoleh penilaian/ responden selanjutnya akan ditempatkan
persepsi pengguna jasa merasa puas pada pada diagram kartesius dengan sumbu
atribut pelayanan pada penerapan mendatar (sumbu X ) merupakan skor rata -
manajemen konstruksi profesional dalam rata tingkat penilaian kinerja X ̅ dan sumbu
hal: Sikap pelaksana dalam melayani tegak (sumbu Y ) adalah skor rata -rata
pelanggan (8), Jaminan Izin Mendirikan tingkat penilaian kepentingan /harapan
Bangunan (10), Pekerjaan beton bertulang indikator Y ̅ . Diagram kartesian ini akan

11
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (6-13)

dibagi menjadi 4 (empat) kuadran dengan Pembahasan


perpotongan sumbunya merupakan nilai 1. Customer Satisfaction Index (CSI)
rata-rata total dari skor penilaian kinerja X ̿ Secara keseluruhan penilaian/persepsi
dan total skor penilaian kepentingan/harapan cukup puas atas kinerja penerapan
indikator Y ̿ . Hasil analisis kuadran untuk manajemen yang didapatkan oleh
masing-masing pengguna jasa dalam bentuk pengguna jasa ruko di Gorontalo
diagram kartesius dapat dilihat bahwa Bussiness Park Kota Gorontalo dengan
penilaian/persepsi dari pengguna jasa ruko nilai indeks kepuasan 63,94 persen.
di kawasan Bussiness Park Kota Gorontalo 2. Importance Performance Analysis (IPA)
mengenai tingkat kinerja dan tingkat Berdasarkan hasil analisis sebelumnya,
kepentingan terhadap pelayanan terhadap diperoleh bahwa prioritas utama atribut
penerapan manajemen konstruksi profesi- pelayanan pada penerapan manajemen
onal ruko di kawasan Bussiness Park konstruksi profesional di Gorontalo
Gorontalo tersebar pada semua kuadran. Bussiness Park Kota Gorontalo yang
Tingkat kesesuaian adalah perbandingan harus diperbaiki dan ditingkatkan
antara nilai tingkat kinerja dengan tingkat kinerjanya menurut penilaian/persepsi
kepentingan terhadap penerapan Manajemen pengguna jasa antara lain:
Konstruksi Profesional Ruko di kawasan 1. Ketepatan jadwal pelaksanaan.
Bussiness Park Kota Gorontalo. Nilai Belum adanya jadwal secara tepat
tingkat kinerja diperoleh dengan mengalikan kapan pekerjaan akan dimulai secara
masing-masing frekuensi penilaian tingkat pasti, membuat waktu menunggu
kinerja dengan bobot penilaian, lalu menjadi tidak menentu.
dijumlah secara keseluruhan. Perhitungan 2. Hubungan antar Organisasi Lapangan.
dilakukan untuk masing-masing atribut Belum maksimalnya koordinasi antar
pelayanan. Dengan cara yang sama organisasi di lapangan sehingga sering
diperoleh nilai tingkat kepentingan untuk menghambat progres kegiatan.
masing-masing atribut penerapan manaje- 3. Layanan Informasi Progres Kegiatan.
men. Hasil perhitungan dengan meng- Perlunya pemberitahuan kepada
gunakan persamaan (5) maka diperoleh hasil pengguna jasa mengenai informasi
perhitungan tingkat kesesuaian diatas 55%. tentang pelayanan pekerjaan yang
Kesenjangan antara kinerja dengan mereka dapatkan.
kepentingan adalah selisih antara skor 4. Papan Informasi Pelaksanaan Peker-
penilaian kinerja dengan skor penilaian jaan.
kepentingan dari pengguna jasa terhadap Masih kurangnya rambu dan papan
penerapan manajemen. Dengan meng- petunjuk informasi misalnya papan
gunakan persamaan (6) dan (7) diperoleh petunjuk sejauh mana progres kegiatan
rata-rata penilaian pengguna jasa pada setiap yang telah dicapai, sehingga pelanggan
atribut penerapan manajemen nilai tidak perlu lagi melihat langsung ke
kesenjangan antara kinerja dan kepentingan lokasi.
dari pengguna jasa rata-rata -1,43. 5. Pasangan/Plesteran.
Nilai Kesenjangan Pengguna Jasa terhadap Pekerjaan Pasangan/Plesteran yang
Penerapan Manajemen Konstruksi kurang diperhatikan, sehingga terkesan
Profesional diperoleh rata-rata nilai dikerjakan asal-asalan dan hanya
kesenjangan sebesar -1,43 ini berarti bahwa mengejar target pelaksanaan.
atribut-atribut penerapan manajemen yang 6. Finishing dan Pemeliharaan.
mempunyai nilai kesenjangan lebih besar Sistem Finishing dan Pemeliharaan
dari -1,43 harus mendapatkan perhatian belum maksimal, karena terdapat
untuk ditingkatkan dan diperbaiki kinerjanya beberapa yang tidak sempurna sesuai
oleh pihak manajemen. dengan keinginan pengguna jasa.

12
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (6-13)

Dari semua atribut pelayanan yang ada, Saran


menunjukkan nilai kesenjangan yang negatif 1. Untuk memaksimalkan kepuasan peng-
antara kinerja (performance) dengan guna jasa hendaklah pengembang
kepentingan (importance) menurut penilaian melakukan totalitas manajemen dengan
pengguna jasa. Nilai kesenjangan yang cara membuat suatu sistem informasi
berada dibawah rata-rata -1,43 harus manajemen secara terstruktur dan
menjadi perhatian untuk diperbaiki dan profesional, yang didalamnya mencakup
ditingkatkan kinerjanya karena mem- semua sumber daya yang digunakan
pengaruhi kepuasan pengguna jasa di dalam proyek, baik sumber daya
Business Park Kota Gorontalo. Atribut manusia, peralatan maupun bahan,
pelayanan tersebut antara lain: Ketepatan dengan demikian, pihak pengembang
jadwal pelaksanaan (1) dengan nilai -1,93, dapat dengan mudah mengontrol
Hubungan antar Organisasi Lapangan (2) pengerjaan proyek apakah sudah sesuai
dengan nilai -1,87, Layanan Informasi dengan standar yang ditentukan atau
Progress Kegiatan (5) dengan nilai -1,77, belum.
Papan Informasi Pelaksanaan Pekerjaan (6) 2. Sebaiknya pengembang memperbaiki
dengan nilai -1,53, Pasangan/Plesteran (15) atribut pelayanan pada penerapan
dengan nilai -1,57, dan Finishing dan manajemen konstruksi profesional yang
Pemeliharaan (20) dengan nilai -1,53. memiliki tingkat kepentingan tinggi
tetapi kinerjanya masih dinilai rendah.

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
1. Pengguna jasa konstruksi yang berada di Artama dan Adihardjo, 2010. Faktor-faktor
kawasan Bussiness Park Kota Gorontalo dari Kontraktor yang Paling Mem-
merasa cukup puas dengan nilai indeks pengaruhi Kesuksesan Manajemen
kepuasan sebesar 63,94 persen atas Proyek.
kinerja atribut-atribut pelayanan terha- Aritonang, R. L. 2005. Pemasaran Jasa dan
dap penerapan manajemen konstruksi Kualitas Pelayanan, Bayumedia
profesional yang diterapkan oleh pihak Publishing, Malang.
pengembang.
2. Faktor-faktor yang menjadi keluhan Bahar, T., Tamin, O. Z., dan Kusbiantoro,
pengguna jasa atas beberapa atribut B.S., (2009), “Pengaruh Kualitas
pelayanan terhadap penerapan Pelayanan terhadap Kepuasan dan
manajemen konstruksi profesional yang Loyalitas Penggunaan Moda Angkutan
diterapkan oleh pihak pengembang pada Umum Informal (Studi Kasus Ojek
dalam Kompleks Business Park di Kota Sepedamotor)”, Simposium XII
Gorontalo yang memiliki tingkat FSTPT Universitas Kristen Petra
kepentingan tinggi tetapi kinerjanya Surabaya, 2009.
masih dinilai rendah oleh pengguna jasa, Dipohusodo, I., 1996. Manajemen Proyek
antara lain pada penerapan: Konstruksi Jilid 1. Penerbit Kanisius :
Ketepatan jadwal pelaksanaan, Yogyakarta.
Hubungan antar Organisasi Lapangan, Ervianto, Wulfram., 2002. Manajemen
Layanan Informasi Progres Kegiatan, Proyek Konstruksi, Andi, Yogyakarta.
Papan Informasi Pelaksanaan Pekerjaan,
Pekerjaan Pasangan/Plesteran, Pekerjaan Supranto, J., 1993. Statistik Teori dan
Finishing dan Pemeliharaan. Aplikasi, Edisi kelima, jilid 2,
Erlangga, Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai