OLEH :
NIM : 200701093
LAPORAN KASUS
Pembimbing 1
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang
berjudul “ Asuhan Kebidanan Prakonsepsi Pada Nn A Dengan Anemia Ringan Dan Over
Weigh di PMB N Tahun 2021”. Dalam penyusunan Laporan ini, penulis banyak
mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk
itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Khairil Walid, SKM, MPd Ketua Yayasan Abadi Nusantara Jakarta.
2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta.
3. Ibu Nur Sitiyaroh.S.SIT.M.Kes Pembimbing yang telah banyak
memberikan masukan, pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam
melakukan perbaikan- perbaikan untuk ke sempurnaan laporan penulis.
4. Ibu/Bapak Penguji yang telah banyak memberikan masukan, pengarahan,
dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan- perbaikan
untuk kesempurnaan laporan penulis.
5. Kedua orangtua tercinta, adik-adikku,anak anakku tersayang serta
keluarga besar yang selalu mendoakan, memotivasi dan membantu
dengan tulus dan kasih sayang serta selalu memberi semangat kepada
penulis.
Dalam penulisan laporan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis
berharap semoga laporan kasus ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan
profesi kebidanan khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara pria dan wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk suatu keluarga bahagia dan kekal.
Maka pernikahan dianggap sebagai sesuatu yang sakral, agung, dan
monumental bagi setiap pasangan hidup. Sebagai suatu bagian dari
kehidupan di antara kedua insan yang diharapkan mampu bertahan
sepanjang hidupnya, peristiwa ini tentu saja tidak bisa begitu saja berlalu.
Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi, karena
setelah menikah wanita akan segera menjalani proses konsepsi. Masa
prakonsepsi merupakan masa sebelum kehamilan. Periode prakonsepsi
adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi
dan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu
sekitar 100 hari sebelum konsepsi. Status gizi WUS atau wanita pranikah
selama tiga sampai enam bulan pada masa prakonsepsi akan menentukan
kondisi bayi yang dilahirkan. Prasayarat gizi sempurna pada masa
prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi normal dan sehat (Susilowati
dkk. 2016).
Kehamilan merupakan suatu keadaan membahagiakan bagi seorang
wanita karena didalam kandungannya ada embrio yang dinantikan hingga
kelak lahirnya janin, yang diperkirakan sekitar 40 minggu kemudian
(Kuswanti, 2014). Ketika seorang wanita menginginkan kehamilan, disitulah
dimulainya sebuah komit menuntut menjalani hidup sehat. Pola hidup sehat
ketika hamil menjadi perhatian serius karena akan berpengaruh terhadap
kelangsungan kesehatan ibu, pertumbuhan dan perkembangan janin, proses
persalinan, serta mengurangi resiko kelahiran abnormal pada janin.
Kehamilan yang sehat didukung dengan adanya pemeriksaan kesehatan
sebelum kehamilan. Pemeriksaan ini penting karena akan membantu
mengatasi kemungkinan terjadinya kelainan genetik pada janin dalam
kandunga. (Pujiastuti, 2014)
Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadikehamilan dengan
rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetapi
idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar
100 hari sebelum konsepsi bagi seorang ibu. Kesiapan ibu dalam
menghadapi kehamilan sangat bermanfaat untuk mencegah malnutrisi,
menyiapkan tubuh pada perubahan-perubahan pada saat hamil, mencegah
obesitas, mencegah risiko keguguran, persalinan premature, berat bayi lahir
rendah, menghindari stress, kematian janin mendadak, dan mencegah efek
dari kondisi kesehatan yang bermasalah pada saat hamil
(Chandranipapongse dan Koren, 2013).
Kematian ibu atau maternal adalah kematian seorang ibu sewaktu
hamil atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung
pada tempat atau usia kehamilan. Salah satu penyebab komplikasi obstetri
adalah Anemia, menurut WHO (World Health Organisation) adalah
kurangnya pengertian tentang makanan sehat, bahkan waktu hamil banyak
makanan yang dibutuhkan karena kurangnya pengertian tentang makanan
sehat yang bergizi sehingga anemia menjadi semakin parah, dimana
merupakan masalah yang masih controversial dalam kebidanan. Anemia
sering kali menimbulkan konsekuensi yang berimbas pada mordibitas dan
mortalitas pada ibu (WHO, 2012).
Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah
merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu
mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh
jaringan tubuh (Proverawati, 2013). Anemia pada kehamilan yang
disebabkan karena kekurangan zat besi penting untuk melakukan
pemeriksaan pada kunjungan pertama kehamilan karena jika pada saat
kunjungan pertama hasil pemeriksaan tidak mengalami anemia masih
mungkin terjadi anemia pada kehamilan lanjutannya (Proverawati,2011).
Pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan khususnya anemia akan
berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil pada pelaksanaanprogram
pencegahan anemia. Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan tingginya
kejadian anemia pada ibu hamil adalah umur, jarak kelahiran, paritas,
pendidikan , pengetahuan dan pendapatan keluarga (BKKBN, 2009).
Secara global prevalensi anemia pada ibu hamil diseluruh dunia adalah
sebesar 41,8%. Prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan di Asia
sebesar 48,2%, Afrika 57,1% , Amerika 24,1% dan Eropa 25,1% (WHO,
2008). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,
prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1%. ibu hamil
anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl, dengan
proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan
perdesaan (37,8%).Anemia dalam kehamilan dapat berakibat fatal mulai dari
kelahiran prematur sampai kematian ibu dan bayi. Menurut WHO 40%
kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia pada
kehamilan dandisebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut
(Rukiyah,2010).untuk itu pranikah harus mendapatkan konseling untuk
menanggulangi anemia pada saat kehamilan sehingga kesiapan dalam
kehamilan sudah dipersiapkan sebelumnya,supaya pada saat hamil tidak
terjadi anemia.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Sehingga penulis ingin
mengetahui “Bagaimana asuhan kebidanan konseling prakonsepsi Pada N n
A dengan Anemia di PMB Bidan N Tahun 2021.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka mahasiswa tertarik untuk
mengetahui ”Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Prakonsepsi Dengan
Anemia Ringan dan over weight di PMB Bidan N Tahun 2021’’.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menganalisa kasus dari pengkajian,
menegakkan diagnosa,melakukan asuhan kebidanan dengan benar dan
tepat sesuai teori yang berhubungan dengan Asuhan Kebidanan
Konseling Prakonsepsi Dengan Anemia Ringan dan over weight di PMB
NY N tahun 2021
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian sesuai fakta
dibandingkan teori asuhan kebidanan konseling prakonsepsi dengan
anemia ringan dan over weight.
b. Mahasiswa mampu: 1). Menegakkan diognosis dan masalah 2).
Menegakkan diagnosis dan masalah potensial 3).Melakukan
tindakan segera jika dibutuhkan pada asuhan kebidanan konseling
pranikah dengan anemia ringan dan over weight.
c. Mahasiswa mampu memberikan Asuhan Kebidanan yang benar dan
tepat sesuai dengan diagnosis dan masalah pada prakonsepsi
dengan anemia ringan dan over weight.
d. Mahasiswa mampu membuat rasionalisasi asuhan yang telah
diberikan pada prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight.
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang di
berikan pada prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight.
3 Manfaat
1. Bagi Lahan Praktek
Diharapkan dapat melaksanakan asuhan Kebidanan pada prakonsepsi
dengan anemia ringan dan over weight secara tepat dan benar
berdasarkan teori dan kenyataan.
2. Bagi Pendidikan
Diharapkan menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan mahasiswi profesi
kebidanan Stikes Abdi Nusantara dalam melaksanakan asuhan
kebidanan pada prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight.
. BAB II
TINJAUAN TEORI
1. PRAKONSEPSI
a. Pengertian Prakonsepsi
Prakonsepsi terdiri dari dua kata yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti
sebelum dan konsepsi berarti pertemuan sel ovum dengan sperma
sehingga terjadi pembuahan. Jadi prakonsepsi berarti sebelum terjadi
pertemuan sel sperma dengan ovum atau pembuahan atau sebelum
hamil.
Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga
satu tahun sebelum konsepsi dan idealnya harus mencakup waktu saat
ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi
(Susilowati dkk, 2016). Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum
hamil, wanita prakonsepsi diasumsikan sebagai wanita dewasa atau
wanita usia subur yang siap menjadi seorang ibu. Wanita pranikah
merupakan bagian dari kelompok WUS yang perlu mempersiapkan
kecukupan gizi tubuhnya, karena sebagai calon ibu, gizi yang optimal
pada wanita pranikah akan mempengaruhi tumbuh kembang janin,
kondisi kesehatan bayi yang dilahirkan dan keselamatan selama proses
melahirkan. Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi,
karena setelah menikah wanita akan segera menjalani proses konsepsi.
Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum kehamilan (Paratmanitya,
dkk. 2012).
Kesehatan prakonsepsi merupakan bagian dari kesehatan secara
keseluruhan selama masa reproduksi yang berguna untuk mengurangi
risiko dan mengaplikasikan gaya hidup sehat untuk mempersiapkan
kehamilan sehat dan meningkatkan kemungkinan memiliki bayi yang
sehat (Yulizawati, dkk. 2016).
Perencanaan kehamilan merupakan hal yang penting untuk
dilakukan setiap pasangan suami istri, baik itu secara psikologi/mental,
fisik dan finansial adalah hal yang tidak boleh diabaikan (Kurniasih,
2010). Perencanaan kehamilan pasangan suami istri, baik itu secara
psikologi/mental, fisik dan finansial adalah hal yang tidak boleh
diabaikan (Kurniasih, 2010). Perencanaan kehamilan merupakan
perencanaan berkeluarga yang optimal melalui perencanaan kehamilan
yang aman, sehat dan diinginkan dan merupakan salah satu faktor
penting dalam upaya menurunkan angka kematian maternal. Menjaga
jarak kehamilan tidak hanya menyelamatkan ibu dan bayi dari sisi
kesehatan, namun juga memperbaiki kualitas hubungan psikologi
keluarga (Mirza, 2008).
b. Asuhan Prakonsepsii
Asuhan pra konsepsi merupakan asuhan yang diberikan pada
perempuan sebelum terjadi konsepsi. Asuhan prakonsepsi adalah
asuhan yang diberikan sebelum kehamilan dengan sasaran
mempermudah wanita mencapai tingkat kesehatan optimal sebelum ia
hamil
2. KONSELING
a. Pengertian
Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap,
dilakukan secara sistematik dengan panduan keterampilan komunikasi
interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik
(Saifuddin, 2000)
b. Manfaat Konseling
Manfaat dari konseling adalah Meningkatkan kemampuan klien
dalam mengenal masalah, merumuskan alternative, memecahkan
masalah dan memiliki pengalaman dalam pemecahan masalah secara
mandiri. Konseling prakonsepsi dimulai dengan pembahasan tentang
kesiapan psikologi seorang wanita atau pasangan dalam mengasuh dan
membesarkan anak Mencakup topik-topik seperti apakah tersedia kamar
bagi anak-anak, bagaimana cara mengasuh anak-anak, kemapanan
ekonomi dan kestabilan emosi wanita atau pasangan, serta harapan
pengalaman usia subur dan menjadi orang tua.
3. KEHAMILAN
a. Pengertian
Kehamilan adalah matarantai yang bersinambung dan terdiri dari
ovulasi, migrasi, spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan
zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai ater (Manuaba, 2010).
Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio
atau fetus didalam tubuhnya. Kehamilan manusia terjadiselama 40
minggu, terjadi Kehamilan merupakan proses alami yang akan membuat
perubahan baik fisik maupun psikologis. Perubahan kondisi fisik dan
erosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap proses
kehamilan yang terjadi mulai dari menstruasi terakhir sampai kelahiran
(38 minggu dari pembuahan)
Risiko pada masa reproduksi bagi wanita dan pasangannya
sebelum konsepsi. Komponen asuhan yaitu sebagai berikut
1) Penilaian risiko
2) Promosi kesehatan
3) Intervensi medis dan psikososial
4) Pendidikan kesehatan yang meliputi : konseling,
tindakanrujukandan follow up.
Seorang ibu punya tanggung jawab yang besar untuk bisa membuat
anaknya yang terlahir adalah anak-anak yang sehat dan cerdas.
Bagaimana semua itu bisa terbentuk, salah satunya dengan
mengupayakan persiapan kehamilan sehat. Kesehatan sudah diawali dari
sebelum bayi dilahirkan dari kandungan. Masa-masa kehamilan
merupakan masa yang cukup rentan dan akan menentukan bagaimana
kesehatan bayi setelah lahir, bahkan ketika ia mulai besar. persiapan
kehamilan sehat juga terkait bagaimana proses persalinan yang baik dan
sehat. Masa kehamilan yang tidak dijaga dan persiapkan akan
memberikan pengaruh pada proses persalinan atau melahirkan.
2. Persiapan kehamilan yang harus diperhatikan oleh calon ibu atau calon
bapak.
1. Pemeriksaan kesehatan secara teratur termasuk pengobatan penyakit
yang diderita sebelum hamil sampai dinyatakan sembuh atau
diperbolehkan hamil oleh dokter dan dalam pengawasan
2. Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh dengan olahraga teratur.
Berusaha untuk menurunkan berat badan bila obesitas (kegemukan)
dan menambah berat badan bila terlalu kurus. berkonsultasi dengan
bidan dan dokter untuk dilakukan penilaian BMI atau indeks massa
tubuh.
3. Menghentikan kebiasaan buruk misalnya perokok berat, morfinis,
pecandu narkotika dan obat terlarang lainnya, kecanduan alkohol, gaya
hidup dengan perilaku seks bebas.
4. Meningkatkan asupan makanan bergizi dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat vitamin yang diperlukan tubuh dalam
persiapan kehamilan , misalnya protein,vitamin E, vitamin C, asam folat,
zat besi dan sebagainya.
5. Persiapan secara psikologis dan mental agar kehamilan yang akan
dijalani tidak menimbulkan ketegangan. Hindari hal – hal yang akan
memberi pengaruh buruk dalam keseimbangan hormonal. Misalnya
tekanan psikis dalam rumah tangga, kehamilan yang menjadi beban
misalnya tuntutan keluarga untuk mendapat jenis kelamin tertentu pada
anak pertama, masalah ekonomi keluarga, kekerasaan dalam rumah
tangga dan sebagainya.
6. Perencanaan financial/keuangan yang matang untuk persiapan
pemeliharaan kesehatan dan persiapan menghadapi kehamilan dan
persalinan. Masalah ini menjadi salah satu faktor penting karena
timbulnya ketegangan psikis serta tidak terpenuhinya kebutuhan gizi
yang baik pada saat kehamilan tak jarang timbul akibat ketidaksiapan
pasangan dalam hal financial/keuangan.
7. Pemberian imunisasi TT Catin dengan dosis 0,5 ml secara
Intarmusculer atau subcutan, Vaksin tetanus toksoid (TT) adalah vaksin
untuk mencegah penyakit tetanus neonatorum (tetanus pada bayi) dan
tetanus pada sang ibu. Vaksin tetanus toksoid wajib diberikan sebanyak
5 kali suntikan dengan detail sebagai berikut:
1) Suntikan pertama: 2 minggu sebelum menikah,
2) Suntikan kedua: sebulan setelah suntikan pertama, dengan
perlindungan 3 tahun
3) Suntikan ketiga: 6 bulan sesudah suntikan kedua, dengan
perlindungan 5 tahun
4) Suntikan keempat: 12 bulan sesudah suntikan ketiga, dengan
perlindungan 10 tahun
5) Suntikan kelima: 12 bulan setelah suntikan keempat, dengan
perlindungan lebih dari 25 tahun.
8. Melakukan pemeriksaan skrining laboratorium lanjutan, pemeriksaan ini
bertujuan untuk mengetahui secara dini kondisi kesehatan catin jika
ditemukan penyakit atau kelainan segera dilakukan pengobatan dan
bila penyakit tersebut tidak diatasi maka diupayakan masalah tersebut
tidak bertambah berat atau menular kepada pasangannya, jenis
pemeriksaan kesehatan pranikah yang perlu dilakukan yaitu :
1) Pemeriksaan hematologi rutin (Hb)
2) Pemeriksaan urinalisa lengkap
3) Pemeriksaan glukosa darah
4) Pemeriksaan HbsAg
5) Pemeriksaan VDRL
6) Pemeriksaan TORCH
d. Penyebab anemia
Penyebab anemia yaitu karena kurangnya zat gizi untuk
pembentukan darah, seperti zat besi, asam folat dan vitamin B12. Tetapi
yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi
(Rukiyah,2010). Sekitar 75% anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi yang memperlihatkan gambaran eritrosit mikrositik
hipokrom pada apusan darah tepi.
Penyebab anemia umumnya adalah Kurang gizi (malnutrisi),
Kurang zat besi dalam diet, Malabsorbsi, Kehilangan darah yang banyak
: persalinan yang lalu, haid, dan lainlain, Penyakit-penyakit kronik : TBC,
paru, cacing usus, malaria, dan lainlain (Mochtar, 2012).
f. Klasifikasi anemia
kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan perdarahan post partum
karena atonia uteri, kala empat dapat terjadi perdarahan post partum
sekunder dan atonia uteri. Pada kala nifas yaitu terjadi subinvolusi
infeksi mamae.
h. Pencegahan anemia
zat besi.
i. Penanganan anemia Ringan
adalah faktor resiko gizi, terutama protein dan zat besi, sehingga
pemberian asupan zat besi sangat diperlukan oleh ibu hamil yang
KUNJUNGAN AWAL
No Reg : 278
Nama Pengkaji : Siti Hayatun Nupus
Hari/tanggal : Senin 5 April 2021
Waktu Pengkajian : 16.00 Wib
Tempat Pengkajian : PMBNy N
DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Jenis Identitas I
Nama Nn.AYU
Umur 21 tahun
Suku/bangsa Sunda / Indonesia
Agama Islam
Pendidikan Sma
Pekerjaan Karyawati
Alamat rumah Desa Gintung Rt 011 Rw 02
kec Sukadiri
Alamat kantor
1. Quick cek
No Jenis Quick cek Hasil Keterangan
Ya tidak
1 Sakit kepala hebat √
2 Gangguan penglihatan √
3 Pembengkakan pada wajah dan tangan √
4 Nyeri abdomen (epigastrium) √
5 Mual dan muntah berlebihan √
6 Pergerakan janin tidak seperti biasa √
7 Pengeluaran pervaginam √
8 Demam √
3. Riwayat menstruasi :
1. Umur menarche : 13 th
2. Lamanya haid : 7hari
3. Jumlah darah haid : 2x ganti pembalut
4. Haid terakhir :
5. Gangguan haid :nyeri perut seperti kram setiap haid
6.
4. Riwayat perkawinan
1. Pernikahan yang ke : belum menikah
2. Pernikahan ke-1 umur : tahun dengan suami 1 : th
5. Riwayat Ginekologi:
1. Infertilitas :-
2. Infeksi virus : tidak ada
3. PMS : tidak ada
4. Cervisitis Cronis : tidak ada
5. Endometriotis : Tidak ada
6. Myoma : tidak ada
7. Polip servix : tidak ada
8. Kanker kandungan : tidak ada
9. Operasi kandungan : tidak ada
10. Perkosaan : tidak
6. Riwayat obstetric
No Tanggal Tempat Partus Jenis Penolong Penyulit JK BB PB Riwayat Ket
Partus UK Partus Menyusui
1 -
7. Riwayat kesehatan
8. Riwayat imunisasi TT :
TT1 : waktu SD kelas 1
TT 2 : waktu SD kelas 2
9. Riwayat kontrasepsi
Kontrasepsi yang pernah digunakan : tidak pernah menggunakan
kontrasepsi
Kontrasepsi terakhir sebelum hamil : belum pernah menggunakan
kontrasepsi
Keluhan dalam penggunaan kontrasepsi : Tidak ada
Keinginan ibu memberikan ASI eksklusif : ya, ibu ingin memberikan ASI
Ekslusif
Rencana ibu memberikan ASI: ibu mengatakan ingin memberikan ASI
selama 2 thn
7. Pemeriksaan penunjang
HB : 10 gr/dl
Golongan darah ABO dan Rhesus : B/+
TORCH : Tidak dilakukan
Urin lengkap : Tidak dilakukan
Sipilis : Tidak dilakukan
HbsAg : Tidak dilakukan
Glukosa darah : Tidak dilakukan
Assesment :
Seorang perempuan Nn A umur 21 tahun calon pengantin dengan Anemia
Ringandan over weight.
Planning :
1. Memberitahu hasil pemeriksaan .( klien mengetahui dan memahami
penjelasan dari bidan ).
2. Memberikan suntikan imunisasi TT caten dosis 0,5 ml secara intra
muskuler atau subcutan( Imunisasi sudah di berikan)
3. Menganjurkan klien untuk makan makanan yang banyak
mengandung zat besi (seperti telur,beras merah, hati ayam dan
sapi,susu, ikan, daging, kacang-kacangan, (tempe, tahu, oncom,
kedelai, kacang hijau). Sayuran berwarna hijau tua (kangkung,
bayam, daun katuk) dan buah-buahan (jeruk, jambu, biji, pisang. (
Klien mengerti dan akan mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi )
4. Menganjurkan nona A untuk diet (tinggi protein Rendah kalori) agar
mencapai BB ideal.(klien mau melakukan diet tinggi protein rendah
kalori)
5. Menganjurkan ibu untuk sering beristirahat yaitu tidur pada malam
hari kurang lebih 7-8 jam dan siang selama kurang lebih 1-2 jam
juga hindari istirahat yang berlebihan dan bekerja terlalu berat. (
pasien mau istirahat yang cukup sesuai anjuran bidan)
6. Memberikan tablet Fe dengan dosis 1x60 mg diminum dengan air
putih satu gelas dan sebaiknya diminum menjelang tidur pada
malam hari agar mengurangi efek sampingnya seperti mual dan
pemberian asam folat 1x 400 mikrogram ( klien . ibu bersedia minum
obat oral yang diberikan oleh bidan).
7. Memberikan konseling tentang kesiapan fisik,
psikologis,mempersiapkan secara financial dan kesiapan menjadi
orangtua untuk mencapai kehamilan yang sehat.(Klien memahami
nya).
8. Menganjurkan pasien untuk Skrining pemeriksaan laboratorium lebih
lanjut /Cek Laboratorium untuk persiapan prakonsepsi . (Pasien mau
melakukan anjuran bidan,pengantar laboratorium sudah diberikan)
9. Mendiskusikan kunjungan ulang 7 hari lagi atau jika ada keluhan dan
nyeri semakin hebat.( pasien bersedia melakukan kunjungan ulang).
Prakonsepsi
1. Pengkajian Data
Pada pengkajian data ini, data subjektif yang dibutuhkan diperoleh dari
anamnesa dengan cara wawancara kepada pasien, sedangkan untuk
mendapatkan data objektif dilakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus
dan pemeriksaan penunjang (Rukiyah dkk, 2009). Tanggal 5 April2021 pukul
16.00 WIB bertempat diPMB Bd N dengan identitas Ny. A berumur 21 tahun,
beragama Islam, kebangsaan sunda/Indonesia, pendidikan terakhir SMA
(tamat), beragama Islam, kebangsaan sunda/Indonesia, pekerjaan karyawati
Tinggal di Desa Gintung Rt/Rw 07/02 Kabupaten Tangerang.
Dari hasil pengkajian anamnesa didapatkan data subjektif Nn. A
datang ke PMB N pada tanggal 5 april 2021 pukul 16.00wib Nn. A datang
ke PMB N pada tanggal 5 April 2021 pukul 16.00 wib mengatakan akan
menikah bulan depan taggal 28 mei 2021,ingin konsultasi tentang persiapan
kehamilan karena tidak ingin menunda kehamilan. Pasien mengeluh pusing
dan lemes,mudah capek.penggalian informasi klien mengatakan belum
mengetahui makanan yang mengandung zat besi,dan pasien mengatakan
kurang istirahat tidur karena banyak pekerjaan di tempat kerja.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, mahasiswa telah mampu menganalisa
kasus dari pengkajian, menegakkan diagnosa, melakukan asuhan kebidanan
prakonsepsi dengan benar dan tepat sesuai teori dan di bandingkan dengan
fakta yang berhubungan dengan asuhan kebidanan pada prakonsepsi
dengan anemia ringan dan ever weight.
B. Saran
1. Bagi Lahan Praktek
Disarankan kepada lahan praktek agar dapat melaksanakan asuhan
kebidanan prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight.
2. Bagi Pendidikan
Disarankan kepada instansi pendidikan agar meningkatkan sarana
prasarana dan bimbingan untuk menunjang kelancaran perkuliahan
mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Rukiyah dan Yulianti, (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Trans Info Media.
Susilowati dan Kuspriyanto. 2016. Gizi dalam Daur Kehidupan. Bandung : Refika
Aditama
Varney H. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4 Volume 2.EGC. Jakarta.
Kurniasih, Dedeh, dkk. 2010. Sehat Dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Penerbit
Buku Gramedia . Jakarta.
Arisman . 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
https://www.scribd.com/document/450002607/MAKALAH-EVIDENCE-BASED-
REMAJA-PRANIKAH-PRAKONSEPSI-docx
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/05/makalah-evidence-based-
kebidanan-dalam.html
LAMPIRAN