Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI PADA Nn A


DENGAN ANEMIA RINGAN DAN OVER WEIGH DI PMB N
TAHUN 2021

OLEH :

SITI HAYATUN NUPUS

NIM : 200701093

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI PADA Nn A


DENGAN ANEMIA RINGAN DAN OVER WEIGH DI PMB N
TAHUN 2021

Telah disetujui, di periksa, dan siap diujikan dihadapan Tim


Penguji

Pembimbing 1

(Nur Sitiyaroh. S.SIT. M.Kes)


NIDN. 0401017404
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang
berjudul “ Asuhan Kebidanan Prakonsepsi Pada Nn A Dengan Anemia Ringan Dan Over
Weigh di PMB N Tahun 2021”. Dalam penyusunan Laporan ini, penulis banyak
mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk
itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Khairil Walid, SKM, MPd Ketua Yayasan Abadi Nusantara Jakarta.

2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta.
3. Ibu Nur Sitiyaroh.S.SIT.M.Kes Pembimbing yang telah banyak
memberikan masukan, pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam
melakukan perbaikan- perbaikan untuk ke sempurnaan laporan penulis.
4. Ibu/Bapak Penguji yang telah banyak memberikan masukan, pengarahan,
dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan- perbaikan
untuk kesempurnaan laporan penulis.
5. Kedua orangtua tercinta, adik-adikku,anak anakku tersayang serta
keluarga besar yang selalu mendoakan, memotivasi dan membantu
dengan tulus dan kasih sayang serta selalu memberi semangat kepada
penulis.
Dalam penulisan laporan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis
berharap semoga laporan kasus ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan
profesi kebidanan khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.

Tangerang, 14 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS ...................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan ......................................................................................... 4
D. Manfaat ....................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN TEORI ....................................................................... 6
A. Prakonsepsi ................................................................................. 6
B. Anemia ......................................................................................... 19
C. Perundang-undangan................................................................... 25
BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................... 27
A. Laporan Kasus dengan Metode SOAP ......................................... 27
B. Laporan Kasus dengan Metode Pathway ..................................... 30
BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................... 31
BAB V PENUTUP .................................................................................. 37
A. Kesimpulan .................................................................................. 37
B. Saran ........................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 38
LAMPIRAN……………………………………………………………………… 39
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS

Saya yang bertanda tangan di abwah ini :


Nama : Nn Ayu R
Tempat/ Tanggal Lahir : Tangerang, 17 April 2000
Alamat : Ds. Gintung Rt.007/002 Kec. Sukadiri Kab.
Tangerang

Bersama ini menyatakan kesediaannya untuk melakukan tindakan dan


prosedur pengobatan pada diri saya. Persetujuan ini saya berikan setelah
mendapat penjelasan dari operator/petugas kesehatan yang berwenang di
fasilitas kesehatan tersubut diatas.
Demikian surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaan dari pihak
manapun dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui Tangerang, 5April 2021


Pemeriksa Pembuat Pernyataan

(Siti Hayatun Nupus) (Ayu)


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara pria dan wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk suatu keluarga bahagia dan kekal.
Maka pernikahan dianggap sebagai sesuatu yang sakral, agung, dan
monumental bagi setiap pasangan hidup. Sebagai suatu bagian dari
kehidupan di antara kedua insan yang diharapkan mampu bertahan
sepanjang hidupnya, peristiwa ini tentu saja tidak bisa begitu saja berlalu.
Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi, karena
setelah menikah wanita akan segera menjalani proses konsepsi. Masa
prakonsepsi merupakan masa sebelum kehamilan. Periode prakonsepsi
adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi
dan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu
sekitar 100 hari sebelum konsepsi. Status gizi WUS atau wanita pranikah
selama tiga sampai enam bulan pada masa prakonsepsi akan menentukan
kondisi bayi yang dilahirkan. Prasayarat gizi sempurna pada masa
prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi normal dan sehat (Susilowati
dkk. 2016).
Kehamilan merupakan suatu keadaan membahagiakan bagi seorang
wanita karena didalam kandungannya ada embrio yang dinantikan hingga
kelak lahirnya janin, yang diperkirakan sekitar 40 minggu kemudian
(Kuswanti, 2014). Ketika seorang wanita menginginkan kehamilan, disitulah
dimulainya sebuah komit menuntut menjalani hidup sehat. Pola hidup sehat
ketika hamil menjadi perhatian serius karena akan berpengaruh terhadap
kelangsungan kesehatan ibu, pertumbuhan dan perkembangan janin, proses
persalinan, serta mengurangi resiko kelahiran abnormal pada janin.
Kehamilan yang sehat didukung dengan adanya pemeriksaan kesehatan
sebelum kehamilan. Pemeriksaan ini penting karena akan membantu
mengatasi kemungkinan terjadinya kelainan genetik pada janin dalam
kandunga. (Pujiastuti, 2014)
Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadikehamilan dengan
rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetapi
idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar
100 hari sebelum konsepsi bagi seorang ibu. Kesiapan ibu dalam
menghadapi kehamilan sangat bermanfaat untuk mencegah malnutrisi,
menyiapkan tubuh pada perubahan-perubahan pada saat hamil, mencegah
obesitas, mencegah risiko keguguran, persalinan premature, berat bayi lahir
rendah, menghindari stress, kematian janin mendadak, dan mencegah efek
dari kondisi kesehatan yang bermasalah pada saat hamil
(Chandranipapongse dan Koren, 2013).
Kematian ibu atau maternal adalah kematian seorang ibu sewaktu
hamil atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung
pada tempat atau usia kehamilan. Salah satu penyebab komplikasi obstetri
adalah Anemia, menurut WHO (World Health Organisation) adalah
kurangnya pengertian tentang makanan sehat, bahkan waktu hamil banyak
makanan yang dibutuhkan karena kurangnya pengertian tentang makanan
sehat yang bergizi sehingga anemia menjadi semakin parah, dimana
merupakan masalah yang masih controversial dalam kebidanan. Anemia
sering kali menimbulkan konsekuensi yang berimbas pada mordibitas dan
mortalitas pada ibu (WHO, 2012).
Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah
merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu
mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh
jaringan tubuh (Proverawati, 2013). Anemia pada kehamilan yang
disebabkan karena kekurangan zat besi penting untuk melakukan
pemeriksaan pada kunjungan pertama kehamilan karena jika pada saat
kunjungan pertama hasil pemeriksaan tidak mengalami anemia masih
mungkin terjadi anemia pada kehamilan lanjutannya (Proverawati,2011).
Pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan khususnya anemia akan
berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil pada pelaksanaanprogram
pencegahan anemia. Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan tingginya
kejadian anemia pada ibu hamil adalah umur, jarak kelahiran, paritas,
pendidikan , pengetahuan dan pendapatan keluarga (BKKBN, 2009).
Secara global prevalensi anemia pada ibu hamil diseluruh dunia adalah
sebesar 41,8%. Prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan di Asia
sebesar 48,2%, Afrika 57,1% , Amerika 24,1% dan Eropa 25,1% (WHO,
2008). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,
prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1%. ibu hamil
anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl, dengan
proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan
perdesaan (37,8%).Anemia dalam kehamilan dapat berakibat fatal mulai dari
kelahiran prematur sampai kematian ibu dan bayi. Menurut WHO 40%
kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia pada
kehamilan dandisebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut
(Rukiyah,2010).untuk itu pranikah harus mendapatkan konseling untuk
menanggulangi anemia pada saat kehamilan sehingga kesiapan dalam
kehamilan sudah dipersiapkan sebelumnya,supaya pada saat hamil tidak
terjadi anemia.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Sehingga penulis ingin
mengetahui “Bagaimana asuhan kebidanan konseling prakonsepsi Pada N n
A dengan Anemia di PMB Bidan N Tahun 2021.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka mahasiswa tertarik untuk
mengetahui ”Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Prakonsepsi Dengan
Anemia Ringan dan over weight di PMB Bidan N Tahun 2021’’.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menganalisa kasus dari pengkajian,
menegakkan diagnosa,melakukan asuhan kebidanan dengan benar dan
tepat sesuai teori yang berhubungan dengan Asuhan Kebidanan
Konseling Prakonsepsi Dengan Anemia Ringan dan over weight di PMB
NY N tahun 2021
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian sesuai fakta
dibandingkan teori asuhan kebidanan konseling prakonsepsi dengan
anemia ringan dan over weight.
b. Mahasiswa mampu: 1). Menegakkan diognosis dan masalah 2).
Menegakkan diagnosis dan masalah potensial 3).Melakukan
tindakan segera jika dibutuhkan pada asuhan kebidanan konseling
pranikah dengan anemia ringan dan over weight.
c. Mahasiswa mampu memberikan Asuhan Kebidanan yang benar dan
tepat sesuai dengan diagnosis dan masalah pada prakonsepsi
dengan anemia ringan dan over weight.
d. Mahasiswa mampu membuat rasionalisasi asuhan yang telah
diberikan pada prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight.
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang di
berikan pada prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight.

3 Manfaat
1. Bagi Lahan Praktek
Diharapkan dapat melaksanakan asuhan Kebidanan pada prakonsepsi
dengan anemia ringan dan over weight secara tepat dan benar
berdasarkan teori dan kenyataan.
2. Bagi Pendidikan
Diharapkan menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan mahasiswi profesi
kebidanan Stikes Abdi Nusantara dalam melaksanakan asuhan
kebidanan pada prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight.
. BAB II
TINJAUAN TEORI

1. PRAKONSEPSI
a. Pengertian Prakonsepsi
Prakonsepsi terdiri dari dua kata yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti
sebelum dan konsepsi berarti pertemuan sel ovum dengan sperma
sehingga terjadi pembuahan. Jadi prakonsepsi berarti sebelum terjadi
pertemuan sel sperma dengan ovum atau pembuahan atau sebelum
hamil.
Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga
satu tahun sebelum konsepsi dan idealnya harus mencakup waktu saat
ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi
(Susilowati dkk, 2016). Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum
hamil, wanita prakonsepsi diasumsikan sebagai wanita dewasa atau
wanita usia subur yang siap menjadi seorang ibu. Wanita pranikah
merupakan bagian dari kelompok WUS yang perlu mempersiapkan
kecukupan gizi tubuhnya, karena sebagai calon ibu, gizi yang optimal
pada wanita pranikah akan mempengaruhi tumbuh kembang janin,
kondisi kesehatan bayi yang dilahirkan dan keselamatan selama proses
melahirkan. Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi,
karena setelah menikah wanita akan segera menjalani proses konsepsi.
Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum kehamilan (Paratmanitya,
dkk. 2012).
Kesehatan prakonsepsi merupakan bagian dari kesehatan secara
keseluruhan selama masa reproduksi yang berguna untuk mengurangi
risiko dan mengaplikasikan gaya hidup sehat untuk mempersiapkan
kehamilan sehat dan meningkatkan kemungkinan memiliki bayi yang
sehat (Yulizawati, dkk. 2016).
Perencanaan kehamilan merupakan hal yang penting untuk
dilakukan setiap pasangan suami istri, baik itu secara psikologi/mental,
fisik dan finansial adalah hal yang tidak boleh diabaikan (Kurniasih,
2010). Perencanaan kehamilan pasangan suami istri, baik itu secara
psikologi/mental, fisik dan finansial adalah hal yang tidak boleh
diabaikan (Kurniasih, 2010). Perencanaan kehamilan merupakan
perencanaan berkeluarga yang optimal melalui perencanaan kehamilan
yang aman, sehat dan diinginkan dan merupakan salah satu faktor
penting dalam upaya menurunkan angka kematian maternal. Menjaga
jarak kehamilan tidak hanya menyelamatkan ibu dan bayi dari sisi
kesehatan, namun juga memperbaiki kualitas hubungan psikologi
keluarga (Mirza, 2008).

b. Asuhan Prakonsepsii
Asuhan pra konsepsi merupakan asuhan yang diberikan pada
perempuan sebelum terjadi konsepsi. Asuhan prakonsepsi adalah
asuhan yang diberikan sebelum kehamilan dengan sasaran
mempermudah wanita mencapai tingkat kesehatan optimal sebelum ia
hamil

c. Tujuan Asuhan Prakonsepsi


Tujuan asuhan pra konsepsi adalah memfasilitasi perempuan
untuk menjadi sehat sebelum dia hamil, agar bayi yang dilahirkannya
dalam keadaan sehat yang optimal.Tujuan asuhan prakonsepsi lainnya
adalah memastikan bahwa ibu dan pasangannya berada dalam
statuskesehatan fisik dan emosional yang optimal saat awitan
kehamilan.

d. Manfaat Asuhan Prakonsepsi


Manfaat asuhan prakonsepsi adalah adanya kesiapan secara fisik
dan emosional yang optimal saat memasuki masa konsepsi. Melalui
asuhan prakonsepsi, ibu dan pasangan dapat mengetahui hal-hal yang
dapat mendukung persiapan saat prakonsepsi. Selain itu, ibu dan
pasangan dapat mengetahui hal apa saja yang menghambat suksesnya
proses konsepsi, sehingga ibu dan pasangan dapat melakukan upaya
yang maksimal agar bayi dapat lahir dengan sehat.
Ada beberapa manfaat atau keuntungan dari asuhan pra konsepsi yaitu
sebagai berikut :
1. Identifikasi keadaan penyakit
2. .Penilaian keadaan psikologis
3. Kesiap-siagaan keuangan dan tujuan hidup
4. Memberikan banyak informasi bagi perempuan dan
pasangannya untuk membantu membuat keputusan tentang
persalinan yang akan di hadapinya

e. Langkah- Langkah Yang Harus Dilakukan Dalam Pra Konsepsi


1. Anjurkan gaya hidup sehat
2. Pemberian imunisasi sebelum konsepsi
3. Usahakan BB ideal
4. Pemeriksaan laboratorium rutin
5. Melakukan medical check up
6. Identifikasi masalah kesehatan
7. Diet makanan bergizi seimbang
8. Membersihkan lingkungandari bahan kimia

2. KONSELING
a. Pengertian
Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap,
dilakukan secara sistematik dengan panduan keterampilan komunikasi
interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik
(Saifuddin, 2000)

b. Manfaat Konseling
Manfaat dari konseling adalah Meningkatkan kemampuan klien
dalam mengenal masalah, merumuskan alternative, memecahkan
masalah dan memiliki pengalaman dalam pemecahan masalah secara
mandiri. Konseling prakonsepsi dimulai dengan pembahasan tentang
kesiapan psikologi seorang wanita atau pasangan dalam mengasuh dan
membesarkan anak Mencakup topik-topik seperti apakah tersedia kamar
bagi anak-anak, bagaimana cara mengasuh anak-anak, kemapanan
ekonomi dan kestabilan emosi wanita atau pasangan, serta harapan
pengalaman usia subur dan menjadi orang tua.

3. KEHAMILAN
a. Pengertian
Kehamilan adalah matarantai yang bersinambung dan terdiri dari
ovulasi, migrasi, spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan
zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai ater (Manuaba, 2010).
Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio
atau fetus didalam tubuhnya. Kehamilan manusia terjadiselama 40
minggu, terjadi Kehamilan merupakan proses alami yang akan membuat
perubahan baik fisik maupun psikologis. Perubahan kondisi fisik dan
erosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap proses
kehamilan yang terjadi mulai dari menstruasi terakhir sampai kelahiran
(38 minggu dari pembuahan)
Risiko pada masa reproduksi bagi wanita dan pasangannya
sebelum konsepsi. Komponen asuhan yaitu sebagai berikut
1) Penilaian risiko
2) Promosi kesehatan
3) Intervensi medis dan psikososial
4) Pendidikan kesehatan yang meliputi : konseling,
tindakanrujukandan follow up.
Seorang ibu punya tanggung jawab yang besar untuk bisa membuat
anaknya yang terlahir adalah anak-anak yang sehat dan cerdas.
Bagaimana semua itu bisa terbentuk, salah satunya dengan
mengupayakan persiapan kehamilan sehat. Kesehatan sudah diawali dari
sebelum bayi dilahirkan dari kandungan. Masa-masa kehamilan
merupakan masa yang cukup rentan dan akan menentukan bagaimana
kesehatan bayi setelah lahir, bahkan ketika ia mulai besar. persiapan
kehamilan sehat juga terkait bagaimana proses persalinan yang baik dan
sehat. Masa kehamilan yang tidak dijaga dan persiapkan akan
memberikan pengaruh pada proses persalinan atau melahirkan.

2. Persiapan kehamilan yang harus diperhatikan oleh calon ibu atau calon
bapak.
1. Pemeriksaan kesehatan secara teratur termasuk pengobatan penyakit
yang diderita sebelum hamil sampai dinyatakan sembuh atau
diperbolehkan hamil oleh dokter dan dalam pengawasan
2. Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh dengan olahraga teratur.
Berusaha untuk menurunkan berat badan bila obesitas (kegemukan)
dan menambah berat badan bila terlalu kurus. berkonsultasi dengan
bidan dan dokter untuk dilakukan penilaian BMI atau indeks massa
tubuh.
3. Menghentikan kebiasaan buruk misalnya perokok berat, morfinis,
pecandu narkotika dan obat terlarang lainnya, kecanduan alkohol, gaya
hidup dengan perilaku seks bebas.
4. Meningkatkan asupan makanan bergizi dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat vitamin yang diperlukan tubuh dalam
persiapan kehamilan , misalnya protein,vitamin E, vitamin C, asam folat,
zat besi dan sebagainya.
5. Persiapan secara psikologis dan mental agar kehamilan yang akan
dijalani tidak menimbulkan ketegangan. Hindari hal – hal yang akan
memberi pengaruh buruk dalam keseimbangan hormonal. Misalnya
tekanan psikis dalam rumah tangga, kehamilan yang menjadi beban
misalnya tuntutan keluarga untuk mendapat jenis kelamin tertentu pada
anak pertama, masalah ekonomi keluarga, kekerasaan dalam rumah
tangga dan sebagainya.
6. Perencanaan financial/keuangan yang matang untuk persiapan
pemeliharaan kesehatan dan persiapan menghadapi kehamilan dan
persalinan. Masalah ini menjadi salah satu faktor penting karena
timbulnya ketegangan psikis serta tidak terpenuhinya kebutuhan gizi
yang baik pada saat kehamilan tak jarang timbul akibat ketidaksiapan
pasangan dalam hal financial/keuangan.
7. Pemberian imunisasi TT Catin dengan dosis 0,5 ml secara
Intarmusculer atau subcutan, Vaksin tetanus toksoid (TT) adalah vaksin
untuk mencegah penyakit tetanus neonatorum (tetanus pada bayi) dan
tetanus pada sang ibu. Vaksin tetanus toksoid wajib diberikan sebanyak
5 kali suntikan dengan detail sebagai berikut:
1) Suntikan pertama: 2 minggu sebelum menikah,
2) Suntikan kedua: sebulan setelah suntikan pertama, dengan
perlindungan 3 tahun
3) Suntikan ketiga: 6 bulan sesudah suntikan kedua, dengan
perlindungan 5 tahun
4) Suntikan keempat: 12 bulan sesudah suntikan ketiga, dengan
perlindungan 10 tahun
5) Suntikan kelima: 12 bulan setelah suntikan keempat, dengan
perlindungan lebih dari 25 tahun.
8. Melakukan pemeriksaan skrining laboratorium lanjutan, pemeriksaan ini
bertujuan untuk mengetahui secara dini kondisi kesehatan catin jika
ditemukan penyakit atau kelainan segera dilakukan pengobatan dan
bila penyakit tersebut tidak diatasi maka diupayakan masalah tersebut
tidak bertambah berat atau menular kepada pasangannya, jenis
pemeriksaan kesehatan pranikah yang perlu dilakukan yaitu :
1) Pemeriksaan hematologi rutin (Hb)
2) Pemeriksaan urinalisa lengkap
3) Pemeriksaan glukosa darah
4) Pemeriksaan HbsAg
5) Pemeriksaan VDRL
6) Pemeriksaan TORCH

4. ANEMIA PADA KEHAMILAN


a. Pengertian Anemia
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam
darahnya kurang dari 12 gr%. Sedangkan anemia dalam kehamilan
adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada
trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II . Fatimah,
Hadju et al(2011). Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki
jumlah sel darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel
darah merah itu mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk
membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh (Proverawati, 2013).
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh
kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe)
untuk eritropoesis tidak cukup, yang ditandai dengan gambaran sel
darah merah hipokrom-mikrositer, kadar besi serum (Serum Iron = SI)
dan transferin menurun, kapasitas ikat besi total (Total Iron Binding
Capacity/TIBC) meninggi dan cadangan besi dalam sumsum tulang
serta di tempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali.
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar
hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II ( Depkes RI, 2009 ). Anemia
adalah penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi
hemoglobin didalam sirkulasi darah. Kadar hemoglobin kurang dari 12
gram/dl untuk wanita tidak hamil dan kurang dari 11 gram/dl untuk
wanita hamil (Varney, 2006).

b. Tanda gejala anemia zat besi


Gejala anemia defisiensi besi dapat digolongkan menjadi 3
golongan besar yaitu : gejala umum anemia, gejala khas akibat
defisiensi besi, gejala penyakit dasar:
1) Gejala umum anemia Gejala ini berupa badan lemah, lesu, cepat
lelah, mata berkunang- kunang, serta telinga berdenging. Anemia
bersifat simtomatik jika hemoglobin telah turun dibawah 7 g/dl. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai pasien yang pucat, terutama pada
konjungtiva dan jaringan dibawah kuku.

2) Gejala Khas Defisiensi Besi, gejala yang khas dijumpai pada


defisiensi besi, tetapi tidak dijumpai pada anemia jenis lain adalah
koilonychia, atropi papil lidah, stomatitis angularis, disfagia, atrofi
mukosa gaster sehingga menimbulkan akhloridia, pica. c. Gejala
penyakit dasar. Pada anemia defisiensi besi dapat dijumpai gejala
gejala penyakit yang menjadi penyebab anemia defisiensi besi
tersebut. Misalnya pada anemia akibat cacing tambang dijumpai
dispepsia, parotis membengkak, dan kulit telapak tangan berwarna
kuning seperti jerami.
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah,
sering pusing, palpitasi, mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka,
nafsu makan turun (anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek (pada
anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda,
perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem neurumuskular, lesu,
lemah, lelah, disphagia dan pembesaran kelenjar limpa

c. Patofisiologi Defisiensi Besi Pada Ibu Hamil


Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah
karena perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta
dan pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45 – 65% pada
awal kehamilan dan maksimum terjadi pada bulan menurun sedikit
menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus (Rukiyah,
2010).

d. Penyebab anemia
Penyebab anemia yaitu karena kurangnya zat gizi untuk
pembentukan darah, seperti zat besi, asam folat dan vitamin B12. Tetapi
yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi
(Rukiyah,2010). Sekitar 75% anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi yang memperlihatkan gambaran eritrosit mikrositik
hipokrom pada apusan darah tepi.
Penyebab anemia umumnya adalah Kurang gizi (malnutrisi),
Kurang zat besi dalam diet, Malabsorbsi, Kehilangan darah yang banyak
: persalinan yang lalu, haid, dan lainlain, Penyakit-penyakit kronik : TBC,
paru, cacing usus, malaria, dan lainlain (Mochtar, 2012).

e. Faktor yang mempengaruhi anemia


a. Umur Ibu
Menurut Amiruddin (2007), bahwa ibu hamil yang berumur
kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun yaitu 74,1% menderita
anemia dan ibu hamil yang berumur 20 – 35 tahun yaitu 50,5%
menderita anemia. Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau
lebihdari 35 tahun, mempunyai risiko yang tinggi untuk hamil,
karena akan membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil
maupun janinnya, beresiko mengalami pendarahan dan dapat
menyebabkan ibu mengalami anemia.
b. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang
ibu baik lahir hidup maupun lahir mati. Seorang ibu yang sering
melahirkan mempunyai risiko mengalami anemia pada kehamilan
berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi. Karena
selama hamil zat-zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin
yang dikandungnya. Menurut Arisman (2007) bahwa jumlah paritas
lebih dari 3 merupakan factor terjadinya anemia yang berhubungan
dengan jarak kehamilan yang terlalu dekat yaitu < 2 tahun yang
disebabkan karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan
zat gizi tubuh ibu.
c. Kurang Energi Kronis (KEK)
Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) adalah suatu cara
untuk mengetahui resiko Kurang Energi Kronis (KEK) Wanita
UsiaSubur (WUS). Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk
memantau perubahan tatus gizi dalam jangka pendek.
d. Infeksi dan penyakit
Seseorang dapat terkena anemia karena meningkatnya
kebutuhan tubuh akibat kondidi fisiologis (hamil, kehilangan darah
karena kecelakaan, pascabedah atau menstruasi), adanya penyakit
kronis atau infeksi (infeksi cacing tambang, malaria, TBC) Ibu yang
sedang hamil sangat peka terhadap infeksi dan penyakit menular.
e. Jarak kehamilan
Menurut Ammirudin (2007) proporsi kematian terbanyak
terjadi pada ibu dengan prioritas 1 – 3 anak dan jika dilihat menurut
jarak kehamilan ternyata jarak kurang dari 2 tahun menunjukan
proporsi kematian maternal lebih banyak. Jarak kehamilan yang
terlalu dekat menyebabkan ibu mempunyai waktu singkat untuk
memulihkan kondisi rahimnya agar bisa kembali ke kondisi
sebelumnya. Pada ibu hamil dengan jarak yang terlalu dekat
beresiko terjadi anemia dalam kehamilan.
f. Pendidikan
Pada beberapa pengamatan menunjukkan bahwa
kebanyakan anemia yang di derita masyarakat adalah karena
kekurangan gizi banyak di jumpai di daerah pedesaan dengan
malnutrisi atau kekurangan gizi. Kehamilan dan persalinan dengan
jarak yang berdekatan, dan ibu hamil dengan pendidikan dan
tingkat social ekonomi rendah (Manuaba, 2010). Menurut penelitian
Amirrudin dkk (2007), faktor yang mempengaruhi status anemia
adalah tingkat pendidikan rendah.

f. Klasifikasi anemia

Pembagian anemia pada ibu hamil menurut Manuaba (2010) yaitu:

a. Tidak anemia Hb 11 gr/dl

b. Ringan Hb 9-10 gr/dl

c.Sedang Hb 7-8 gr/dl

d. Berat Hb < 7 gr/dl

g. Bahaya anemia pada kehamilan dan janin.

a. Bahaya anemia terhadap kehamilan, persalinan dan nifas

Bahaya selama kehamilan dapat terjadi abortus, persalinan

prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah

terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb <6gr%), mola

hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum,

ketuban pecah dini (KPD). Bahaya saat persalinaan yaitu gangguan

his (kekuatan mengejan), kala pertama dapat berlangsung lama, dan


terjadi partus terlantar, kala dua berlangsung lama sehingga dapat

melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan,

kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan perdarahan post partum

karena atonia uteri, kala empat dapat terjadi perdarahan post partum

sekunder dan atonia uteri. Pada kala nifas yaitu terjadi subinvolusi

uteri menimbulkan perdarahan post partum, memudahkan infeksi

puerperium, pengeluaran ASI berkurang, terjadi dekompesasi kordis

mendadak setelah persalinan, anemia kala nifas, mudah terjadi

infeksi mamae.

b Bahaya anemia terhadap janin

Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai


kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi
kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia
dapat terjadi gangguan yaitu abortus, kematian intra uterine,
persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran
dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah mendapat
infeksi sampai kematian perinatal, dan inteligensia rendah
(Manuaba, 2010).

h. Pencegahan anemia

Pencegahan anemia pada ibu hamil antara lain :

a. Mengkonsumsi pangan lebih banyak dan beragam, contoh sayuran

warna hijau, kacang – kacangan, protein hewani, terutama hati.

b. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C seperti jeruk,

tomat, mangga dan lain–lain yang dapat meningkatkan penyerapan

zat besi.
i. Penanganan anemia Ringan

Penatalaksanaan Anemia Ringan Menurut Manuaba (2010),

penatalaksanaan anemia ringan antara lain :

1) Meningkatkan gizi penderita Faktor utama penyebab anemia

adalah faktor resiko gizi, terutama protein dan zat besi, sehingga

pemberian asupan zat besi sangat diperlukan oleh ibu hamil yang

mengalami anemia ringan.

2) Memberi suplemen zat besi 1) Peroral Pengobatan dapat dimulai

dengan preparat besi sebanyak 600-1000 mg seperti sulfas ferrosus

atau glukonas ferrosus. Hemoglobin dapat dinaikkan sampai 0,1

gr/100 ml atau lebih. 2) Parental Diberikan apabila penderita tidak

tahan akan obat besi peroral, ada gangguan absorbsi, penyakit

saluran pencernaan. Besi parental diberikan dalam bentuk ferri

secara intramuscular/intravena. Diberikan ferum dekstran 100 dosis

total 1000 - 2000 mg intravena.


5. PERUNDANG –UNDANGAN

Kewenangan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan prakonsepsi

dengan Anemia Ringan dalam memberikan asuhan kebidanan pada

Undang-undang RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan

1. Pasal 46 (1) Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan

bertugas memberikan pelayanan yang meliputi: a. pelayanan kesehatan

ibu; b. pelayanan kesehatan anak; c. pelayanan kesehatan reproduksi

perempuan dan keluarga berencana; d. pelaksanaan tugas berdasarkan

pelimpahan wewenang; dan/atau e. pelaksanaan tugas dalam keadaan

keterbatasan tertentu. (2) Tugas Bidan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dapat dilaksanakan secara bersama atau sendiri. (3)

Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

secara bertanggung jawab dan akuntabel


BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA PRAKONSEPSI

KUNJUNGAN AWAL

No Reg : 278
Nama Pengkaji : Siti Hayatun Nupus
Hari/tanggal : Senin 5 April 2021
Waktu Pengkajian : 16.00 Wib
Tempat Pengkajian : PMBNy N

DATA SUBJEKTIF
1. Identitas

Jenis Identitas I
Nama Nn.AYU
Umur 21 tahun
Suku/bangsa Sunda / Indonesia
Agama Islam
Pendidikan Sma
Pekerjaan Karyawati
Alamat rumah Desa Gintung Rt 011 Rw 02
kec Sukadiri

Alamat kantor
1. Quick cek
No Jenis Quick cek Hasil Keterangan
Ya tidak
1 Sakit kepala hebat √
2 Gangguan penglihatan √
3 Pembengkakan pada wajah dan tangan √
4 Nyeri abdomen (epigastrium) √
5 Mual dan muntah berlebihan √
6 Pergerakan janin tidak seperti biasa √
7 Pengeluaran pervaginam √
8 Demam √

2. Keluhan saat ini


 Keputihan : tidak ada
 Masalah atau kelainan pada prakonsepsi ini : Nn. A datang ke PMB N
pada tanggal 5 april 2021 pukul 16.00wib mengatakan akan menikah bulan depan
tanggal 28 mei 2021,ingin konsultasi tentang persiapan kehamilan karena tidak
ingin menunda kehamilan. Pasien mengeluh pusing dan lemes,mudah capek.
 Masalah atau keluhan lainnya : tidak ada :

3. Riwayat menstruasi :
1. Umur menarche : 13 th
2. Lamanya haid : 7hari
3. Jumlah darah haid : 2x ganti pembalut
4. Haid terakhir :
5. Gangguan haid :nyeri perut seperti kram setiap haid
6.
4. Riwayat perkawinan
1. Pernikahan yang ke : belum menikah
2. Pernikahan ke-1 umur : tahun dengan suami 1 : th

5. Riwayat Ginekologi:
1. Infertilitas :-
2. Infeksi virus : tidak ada
3. PMS : tidak ada
4. Cervisitis Cronis : tidak ada
5. Endometriotis : Tidak ada
6. Myoma : tidak ada
7. Polip servix : tidak ada
8. Kanker kandungan : tidak ada
9. Operasi kandungan : tidak ada
10. Perkosaan : tidak

6. Riwayat obstetric
No Tanggal Tempat Partus Jenis Penolong Penyulit JK BB PB Riwayat Ket
Partus UK Partus Menyusui
1 -

7. Riwayat kesehatan

No Jenis Hasil Keterangan


Ada Tidak ada
1 Jantung √
2 Hipertensi √
3 DM √
4 Asma √
5 Hepatitis √
6 IMS/HIV √
7 TBC √
8 Ginjal kronis √
9 Malaria √
10 Epilepsi √
11 Kejiwaan √
12 Kelainan kongenital √
13 Alergi obat /makanan √
14 Kecelakaan √
15 Tranfusi darah √

8. Riwayat imunisasi TT :
TT1 : waktu SD kelas 1
TT 2 : waktu SD kelas 2

9. Riwayat kontrasepsi
 Kontrasepsi yang pernah digunakan : tidak pernah menggunakan
kontrasepsi
 Kontrasepsi terakhir sebelum hamil : belum pernah menggunakan
kontrasepsi
 Keluhan dalam penggunaan kontrasepsi : Tidak ada

10. Riwayat sosial ekonomi


 Usia pertama menikah: belum menikah
 Status perkawinan: belum menikah
 Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan dan kesiapan persalinan:
sangat baik
 Dukungan keluarga : ada
 Pengambil keputusan dalam keluarga: orangtua
 Kebiasaan/pola makan dan minum:
Makan: Frekuensi : 3x1 porsi
 Menu : nasi ,ikan.telor.sayur.
 Nafsu makan : baik
Minum : 7 gelas per hari
 Kondisi rumah: baik, bersih, tidak bising
 Kebiasaan merokok, obat-obatan dan alkohol: tidak pernah
 Beban kerja dan aktivitas sehari-hari: tidak berat
 Seksualitas: frekuensi : belum pernah melakukan .
 Kekerasan dalam rumah tangga: tidak ada
 Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan untuk
persalinan: bidan

 Keinginan ibu memberikan ASI eksklusif : ya, ibu ingin memberikan ASI
Ekslusif
 Rencana ibu memberikan ASI: ibu mengatakan ingin memberikan ASI
selama 2 thn

11. Penggalian informasi oleh bidan tentang pengetahuan yang dibutuhkan


klien :
a. Penggalian Informasi tentang makanan yang bisa meningkatkan
kadar Hb : ibu menjawab belum tahu
DATA OBJEKTIF

1. Keadaan umum : baik


2. Kesadaran : composmentis
3. Keadaan emosional : stabil
4. TB : 165 cm BB : 70 kg IMT : 25,9
5. TTV Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi: 84 x/menit
Respirasi 20 x/menit Suhu : 36, 5°C
6. Head to toe
 Wajah : tampak agak pucat, tidak ada oedema, tidak ada
cloasma
 Kepala dan rambut : kepala bersih, rambut hitam dan tidak berbau,
tidakada ketombe
 Mata : simetris : ya, konjungtiva : agak pucat, sklera :
tidak ikterik
 Hidung : tidak ada polip. Tidak ada sekret berlebih, bersih.
 Mulut : bersih, tidak berbau, tidak ada sariawan dan gigi
tidak ada karies
 Telinga : simetris, tidak ada pengeluaran serumen tak ada
ganggungan pendengaran.
 Leher : Pembesaran kelenjar, getah bening : tidak ada
Pembesaran kelenjar thyroid : tidak ada
 Payudara : asimetris
 Abdomen Bekas luka operasi : tidak ada
 Ekstremitas atas dan bawah : Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada varises, tidak ada pembengkakan.
 Anogenital:
- Tukak/luka : tidak dilakukan pemeriksaan
- varises : tidak dilakukan
- kelenjar scene : tidak dilakukan
- kelenjar bartholin : tidak dilakukan

7. Pemeriksaan penunjang
 HB : 10 gr/dl
 Golongan darah ABO dan Rhesus : B/+
 TORCH : Tidak dilakukan
 Urin lengkap : Tidak dilakukan
 Sipilis : Tidak dilakukan
 HbsAg : Tidak dilakukan
 Glukosa darah : Tidak dilakukan

Assesment :
Seorang perempuan Nn A umur 21 tahun calon pengantin dengan Anemia
Ringandan over weight.

Planning :
1. Memberitahu hasil pemeriksaan .( klien mengetahui dan memahami
penjelasan dari bidan ).
2. Memberikan suntikan imunisasi TT caten dosis 0,5 ml secara intra
muskuler atau subcutan( Imunisasi sudah di berikan)
3. Menganjurkan klien untuk makan makanan yang banyak
mengandung zat besi (seperti telur,beras merah, hati ayam dan
sapi,susu, ikan, daging, kacang-kacangan, (tempe, tahu, oncom,
kedelai, kacang hijau). Sayuran berwarna hijau tua (kangkung,
bayam, daun katuk) dan buah-buahan (jeruk, jambu, biji, pisang. (
Klien mengerti dan akan mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi )
4. Menganjurkan nona A untuk diet (tinggi protein Rendah kalori) agar
mencapai BB ideal.(klien mau melakukan diet tinggi protein rendah
kalori)
5. Menganjurkan ibu untuk sering beristirahat yaitu tidur pada malam
hari kurang lebih 7-8 jam dan siang selama kurang lebih 1-2 jam
juga hindari istirahat yang berlebihan dan bekerja terlalu berat. (
pasien mau istirahat yang cukup sesuai anjuran bidan)
6. Memberikan tablet Fe dengan dosis 1x60 mg diminum dengan air
putih satu gelas dan sebaiknya diminum menjelang tidur pada
malam hari agar mengurangi efek sampingnya seperti mual dan
pemberian asam folat 1x 400 mikrogram ( klien . ibu bersedia minum
obat oral yang diberikan oleh bidan).
7. Memberikan konseling tentang kesiapan fisik,
psikologis,mempersiapkan secara financial dan kesiapan menjadi
orangtua untuk mencapai kehamilan yang sehat.(Klien memahami
nya).
8. Menganjurkan pasien untuk Skrining pemeriksaan laboratorium lebih
lanjut /Cek Laboratorium untuk persiapan prakonsepsi . (Pasien mau
melakukan anjuran bidan,pengantar laboratorium sudah diberikan)
9. Mendiskusikan kunjungan ulang 7 hari lagi atau jika ada keluhan dan
nyeri semakin hebat.( pasien bersedia melakukan kunjungan ulang).
Prakonsepsi

Diagnosa : Seorang perempuan Nn A


Umur 21 tahun calon pengantin dengan
Anemia Ringan dan over weight.
Dokumentasi Pathway Asuhan Kebidanan
Masalah :
Nama : Siti Hayatun Nupus
1.kurang pengetahuan tentang makanan yang
Hari dan Tanggal : Senin,5 April 2021 mengandung zat besi.

2. kurang istirahat tidur


Tempat Praktik : PMB BIDAN N
3.kurang pengetahuan tentang persiapan pra
konsepsi
Tanda / Gejala / keluhan
secara teori menurut
proferawati (2013) Patofisiologi (Sesuai Tanda / Gejala / Tanda / Gejala / keluhan
keluhan yang dialami pasien) yang dialami pasien
Karena jumlah sel darah merah yang
rendah menyebabkan berkurangnya Perubahan plasma darah 2) Perubahan sel-sel Data Subyektif: Nn. A
pengiriman oksigen ke setiap jaringan datang ke PMB N pada
darah Akibat dari kedua hal tersebut diatas akan
dalam tubuh, anemia dapat tanggal 5 April 2021 pukul
menimbulkan fisiologis. Pada kehamilan volume
menyebabkan berbagai tanda dan
plasma darah akan mengalami kenaikan. 16.00 wib mengatakan akan
gejala. Tanda dan gejala anemia
Kenaikan volume plasma darah mulai pada menikah bulan depan tanggal
adalah:
bulan ketiga kehamilan, yang berangsur-angsur 28 mei 2021,ingin konsultasi
1. Anemia ringan: kelelahan, meningkat sampai mencapai titik maksimum tentang persiapan kehamilan
penurunan energi, pada umur kehamilan 32-36 minggu. Setelah itu karena tidak ingin menunda
kelemahan, sesak nafas, kehamilan. Pasien mengeluh
volume plasma darah akan mencapai titik
ringan, palpitasi, tampak pusing dan lemes,mudah
Mmm normal setelah 3 minggu persalinan. Dalam
pucat.
kehamilan volume plasma darah memang harus capek.tidur hanya 6 jam
2. Anemia sedang : lesu,
pucat, lidah bibir dan kuku meningkat, guna memenuhi kebutuhan cairan karena banyak pekerjaan
pucat, mudah mengantuk, plasma darah dalam rahim yang membesar ditempat kerja Penggalian
cepat letih, mata disertai juga pembesaran pembuluh darah. informasi oleh bidan tentang
berkunang-kunang. Darah bertambah banyak saat kelahiran, yang pengetahuan yang di
3. Anemia berat: perubahan lazim disebut hidrema atau hyperlovemia. Akan butuhkan ibu :
warna tinja, denyut jantung tetapi bertambahnya sel-sel darah kurang
cepat, tekanan darah 1. ibu mengatakan belum
dibandingkan dengan bertambahnya plasma hal
cepat, frekuensi
pernafasan cepat, pucat ini dapat menyebabkan terjadinya pengenceran tahu makanan yang bisa
atau kulit dingin, nyeri darah (hemodilusi). Pertambahan tersebut meningkatkan kadar HB
dada, pusing atau kepala berbanding sebagai berikut : plasma 30%, selsel
terasa ringan, sesak nafas, darah 18%, hemoglobin 19%. Secara fisiologis, Data Obyektif :KU baik
tidak bisa berkonsentrasi, pengenceran darah ini untuk membantu kesadaran composmentis TD
pingsan. meringankan kerja jantung yang semakin berat 100/70 mmhg N;84 x/m S:
dengan adanya kehamilan.oleh karena itu pada 36,5⁰c BB 70kg TB 165cm
Menurut WHO sudah menentukan kasus ini diatasi dulu anemia nya . untuk IMT : 25,9 konjuntiva agak
kadar Hb normal untuk ibu hamil
mengatasi anemia pada Nn A yang ingin segera pucat sclera putih ,tidak ada
beserta batasan kategori anemia
ringan dan berat pada masa hamil setelah menikah sehingga persiapan pembesaran kelenjar
kehamilan, yaitu sebagai berikut: fisik,psikologis, financial dan pengetahuan thyroid,payudara tidak ada
menjadi seorang ibu harus dipersiapkan agar benjolan palpasi abdomen
Normal: Hb> 11 gr/dl
tercapai kehamilan yang sehat. ada nyeri tekan dan tidak ada
Anemia ringan: Hb 8-11 gr/dl massa ekstermitas tidak ada
oedema pemeriksaan
Anemia berat: Hb < 7 gr/dl
penunjang HB 10
Perempuan dewasa tidak hamil: gr/dl,golongan darah B/+
12-15.8 gr/dl
Asuhan yang di berikan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan.
2. Memberikan suntikan imunisasi TT caten dosis 0,5 ml
secara intra muskuler atau subcutan
3. Menganjurkan klien untuk makan makanan yang banyak
mengandung zat besi (seperti telur, susu, hati, ikan, daging,
kacang-kacangan, (tempe, tahu, oncom, kedelai, kacang
hijau). Sayuran berwarna hijau tua (kangkung, bayam, daun
katuk) dan buah-buahan (jeruk, jambu, biji, pisang
4. Menganjurkan Nn A untuk Diet Tinngi protein rendah Kalori
untuk mendapatkan BB ideal( Klien mau melakukan diet
sesuai anjuran bidan) Rasionalisasi dari asuhan yang di berikan
5. Menganjurkan ibu untuk sering beristirahat yaitu tidur pada
1. Dengan Memberitahukan hasil pemeriksaan tentang
malam hari kurang lebih 7-8 jam dan siang selama kurang
keadaannya.klien tahu kodisinya saat ini.
lebih 1-2 jam juga hindari istirahat yang berlebihan dan 2. Dengan di berikan imunisai TT catin
bekerja terlalu berat. memberikanperlindungan selama 3 tahun untuk
mencegah terjadinya tetanus neonatorum pada bayi
6. Memberikan tablet Fe dengan dosis 1x60 mg diminum
yang dikandung nya nanti
dengan air putih satu gelas dan sebaiknya diminum 3. Dengan Menganjurkan klien makan makanan yang
menjelang tidur pada malam hari agar mengurangi efek mengandung zat besi dapat menambah kadar Hb
untuk mempersiapkan masa prakonsepsi hb harus
sampingnya seperti mual dan pemberian asam folat 1x60 normal yaitu 12-15,8 gr/dl agar tercapai kehamilan
mg yang sehat.
7. Memberikan konseling tentang kesiapan fisik, 4. Dengan melakukan diet tinggi prorein dan rendah
kalori diharapkan BB ideal tercapai untuk kesiapan
psikologis,mempersiapkan secara financial danpengetahuan alatkandungan yang sehat siap hamil yang sehat.
kesiapan menjadi orangtua untuk persiapan kehamilan yang 5. Dengan Menganjurkanklien untuk istirahat cukup
sehat. bermanfaat untuk merelaksasikan tubuh sehingga rasa
letih dapat teratasi.
8. Menganjurkan pasien untuk Skrining pemeriksaan 6. Dengan Memberikan tablet Fe dengan dosis 1x60 mg
laboratorium lebih lanjut /Cek Laboratorium untuk persiapan diminum dengan air putih satu gelas dan sebaiknya
prakonsepsi.
diminum menjelang tidur pada malam hari agar
mengurangi efek sampingnya seperti mual dan
9. Mendiskusikan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau jika pemberian asam folat 1x60 mg ,kebutuhan zat besi
ada keluhan dan nyeri semakin hebat. dapat terpenuhi untuk persiapan kehamilan . sesuai
dengan komponen skrining gizi pada prakonsepsi (
Anemia)
7. Pemberian konseling diharapkan pasien memahami
penting nya kesiapan fisisk,psikologis,financial dan
pengetahuan kesiapan menjadi seorang ibu sehingga
Evaluasi hasil yang di berikan pada saat hamil tidak ada masalah dalam
kehamilannya,diharapkan kehamilan berjalan sehat
1. Klien mengetahui hasil pemeriksaan yg sesuai harapan pasien. .
dijelaskan oleh bidan . 8. Dengan dilakukan skrining laboratorium lebih lanjut di
2. Klien sudah di berikan imunisasi TT catin luar karena keterbatasan alat di PMB bertujuan untuk
3. Klien mengerti dan akan mengkonsumsi mendeteksi dini penyakit dan kelainan yang ada pada
makanan yang mengandung zat besi pasien sehingga apabila ada kelainan penyakit segera
4. Klien mau melakukan diet sesuai anjuran diobati dan diatasi dan diupayakan tidak bertamba
berat dan tidak menularkan kepada pasangannya.
bidan
9. Mendiskusikan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau jika
5. Klien mau istirahat sesuai dengan anjuran ada keluhan semakin hebat bertujuan untuk
bidan mengevaluasi pemberian Fe dan mengambil tindakan
6. Klien mengerti dan akan mengkonsumsi lebih lanjut .
tablet Fe dan asam folat sesuai anjuran .
bidan
7. Klien mengerti konseling yg dijelaskan oleh
bidan.
8. Klien mau melakukan anjuran bidan untuk
cek laboratorium lebih lanjut
9. Klien akan melakukan kunjungan ulang
BAB IV
PEMBAHASAN

1. Pengkajian Data
Pada pengkajian data ini, data subjektif yang dibutuhkan diperoleh dari
anamnesa dengan cara wawancara kepada pasien, sedangkan untuk
mendapatkan data objektif dilakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus
dan pemeriksaan penunjang (Rukiyah dkk, 2009). Tanggal 5 April2021 pukul
16.00 WIB bertempat diPMB Bd N dengan identitas Ny. A berumur 21 tahun,
beragama Islam, kebangsaan sunda/Indonesia, pendidikan terakhir SMA
(tamat), beragama Islam, kebangsaan sunda/Indonesia, pekerjaan karyawati
Tinggal di Desa Gintung Rt/Rw 07/02 Kabupaten Tangerang.
Dari hasil pengkajian anamnesa didapatkan data subjektif Nn. A
datang ke PMB N pada tanggal 5 april 2021 pukul 16.00wib Nn. A datang
ke PMB N pada tanggal 5 April 2021 pukul 16.00 wib mengatakan akan
menikah bulan depan taggal 28 mei 2021,ingin konsultasi tentang persiapan
kehamilan karena tidak ingin menunda kehamilan. Pasien mengeluh pusing
dan lemes,mudah capek.penggalian informasi klien mengatakan belum
mengetahui makanan yang mengandung zat besi,dan pasien mengatakan
kurang istirahat tidur karena banyak pekerjaan di tempat kerja.

Data obyektif ditemukan Hasil pemeriksaan fisik : KU Baik,


Kesadaran :composmentis ,TD 100/70 mmhg, N 82 x/menit, R 20 x/menit, S
36,5⁰c BB: 70 kg TB 165 cm IMT:25,9 Konjungtiva agak pucat sclera putih,
tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,payudara tidak ada benjolan palpasi
abdomen tak ada nyeri tekan dan tidak ada massa ekstermitas tidak ada
oedema pemeriksaan penunjang HB 10 gr/dl,golongan darah B/+

Dari hasil pengkajian data diatas saya dapat menyimpulkan adanya


tanda gejala Anemia ringan,hal ini senada dengan pendapat Proverawati
(2013) Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel
darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu
mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh
jaringan tubuh. Fakta data Subyektif Nn. A datang ke PMB N pada tanggal
5 april 2021 pukul 16.00wib Nn. A datang ke PMB N pada tanggal 5 april
2021 pukul 16.00 wib mengatakan akan menikah bulan depan tanggal 28
mei 2021,ingin konsultasi tentang persiapan kehamilan karena tidak ingin
menunda kehamilan. Pasien mengeluh pusing dan lemes,mudah capek.
Fakta data Obyektif ditemukan Hasil pemeriksaan fisik : KU Baik, Kesadaran
:composmentis ,TD 100/70 mmhg, N 82 x/menit, R 20 x/menit, S 36,5⁰c BB:
70 kg TB 165 cm IMT:25,9 Konjungtiva agak pucat sclera putih, tidak ada
pembesaran kelenjar thyroid,payudara tidak ada benjolan palpasi abdomen
tak ada nyeri tekan dan tidak ada massa ekstermitas tidak ada oedema,
pemeriksaan penunjang HB 10 gr/dl,golongan darah B/+. Masalah yang
ditemukan yaitu: 1)kurang pengetahuan tentang makanan yang mengandung
zat besi 2) Kurang istirahat tidur 3) kurang nya pengetahuan tentang
kesiapan prakonsepsi, fakta yang didapatkan dari data subjektif yaitu
penggalian informasi oleh bidan klien mengatakan belum mengetahui
makanan yang dapat meningkatkan kadar Hb/ mengandung zat besi,dan
pasien mengatakan kurang istirahat tidur karena banyak pekerjaan di tempat
kerjadan pasien datang ke bidan untuk konsultasi ingin segera hamil setelah
nanti menikah.

2. Menegakkan Diagnosa dan Masalah, Menegakkan diagnosa dan


Masalah Potensial dan Tindakan Segera Jika di butuhkan.
Diagnosa yang di dapatkan Nn A umur 20 tahun prakonsepsi dengan
anemia ringan dan over weight. berdasarkan fakta data subjektif Ibu
mengatakan mengatakan akan menikah bulan 28 mei 2021,ingin konsultasi
tentang persiapan kehamilan karena tidak ingin menunda kehamilan. Pasien
mengeluh pusing dan lemes,mudah capek. Fakta data Obyektif ditemukan
Hasil pemeriksaan fisik : KU Baik, Kesadaran :composmentis ,TD 100/70
mmhg, N 82 x/menit, R 20 x/menit, S 36,5⁰c BB: 70 kg TB 165 cm IMT:25,9
Konjungtiva agak pucat sclera putih , tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid,payudara tidak ada benjolan palpasi abdomen tak ada nyeri tekan
dan tidak ada massa ekstermitas tidak ada oedema, pemeriksaan penunjang
HB 10 gr/dl,golongan darah B/+
Hal ini senada dengan pendapat Rukiyah dkk, (2009) mengatakan
bahwa untuk menegakan dignosa di butuhkan data subjektif yang diperoleh
dari anamnesa dengan cara wawancara kepada pasien, sedangkan untuk
data objektif di dapatkan dengan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan
khusus dan pemeriksaan penunjang.
Masalah yang ditemukan yaitu: Masalah yang ditemukan yaitu: 1)
Kurang istirahat tidur,2) Kurang pengetahuan tentang makanan yang
mengandung zat besi 3) kurang pengetahuan tentang kesiapan pra konsepsi
fakta yang didapatkan dari data subjektif yaitu penggalian informasi oleh
bidan ibu mengatakan tidur hanya 6 jam sehari, ibu tidak mengetahui
makanan yang mengandung zat besi yang dapat meningkatkan kadar Hb,
dan ibu tidak mengetahui persiapan prakonsepsi. hal ini sesuai dengan
pendapat Lautenbacher dan Kundermann,2007) mengatakan bahwa kualitas
tidur yang buruk atau kurang dapat mempengaruhi anemia apabila tidak di
atasi akan berpengaruh pada saat hamil persalinan dan nifas juga pada janin
. pada ibu dapat terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh
kembang janin (IUGR)dalam rahim pada janindapat terjadi IUFD,BBLR.dan
ibu harus diberikan konseling prakonsepsi agar ibu memiliki kesiapan secara
fisik,psikologis,secara financial dan pengetahuan sehingga di harapkan
anemia dapat teratasi dan kesiapan kehamilan sehat dapat tercapai sesuai
harapan. tindakan segera tidak dilakukan karena tidak mengancam jiwa.

3. Asuhan Kebidanan yang diberikan


Berdasarkan hasil diagnosis masalah dan hasil dari pengkajian data
subyektif dan data obyektif .maka Asuhan yang di berikan pada kasus Nn A
umur 20 tahun prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight
diantaranya adalah:
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan rasionalisasinya adalah dengan
Memberitahukan hasil pemeriksaan tentang keadaannya.klien tahu
kodisinya saat ini evaluasinya adalah klien mengetahui dan memahami
penjelasan dari bidan .
2. Memberikan suntikan imunisasi TT caten dosis 0,5 ml secara intra
muskuler atau subcutan bertujuan untuk mencegah terjadinya tetanus
neonatorum pada saat bayi lahir.Evaluasinya pasien sudah di berikan
imunisasi
3. Menganjurkan klien untuk makan makanan yang banyak mengandung
zat besi (seperti telur,beras merah, hati ayam dan sapi,susu, ikan,
daging, kacang-kacangan, (tempe, tahu, oncom, kedelai, kacang hijau).
Sayuran berwarna hijau tua (kangkung, bayam, daun katuk) dan buah-
buahan (jeruk, jambu, biji, pisang. Rasionalisasinya adalah zat besi
dapat menambah kadar Hb untuk mempersiapkan masa prakonsepsi hb
harus normal yaitu 12-15,8 gr/dl agar tercapai kehamilan yang sehat,
penelitian yang dilakukan yang menyatakan anemia defisiensi besi dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan janin dan kelahiran prematur.
Lebih lanjut dalam penelitiannya tentang mekanisme biologi dampak
pemberian zat besi pada pertumbuhan janin dan kejadian kelahiran
premature melaporkan anemia dan defisiensi besi dapat menyebabkan
ibu dan janin menjadi stres sebagai akibat diproduksinya corticotropin-
releasing hormone (CRH). Evaluasinya pasien mengerti dan akan
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi .
4. Menganjurkan Nn A untuk melakukan diet tinggi protein rendah kalori
untuk mencapai BB ideal rasionalisasinya adalah bertujuan mencapai
BB ideal untuk kesehatan alat reproduksi dan kesiapan hamil yang
sehat.
5. Menganjurkan ibu untuk sering beristirahat yaitu tidur pada malam hari
kurang lebih 7-8 jam dan siang selama kurang lebih 1-2 jam juga hindari
istirahat yang berlebihan dan bekerja terlalu berat. Rasionalisasinya
adalah Dengan Menganjurkanklien untuk istirahat cukup bermanfaat
untuk merelaksasikan tubuh sehingga rasa letih dapat teratasi.
Evaluasinya adalah Klien mau istirahat sesuai dengan anjuran bidan
6. Memberikan tablet Fe dengan dosis 1x60 mg diminum dengan air putih
satu gelas dan sebaiknya diminum menjelang tidur pada malam hari
agar mengurangi efek sampingnya seperti mual dan pemberian asam
folat 1x60 mg. Rasionalisasi nya adalah kebutuhan zat besi dapat
terpenuhi untuk persiapan kehamilan . sesuai dengan komponen
skrining gizi pada prakonsepsi ( Anemia), Evaluasinya adalah pasien
bersedia minum obat oral yang diberikan oleh bidan.
7. Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling tentang kesiapan
prakonsepsi diantaranya kesiapan fisik,kesiapan psikis,financial dan
pengetahuan menjadi seorang ibu tentang kehamilan sehat.hal ini
bertujuan untuk mempersiapkan fisik dan psikologis ibu dan
pengetahuan dalam menghadapi kehamilan,persalinan dan nifas
sehingga kehamilan sehat dapat tercapai. Evaluasinya Klien mengerti
penjelasan penkes yg dijelaskan oleh bidan .
8. Menganjurkan pasien untuk Skrining pemeriksaan laboratorium lebih
lanjut /Cek Laboratorium untuk persiapan prakonsepsi rasionalisasinya
adalah Dengan dilakukan skrining laboratorium lebih lanjut di luar karena
keterbatasan alat di PMB bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit dan
kelainan yang ada pada pasien sehingga apabila ada kelainan penyakit
segera diobati dan diatasi dan diupayakan tidak bertamba berat dan
tidak menularkan kepada pasangannya evaluasinya Klien mau
melakukan anjuran bidan untuk cek laboratorium lebih lanjut
9. Mendiskusikan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau jika ada keluhan dan
nyeri semakin hebat. Rasionalisasinya bertujuan untuk mengevaluasi
dan mengambil tindakan lebih lanjut Evaluasinya pasien bersedia
melakukan kunjungan ulang.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, mahasiswa telah mampu menganalisa
kasus dari pengkajian, menegakkan diagnosa, melakukan asuhan kebidanan
prakonsepsi dengan benar dan tepat sesuai teori dan di bandingkan dengan
fakta yang berhubungan dengan asuhan kebidanan pada prakonsepsi
dengan anemia ringan dan ever weight.

B. Saran
1. Bagi Lahan Praktek
Disarankan kepada lahan praktek agar dapat melaksanakan asuhan
kebidanan prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight.
2. Bagi Pendidikan
Disarankan kepada instansi pendidikan agar meningkatkan sarana
prasarana dan bimbingan untuk menunjang kelancaran perkuliahan
mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

Rukiyah dan Yulianti, (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Trans Info Media.

Susilowati dan Kuspriyanto. 2016. Gizi dalam Daur Kehidupan. Bandung : Refika
Aditama

Varney H. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4 Volume 2.EGC. Jakarta.

Pudiastuti, R, D. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Hamil Normal dan Patologi.


Yogyakarta: Nuha Medika

Manuaba, I.B.G. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan KB Untuk


Pendidikan Bidan, Edisi 2, Jakarta : EGC

Modul Mempersiapkan Kehamilan Yang sehat. 2014. BKKBN.

Kusnawati, I. 2019. Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Kurniasih, Dedeh, dkk. 2010. Sehat Dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Penerbit
Buku Gramedia . Jakarta.

Amirudin. 2007. Anemia Defisiensi Besi pada IbuHamil di Indonesia UNHAS.

Proverawati A. 2013. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha


Medika

Arisman . 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

Mochtar R. 2012. Sinopsis Obsetri. Jakarta : EGC


Paratmanitya, Y. 2012. Citra Tubuh, Asupan Makan dan Status Gizi Wanita Usia
Subur Pranikah. Stikes Alma Ata. Yogyakarta

Makalah “Evidence based terkait asuhan remaja, pranikah, dan prakonsepsi

https://www.scribd.com/document/450002607/MAKALAH-EVIDENCE-BASED-
REMAJA-PRANIKAH-PRAKONSEPSI-docx

Evidence based practice and midwifery based

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/05/makalah-evidence-based-
kebidanan-dalam.html
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai