Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di: https://www.researchgate.net/publication/260644354

Evaluasi Bicara untuk Pasien dengan Celah Langit-langit

Artikel di dalam Klinik Bedah Plastik · April 2014

DOI: 10.1016/j.cps.2013.12.004 · Sumber: PubMed

KUTIPAN BACA

45 20.133

1 penulis:

Ann W Kummer
Pusat Medis Rumah Sakit Anak Cincinnati
93 PUBLIKASI 1,934 KUTIPAN

LIHAT PROFIL

Beberapa penulis publikasi ini juga mengerjakan proyek terkait ini:

Artikel Lihat proyek

Buku Baru: Celah Langit-langit & Kondisi Kraniofasial: Panduan Komprehensif untuk Manajemen Klinis Lihat proyek

Semua konten yang mengikuti halaman ini diunggah oleh Ann W Kummer pada 06 Januari 2018.

Pengguna telah meminta peningkatan file yang diunduh.

Evaluasi Bicara untuk Pasien dengan
Celah Langit-langit
Ann W. Kummer, PhD, CCC-SLP

KATA KUNCI
- Insufisiensi Velofaringeal - Inkompetensi Velofaringeal - Salah belajar Velofaring
- Disfungsi velofaringeal - Hipernasalitas - Emisi hidung - Nasofaringoskopi - Nasometri

POIN UTAMA

- Gangguan resonansi sering terjadi pada anak-anak dengan riwayat celah langit-langit. Mungkin ada hipernasalitas
yang disebabkan oleh insufisiensi velopharyngeal (VPI). Mungkin juga ada resonansi hiponasalitas atau cul-de-sac yang
disebabkan oleh obstruksi pada saluran vokal.
- Gangguan bicara sering terjadi pada anak dengan riwayat celah langit-langit. Mungkin ada produksi artikulasi
kompensasi yang disebabkan oleh VPI atau bahkan disebabkan oleh maloklusi jika ada juga celah langit-langit
primer.
- Diagnosis banding penyebab hipernasalitas dan/atau emisi hidung dan juga produksi suara bicara yang
abnormal sangat penting dalam menentukan pengobatan yang tepat (misalnya, pembedahan, terapi wicara,
atau keduanya).
- VPI adalah kelainan struktural dan oleh karena itu memerlukan manajemen bedah.
- Velopharyngeal mislearning (termasuk penggunaan produksi kompensasi yang disebabkan oleh VPI atau
riwayat VPI) adalah gangguan fungsional yang memerlukan terapi wicara.

Video sampel bicara, evaluasi emisi hidung menggunakan sedotan, pemeriksaan mulut, nasometry,
dan nasofaringoskopi menyertai artikel ini

ANATOMI DAN FISIOLOGI KATUP
VELOPHARYNGEAL
Katup velopharyngeal terdiri dari velum (langit-
langit lunak), dinding faring lateral, dan dinding
faring posterior. Struktur ini bekerja bersama
untuk membuka dan menutup katup
velopharyngeal selama berbicara.
Selama pernapasan hidung, katup velopharyngeal
terbuka. Velum bersandar pada pangkal lidah dan
dinding faring lateral terpisah lebar (Gambar 1).
Pengaturan ini memberikan jalan napas atas yang
paten untuk pernapasan hidung yang tidak
terhalang. Selama pidato lisan, velum bergerak
dalam arah superior dan posterior untuk menutup
dengan kuat ke dinding faring posterior (atau kelenjar
gondok pada anak kecil) (Gambar 2.). Pada saat yang
sama, dinding faring lateral bergerak ke medial untuk
menutup terhadap velum, atau dalam beberapa kasus
tepat di belakang velum. Penutupan lengkap katup
velopharyngeal diperlukan untuk semua vokal dan
sebagian besar konsonan. Pengecualian adalah dengan
produksi suara hidung (m, n, ng), di mana katup
velopharyngeal sepenuhnya terbuka untuk
memungkinkan resonansi hidung. Dalam pidato
terhubung, katup velopharyngeal karena itu membuka
dan menutup seluruh ucapan berdasarkan jenis suara
pidato (oral atau hidung) yang dihasilkan.
bedah plastik.theclinics.com

Pengungkapan: Penulis menerima royalti untuk buku teks berikut: Kummer AW Celah langit-langit dan anomali
kraniofasial: efek pada ucapan dan resonansi. edisi ke-3. Clifton Park, NY: Pembelajaran Cengage; 2014. Penulis
menerima royalti untuk perangkat klinis Nasoscope, dipasarkan sebagai Oral & Nasal Listener, Super Duper, Inc.
Divisi Patologi Bicara-Bahasa, Pusat Medis Rumah Sakit Anak Cincinnati, MLC 4011, 3333 Burnet Avenue, Cincinnati,
OH 45229-3039, AS
Alamat email: ann.kummer@cchmc.org

Clin Plastic Surg 41 (2014) 241–251http://

dx.doi.org/10.1016/j.cps.2013.12.004
0094-1298/14/$ – lihat bagian depan - 2014 Elsevier Inc. Semua hak dilindungi undang-undang.
242 Kummer
Gambar 1. Posisi velar normal selama pernapasan hidung.
(Dari Kummer AW. Celah Langit-langit & Anomali
Kraniofasial, 3E. - 2014 Delmar Learning, bagian dari
Cengage Learning, Inc. Direproduksi dengan izin.)
Gambar 3. Insufisiensi Velofaringeal. Insufisiensi
velopharyngeal disebabkan oleh penyebab struktural. Dalam
hal ini, velum memiliki gerakan normal, tetapi terlalu pendek
untuk mencapai penutupan velofaringeal. (Dari Kummer AW.
Celah Langit-langit & Anomali Kraniofasial, 3E. - 2014 Delmar
Learning, bagian dari Cengage Learning, Inc. Direproduksi
dengan izin.)
DISFUNGSI VELOFARING
Fungsi velopharyngeal normal tergantung pada 3
komponen dasar: struktur normal (anatomi),
gerakan normal (neurofisiologi), dan
pembelajaran artikulasi normal.1
Ketika katup velopharyngeal tidak menutup secara
konsisten atau sepenuhnya selama produksi suara
oral, ini sering disebut disfungsi velopharyngeal
(VPD). VPD digunakan sebagai istilah umum yang
mencakup gangguan salah satu dari 3 komponen
dasar fungsi velopharyngeal (struktur, fungsi, dan
pembelajaran).1,2 Istilah lain digunakan untuk lebih
spesifik mengenai jenis dan penyebab dari
Gambar 2. Fungsi velopharyngeal normal selama pidato
lisan. (Dari Kummer AW. Celah Langit-langit & Anomali
Kraniofasial, 3E. - 2014 Delmar Learning, bagian dari
Cengage Learning, Inc. Direproduksi dengan izin.)
Gambar 4. Inkompetensi Velofaringeal. Inkompetensi
velopharyngeal disebabkan oleh gangguan neuromotor.
Dalam hal ini, velum normal dalam struktur, tetapi tidak
bergerak cukup baik untuk mencapai penutupan
velofaringeal. (Dari Kummer AW. Celah Langit-langit &
Anomali Kraniofasial, 3E. - 2014 Delmar Learning, bagian
dari Cengage Learning, Inc. Direproduksi dengan izin.)
VPD.1-5 Misalnya, insufisiensi velopharyngeal (VPI) paling
sering digunakan untuk menggambarkan cacat
struktural yang mencegah penutupan velopharyngeal
lengkap (Gambar 3). Insufisiensi velopharyngeal adalah
jenis VPD yang paling umum karena dapat disebabkan
oleh riwayat celah langit-langit atau celah submukosa.
Sebaliknya, inkompetensi velopharyngeal (juga disingkat
VPI) digunakan untuk merujuk pada gangguan
neurofisiologis di mana gerakan yang buruk dari
struktur velopharyngeal mengakibatkan penutupan
velopharyngeal yang tidak lengkap.Gambar 4). Akhirnya,
salah belajar velopharyngeal mengacu pada gangguan
artikulasi di mana suara bicara diproduksi secara tidak
tepat di faring. Akibatnya

penempatan, katup velopharyngeal terbuka,
sehingga meniru VPI selama produksi usaha
tertentu pidato.
EVALUASI PERSEPTUAL FUNGSI
VELOPHARYNGEAL
Evaluasi patologi wicara diindikasikan untuk semua anak
dengan riwayat celah langit-langit, terutama untuk
menyingkirkan VPI.2,6–11 Meskipun perkembangan
bahasa dinilai pada usia yang lebih muda, evaluasi
wicara untuk VPI paling baik dilakukan ketika anak
memiliki beberapa hubungan bicara dan juga pada saat
jalan napas memadai untuk operasi sekunder, jika
diperlukan. Bagi kebanyakan anak, ini adalah sekitar usia
3 tahun. Evaluasi bicara juga diindikasikan sebelum dan
sesudah operasi sekunder untuk VPI.
Penilaian fungsi velopharyngeal dimulai dengan
evaluasi persepsi bicara pasien. Selama evaluasi
ini, pemeriksa menganalisis produk akustik fungsi
velopharyngeal untuk membuat kesimpulan
tentang fungsi katup velopharyngeal.
Contoh Pidato
Saat menilai fungsi bicara, resonansi, dan
velopharyngeal, penting untuk memilih sampel
bicara yang tepat untuk mendapatkan informasi
yang memadai untuk diagnosis definitif.7,9,10
Sampel bicara yang digunakan untuk menilai
anak-anak dengan dugaan VPD harus sesuai
dengan perkembangan baik dari segi artikulasi
dan bahasa. Tes artikulasi standar (referensi
norma) tersedia untuk penilaian komprehensif
kesalahan suara ucapan. Selain itu, pemeriksa
biasanya memunculkan berbagai contoh bicara
lain, berdasarkan tingkat perkembangan bahasa
anak dan apa yang dicurigai. Contoh-contoh ini
mungkin termasuk suku kata berulang (dengan
konsonan peka tekanan yang dikombinasikan
dengan vokal rendah dan tinggi), ucapan hafalan
(yaitu, menghitung), kalimat yang dimuat secara
fonetis (misalnya, Bawa boneka ke kota), dan
ucapan spontan. Ketika kesalahan dicatat,
pemeriksa biasanya melakukan pengujian yang
lebih terfokus, termasuk tes stimulabilitas.
Apa yang Dinilai
Evaluasi persepsi mencakup analisis berbagai
komponen bicara, termasuk resonansi, tekanan
udara oral dan emisi hidung, produksi suara
ucapan, dan fonasi.7,9–11
Komponen-komponen ini dijelaskan lebih lanjut nanti.
Resonansi
Resonansi biasanya dievaluasi dengan mendengarkan
pidato yang terhubung. Jika terjadi resonansi abnormal,
Evaluasi Bicara di Celah Langit-langit 243
ahli patologi wicara harus menentukan jenisnya
(misalnya, hipernasal, hiponasal, jalan buntu, atau
campuran). Perbedaan ini sangat penting karena
jenis resonansi menentukan perawatan yang
tepat.9,10
Pasien dengan celah langit-langit sering
mengalami bicara hipernasal. Hipernasalitas
ditandai dengan kelebihan suara di rongga
hidung selama produksi suara oral. Pidato
dianggap intensitasnya rendah, teredam, dan
tidak jelas. Hipernasalitas paling terlihat pada
vokal, yang biasanya dihasilkan dengan
mengubah resonansi lisan. Mungkin juga ada
nasalisasi konsonan bersuara, sehingga fonem
lisan (bunyi ucapan) dianggap lebih mirip dengan
sanak hidungnya (misalnya, m/b, n/d, ng/g).
Sebagai aturan umum, jika fonem nasal terdengar
lebih sering dari biasanya, atau jika fonem nasal
menggantikan fonem oral, resonansinya adalah
hipernasal dan VPI harus dicurigai dengan kuat.
Karena gangguan resonansi tidak saling eksklusif, ahli
patologi wicara menilai jenis lain dari penyimpangan
resonansi, yang juga umum pada pasien dengan langit-
langit mulut sumbing. Misalnya, mungkin ada
hipernasalitas pada suara oral yang disebabkan oleh VPI
tetapi juga hiponasalitas pada suara hidung yang
disebabkan oleh penyumbatan di faring. Hipernasalitas
yang disebabkan oleh VPI juga dapat terjadi dalam
kombinasi dengan resonansi cul-de-sac, yang
merupakan hasil dari penyumbatan di pintu keluar salah
satu rongga yang beresonansi (faring, rongga mulut,
atau rongga hidung).
Meskipun hipernasalitas paling sering disebabkan
oleh VPI, hal itu juga dapat disebabkan oleh faktor lain,
termasuk velum tipis atau fistula oronasal yang besar.
Hipernasalitas bahkan dapat menjadi spesifik fonem
karena penggantian bunyi hidung dengan bunyi lisan
(yaitu, ng/l atau ng/r) atau kebiasaan penggunaan posisi
lidah posterior tinggi pada vokal tertentu.
Hiponasalitas juga sering ditemukan pada pasien dengan
celah bibir/langit-langit. Kondisi ini dapat disebabkan oleh retrusi
rahang atas, faring yang sempit, atau bahkan pembesaran
kelenjar gondok. Hiponasalitas pascaoperasi juga merupakan
risiko operasi untuk mengoreksi VPI.
Emisi hidung
Pasien dengan riwayat langit-langit mulut sumbing
sering memiliki emisi hidung. Emisi hidung dapat terjadi
dengan hipernasalitas, jika celah velopharyngeal besar,
atau tanpa hipernasalitas, jika celahnya kecil.1,6-10,12,13
Pendengaran relatif dari emisi hidung dapat memberikan
petunjuk tentang ukuran pembukaan velopharyngeal. Emisi
hidung yang hampir tidak terdengar (atau tidak terdengar tetapi
menyebabkan konsonan menjadi lemah dalam intensitas atau
dihilangkan) menunjukkan celah velopharyngeal yang besar.
Pembukaan velopharyngeal yang lebih kecil menyebabkan emisi
hidung yang lebih terdengar daripada yang besar
244 Kummer
karena ada lebih banyak resistensi terhadap aliran, dan
karena itu lebih banyak gesekan. Udara yang mengalir
melalui lubang kecil velopharyngeal dilepaskan dengan
tekanan yang meningkat, yang menyebabkan gelembung
sekret di atas katup. Hasilnya adalah suara gemerisik hidung
yang keras dan menyimpang (juga disebut turbulensi
hidung).1,10,12,14
Jika ada, pemeriksa mencatat terjadinya dengusan
hidung, yang paling sering dihasilkan dengan
campuran /s/, dan/atau hirupan hidung, yang
merupakan suara gesekan yang dihasilkan oleh
inspirasi paksa. Seringai hidung biasanya menyertai
emisi udara hidung. Pengamatan ini penting karena
mencerminkan upaya ekstra pasien dalam mencoba
menutup port velopharyngeal.
Konsistensi emisi udara hidung juga diuji. Emisi
hidung yang terjadi selama produksi semua
fonem peka-tekanan menunjukkan pembukaan
velopharyngeal yang besar, terutama jika
dikaitkan dengan hipernasalitas. Emisi hidung
yang terjadi secara tidak konsisten, tetapi pada
semua fonem yang peka terhadap tekanan,
menunjukkan pembukaan yang lebih kecil karena
pasien dapat menutup celah dengan ucapan
pendek atau dengan usaha. Sebaliknya, pancaran
hidung yang terjadi secara konsisten pada fonem
bicara tertentu, tetapi tidak pada semua suara
yang peka terhadap tekanan, menunjukkan
bahwa penyebabnya adalah penempatan
artikulasi yang salah daripada VPI. Temuan ini
terkadang ditemukan pada pasien tanpa riwayat
sumbing atau VPI. Hal ini juga umum pada pasien
dengan riwayat VPI yang menggunakan frikatif
faring sebagai produksi kompensasi untuk fonem
tertentu.
Produksi suara ucapan
Dalam menilai artikulasi (produksi bunyi ujaran), ahli
patologi wicara mencatat semua kesalahan bunyi
ujaran, termasuk substitusi, penghilangan, dan
distorsi. Penyebab potensial dari kesalahan juga
diidentifikasi (misalnya, struktur abnormal, apraksia
[gangguan suara bicara motorik], gangguan
fonologis, perkembangan tertunda, atau kesalahan
perkembangan normal). Ketika ada anomali
struktural, seperti VPI atau anomali oklusal sekunder
untuk celah bibir dan langit-langit, ahli patologi
wicara juga menentukan apakah ada distorsi wajib
atau kesalahan artikulasi kompensasi.1,9,10
- Distorsi wajib terjadi ketika penempatan
artikulasi (fungsi) normal, tetapi kelainan
struktur menyebabkan distorsi bicara.
Distorsi wajib sekunder untuk VPI termasuk
hypernasality, emisi hidung, dan konsonan
nasal.
- Kesalahan artikulasi kompensasi terjadi ketika
penempatan produksi diubah sebagai respons
terhadap struktur abnormal. Ketika VPI
menyebabkan aliran udara oral yang tidak
memadai untuk konsonan, pasien dapat
mengkompensasi dengan menghasilkan suara
di faring, di mana ada aliran udara.11
Penting untuk menentukan penyebab setiap
kesalahan atau distorsi, dan khususnya untuk
mengidentifikasi distorsi wajib versus kesalahan
kompensasi. Ini penting karena perlakuannya
berbeda-beda tergantung kausalitasnya. Misalnya,
distorsi wajib tidak memerlukan terapi wicara.
Setelah struktur dikoreksi, distorsi menghilang.
Sebaliknya, kesalahan kompensasi memerlukan
terapi wicara, sebaiknya setelah koreksi struktur.
Pembunyian
Disfonia umum terjadi pada individu dengan VPI.
Secara khusus, nodul vokal sering terjadi pada
pasien dengan celah velopharyngeal kecil atau
seringai hidung. Kondisi ini diduga disebabkan
oleh ketegangan di seluruh saluran vokal dengan
upaya untuk mencapai penutupan
velopharyngeal. Selain itu, sesak napas kadang-
kadang digunakan sebagai strategi kompensasi
untuk menutupi hipernasalitas atau untuk
mengurangi emisi hidung. Selain itu, pasien
dengan VPI sekunder akibat sindrom kraniofasial
memiliki risiko lebih tinggi untuk anomali laring.
Oleh karena itu, ahli patologi wicara
mendengarkan karakteristik disfonia, termasuk
suara serak, sesak napas, kekasaran, glottal fry,
serangan glottal keras, regangan, tingkat nada
yang tidak sesuai, rentang nada yang terbatas,
diplophonia, atau kenyaringan yang tidak sesuai.
Saat hadir,15
Alat berteknologi rendah untuk Penilaian
Ada beberapa alat berteknologi rendah yang dapat
digunakan untuk membantu evaluasi.7,9,10 Yang
paling umum dibahas di sini.
Cermin
Pemeriksa dapat menempatkan cermin gigi di bawah
nares anak sementara anak menghasilkan suara oral
yang sensitif terhadap tekanan (Gambar 5). Jika cermin
berkabut, itu menunjukkan emisi udara hidung. Masalah
dengan tes ini adalah bahwa cermin perlu ditempatkan
di bawah hidung setelah individu mulai berbicara dan
dilepas sebelum individu berhenti berbicara untuk
menghindari kabut akibat pernapasan hidung.
Kelemahan lainnya adalah tidak ada cara untuk
mengetahui apakah pancaran hidung itu konsisten atau
hanya terjadi pada satu fonem. Selain itu, klinisi harus
menyadari bahwa ketika tertentu

Gambar 5. Tes cermin emisi hidung. (DariKummer AW.
Celah Langit-langit & Anomali Kraniofasial, 3E. - 2014
Delmar Learning, bagian dari Cengage Learning, Inc.
Direproduksi dengan izin.)
produksi kompensasi (misalnya, frikatif hidung)
hadir, cermin fogging juga dapat terjadi.
Sedotan
Sedotan mungkin merupakan alat terbaik dalam menilai
hipernasalitas dan emisi hidung. (Juga murah, selalu
tersedia, dan sekali pakai.) Salah satu ujung sedotan
ditempatkan di lubang hidung pasien dan ujung lainnya
diletakkan di dekat telinga pemeriksa (Gambar 6). Anak
diminta mengulang suku kata atau kalimat dengan
konsonan lisan saja. Bahkan sedikit hipernasalitas atau
emisi hidung dapat didengar dengan mudah melalui
sedotan. Sedotan memperkuat
Gambar 6. Uji jerami hipernasalitas, emisi hidung, dan
hiponasalitas. (Dari Kummer AW. Celah Langit-langit &
Anomali Kraniofasial, 3E. - 2014 Delmar Learning, bagian
dari Cengage Learning, Inc. Direproduksi dengan izin.)
Evaluasi Bicara di Celah Langit-langit 245
suara, mirip dengan stetoskop. Jika hiponasalitas atau
obstruksi jalan napas atas dicurigai, anak diminta untuk
mengulang suku kata dengan fonem nasal (yaitu, ma,
ma, ma) atau memperpanjang /m/ sementara pemeriksa
mendengarkan melalui sedotan. Suara teredam
menunjukkan obstruksi.
Peringkat
Ada banyak metode penilaian persepsi untuk
menggambarkan gangguan bicara yang terkait
dengan langit-langit mulut sumbing. Metode ini
termasuk penilaian kategoris (misalnya, ringan,
sedang, berat); skala interval yang muncul sama;
estimasi besaran langsung; perbandingan
berpasangan; dan, baru-baru ini, penskalaan analog
visual.14 Ada juga beberapa protokol standar untuk
menilai parameter yang berbeda dari bicara dan
fungsi velopharyngeal yang dapat digunakan untuk
membandingkan hasil bicara dalam studi intercenter.
Protokol ini termasuk Cleft Audit Protocol for Speech-
Augmented (CAPS-A)16,17 dan Parameter Universal.18
Parameter bicara yang biasanya dinilai termasuk
hipernasalitas, hiponasalitas, emisi udara hidung yang dapat
didengar dan/atau turbulensi hidung, kesalahan produksi
konsonan, dan suara. Meskipun peringkat keparahan dapat
membantu dalam melaporkan dan membandingkan hasil
antar pusat, peringkat keparahan biasanya tidak
mempengaruhi keputusan manajemen atau jenis operasi
yang dipilih untuk koreksi.
Rekaman Video
Karena hasil biasanya ditentukan berdasarkan
persepsi pendengaran, penting untuk mendapatkan
rekaman video digital berkualitas tinggi (atau
setidaknya rekaman audio) dari sampel pidato yang
representatif sebagai bagian dari setiap penilaian.
Rekaman ini harus disimpan dalam rekam medis
pasien. Mereka juga dapat digunakan untuk
perbandingan pretreatment dan posttreatment, atau
untuk studi hasil dan perbandingan antar pusat.
EVALUASI INTRAORAL
Meskipun status fungsi velopharyngeal tidak
dapat ditentukan melalui pemeriksaan intraoral,
pemeriksaan oral memiliki beberapa kepentingan
dalam evaluasi VPI dan resonansi abnormal pada
pasien dengan riwayat celah langit-langit.19 Velum
yang sangat tipis perlu diperhatikan karena
hipernasalitas dapat disebabkan oleh transmisi
suara melalui jaringan tipis. Selama fonasi, posisi
lesung pipit dan uvula diperiksa. Jika lesung pipit
miring ke satu sisi atau uvula menunjuk ke satu
sisi, fungsi otot di sisi yang berlawanan mungkin
tidak memadai, menyebabkan celah
velopharyngeal lateral. Jika uvula konsisten
246 Kummer
menyimpang ke sisi amandel besar, ini
menunjukkan bahwa amandel mendorong
terhadap pilar faucial posterior dan mungkin
meluas ke orofaring. Amandel yang besar harus
diperhatikan karena dapat menyebabkan
resonansi cul-de-sac faring dan bahkan
mempengaruhi artikulasi. Selain itu, oklusi gigi
dicatat karena maloklusi dapat memiliki efek yang
signifikan pada produksi suara bicara.
EVALUASI INSTRUMENTAL FUNGSI
VELOPHARYNGEAL
Prosedur instrumental dapat memberikan informasi
yang berharga untuk meningkatkan hasil evaluasi
persepsi.20–22 Ada 2 kategori dasar prosedur
instrumental untuk evaluasi fungsi velopharyngeal:
yang memberikan informasi tidak langsung tetapi
objektif (misalnya, nasometry dan instrumentasi
aerodinamis), dan yang memberikan informasi
langsung tetapi subjektif (misalnya, videofluoroskopi
dan nasofaringoskopi).
Nasometri
Nasometri adalah prosedur berbasis komputer yang
digunakan untuk mengukur korelasi akustik dari
resonansi dan emisi hidung yang dapat didengar.
Dengan demikian, nasometry memberikan informasi
tidak langsung mengenai fungsi katup velopharyngeal (
Gambar 7).20–23 Selama produksi bagian pidato,
Nasometer II (KayPENTAX, Montvale, NJ) menangkap
data mengenai energi akustik dari rongga hidung dan
rongga mulut selama pidato secara real time. Kemudian
menghitung rasio rata-rata energi akustik hidung/total
(hidung plus oral) dan
Gambar 7. Nasometri. Headset nasometer sudah terpasang.
Nasometer mengumpulkan data akustik dari rongga mulut
dan hidung selama berbicara. (Dari Kummer AW. Celah
Langit-langit & Anomali Kraniofasial, 3E.
- 2014 Delmar Learning, bagian dari Cengage Learning,
Inc. Direproduksi dengan izin.)
mengkonversi ini ke nilai persentase untuk skor
nasalance. Skor ini memberikan informasi pemeriksa
tentang persentase relatif nasalitas (hipernasalitas
dan emisi hidung yang dapat didengar) dalam
pidato. Karena nasometry mengukur baik
hipernasalitas dan emisi suara hidung, tidak ada
korelasi yang baik antara ukuran celah
velopharyngeal dan skor nasal (karena emisi hidung
lebih terdengar dengan bukaan kecil daripada
bukaan besar). Namun, dengan pengetahuan
tentang karakteristik bicara, ahli patologi wicara
dapat menggunakan hasil nasal untuk
mengkonfirmasi kesan klinis, dan untuk melakukan
perbandingan pra-bedah dan pasca-bedah.
Pidato Aerodinamika
Aerodinamika ucapan adalah prosedur untuk
mengukur sifat mekanik aliran udara dan tekanan
udara selama produksi ucapan (Gambar 8).20–22,24
Prosedur aerodinamis melibatkan penggunaan kateter
mulut dan hidung yang terhubung ke transduser
tekanan, dan tabung aliran yang terhubung ke
pneumotachograph yang dipanaskan. Transduser
mengubah tekanan atau aliran udara yang terdeteksi
menjadi sinyal listrik. Pneumotachograph menentukan
kecepatan aliran udara.
Instrumentasi aerodinamis dapat digunakan oleh
ahli patologi wicara untuk memberikan dokumentasi
objektif tingkat tekanan udara intraoral dan jumlah
emisi udara hidung. Dengan data ini, pemeriksa
dapat menghitung perkiraan ukuran lubang
velopharyngeal selama produksi konsonan-vokal.
Instrumentasi aerodinamis juga dapat memberikan
bukti obstruksi jalan napas melalui pengukuran
resistensi saluran napas hidung.
Gambar 8. pidato aerodinamis. Kateter dan tabung
aliran dipasang untuk pengukuran aerodinamika selama
produksi suara. (Dari Kummer AW. Celah Langit-langit &
Anomali Kraniofasial, 3E. - 2014 Delmar Learning, bagian
dari Cengage Learning, Inc. Direproduksi dengan izin.)

Studi Pidato Videofluoroscopic
Setelah diagnosis VPI telah dibuat oleh ahli patologi
wicara, studi wicara videofluoroscopic dapat dilakukan
untuk mengevaluasi gerakan velopharyngeal dan
mengidentifikasi kekurangan struktural dalam
penutupan velopharyngeal. Informasi ini mungkin
berguna untuk perencanaan pembedahan.20–22,25
Karena videofluoroscopy melibatkan pencitraan dua-
dimensi, studi pidato memerlukan beberapa
pandangan untuk melihat semua aspek dari port
velopharyngeal (Gambar 9). Pandangan ini biasanya
mencakup pandangan lateral (sagital), pandangan
anteroposterior (AP), dan pandangan dasar. Ahli
patologi wicara memilih sampel wicara, berdasarkan
hasil evaluasi perseptual. Ahli patologi wicara terlibat
dalam interpretasi hasil, berdasarkan pengetahuan
tentang karakteristik wicara dan kemungkinan
penyebabnya.
Nasofaringoskopi
Nasofaringoskopi (juga disebut nasendoskopi atau
videonasendoskopi) memungkinkan pengamatan
langsung port velopharyngeal selama berbicara.20–22,26
Di banyak pusat, nasofaringoskopi dilakukan sebagai
tambahan atau sebagai pengganti videofluoroskopi27
karena nasofaringoskopi memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan videofluoroskopi. Pandangan mata
burung, seperti yang terlihat melalui nasofaringoskopi, telah
ditemukan untuk memberikan informasi yang lebih akurat
tentang tingkat keparahan VPI daripada videofluoroskopi.28
Nasofaringoskopi lebih unggul daripada videofluoroskopi
dalam menemukan lokasi celah velopharyngeal dan
memastikan ukuran celah.
Gambar 9. Videofluoroskopi. Pandangan lateral
menunjukkan velum dan dinding faring posterior saat
berbicara. Dalam hal ini, velum normal dalam struktur,
tetapi memiliki gerakan yang buruk. Akibatnya, ada
celah velopharyngeal yang besar yang disebabkan oleh
inkompetensi velopharyngeal. (Dari Kummer AW. Celah
Langit-langit & Anomali Kraniofasial, 3E. - 2014 Delmar
Learning, bagian dari Cengage Learning, Inc.
Direproduksi dengan izin.)
Evaluasi Bicara di Celah Langit-langit 247
pembukaan, yang penting dalam perencanaan bedah.
Bahkan lubang kecil seukuran lubang jarum dapat
dilihat melalui nasofaringoskopi, tetapi tidak terlihat
melalui videofluoroskopi (Gambar 10). Pengaruh
kelenjar gondok (positif atau negatif) pada fungsi
velopharyngeal dapat langsung divisualisasikan.
Permukaan hidung velum dapat diperiksa untuk mencari
bukti adanya celah submukosa yang tersembunyi. Selain
itu, nasofaringoskopi efektif dalam penilaian hasil
operasi untuk VPI.
Dalam melakukan prosedur nasofaringoskopi,
penting untuk mengamati kontribusi relatif dari
struktur velopharyngeal terhadap penutupan karena
ini bervariasi antara pembicara normal dan
abnormal. Pola yang berbeda dari penutupan
velopharyngeal dapat diidentifikasi, berdasarkan
tingkat pergerakan velum dan dinding faring (
Gambar 11).29,30 Pola penutupan yang paling umum
adalah pola koronal. Dalam kasus ini, penutupan
dilakukan terutama dengan pergerakan velum, yang
menutup terhadap area yang luas dari dinding
posterior faring. Dinding faring lateral menutup
terhadap velum di kedua sisi. Bila dilihat dari atas
melalui nasofaringoskopi, celah koronal terlihat
selama penutupan lengkap. Pola penutupan yang
paling umum berikutnya adalah pola melingkar.
Dengan pola ini, semua struktur velopharyngeal
berkontribusi sama terhadap penutupan sehingga
pola ini menyerupai sfingter. Dari tampilan
nasofaringoskopi, lingkaran garis tengah kecil
terlihat dengan penutupan lengkap. Pola melingkar
sering dikaitkan dengan Passavant karena
konstriktor superior
Gambar 10. Pandangan nasofaringoskopi ini
menunjukkan pembukaan velopharyngeal kecil tapi
bergejala di kiri (pasien). Penting untuk mengetahui
pembukaan ini untuk perencanaan bedah. (Dari Kummer
AW. Celah Langit-langit & Anomali Kraniofasial, 3E. -
2014 Delmar Learning, bagian dari Cengage Learning,
Inc. Direproduksi dengan izin.)
248 Kummer

Gambar 11. Pola penutupan velopharyngeal seperti yang dapat dilihat melalui nasofaringoskopi. (Dari Kummer AW. Celah
Langit-langit & Anomali Kraniofasial, 3E. - 2014 Delmar Learning, bagian dari Cengage Learning, Inc. Direproduksi dengan izin.)

otot sangat aktif dengan pola ini dan mereka dapat
menonjol ke depan untuk menghasilkan struktur seperti
rak ini selama fonasi. Pola penutupan yang paling jarang
adalah pola sagital. Dengan pola ini, dinding faring
lateral merupakan kontributor utama penutupan saat
mereka bergerak ke medial untuk bertemu di garis
tengah di belakang velum. Velum memiliki peran yang
kurang aktif. Sebuah celah sagital dicatat
dengan penutupan lengkap bila dilihat melalui
nasofaringoskopi.
Variasi alami dalam penutupan ini penting
untuk dikenali dan dipahami selama prosedur
nasofaringoskopi karena pola dasar penutupan
dapat berdampak pada jenis intervensi bedah
yang pada akhirnya direkomendasikan untuk
koreksi VPI.31
 Evaluasi Bicara di Celah Langit-langit 249

Melewati ruang lingkup untuk melakukan (yaitu, fistula oronasal, VPI, atau salah belajar
pemeriksaan ini adalah dalam ruang lingkup praktik velopharyngeal). Yang terpenting, pemeriksa
untuk ahli patologi wicara. Namun, yang paling penting harus menentukan jenis VPI dan penyebab
adalah bahwa ahli patologi wicara setidaknya hadir karakteristik wicara karena informasi ini menjadi
selama pemeriksaan dan mengambil bagian dalam dasar penentuan modalitas pengobatan yang
interpretasi hasil. Seperti halnya videofluoroskopi, tepat (pembedahan, alat prostetik, dan/atau
pengetahuan tentang sampel wicara dan karakteristik terapi wicara).
wicara sangat penting dalam interpretasi hasil karena Kedua jenis VPI (insufisiensi atau inkompetensi
pembukaan velofaringeal selama wicara tidak selalu velopharyngeal) memerlukan manajemen fisik untuk
menunjukkan VPI. koreksi.1 Manajemen fisik biasanya melibatkan
pembedahan, tetapi dapat mencakup manajemen
PERBEDAAN DIAGNOSA prostetik jika pembedahan bukan merupakan pilihan.
Jika koreksi bedah VPI diindikasikan, nasofaringoskopi
Berdasarkan karakteristik bicara, pemeriksa dapat dapat sangat membantu dalam menemukan lokasi
membuat diagnosis VPD, dan bahkan dapat pembukaan velopharyngeal (walaupun ini mungkin
memprediksi perkiraan ukuran pembukaan paling penting pada pasien dengan VPI noncelah).
velopharyngeal (Tabel 1). Pemeriksa harus menentukan Sebaliknya, jika ada kesalahan belajar velopharyngeal,
apakah ada distorsi wajib dan/atau kesalahan ini hanya membutuhkan terapi wicara.
kompensasi. Keduanya dapat merupakan akibat dari VPI Adalah umum bagi seorang pasien untuk
atau bahkan maloklusi, yang juga sering terjadi pada menunjukkan insufisiensi velopharyngeal dan
pasien dengan celah bibir dan/atau langit-langit. Selain mislearning velopharyngeal. Misalnya, anak-anak
itu, jenis dan konsistensi emisi hidung dapat membantu dengan insufisiensi velopharyngeal (gangguan
menentukan kausalitas struktural) sering mengembangkan produksi
kompensasi (suatu bentuk salah belajar
velopharyngeal). Dalam kasus ini, koreksi bedah
diperlukan terlebih dahulu untuk memperbaiki VPI
Tabel 1 dan menormalkan fungsi velopharyngeal. Setelah
Prediksi ukuran celah velopharyngeal
koreksi struktural, terapi wicara diperlukan untuk
berdasarkan fitur persepsi
memperbaiki produksi artikulasi yang salah di faring
Perseptual Relatif yang terus menghasilkan karakteristik sengau.
Karakteristik Meramalkan Ukuran celah Tujuan utama dari evaluasi patologi wicara
adalah untuk membuat diagnosis ini melalui
Berat
penilaian perseptual dan instrumental. Jika
hipernasalitas
koreksi bedah diperlukan, ahli patologi wicara
Hidung tak terdengar
emisi juga dapat membantu menentukan jenis operasi
Konsonan lemah yang memiliki peluang keberhasilan terbaik bagi
Ucapan singkat pasien, berdasarkan ukuran dan lokasi celah
panjang velopharyngeal. Jika perangkat prostetik
Sebagai pengganti diindikasikan, ahli patologi wicara dapat
produksi membantu memasang perangkat untuk manfaat
Sedang maksimal. Selain itu, jika terapi wicara diperlukan,
hipernasalitas hasil evaluasi digunakan untuk pengembangan
Hidung terdengar rencana perawatan individual dan penentuan
emisi strategi terapi khusus.
Sedikit lemah
konsonan
Mungkin INDIKASI TERAPI SPEECH
Sebagai pengganti
produksi Ada kesalahpahaman umum tentang peran terapi
wicara dalam pengelolaan apa yang sering disebut
Lembut

hipernasalitas "celah langit-langit mulut". Terapi wicara tidak dapat

Hidung terdengar mengubah struktur abnormal dan oleh karena itu
emisi tidak dapat memperbaiki hipernasalitas atau emisi
Hidung berdesir
hidung yang disebabkan oleh VPI, meskipun hanya
(pergolakan) ada celah kecil.32 Tidak ada latihan yang dapat
Dari Kummer AW. Celah Langit-langit & Anomali Kraniofasial,
mengubah struktur abnormal. Oleh karena itu, VPI
3E. - 2014 Delmar Learning, bagian dari Cengage Learning, (kedua jenis) memerlukan manajemen fisik (operasi,
Inc. Direproduksi dengan izin. atau alat prostetik jika operasi bukan pilihan).
250 Kummer
Sebaliknya, terapi wicara dapat memperbaiki
kesalahan penempatan (fungsi abnormal) yang
menyebabkan emisi hidung atau hipernasalitas,
khususnya produksi kompensasi yang bertahan
setelah koreksi VPI.28 Karena produksi kompensasi
biasanya melibatkan produksi artikulasi di suatu
tempat di faring (di mana ada aliran udara), mereka
diproduksi dengan katup velopharyngeal terbuka.
Akibatnya, aliran udara dilepaskan melalui hidung
dan ada emisi hidung. Koreksi katup velopharyngeal
melalui operasi tidak mengubah penempatan ini
sehingga emisi hidung tetap ada setelah operasi.
Pada saat inilah terapi wicara efektif untuk
menghilangkan sengau. Secara umum, jika ada VPI,
penting untuk memperbaiki struktur sesegera
mungkin. Setelah struktur diperbaiki, terapi wicara
efektif dalam mengoreksi kesalahan penempatan
artikulasi yang tersisa. Data evaluasi membentuk
dasar untuk pengembangan rencana perawatan
individual.
RINGKASAN
Semua anak dengan riwayat celah langit-langit harus
menjalani evaluasi bicara sekitar usia 3 tahun untuk
menyingkirkan VPI. Melalui evaluasi persepsi, ahli
patologi wicara dapat menentukan apakah ada VPI,
dan juga apakah ada distorsi wajib dan/atau
produksi kompensasi sebagai hasilnya. Prosedur
instrumental dapat memberikan data objektif untuk
perbandingan pra-perawatan dan pasca-perawatan.
Nasofaringoskopi sangat membantu dalam
mengidentifikasi lokasi pembukaan untuk
perencanaan pembedahan. VPI selalu membutuhkan
koreksi bedah. Terapi wicara sering diperlukan
setelah operasi untuk memperbaiki produksi
kompensasi yang terus menyebabkan sengau.
DATA PELENGKAP
Data tambahan yang terkait dengan artikel ini dapat
ditemukan secara online di http://dx.doi.org/10.1016/
j.cps. 2013.12.004.
REFERENSI
1. Kummer AW. Gangguan resonansi dan fungsi
velopharyngeal. Dalam: Kummer AW, editor. Celah
langit-langit dan anomali kraniofasial: efek pada
bicara dan resonansi. edisi ke-3. Clifton Park (NY):
Pembelajaran Cengage; 2014.
2. Smith BE, Kuehn DP. Evaluasi bicara disfungsi
velopharyngeal. J Craniofac Surg 2007;18(2): 251–60.
3. Trost-Kardamon JE. Berdamai dengan VPI: tanggapan
terhadap Loney dan Bloem. Celah Langit-langit J 1989;
26(1):68–70.
4. Loney RW, Bloem TJ. Disfungsi velopharyngeal:
rekomendasi untuk penggunaan nomenklatur. Celah
Langit-langit J 1987;24(4):334–5.
5. Folkins JW. Nomenklatur Velofaringeal:
inkompetensi, inadekuat, insufisiensi, dan disfungsi.
Celah Langit-langit J 1988;25(4):413–6.
6. Kuehn DP, Henne LJ. Evaluasi bicara dan pengobatan
pasien dengan celah langit-langit. Am J Speech Lang
Pathol 2003;12:103–9.
7. Kummer AW. Penilaian fungsi velopharyngeal. Dalam:
Lossee JE, Kirschner RE, editor. Perawatan sumbing
yang komprehensif. New York: McGraw-Hill; 2009.
8. Smith B, Guyette TW. Evaluasi pidato celah langit-
langit. Clin Plast Surg 2004;31(2):251–60.
9. Kummer AW. Penilaian persepsi resonansi dan fungsi
velopharyngeal. Semin Speech Lang 2011;32(2):159–
67.
10. Kummer AW. Penilaian bicara dan resonansi. Dalam:
Kummer AW, editor. Celah langit-langit dan anomali
kraniofasial: efek pada bicara dan resonansi. edisi
ke-3. Clifton Park (NY): Pembelajaran Cengage; 2014.
11. American Cleft Palate-Craniofacial Association (ACPA).
Parameter untuk evaluasi dan pengobatan pasien
dengan celah bibir/langit-langit atau anomali
kraniofasial lainnya. Celah Langit-langit Craniofac J 2009;
30 (Suppl): 1–16.
12. Kummer AW. Gangguan resonansi dan aliran udara
sekunder akibat celah langit-langit dan/atau
disfungsi velofaringeal. Semin Speech Lang
2011;32(2): 141–9.
13. Baylis AL, Munson B, Moller KT, dkk. Persepsi emisi hidung
terdengar di speaker dengan langit-langit mulut sumbing:
studi perbandingan penilaian pendengar. Celah Langit-
langit Craniofac J 2011;48(4):399–411.
14. Kummer AW, Briggs M, Lee L. Hubungan antara
karakteristik bicara dan ukuran celah
velopharyngeal. Celah Langit-langit Craniofac J 2003;
40(6)::590–6.
15. Kempster B, Gerratt B, Verdolini Abbott K, dkk.
Konsensus evaluasi pendengaran-persepsi suara:
pengembangan protokol klinis standar.
Am J Speech Lang Pathol 2009;18:124–32.
16. John A, Sell D, Sweeney T, dkk. Protokol audit sumbing
untuk peningkatan ucapan: ukuran yang divalidasi dan
andal untuk mengaudit ucapan sumbing. Celah Langit-
langit Craniofac J 2006;43(3):272–88.
17. Jual D, John A, Harding-Bell A, dkk. Protokol audit
sumbing untuk ucapan (CAPS-A): paket pelatihan
komprehensif untuk analisis ucapan. Int J Lang
Commun Disord 2009;44(4):529–48.
18. Henningsson G, Kuehn DP, Jual D, dkk. Parameter
universal untuk melaporkan hasil bicara pada individu
dengan celah langit-langit. Celah Langit-langit Craniofac
J 2008;45(1):1–17.
19. Kummer AW. Pemeriksaan orofasial. Dalam: Kummer
AW, editor. Celah langit-langit dan anomali kraniofasial:

efek pada pidato dan resonansi. edisi ke-3. Clifton Park
(NY): Pembelajaran Cengage; 2014.
20. Hinton VA. Pengukuran instrumental fungsi
velopharyngeal. Dalam: Lossee JE, Kirschner RE, editor.
Perawatan sumbing yang komprehensif. New York:
McGraw-Hill; 2009.
21. Karnel MP. Penilaian instrumental penutupan
velopharyngeal untuk berbicara. Semin Speech Lang
2011;32(2):168–78.
22. Kummer AW. Ikhtisar prosedur instrumental. Dalam:
Kummer AW, editor. Celah langit-langit dan anomali
kraniofasial: efek pada bicara dan resonansi. edisi
ke-3. Clifton Park (NY): Pembelajaran Cengage; 2014.
23. Kummer AW. Nasometri. Dalam: Kummer AW, editor.
Celah langit-langit dan anomali kraniofasial: efek pada
bicara dan resonansi. edisi ke-3. Clifton Park (NY):
Pembelajaran Cengage; 2014.
24. Zajak DJ. pidato aerodinamis. Dalam: Kummer AW,
editor. Celah langit-langit dan anomali kraniofasial:
efek pada bicara dan resonansi. edisi ke-3. Clifton
Park (NY): Pembelajaran Cengage; 2014.
25. Kummer AW. Videofluoroskopi. Dalam: Kummer AW,
editor. Celah langit-langit dan anomali kraniofasial:
efek pada bicara dan resonansi. edisi ke-3. Clifton
Park (NY): Pembelajaran Cengage; 2014.
26. Kummer AW. Nasofaringoskopi. Dalam: Kummer AW,
editor. Celah langit-langit dan anomali kraniofasial:
Lihat statistik publikasi
Evaluasi Bicara di Celah Langit-langit 251
efek pada pidato dan resonansi. edisi ke-3. Clifton
Park (NY): Pembelajaran Cengage; 2014.
27. Kummer AW, Clark SL, Redle EE, dkk. Praktek saat ini dalam
menilai dan melaporkan hasil pidato dari langit-langit mulut
sumbing dan operasi velopharyngeal: survei profesional
langit-langit sumbing / kraniofasial. Celah Langit-langit
Craniofac J 2011;49(2):146–52.
28. Lam DJ, Starr JR, Perkins JA, dkk. Perbandingan
nasendoscopy dan videofluoroscopy multiview
dalam menilai insufisiensi velopharyngeal. Bedah
Leher Kepala Otolaryngol 2006;134(3):394–402.
29. Croft CB, Shprintzen RJ, Rakoff SJ. Pola katup velopharyngeal
pada subjek normal dan langit-langit mulut sumbing: studi
videofluoroscopic dan nasendoscopic multi-view.
Laringoskop 1981;91(2):265–71.
30. Skolnick ML, Shprintzen RJ, McCall GN, dkk. Pola penutupan
velopharyngeal pada subjek dengan langit-langit mulut
sumbing yang diperbaiki dan bicara normal: analisis
videofluoroscopic multi-view. Celah Langit-langit J 1975;12:
369–76.
31. Armor A, Fischbach S, Klaiman P, dkk. Apakah pola
penutupan velopharyngeal mempengaruhi
keberhasilan pharyngoplasty flap faring? Plast
Reconstr Surg 2005;115(1):45–52 [diskusi: 53].
32. Kummer AW. Terapi berbicara. Dalam: Kummer AW,
editor. Celah langit-langit dan anomali kraniofasial:
efek pada bicara dan resonansi. edisi ke-3. Clifton
Park (NY): Pembelajaran Cengage; 2014.