Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

FASE-FASE BENCANA

Disusun Oleh :

1. ANDINI RIZKA SEFIOLA ( 16142014244010)

2. DITA AYU AULITA (16142014645115)

3. KRISTANTO (16142014280052)

4. RENIKA DWI WAHYUNI (16142014312078)

5. RETNO SURYANINGSIH (16142014316082)

6. YUNIS FEBRIANSYAH (16142014345111)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1
A. Pokok Bahasan : Fase-fase bencana
B. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian bencana.
2. Jenis-jenis bencana.
3. Manajemen bencana.
4. Fase-fase bencana.

C. Sasaran : Masyarakat daerah rawan bencana.

D. Waktu : ± 50 menit

E. Tempat : Desa x Kecamatan y Kabupaten z

F. Hari / Tanggal : Kamis, 7 Oktober 2019


G. Tujuan Penyuluhan :
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan masyarakat daerah
rawan bencana dapat mengetahui dan memahami tentang fase-fase
bencana sehingga dapat mengurangi dampak buruk bila terjadi bencana
dan tahu hal apa yang harus dilakukan.

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 50 menit, diharapkan
masyarakat yang mengikuti jalannya penyuluhan mampu :
a. Memahami pengertian bencana dengan baik.
b. Menyebutkan jenis-jenis bencana dengan benar.
c. Menyebutkan manajemen bencana dengan benar.

2
H. Kegiatan :

Langkah-
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
Langkah

1. Pendahuluan 10 a. Memberi salam a. Menjawab


menit b. Memperkenalkan salam
diri b. Memperhatika
c. Kontrak waktu n
d. Menjelaskan c. Menyampaika
maksud dan tujuan n pendapat dan
e. Melakukan mengajukan
apersepi dan pertanyaan
integrasi pada
kehidupan sehari-
hari
f. Menjelaskan
proses jalannya
acara penyuluhan
2. Penyajian 20 Menjelaskan materi Memperhatikan
menit penyuluhan pada dan mendengarkan
sasaran yang meliputi: dengan seksama
a. Pengertian bencana
b. Jenis-jenis
bencana.
c. Manajemen
bencana.
3. Evaluasi 15 a. Memberi Berpartisipasi aktif
menit kesempatan (bertanya,
sasaran untuk menjawab,
bertanya. menyampaikan
pendapat)
b. Melakukan sesi

3
tanya jawab
c. Menanyakan
kembali materi
yang telah
disampaikan
d. Menyampaikan
rencana tindak
lanjut :
1) Menghimbau
masyarakat
untuk
melakukan
upaya mitigasi
bencana dan
mengikuti
pelatihan-
pelatihan atau
simulasi
bencana.

4. Penutup 5 menit a. Meminta dan a. Memberi


memberi pesan pesan dan
serta kesan kepada kesan
sasaran tentang mengenai
acara penyuluhan acara
b. Salam dan penyuluhan
berpamitan b. Menjawab
salam

I. Metode : Ceramah dan tanya jawab

4
J. Media : poster

K. Materi : Terlampir

L. Evaluasi
Pertanyaan :
1. Apa definisi bencana?
2. Apa saja jenis-jenis bencana?
3. Jelaskan manajemen bencana?
4. Sebutkan fase-fase bencana!

Lampiran Materi

5
A. Definisi bencana
Suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat,
sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia
dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui
kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi dengan
menggunakan sumberdaya mereka sendiri (ISDR,2009)
Definisi bencana menurut UU Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa bencana adalah peristiwa
atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam, non
alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak
psikologis.
Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh
faktor alam, non alam dan manusia, oleh karena itu UU Nomor 24 Tahun
2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alalm, bencana non
alam dan bencana sosial.
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa
gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan
dan tanah longsor.
Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh
pepristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang anatar lain berupa
gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemic dan wabah penyakit.
Bemcana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi
konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat dan terror.

B. Jenis-jenis bencana

6
Berdasarkan UU Penanggulangan bencana Nomor 24 Tahun 2007,
bencana dikategorikan menjadi 3 yaitu :
1. Bencana alam
2. Bencana non-alam
3. Bencana sosial

Disamping itu ada yang mengkategorikan bencana sebagai berikut :

1. Bencana alam (gempa bumi, tsunami, badai,gunung meletus, dll)


2. Bencana alam yang dipicu manusia (tanah longsong, kebakaran
hutan,banjir, dll)
3. Bencana buatan manusia (konflik, kecelakaan industri, ledakan nuklir,
radiasi, polusi, gas beracun, dll)

Klasifikasi bencana menurut kecepatan terjadinya, yaitu:

1. Mendadak
2. Bertahap

Klasifikasi bencana menurut skala bobotnya, yaitu :

1. Besar (mayor)
2. Kecil (minor)

Berdasarkan cakupan wilayah

1. Local
2. regional

C. Manajemen bencana

7
Rangkaian kegiatan apabila digambarkan dalam siklus terdapat 3 tahapan,
yakni :
1. Pra bencana/ pre-impact
Suatu kondisi dimana tidak/belm terjadi bencana atau terdapat potensi
bencana. Hal-hal yang dapat diupayakan dalam fase pra bencana antara
lain:
a. Prevensi
Upaya-upaya yang dilakukan guna mencegah terjadinya bencana
(pembuatan kebijakan, UU, sosialisasi, pelarangan pembakaran
hutan dll)
b. Kesiapsiagaan
Kesiapan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui
langkah yang tepat guna dan berdaya guna (sarana komunikasi, pos
komando, penyiapan lokasi evakuasi, sosialisasi
peraturan/pedoman penanggulangan bencana pelatihan, simulasi)
c. Mitigasi
Mitigasi merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (UU No.
24 Tahun 2007). Mitigasi bencana dapat berupa :
1) Mitigasi struktural (membuat chekdam, bendungan, tanggul
sungai, rumah tahan gempa)
2) Mitigasi non-struktural (peraturan perundang-undangan,
pelatihan).

8
2. Saat terjadi bencana/ impact
Kondisi saat terjadi bencana, hal yang dapat diupayakan adalah upaya
tanggap darurat bencana yaitu upaya yang dilakukan segera bertujuan
meyelamatkan korban sebanyak-banyaknya, menyelamatkan harta
benda, proses evakuasi dan mengurangi dampak bencana.
3. Pascabencana/ post-impact
Yaitu kondisi setelah terjadi bencana namun dampak bencana masih
sangat dirasakan oleh korban. Hal yang dapat diupayakan dalam fase
pascabencana adalah:
a. Rehabilitasi (pemulihan kembali berfokus pada aspek-aspek
psikologis korban)
b. Rekonstruksi (pemulihan kembali berfokus pada aspek-aspek
fisik/material seperti membangun kembali bangunan yang rusak,
memperbaiki sarana umum yang rusak, atau perbaikan jalan yang
rusak akibat bencana)
D. Peran perawat dalam keperawatan bencana
Peran perawat dalam keperawatan bencana bersifat multi peran, karena
perawat tidak hanya berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan saja
tetapi bisa melakukan peran lain sesuai apa yang dibutuhkan pada saat
kondisi bencana
1. Caregiver (pemberi asuhan keperawatan)
2. Coordinator logistic (memastikan pangan, sandang, papan korban
bencana)
3. Coordinator shelter (memastikan adanya area pengungsian/ tempat
tinggal sementara bagi korban)
4. Rehabilitator (sebagai agen pengembalian korban dalam
bermasyarakat)

9
DAFTAR PUSTAKA

UU Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.

International Strategy for Disaster Reduction (ISDR).2009.

Susanto, 2013 Peranan K3 dalam Manajemen Bencana.Universitas


Diponegoro

10

Anda mungkin juga menyukai