Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN 3

BAHAS TUNTAS :
PENANGGULANGAN NARKOBA
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
PROGRAM KESELAMATAN PASIEN
IMUNISASI
Curriculum Vitae (CV)
Nama : Nova Kristina Lumban Toruan
TTL : Kurau, 11 November 1995
Alamat : Pangkalpinang, Bangka Belitung
Pendidikan : D3 Keperawatan Poltekkes Kemenkes PKP (2016)
S1 Keperawatan STIKES CITRA DELIMA BABEL (2020)
Pekerjaan : RS Siloam Karawaci (Desember 2016 – April 2017)
RS Siloam Bangka (April 2017 – Juli 2020)
RS Bhayangkara Polda Babel (Desember 2020 – sekarang )
Pelatihan : Emergency Medical Team (EMT) Basic
Emergency Medical Team (EMT) Advance
BTCLS
PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) Basic
PENANGGULANGAN NARKOBA
Penanggulangan Narkoba
Zat atau obat bukan narkotik, baik alamiah maupun
psiKOtropika sintetis yang memiliki khasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental
dan perilaku (Ex: Diazepam, sekobarbital)

Bahan Adiktif Zat yang berpengaruh psikoaktif diluar narkotik


NARkotika
lainnya dan psikotropika dan dapat menyebabkan
kecanduan (Ex: Nicotin, kafein, alkohol)

Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis
maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, menghilangkan nyeri dan menimbulkan
ketergantungan (Ex : heroin, ganja, kodein)
Penggolongan?
Golongan I
Golongan I Tujuan Ilmu pengetahuan, ketergantungan
Tujuan Ilmu pengetahuan dan teknologi, sangat kuat
Golongan II
reagenesia diagnostik dan laboratorium, NARKOBA Pilihan terakhir untuk terapi dan ilmu
ketergantungan
Golongan II pengetahuan, ketergantungan kuat
Pilihan terakhir dalam terapi medis, dan ilmu Golongan III dan IV
pengetahuan, high potensial ketergantungan Tujuan terapi dan ilmu pengetahuan,
Golongan III ketergantungan sedang
Tujuan pengobatan, ketergantungan ringan

Narkotika Psikotropika
UU No. 35 tahun UU No. 5 tahun
2009 1997

Golongan I Golongan I
Opium mentah, tanaman koka, daun koka, LSD, DOM, Ekstasi
kokain mentah, heroina, metammetafina, ganja Golongan II
Golongan II Sabu atau Metamfeamin, Amfetamin, Fenetilin,
Ekgonina, morfin, morfina Golongan III
Golongan III Mogadon, Brupronorfina, Amorbarbital
Etilmorfina, kodeina, polkodina, dan propiram Golongan IV
Lexotan, Pil Koplo, Sedativa/obat penenang,
Hipnotika atau obat tidur, Diazepam, Nitrazepam
Dampak Narkoba
Memberikan rasa rileks, mengurangi ketegangan,
Depresan kegelisahan dan tekanan mental. Mengakibatkan
ketergantungan. Bersifat sedatis bekerja pada sistem
saraf (Ex : morfin, heroin, alkohol)

Stimulan Halluci
nogen Mengganggu presepsi panca indra dalam
merespon rangsangan. Kelakuan Gelisah,
menghayal (Ex: ganja, LSD, magic mushroom)

Mengaktifikan, memperkuat, meningkatkan aktivitas sistem


syaraf, dapat menghilangkan nafsu makan, memabukkan,
meningkatkan denyut jantung, BP, bersifat agresif, tidak
mampu berfikir jernih, berkelakuan seperti orang sakit jiwa
(Ex : kokain, shabu, ekstasy)
Cara pencegahan penggunaan narkoba
pencegahan yang dilakukan sejak • Penyuluhan tentang bahaya
dini supaya tidak terjadi narkoba
Pencegahan penyalahgunaan narkoba. HOW • Penerangan melalui berbagai
primer Sasaran utamanya anak atau media
remaja, keluarga dan kesatuan • Pendidikan tentang pengetahuan
masyarakat yang belum terkena narkoba
masalah penyalahgunaan Narkoba.

• Layananan informasi dan


Pencegahan Pencegahan menginisiasi penyalahguna konsultasi
tersier sekunder narkoba yang baru saja • Konseling
mencoba-coba. Mereka perlu • Rujukan
disadarkan supaya nantinya • Fasilitas dan penguatan
tidak berkembang menjadi kelompok
pecandu • Pembinaan olahraga dan
Ditujukan bagi para kesenian
pecandu yang sudah lama • Penerangan dan Pendidikan
• Konseling dan bimbingan sosial kepada pengembangan individu
mengonsumsi narkoba
pengguna dan keluarga serta kelompok
lingkungannya
• Menciptakan lingkungan yang kondusif
bagi bekas pengguna agar mereka tidak
terjerat untuk kembali sebagai pengguna
narkoba.
Cara mengatasi kecanduan narkoba
Dilakukan oleh dokter dan terapis
Untuk mengetahui sejauh mana kecanduan yang dialami
Pemeriksaan dan adakah efek samping yang muncul. Jika pemakai
mengalami depresi dan gangguan perilaku, maka terapis
akan menyembuhkan efek tersebut baru melakukan
rehabilitasi.
Pengelolaan
aktivitas
Detoksifikasi pengguna harus 100% berhenti menggunakan obat-
obatan. Reaksi mual, badan sakit, tertekan. Dokter
mengatasi dengan memberi obat dan banyak minum
air putih
Stabilisasi
Membantu pemulihan jangka panjang dengan
memberikan resep dokter. Diarahkan untuk pemikiran
tentang rencana ke depan agar kesehatan mental tetap
terjaga dan tidak kembali terjerumus kembali.

Pecandu sudah sembuh dan kembali ke


kehidupan normal. Perlu dukungan keluarga
dan teman untuk mengawasi aktivitasnya agar
tidak terjerumus lagi
Tahap-tahap rehabilitasi pecandu narkoba
Pecandu diperiksa fisik dan mentalnya oleh dokter,
Rehabilitasi dan diputuskan perlu atau tidak diberi obat untuk
medis
sakawnya. Jenis obat tergantung jenis narkoba yang
dipakai. Dokter harus jeli.

Bina lanjut Rehabilitasi Pecandu ikut program rehabilitasi dan


(after care) Non medis menjalani program therapeutic communities
(TC), 12 steps

Pecandu diberi kegiatan sesuai minat dan


bakat, bisa kembali kerja atau sekolah
dengan pengawasan
Metode terapi dan rehabilitasi di Indonesia
a. Cold turkey
pecandu langsung menghentikan penggunaan narkoba. Metode tertua dimana pencadu dalam masa putus obat
dikurung tanpa diberi obat. Setelah gejala putus obat hilang, pecandu dikeluarkan dan diikutsertakan dalam sesi
konseling dengan pendekatan keagamaan
b. Terapi substitusi opioda
Pada pasien ketergantuangan opioda (heroin), karena sering kambuh kronis. Heroin diganti dengan narkotika
legal (kodein, bufrenorphin, metadone, dan nalrekson) untuk detoksifikasi dan dosis diturunkan
c. Therapeutic community (Drug free self help program)
Menolong pecandu agar mampu kembali ke tengah masyarakat dan menjalani kehidupan yang produktif. Melalui
elemen partisipasi aktif, feedback dari keanggotaan, role modeling, format kolektif untuk perubahan pribadi,
sharing norma dan nilai-nilai, struktur & sistem, komunikasi terbuka, hubungan kelompok dan penggunaan
terminologi unik. lima area pengembangan kepribadian, yaitu manajemen perilaku, emosi/psikologis, intelektual
& spiritual, vocasional dan pendidikan, keterampilan untuk bertahan bersih dari narkoba.
d. Metode 12 steps
Pecandu berbagi cerita mengenai pengalaman, kekuatan, dan harapannya di dalam sebuah lingkungan
yang dapat menerimanya atau peer support
e. Metode alternatif

Anda mungkin juga menyukai