Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN

Disusun oleh :

Reva Zalwi Furqan (180410234)


Yayang Tiara (190410027)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
pertolongan-Nya sehingga penyusunan makalah mengenai “ANALISIS MENGENAI
DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)” ini dapat terselesaikan. Makalah ini di susun
mengingat semakin meningkatnya intensitas kegiatan penduduk dan industri yang
meningkatkan kadar kerusakan lingkungan. Selain itu makalah ini di susun sebagai bahan
referensi khususnya bagi mahasiswa maupun masyarakat umum mengenai baku mutu
lingkungan dan amdal demi tercapainya stabilitas lingkungan.

Ucapan Terima Kasih kepada Ibu dosen pembimbing dan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini sehingga laporan ini dapat kami selesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini tentu banyak sekali kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan.

Harapan kami atas kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sehingga
dapat menjadi suatu masukan untuk kesempurnaan laporan-laporan praktikum berikutnya.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca khususnya rekan mahasiswa.

Lhokseumawe,26 september 2021

Reva Zalwi Furqan & Yayang Tiara


DAFTAR ISI 

JUDUL...................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

1. LATAR BELAKANG MASALAH............................................................................. 2


2. RUMUSAN MASALAH............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 2

1. PENGERTIAN PASAR DAN PEMASARAN............................................................ 2


2. PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN ...................................................... 3

A. PENAWARAN....................................................................................................... 4

B. PERMINTAAN....................................................................................................... 5

3. STRATEGi BAURAN PEMASARAN ...................................................................... 9


4. PERAMALAN DI MASA YANG AKAN DATANG. ............................................ 12

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 7

1. KESIMPULAN............................................................................................................ 7

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN
 

1.      LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia sebagai makhluk hidup senantiasa selalu ingin hidup lebih baik dan lebih baik lagi setiap
harinya, manusia juga berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Ia mempengaruhi lingkungan
hidupnya dan sebaliknya juga ia dapat dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Makhluk hidup yang
sesuai dan cocok dengan lingkunganya akan tetap bisa hidup dan berkembang biak, lain hal-nya
dengan makhluk hidup yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkunganya ia akan mati dan tidak
akan bisa berkembang biak (musnah), dan ini dinamakan seleksi alam. “Manusia modern terbentuk
oleh lingkungan hidupnya dan juga membentuk lingkungan hidupnya, manusia tidak bisa berdiri
sendiri tanpa atau di luar lingkungan hidupnya. Membicarakan manusia harus pula membicarakan
lingkungan hidupnya. Manusia tanpa lingkungan hidupnya hanyalah abstraksi semata”. (Otto
Soemarwoto:18).
Dari uraian singkat diatas jelaslah bahwa manusia itu sangat tergantung dengan lingkungan hidupnya,
kelangsungan hidupnya tergantung dari sebagaimana bisa ia menyesuaikan dirinya terhadap
lingkungan hidupnya, dan saat terjadi perubahan yang dahsyat dari lingkungan hidupnya itu akan
mengancam kelangsungan hidupnya juga.
Seiring berjalanya waktu banyak pembangunan – pembangunan yang manusia buat sendiri dan itu
secara tidak langsung membuat perubahan juga terhadap lingkungan hidupnya, manusia sebisa
mungkin memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk kelangsungan hidupnya yang lebih baik
lagi dari sebelumnya. Pola pemanfaatan sumberdaya alam harus memberi kesempatan dan peran serta
aktif masyarakat, serta memikirkan dampak – dampak yang timbul akibat pemanfaatan sumber daya
alam tersebut. Untuk itu di perlukan suatu pemahaman yang cukup dalam menganalisis mengenai
dampak tehadap lingkungan.
Meningkatnya intensitas kegiatan penduduk dan industri perlu dikendalikan untuk mengurangi kadar
kerusakan lingkungan di banyak daerah antara lain pencemaran industri, pembuangan limbah yang
tidak memenuhi persyaratan teknis dan kesehatan, penggunaan bahan bakar yang tidak aman bagi
lingkungan, kegiatan pertanian, penangkapan ikan dan pengelolaan hutan yang mengabaikan daya
dukung dan daya tampung lingkungan.

2.      RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian dari amdal ?

2. Apa sajakah peran dari amdal ?

3. Apa tujuan dari amdal ?

4. Apa manfaat dari amdal ?

5. Bagaimana kebijakan pembangunan di Indonesia ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian AMDAL

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang sering disingkat AMDAL, merupakan


reaksi terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia yang semakin meningkat.
Reaksi ini mencapai keadaan ekstrem sampai menimbulkan sikap yang menentang
pembangunan dan penggunaan teknologi tinggi.Dengan ini timbullah citra bahwa gerakan
lingkungan adalah anti pembangunan dan anti teknologi tinggi serta menempatkan aktivis
lingkungan sebagai lawan pelaksana dan perencana pembangunan.Karena itu banyak pula
yang mencurigai AMDAL sebagai suatu alat untuk menentang dan menghambat
pembangunan.
Dengan diundangkannya undang-undang tentang lingkungan hidup di Amerika Serikat, yaitu
National Environmental Policy Act (NEPA) pada tahun 1969.NEPA mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 1970.Dalam NEPA pasal 102 (2) (C) menyatakan, “Semua usulan legilasi
dan aktivitas pemerintah federal yang besar yang akan diperkirakan akan mempunyai dampak
penting terhadap lingkungan diharuskan disertai laporan Environmental Impact Assessment
(Analsis Dampak Lingkungan) tentang usulan tersebut”.
AMDAL mulai berlaku di Indonesia tahun 1986 dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah
No. 29 Tahun 1086. Karena pelaksanaan PP No. 29 Tahun 1986 mengalami beberapa
hambatan yang bersifat birokratis maupun metodologis, maka sejak tanggal 23 Oktober 1993
pemerintah mencabut PP No. 29 Tahun 1986 dan menggantikannya dengan PP No. 51 Tahun
1993 tentang AMDAL dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelaksanaan AMDAL. Dengan
diterbitkannya Undang-undang No. 23 Tahun 1997, maka PP No. 51 Tahun 1993 perlu
disesuaikan.Oleh karena itu, pada tanggal 7 Mei 1999, pemerintah menerbitkan Peraturan
Pemerintah No. 27 Tahun 1999.Melalui PP No. 27 Tahun 1999 ini diharapkan pengelolaan
lingkungan hidup dapat lebih optimal.
Pembangunan yang tidak mengorbankan lingkungan dan/atau merusak lingkungan hidup
adalah pembangunan yang memperhatikan dampak yang dapat diakibatkan oleh
beroperasinya pembangunan tersebut. Untuk menjamin bahwa suatu pembangunan dapat
beroperasi atau layak dari segi lingkungan, perlu dilakukan analisis atau studi kelayakan
pembangunan tentang dampak dan akibat yang akan muncul bila suatu rencana
kegiatan/usaha akan dilakukan.

B. PERANAN AMDAL

Persoalan kerusakan lingkungan akibat industri dan rumah tangga, khususnya di


Negara berkembang seperti Indonesia sudah sangat kompleks dan sudah menghawatirkan.
Karena itu perlu kesadaran semua pihak untuk turut menangai pencemaran lingkungan.
Pemerintah melalui kebijakan dan aturan harus mampu mengatur industi dalam pengolahan
limbah baik cair, kayu dan udara. Pihak industripun harus menyadari peranan pencemarannya
yang sangat besar sehingga harus mau membangun pengolahan limbah. Masyarakat pun
harus mempunyai peranan yang sangat besar dalam pengolahan limbah rumah tangga dan
lingkungan sekitar sehingga kelestarian lingkungan baik, udara, tanah maupun air dapat
terjaga dengan baik.
Amdal dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang bertujuan untuk
kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup. Amdal bukanlah suatu
proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses Amdal yang lebih besar dan
lebih penting sehingga Amdal merupakan bagian dari beberapa hak berikut
• Pengolahan lingkungan
• Pemantauan proyek
• Pengolahan proyek
• Pengambilan keputusan
• Dokumen yang penting
AMDAL bukan suatu proses yang berdiri sendiri melainkan bagian dari proses AMDAL
yang lebih besar dan penting, menyeluruh dan utuh dari perusahaan dan lingkungannya,
sehingga AMDAL dapat dipakai untuk mengelola dan memantau proyek dan lingkuangannya
dengan menggunakan dokumen yang benar.
Selanjutnya, beberapa peran AMDAL dijelaskan sebagai berikut : Peran AMDAL dalam
pengelolaan lingkuangan.Aktivitas pengelola lingkungan baru dapat dilakukan apabila
rencana pengelolaan lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan dampak lingkungan
yang akan timbul akibat dari proyek yang akan dibangun.Dalam kenyataan nanti,apabila
dampak lingkungan yang telah diperkirakan jauh berbeda dengan kenyataan, ini dapat saja
terjadi karena kesalahan-kesalahan dalam menyusun AMDAL atau pemilik proyek tidak
menjalankan proyeknya sesuai AMDAL .Agar dapat dihindari kegagalan ini
makapemantauan haruslah dilakukan sedini mungkin,sejak awal pembangunan,secara terus
menerus dan teratur.
AMDAL sebagai dokumen penting.Laporan AMDAL merupakan dokumen penting sumber
informasi yang detail mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian proyek dan
gambaran keadaan lingkungan di masa setelah proyek dibangun.Dokumen ini juga penting
untuk evaluasi,untuk membangun proyek yang lokasinya berdekatan dan dapat digunakan
sebagai alatlegalitas.AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk merencanakan tindakan
preventif terhadap kerusakanlingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktivitas
pembangunan yang sedang direncanakan.Dampak, adalah suatu perubahan yang terjadi
sebagai akibat suatu aktivitas, yang dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun
biologi.Dalam konteks AMDAL, penelitian dampak dilakukan karena adanya rencana
aktivitas manusia dalam pembangunan.

C. TUJUAN AMDAL

a. Sebagai bahan perencanaan pembangunan suatu wilayah


b. Membantu suatu proses didalam pengambilan keputusan terhadap suatu kelayakan
lingkungan hidup dari rencana usaha atau juga kegiatan
c. Memberikan suatu masukan didalam penyusunan rancangan rinci teknis dari rencana usaha
atau juga kegiatan
d. Memberi masukan didalam melakukan penyusunan rencana pengelolaan serta juga
pemantauan lingkungan hidup
e. Memberikan suatu informasi terhadap masyarakat dari dampak yang ditimbulkan dari
adanya suatu rencana usaha atau juga kegiatan
f. Tahap pertama ialah dari rekomendasi mengenai izin usaha
g. Sebagai Scientific Document dan juga Legal Document
h. Sebagai Izin Kelayakan Lingkungan
D. MANFAAT AMDAL

1. Bagi pemerintahan.
o Menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air, pencemaran
udara, kebisingan, dan lain sebagainya. Sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan,
dan keselamatan masyarakat
o Menghindari pertentangan yang mungkin timbul, khususnya dengan masyarakat dan proyek
-proyek lain
o Mencegah agar potensi dumber daya yang dikelola tidak rusak.
o Mencegah rusaknya sumber daya alam lain yang berada diluar lokasi proyek,baik yang
diolah proyek lain, masyarakat, ataupun yang belum diolah.
2. Bagi pemilik modal
o Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengn misinya.
o Melakukan pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber modal.
o Menghindari duplikasi dari proyek lain yang tidak perlu.
o Untuk dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat dibayar kembali oleh proyek
sesuai pada waktunya, sehingga modal tidak hilang.
3. Bagi pemilik proyek
o Melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi dimasa yang akan Datang
o Melindungi proyek yang melanggar undang –undang atau peraturan yang berlaku.
o Mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah yang akan dihadapi dimasa yang akan
datang.
4. Bagi masyarakat
o Mengetahui rencana pembangunan di daerahnya.
o turut serta pembangunan di daerah sejak awal.
o Mengetahui kewajibannya dalam hubungan dengan proyek tersebut.
o Memahami hal ihwan mengenai proyek secara jelas dan ikut menghindarkaN timbulnya
kesalah pahaman.
5. Bagi peneliti dan ilmuwan.
o Kegunaan di dalam penelitian
o kegunaan di dalam analisis kemajuan dan ilmu pengetahuan
o kegunaan di dalam meningkatkan keterampilan di dalam penelitian dan Meningkakan
pengetahuan.
E. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Setiap negara yang sedang membangun memiliki sistem perencanaan pembangunan yang
disusun secara sistematis untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Pembangunan nasional
yang dilakukan di Indonesia disusun atas dasar pembangunan jangka pedek dan jangka
panjang. Keduanya dilakukan secara berkesinambungan untuk menciptakan kondisi sosial –
ekonomi yang lebih baik.
Dalam menjaga keselarasan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan, kebijakan
pemerintah merupakan hal yang penting untuk dijadikan acuan dalam penerapan dan
pelaksanaan pembangunan. Kebijakan tersebut berfungsi untuk mencegah atau
meminimalkan dampak negatif pembangunan bagi lingkungan. Beberapa kebijakan
lingkungan yang digunakan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1) UU Nomor 23 Tahun 1997
Dalam UU Nomor 23 Tahun 1997 pasal 18, disebutkan bahwa :
a) Setiap rencana usaha dan atau kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap lingkungan hidup wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup
untuk memperoleh izin melakukan usaha dan atau kegiatan.
b) Izin melakukan usaha dan atau kegiatan yang dimaksud dalam ayat (1) diberikan oleh
pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
c) Dalam izin sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) dicantumkan persyaratan dan
kewajiban untuk melakukan upaya pengendalian dampak lingkungan hidup.
2) PP Nomor 27 Tahun 1999
Pasal 3 dalam PP tersebut pada ayat (1) disebutkan bahwa usaha dan atau kegiatan yang
kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup
meliputi :
a) Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam
b) Eksploitasi sumber daya alam proses kegiatan yang secara potensi dapat menimbulkan
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
c) Proses atau kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi kelestarian alam
d) Jenis usaha dan atau kegiatan sebagaimana yang dimaksud dlam ayat (1) wajib memiliki
analisis mengenai dampak lingkungan hidup.
3) KEPMENLH Nomor 17 Tahun 2001
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 tahun 2001, merupakan regulasi ke-3 yang
digunakan untuk menentukan bentuk kajian lingkungan yang akan dilakukan. Terdapat 4 hal
penting dalam KEPMEN tersebut, yaitu :
a) Jenis rencana usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan analisi mengenai
dampak lingkungan hidup adalah sebagaimana dimaksud dalam lampiran keputusan tersebut
b) Apabila skala atau besaran suatu jenis rencana usaha dan atau kegiatan lebih kecil daripada
skala/besaran yang tercantum pada Lampiran Keputusan ini akan tetapi atas dasar
pertimbangan ilmiah mengenai daya dukung dan daya tamping lingkungan serta tipologi
ekosistem setempat diperkirakan berdampak penting terhadap lingkungan hidup, maka bagi
jenis usaha dan atau kegiatan tersebut dapat ditetapkan oleh Bupati / Walikota atau Gubernur
untuk wilayah daerah khusus ibukota Jakarta sebagai jenis usaha dan atau kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan hidup
c) Jenis rencana usaha dan atau kegiatan yyang tidak termasuk dalam lampiran keputusan ini
tetapi lokasinya berbatasan langsung dengan kawasan lindungan wajib dilengkapi dengan
analisis mengenai dampak lingkungan hidup
d) Apabila bupati/walikota atau gubernur untuk wilayah DKI Jakarta dan atau masyarakat
menganggap perlu untuk mengusulkan jenis rencana usaha dan atau kegiatan yang tidak
tercantum dalam lampiran keputusan ini tetapi jenis rencana usaha dan atau kegiatan tersebut
dianggap mempunyai dampak penting terhadap lingkungan, maka bupati/walikota atau
gubernur untuk DKI Jakarta dan atau masyarakat wajib memberikan usulan secara tertulis
kepada menteri negara lingkungan hidup.
4) Peraturan Menteri nomor 17 tahun 2012
PERMEN Nomor 17 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Peraturan tersebut adalah
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang Keterlibatan
Masyarakat Dalam AMDAL dan Izin Lingkungan.
Peraturan ini mengatur tentang tata cara pelibatan masyarakat dalam proses AMDAL,
dimulai dari pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan yang saat ini hanya dilakukan 10
(sepuluh) hari, masyarakat mana saja yang dilibatkan dalam proses AMDAL, penunjukkan
wakil masyarakat yang terlibat dalam keanggotan Komisi Penilai AMDAL, dan pelaksanaan
konsultasi publik.
Selain itu peraturan ini juga mengatur peran masyarakat dalam proses penerbitan izin
lingkungan, dimana dalam penerbitan izin lingkungan diatur adanya pengumumam pada saat
permohonan dan pesertujuan izin lingkungan. Dengan terbitnya PermenLH Nomor 17 Tahun
2012 tentang Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses AMDAL dan Izin Lingkungan, maka
Keputusan Kepala Bapedal Nomor 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan
Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL dinayatakan dicabut dan tidak berlaku.
5) Peraturan Menteri nomor 16 tahun 2012
PERMEN LH Nomor 16 Tahun 2012 ada perubahan mendasar terhadap tata cara penyusunan
dokumen Amdal. Sebelumnya dalam PP Nomor 27 Tahun 1999 tentang AMDAL, disebutkan
bahwa dokumen AMDAL adalah dokumen yang terdiri dari 5 dokumen yaitu Dokumen KA-
ANDAL, ANDAL, RKL, RPL dan Ringkasan Eksekutif. Tetapi dalam PP Nomor 27 Tahun
2012, dokumen Amdal hanya terdiri dari 3 dokumen saja, yaitu Dokumen KA-ANDAL,
ANDAL dan RKL-RPL.
Berdasarkan hal tersebut, maka Kementerian Lingkungan Hidup telah menerbitkan
PermenLH Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan.
Peraturan ini mengatur tentang pedoman penyusunan AMDAL, UKL-UPL dan SPPL. Ada
beberapa perubahan tata cara penyusunan Amdal dalam peraturan ini. Ada penguatan kajian
dan penyederhanaan penyusunan Amdal dan UKL-UPL. Selanjutnya dengan terbitnya
PermenLH Nomor 16 Tahun 2012, maka sekaligus mencabut:
a) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen AMDAL
b) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010 tentang UKL-UPL
dan SPPL.
6) Peraturan Menteri Nomor 05 Tahun 2012
Sejak terbitnya PP Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, Kementerian Lingkungan
Hidup telah menerbitkan peraturan-peraturan teknisnya. Salah satunya adalah Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki AMDAL. Peraturan ini mencabut Peraturan Menteri
sebelumnya yaitu Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 yang
mengatur tentang hal yang sama. Peraturan Menteri ini terdiri dari:
Batang Tubuh yang terdiri dari 7 Pasal:
 Pasal 1 : Ketentuan Umum
 Pasal 2 : Penapisan
 Pasal 3 : Kawasan Lindung
 Pasal 4 : Penambahan Wajib Amdal
 Pasal 5 : “Delisting wajib Amdal”
 Pasal 6 : Pencabutan PermenLH No. 11 Tahun 2006
 Pasal 7 : Masa Berlaku Permen ini
 Lampiran I : Daftar Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Amdal
 Lampiran II : Bagan Alir Tata Cara Penapisan untuk Menentukan Wajib Tidaknya Suatu
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Dilengkapi dengan Amdal
 Lampiran III : Daftar Kawasan Lindung
 Lampiran IV : Kriteria Penapisan
 Lampiran V : Ringkasan informasi awal Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang akan
dilakukan Penapisan.
7) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (PP No. 27 Tahun
2012) adalah Peraturan Pemerintah yang menggantikan PP No. 27 Tahun 1999 tentang
Amdal. Peraturan ini adalah peraturan turunan dari UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan ini mengatur tentang Amdal,
UKL-UPL dan Izin Lingkungan.
Dalam PP 27 Tahun 2012 ini dikatakan bahwa dokumen amdal yang kita kenal selama ini
terdiri dari 5 (lima) dokumen, sekarang menjadi 3 (tiga) dokumen yaitu dokumen KA-
ANDAL, dokumen ANDAL dan dokumen RKl-RPL. Kewenangan komisi penilai amdal dan
keanggotaan dalam komisi penilai amdal juga diatur secara rinci dalam PP ini.

BAB III
PENUTUP
 
 

1.      KESIMPULAN
Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan
keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
(Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan negatif dari
kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek
Iayak atau tidak Iayak Iingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya
disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-ekonomi, sosial
¬budaya dan kesehatan masyarakat.

2. SARAN
AMDAL sangat penting dan harus diperhatikan , karena mempengaruhi kenyamanan hidup
masyarakat sekita.Siapapun yang hendak melakukan pembangunan , seyogyanya menerapkan
prinsip AMDAL agar tidak ada pihak yang dirugikan .Memperhatikan dampak dari
pembangunan bagi lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6049087/MAKALAH_AMDAL_Analisis_Meng
enai_Dampak_Lingkungan
http://latarbelakang-arti-prosedur-amdal.blogspot.co.id/2011/07/latar-
belakang-arti-dan-peranan-amdal.html
http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-amdal-fungsi-tujuan-
manfaat-amdal.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_dampak_lingkungan
http://pepayamanggapisangjambu.blogspot.co.id/2015/03/contoh-
makalah-amdal.html

Anda mungkin juga menyukai