Anda di halaman 1dari 55

KONSEP STATISTIK

DESKRIPTIF
DATA DAN JENIS DATA
DATA
• Adalah bahan mentah yang perlu diolah
sehingga menghasilkan informasi atau
keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif
yang menunjukkan fakta.
• Jenis data :
– Data kualitatif : data yang berhubungan dengan
kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan
atau berupa kata-kata. (wanita itu cantik, pria itu
tampan)
– Data kuantitatif : data yang berwujud angka-angka.
(IPK 3,59)
TYPES OF DATA
Data

Categorical Numerical
(Qualitative) (Quantitative)

Partai pilihan,
Pekerjaan, Discrete Continuous
Pendidikan, dll.

Jumlah pemilih, Usia, Berat, Waktu


Jumlah keluarga proses, dll.
• Data kualitatif adalah data yang
dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat,
dan gambar.
• Data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka, atau data kualitatif
yang diangkakan (skoring: baik sekali = 4,
baik = 3, kurang baik = 2 dan tidak baik =
1).
 Data kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu data
diskrit/nominal dan data kontinum.

 Data nominal adalah data yang hanya dapat


digolong-golongkan secara terpisah, secara diskrit
atau kategori. Data ini diperoleh dari hasil
menghitung, misalnya dalam suatu klas setelah
dihitung terdapat 50 mahasiswa, terdiri atas 30
pria dan 20 wanita. Dalam suatu kelompok terdapat
1000 orang suku Jawa dan 500 suku sunda dll. Jadi
data nominal adalah data diskrit.
DATA SOURCES
Primary Secondary
Data Collection Data Compilation

Print or Electronic
Observation Survey

Experimentation
Jenis Data Menurut Cara
Memperolehnya
 Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek /
obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun
organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton
bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.

 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara
langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data
yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan
berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun
non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang
menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar
atau majalah.
Macam-Macam Data Berdasarkan
Sumber Data
 Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan
situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara
internal. Misal : data keuangan, data pegawai,
data produksi, dsb.
 Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang
menggambarkan situasi serta kondisi yang ada
di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah
penggunaan suatu produk pada konsumen,
tingkat preferensi pelanggan, persebaran
penduduk, dan lain sebagainya.
Klasifikasi DaTa Berdasarkan
Jenis Datanya
 Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan
dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah
jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi
badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.
 Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam
bentuk kata-kata yang mengandung makna.
Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap
botol air minum dalam kemasan, anggapan para
ahli terhadap psikopat dan lain-lain.
Pembagian Jenis Data
Berdasarkan Sifat Data
 Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah
bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-
ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke
waktu, dan lain-sebagainya.
 Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada
pada suatu interval tertentu atau berada pada
nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya
penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira,
dan sebagainya. Dinas pertanian daerah
mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang
lebih 850 ton.
Jenis-jenis Data Menurut
Waktu Pengumpulannya
 Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan
titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan
per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin
ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.

 Data Time Series / Berkala


Data berkala adalah data yang datanya
menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau
periode secara historis. Contoh data time series
adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika
terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006,
jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor
azahari dari bulan ke bulan, dll.
VARIABEL
• Variabel adalah suatu ciri, sifat,
karakteristik atau keadaan yang melekat
pada beberapa subjek, orang, atau barang
yang dapat berbeda-beda intensitasnya,
banyaknya atau kategorinya.

• Contoh; Ada 10 orang kepada mereka


ditanya tentang usia berapa usia saat ini.
Jawaban masing-masing orang ternyata
berbeda-beda maka ini disebut variabel.

• Variabel adalah sesuatu yang bervariasi


pada beberapa subjek baik barang, orang,
atau kasus.
MACAM VARIABEL
• Pada umumnya variabel ada dua yaitu
variabel kuantitatif (yang dapat disebut
dengan angka) dan variabel kualitatif
(dalam bentuk kategoris).

• Variabel kategoris adalah variabel yang


karakteristik tidak mungkin dalam
bentuk angka misalnya agama yang
dianut, islam,kristen dll.
Menurut jenisnya variabel antara
lain:
• Variabel independent
Variabel independent merupakan variabel
yang mempengaruhi atau variabel yang dalam
kasanah teori mandiri.
• Variabel dependent
Variabel depenent merupakan variabel yang
dalam penelitian dipengaruhi baik oleh
variabel luar atau variabel independent.
• Variabel luar (konfonding)
Variabel luar merupakan variabel yang dapat
mempengaruhi baik variabel independent
maupun variabel dependent.
Variabel dan Data Penelitian
• Variabel penelitian akan diterjemahkan
menjadi data penelitian.
• Data penelitian merupakan hasil
pengumpulan dari variabel penelitian.
• Variabel penelitian erat kaitannya dengan data
penelitian.
• Kalau kita bicara tentang data penelitian kita
tidak lepas dari variabel yang ada.
Variabel sebagai Objek Penelitian
• Penelitian dapat berjalan jika dalam penelitian
itu ada variabel penelitian dimana variabel itu
yang akan dijadikan sebagai objek dari
penelitian.
• Dengan kata lain prinsip yang dilakukan dalam
penelitian salah satunya adalah
mengumpulkan data-data yang dibentuk dari
variabel penelitian.
SKALA PENGUKURAN
Pengertian Skala Pengukuran
• Pengukuran adalah pemakaian satuan kuantitatif
maupun kualitatif pada objek (subjek) penelitian, yang
mendeskripksikan jumlah atau tingkat properti yang
dimiliki objek tsb.
• Skala pengukuran menentukan satuan analisis yang
diperoleh sekaligus jenis atau tingkatan data, apakah
nominal, ordinal, interval ataukah rasio.
• Tujuan teknik skala adalah untuk mengetahui ciri atau
karakteristik sesuatu hal berdasarkan suatu ukuran
tertentu, sehingga kita dapat membedakan,
menggolong-golongkan, bahkan mengurutkan ciri-ciri
atau karakteristik tersebut.
Pembagian Skala Pengukuran
• Jenis skala pengukuran :
– Skala nominal
– Skala ordinal
– Skala interval
– Skala rasio
• Skala sikap :
– Skala likert,
– Skala Guttman,
– Skala simantict defferensial
– Rating scale
– Skala Thurstone
DESAIN SKALA
Skala dalam penelitian ada empat tingkatan:
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio
NOMINAL

• Skala yang paling sederhana disusun


menurut jenis/kategori hanya sebagai
simbol untuk membedakan sebuah
karakteristik dengan karakteristik lainnya.
• Skala pengukuran nominal digunakan untuk
mengklasifikasikan obyek, individual atau
kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi
jenis kelamin, agama
• Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas
digunakan angka-angka sebagai symbol.
Apabila kita menggunakan skala pengukuran
nominal, maka statistik non-parametrik
digunakan untuk menganalisa datanya.
• Contoh :
– Jenis kulit : Hitam, kuning, putih
– Suku : jawa, madura, sunda
– Partai : PPP, PKS, PBB, PAN
– Agama : Islam, Kristen, Hindu.
– Jenis kelamim : laki-laki, perempuan
ORDINAL
• Skala pengukuran ordinal memberikan
informasi tentang jumlah relatif karakteristik
berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu
tertentu.
• Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi
skala nominal ditambah dengan sarana
peringkat relatif tertentu yang memberikan
informasi apakah suatu obyek memiliki
karakteristik yang lebih atau kurang tetapi
bukan berapa banyak kekurangan dan
kelebihannya.
• Angka pada skala berfungsi menunjukkan
penjenjangan kualitatif.
• Ukuran berdasarkan tingkatan ranking dan
jarak tiap tingkatan tidak harus sama (tidak
ada operasi matematika).
• Contoh : SMP kelas I, II, III (tingkat
pendidikan).
• Contoh : kita ingin mengukur preferensi responden
terhadap empat merek produk air mineral.
• Merek Air Mineral Rangking
– Aquana 1
– Aquaria 2
– Aquasan 3
– Aquasi 4
• Tingkatan sikap: sangat tidak setuju, tidak setuju,
netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol
angka 1, 2, 3, 4 dan 5. Angka-angka ini hanya
merupakan simbol peringkat, tidak mengekspresikan
jumlah.
INTERVAL
• Skala interval mempunyai karakteristik
seperti yang dimiliki oleh skala nominal
dan ordinal dengan ditambah
karakteristik lain, yaitu berupa adanya
interval yang tetap.
• Dengan demikian peneliti dapat melihat
besarnya perbedaan karaktersitik
antara satu individu atau obyek dengan
lainnya.
• Skala pengukuran interval benar-benar
merupakan angka.
• Angka-angka yang digunakan dapat
dipergunakan dapat dilakukan operasi
aritmatika, misalnya dijumlahkan atau
dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala
pengukuran ini menggunakan statistik
parametrik.
• Angka pada skala menunjukkan
perbedaan kualitatif dan kuantitatif
(ada operasi matematika).
• Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan
untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan
jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas,
namun belum memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.
• Contoh:
1. Skala Pada Termometer
2. Skala Pada Jam
3. Skala Pada Tanggal
Real : skor IQ, tingkat stress, dll.
RASIO
• Skala pengukuran rasio mempunyai semua
karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal,
ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini
mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut.
• Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat
ketidakhadirannya suatu karakteristik yang
sedang diukur.
• Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk
perbandingan antara satu individu atau obyek
tertentu dengan lainnya.
• Skala yang mempunyai nilai nol mutlak dan mempunyai
jarak yang sama.
• Skala Rasio : adalah skala interval yang memiliki
nilai dasar (based value) yang tidak dapat diubah.
Contoh : umur responden memiliki nilai dasar nol.
• Contoh :
• Contoh:
1. Berat Badan : 70 kg, 50 kg, 60 kg
2. Tinggi Badan : 160 cm, 170 cm
3. Pendapatan : 1 juta, 2 juta
4. Hasil Penjualan : 300, 600
5. IPK : 0,0; 4,0; 3,50.
Desain Pengukuran

1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Deferensial
4. Skala Rating
Skala Likert
• Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
• Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang
saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
Contoh Pertanyaan dengan Skala Linkert
Contoh Varian A

Tabel 1
Sangat Tidak Netral Setuju Sangat
tidak Setuju Setuju
setuju

ATM Bank A banyak

Pelayanan Bank A baik

Lokasi Bank A Strategis

Hadiah Bank A banyak

Reputasi Bank A baik


Varian B :

RS A memiliki banyak Fasilitas Rujukan :


a. Sangat Setuju
b. Tidak Setuju
c. Netral
d. Setuju
e. Sangat Setuju
Skala Gudman
• Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang
terdiri dari dua alternatif.
• Skala Gutmann :suatu pengukuran untuk memperoleh
jawaban responden yang tegas, yaitu:“ya-tidak” ;“pernah-
tidak pernah” “positif-negatif”; “setuju-tidak setuju”
• Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
• Bagaimana pendapat anda, bila Tn X menjabat
pimpinan di perusahaan ini ?
• a. Setuju
• b. Tidak Setuju
Skala Sematik Deferensial
• Sematic Defferential :suatu skala pengukuran
yang disusun dalam suatu garis dimana
jawaban sangat positif terletak dibagian kanan
garis, sedangkan jawaban sangat negatif
terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
• Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk
pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis
kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah
kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah
kanan.
• Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah
sakit ini ?

1. 5.
Sangat Buruk Sangat Baik
Contoh Skala diferensi Semantik

ATM Bank sgt ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ATM bank sgt


banyak sedikit

Pelayanan Bank ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Pelayanan


buruk bank baik
Lokasi bank ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Lokasi bank
stratgeis tdk strategis
Hadiah bank ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Hadiah bank
banyak sedikit
Reputasi bank ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Reputasi bank
baik buruk
• Dalam pemakaian diferensi semantik ada beberapa
hal yg perlu diperhatikan, yaitu :

(1). Orientasi kutub kanan dan kutub kiri dibuat


beragam. Supaya responden terstimulasi untuk lebih
memperhatikan pertanyaan. Kalau kutub diseragamkan,
kemungkinan responden memberikan jawaban yg sama
menjadi lebih besar

(2). Jumlah skala dibuat ganjil, misal : tiga, lima, tujuh


dst. Tdk ada ketentuan jumlah skala yg paling tepat,
namun perlu dipertimbangkan bhw semakin banyak
jumlah skala maka respons responden smk terwakili,
tapi pd sisi lain kesulitan responden untuk menentukan
skala yg tepat juga meningkat.
Skala Rating
• Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif
kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif
tersebut menjadi data kualitatif.
• Rating Scale : suatu skala pengukuran dimana responden
menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang disediakan.
• Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank CBA:
5 4 3 2 1

Kebersihan ruang parkir Bank CBA:


5 4 3 2 1
Perhatikan Contoh berikut!!!!
• Apakah saudara setuju dengan kenaikan
harga BBM?
1. setuju 2. tidak setuju

Termasuk skala pengukuran apakah pertanyaan


diatas?……………
Bagaimana dengan yang ini?
• Bagaimana pendapat anda tentang kebijakan
ekonomi pemerintah saat ini?

1) Sangat buruk, 2) Buruk, 3) Cukup, 4) Baik, 5)


Sangat Baik

Apakah ini skala nominal?……………


Lalu yang ini?
• Berapa kenaikan harga bahan pokok yang
Saudara setujui?

1). 2 % 2). 4% 3). 6% 4). 8% 5).10%

Apakah ini termasuk Skala Rasio?……………


Bagaimana yang terakhir ini?
• Berapa harga tiket kereta api Bandung – Jakarta yang Saudara
inginkan untuk kelas bisnis dan eksekutif?
• 1). Rp.60.000 - Rp.40.000
• 2). Rp.80.000 - Rp.40.000
• 3). Rp.120.000 - Rp.40.000

• Apakah ini skala interval atau ordinal?……………


SKALA PENGUKURAN
Pengukuran adalah usaha memperpaksakan suatu angka
secara sistematik sebagai cara menyajikan ciri-ciri atau
sifat suatu subyek

Sifat
Skala Ada titik nol
Membeda Ada Urutan/ Ada
Pengukuran kan Tingkatan Interval
yang punya
arti

Nominal 
Ordinal  
Interval   
Rasio    
KAITAN DATA, VARIABEL, SKALA
PENGUKURAN

VARIABEL DATA SKALA


PENGUKURAN
KUANTITATIF PENGUKURAN INTERVAL
RATIO
SEMI PERINGKAT ORDINAL
KUANTITATIF

KUALITATIF ATRIBUT NOMINAL

50
SKALA DATA
SKALA CIRI-CIRI CONTOH
Rasio - Absolut - Berat (kg)
- Jenjang - Tinggi (cm)
- Interval - Luas (ha)
- Nominal - Produktivitas (unit)
Interval - Interval - Suhu (derajat)
- Urutan
- Nominal - Nilai (mentah)

Ordinal - Jenjang - Nilai Mutu


- Nominal - Hasil lomba

Nominal - Kategori - Jenis agama


- Jenis kelamin

51
Hubungan Skala Pengukuran,
Pemusatan Data & Metode
Statistika

Skala Pemusatan
Metode Statistika
Pengukuran Data
Nominal Modus
Ordinal Modus, Non Parametrik
Median
Interval Mean
Parametrik
Rasio Mean
Menurut Nan Lin, ada 4 metode
pengumpulan data antara lain;
• Metode observasi
– Metode observasi adalah suatu metode pengumpulan
data yang dilakukan oleh peneliti untuk mencatat
kejadian atau peristiwa dengan menyaksikannya.
• Metode dokumentasi
– Metode dokumentasi dilakukan jika tidak mungkin bagi
peneliti untuk melakukan kontak dengan pelaku atau
subjek penelitian.
• Metode survei
– Survei merupakan suatu metode pengumpulan
data yang mengunakan instrumen kuesioner
atau wawancara untuk mendapatkan tanggapan
dari responden yang disampel.
• Metode eksperimen
– Merupakan metode dengan melakukan
perlakuan.
Jenis Metode atau Instrumen
Pengumpulan Data
• Kuesioner untuk keperluan administrasi.
• Kuesioner untuk observasi.
• Kuesioner untuk wawancara

Anda mungkin juga menyukai