❑KBBI data adalah keterangan yang benar dan nyata. Atau keterangan
atau bahan nyata yang dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau
kesimpulan).
01
“
GARBAGE IN, GARBAGE OUT
”
Jika yang masuk sampah, yang keluar pun juga
sampah.
Data Primer
Berdasar
Sumbernya
Data Sekunder
Kontinum Interval
Rasio
Berdasarkan Sumbernya
❑Data Primer. Data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data
asli atau data baru yang memiliki sifat up to date (observasi, wawancara,
kuisioner)
❑Data Sekunder. Data yang diperoleh atau dikumpulkan dari berbagai
sumber yang telah ada. Pengumpul data atau peneliti pada posisi ini
adalah sebagai tangan kedua. Data sekunder dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti laporan penelitian, Badan Pusat Statistik (BPS),
Jurnal, buku raport, laporan tahunan, dan lain-lain.
Berdasarkan Waktunya
❑Data Time Series. Data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu pada
suatu objek degan tujuan menggambarkan perkembangan dari suatu
objek yang diamati tersebut. (Kcelakaan lalu lintas, angka kelahiran dan
kematian, pertumbuhan penduduk)
❑Data Cross Section. Data yang dikumpulkan pada suatu periode tertentu
pada beberapa objek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan.
Data Cross section juga disebut dengan data seketika. Misalnya data
dampak kenaikan harga BBM terhadap harga bahan pokokpada bulan
Maret 2014.
Berdasarkan Sifatnya
❑Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau
membilang bukan mengukur, karena data diperoleh dengan cara
membilang, maka data diskrit akan berbentuk bilangan bulat bukan
pecahan. Data diskrit juga disebut dengan data nominal.
Data ordinal adalah data yang yang disusun secara berjenjang menurut
besarnya. Setiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang dapat
diurutkan mulai dari yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya.
Namun demikian, jarak atau rentang antar jenjang tidak harus sama.
Contoh: Data tentang juara I, II, III. Data ini menunjukkan bahwa juara I
mempunyai tingkat lebih dari pada jura II dan III dan seterusnya.
Data Interval
Data interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas
dasar kriteria tertentu serta menunjukkan semua sifat yang dimiliki oleh
data ordinal. Data interval mempunyai sifat kesamaan jarak (equality
interval) atau memiliki rentang yang sama antara data yang diurutkan.
Karena kesamaan jarak tersebut, data interval dapat dilakukan operasi
matematika penjumlahan dan pengurangan ( +, – ).
Data rasio adalah data yang berbentuk angka dalam arti yang
sesungguhnya. Data rasio memiliki jarak yang sama dan mempunyai
dengan nilai Nol absolut (mutlak) sehingga dapat diterapkannya semua
bentuk operasi matematik (+, –, x, :).
Contoh: Panjang suatu benda yang dinyatakan dalam ukuran meter (M).
Benda yang panjangnya 1 meter secara nyata berbeda dengan benda yang
panjangnya 2 meter. Benda yang panjangnya 2 meter merupakan dua kali
benda panjang 1 meter. Bila 0 meter berarti tidak memiliki panjang sama
sekali.
Skala Pengukuran
Skala Perbedaan
Skala Likert Skala Guttman Skala Rating
Semantik
Skala Likert
Skala Gutman merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan
memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan/
pernyataan “ya” dan “tidak”, “positif” dan “negatif”, “setuju” dan “tidak
setuju”, “benar” dan “salah”, “yakin” dan “tidak yakin”, dan lain-lain.
Contoh skala guttman
Pernyataan Ya Tidak
Desain ruangan kelas mendukung proses pembelajaran
Skala Perbedaan Semantik (Semantic
Differential)
Mudah 7 6 5 4 3 2 1 Sulit
Bermanfaat 7 6 5 4 3 2 1 Sia-sia
Menantang 7 6 5 4 3 2 1 Menjemukan
Skala Rating/Lajuan (Rating Scale)
Skala Rating/Lajuan
(Rating Scale)
Descriptive Graphic
Rating Scale
Numeric Rating Scale
Descriptive graphic rating scale hampir sama dengan numerical rating scale.
Perbedaannya terletak pada alternatif skala pengumpulan data. Pada
numerical rating scale pengumpulan data menggunakan angka sebagai
tanda kualitas sesuatu yang diukur, sedangkan pada descriptive graphic
rating scale pengumpulan data dengan memberi tanda tertentu pada suatu
kontinum baris. Tiap rating scale ini amat baik digunakan sebagai panduan
obsevasi untuk mendeskripsikan profil suatu kegiatan, prosedur, atau hasil
kegiatan tertentu.
Contoh Descriptive Graphic Rating Scale
“
Science without religion is lame
religion without science is blind
Albert Einstein