Anda di halaman 1dari 31

Data

❑“Data” (latin) jamak “Datum”= “sesuatu yang diberikan“

❑ “facts or information used in deciding or discussing something”, “fakta


atau informasi yang digunakan dalam menentukan atau mendiskusikan
sesuatu”.

❑KBBI data adalah keterangan yang benar dan nyata. Atau keterangan
atau bahan nyata yang dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau
kesimpulan).
01

GARBAGE IN, GARBAGE OUT


Jika yang masuk sampah, yang keluar pun juga
sampah.
Data Primer
Berdasar
Sumbernya
Data Sekunder

Time Series (data


urutan waktu)
Jenis Data Berdasar Waktu
Cross Section

Kualitatif Diskrit Nominal


Berdasar Sifatnya
Kuantitatif Ordinal

Kontinum Interval

Rasio
Berdasarkan Sumbernya

❑Data Primer. Data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data
asli atau data baru yang memiliki sifat up to date (observasi, wawancara,
kuisioner)
❑Data Sekunder. Data yang diperoleh atau dikumpulkan dari berbagai
sumber yang telah ada. Pengumpul data atau peneliti pada posisi ini
adalah sebagai tangan kedua. Data sekunder dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti laporan penelitian, Badan Pusat Statistik (BPS),
Jurnal, buku raport, laporan tahunan, dan lain-lain.
Berdasarkan Waktunya

❑Data Time Series. Data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu pada
suatu objek degan tujuan menggambarkan perkembangan dari suatu
objek yang diamati tersebut. (Kcelakaan lalu lintas, angka kelahiran dan
kematian, pertumbuhan penduduk)
❑Data Cross Section. Data yang dikumpulkan pada suatu periode tertentu
pada beberapa objek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan.
Data Cross section juga disebut dengan data seketika. Misalnya data
dampak kenaikan harga BBM terhadap harga bahan pokokpada bulan
Maret 2014.
Berdasarkan Sifatnya

❑Data kualitatif. Data yang berbentuk kategori bukan dalam bentuk


numerik. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik
pengumpulan data, misalnya, wawancara, analisis dokumen, diskusi
terfokus (focus group discussion), atau observasi.
❑Data kuantitatif adalah data yang berbentuk numerik atau bilangan yaitu
berupa angka-angka atau data kualitatif yang telah diangkakan melalui
proses skoring. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah
atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau
statistika
Data Kuantitatif

❑Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau
membilang bukan mengukur, karena data diperoleh dengan cara
membilang, maka data diskrit akan berbentuk bilangan bulat bukan
pecahan. Data diskrit juga disebut dengan data nominal.

Contoh: Jumlah SMP N di DIY sebanyak 45, Jumlah siswa laki-laki di MI


Darul Uluum sebanyak 130 orang)

❑Data kontinum adalah data dalam bentuk angka/ bilangan yang


diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinum dibedakan
menjadi tiga, yaitu ordinal, Interval, dan rasio.
Data Ordinal

Data ordinal adalah data yang yang disusun secara berjenjang menurut
besarnya. Setiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang dapat
diurutkan mulai dari yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya.
Namun demikian, jarak atau rentang antar jenjang tidak harus sama.

Contoh: Data tentang juara I, II, III. Data ini menunjukkan bahwa juara I
mempunyai tingkat lebih dari pada jura II dan III dan seterusnya.
Data Interval

Data interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas
dasar kriteria tertentu serta menunjukkan semua sifat yang dimiliki oleh
data ordinal. Data interval mempunyai sifat kesamaan jarak (equality
interval) atau memiliki rentang yang sama antara data yang diurutkan.
Karena kesamaan jarak tersebut, data interval dapat dilakukan operasi
matematika penjumlahan dan pengurangan ( +, – ).

Contoh: IPK mahasiswa yang dinyatakan dengan rentang bobot 1 – 4,


rentang IPK 2 sampai 3 mempunyai rentang yang sama dengan 3 sampai
4. Tetapi tidak dapat dinyatakan bahwa mahasiswa yang IPK 2 mempunyai
kecerdasan separuh dari mahasiswa yang memiliki IPK 4.
Data Rasio

Data rasio adalah data yang berbentuk angka dalam arti yang
sesungguhnya. Data rasio memiliki jarak yang sama dan mempunyai
dengan nilai Nol absolut (mutlak) sehingga dapat diterapkannya semua
bentuk operasi matematik (+, –, x, :).

Contoh: Panjang suatu benda yang dinyatakan dalam ukuran meter (M).
Benda yang panjangnya 1 meter secara nyata berbeda dengan benda yang
panjangnya 2 meter. Benda yang panjangnya 2 meter merupakan dua kali
benda panjang 1 meter. Bila 0 meter berarti tidak memiliki panjang sama
sekali.
Skala Pengukuran

Skala Perbedaan
Skala Likert Skala Guttman Skala Rating
Semantik
Skala Likert

Skala Likert dikembangkan oleh


Rensis Likert yang digunakan untuk
mengukur sikap masyarakat di tahun
1932. Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, persepsi
seseorang tentang gejala atau
masalah sosial yang dialami
masyarakat.
SKALA LIKERT
Dalam pengguaan skala likert paling tidak
terdapat tiga alternatif model jawaban
yaitu, model tiga pilihan (skala tiga),
model empat pilihan (skala empat), dan
model lima pilihan (skala lima). Skala
disusun dalam bentuk pernyataan dan
diikuti dengan alternatif pilihan responden.
Contoh alternatif jawaban atau respon pada skala tiga:
Skor Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

3 = Setuju (S) 3 = Sering (S)


2 = Netral (N) 2 = Kadang-Kadang (KD)

1 = Tidak Setuju (TS) 1 = Tidak Pernah (TP)

3 = Tinggi (T) 3 = Positif (P)


2 = Cukup (C) 2 = Cukup (C)
1 = Rendah (R) 1 = Negatif (N)

3 = Baik (B) 3 = Puas (P)


2 = Cukup (C) 2 = Cukup (C)
1 = Buruk (BR) 1 = Tidak Puas (TP)
Contoh alternatif jawaban atau respon pada skala empat

Skor Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban


4 = sangat setuju (SS) 4 = selalu 4 = sangat baik
3 = setuju (S) 3 = sering 3 = baik
2 = tidak setuju (TS) 2 = hampir tidak Pernah 2 = tidak baik
1 = sangat tidak setuju 1 = tidak pernah 1 = sangat tidak baik
STS)

4 = Sangat Tinggi 4 = Sangat Puas 4 = Sangat Penting


3 = Tinggi 3 = Puas 3 = Penting
2 = Rendah 2 = Tidak Puas 2 = Kurang Benar
1 = sangat Rendah 1 = Sangat Tidak Puas 1 = Tidak Penting
Contoh alternatif jawaban atau respon pada skala lima
Skor Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
5 = sangat setuju (SS) 5 = selalu 5 = sangat baik
4 = setuju (S) 4 = sering 4 = baik
3 = Ragu-Ragu/ netral (N) 3 = kadang-kadang 3 = sedang

2 = tidak setuju (TS) 2 = hampir tidak Pernah 2 = tidak baik

1 = sangat tidak setuju 1 = tidak pernah 1 = sangat tidak baik


STS)

5 = sangat Tinggi 5 = sangat Positif 5 = Sangat Penting


4 = Tinggi 4 = Positif 4 = Penting
3 = Cukup 3 = Biasa 3 = Cukup Penting
2 = Rendah 2 = Negatif 2 = Kurang Penting
1 = Sangat Rendah 1 = Sangat Negatif 1 = Tidak Penting
Skala Likert

Pilihan alternatif jawaban pada skala lima


mempunyai variabilitas respon lebih lengkap
dibandingkan dengan skala tiga dan empat,
sehingga dengan skala lima ini akan lebih mampu
mengungkap pendapat atau sikap responden.
Kelemahan dari skala lima adalah sebagaimana
pada skala tiga yaitu terdapat kecenderungan
responden untuk memilih alternatif jawaban
tengah, cukup, ragu-ragu, netral sebagai pilihan
jawaban paling aman. Oleh karena itu, hindari
kecenderungan pilihan tengah dengan
menggunakan pilihan “kurang”.
Contoh skala likert
Pernyataan SS S N TS STS
Desain ruangan kelas
mendukung proses
pembelajaran
Skala Guttman

Skala Gutman merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan
memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan/
pernyataan “ya” dan “tidak”, “positif” dan “negatif”, “setuju” dan “tidak
setuju”, “benar” dan “salah”, “yakin” dan “tidak yakin”, dan lain-lain.
Contoh skala guttman

Pernyataan Ya Tidak
Desain ruangan kelas mendukung proses pembelajaran
Skala Perbedaan Semantik (Semantic
Differential)

Merupakan skala perbedaan


semantik yang berisi pernyataan
sikap seseorang, yang memberikan
jawaban rentang dari positif ke
negatif. Skala ini dikembangkan oleh
Osgood, Suci, dan Tannenbaum.
Semantik = Perbedaan makna kata
Contoh skala semantic differential

Mata Kuliah Statistik


Menyenangkan 7 6 5 4 3 2 1 Membosankan

Mudah 7 6 5 4 3 2 1 Sulit

Bermanfaat 7 6 5 4 3 2 1 Sia-sia

Menantang 7 6 5 4 3 2 1 Menjemukan
Skala Rating/Lajuan (Rating Scale)

Skala rating/lajuan (rating scale) merupakan


skala sikap yang memberikan pernyataan
dengan jawaban berupa angka yang telah
disediakan. Skala rating ini hampir sama dengan
skala likert akan tetapi tersedia jawaban berupa
interval angka.
Numerical Rating Scale

Skala Rating/Lajuan
(Rating Scale)
Descriptive Graphic
Rating Scale
Numeric Rating Scale

Komponen numerical rating scale adalah pernyataan tentang kualitas


tertentu dari sesuatu yang akan diukur, yang diikuti oleh angka yang
menunjukkan skor sesuatu yang diukur. Perbedaan rating scale dengan
skala sikap terletak pada data yang diperoleh dari instrumen. Pada skala
sikap, data yang diperoleh adalah data kualitatif (sangat setuju sampai
dengan sangat tidak setuju) yang kemudian dikuantitatifkan. Pada rating
scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif.
Contoh Numerical Rating Scale
Desctiptive graphic Rating Scale

Descriptive graphic rating scale hampir sama dengan numerical rating scale.
Perbedaannya terletak pada alternatif skala pengumpulan data. Pada
numerical rating scale pengumpulan data menggunakan angka sebagai
tanda kualitas sesuatu yang diukur, sedangkan pada descriptive graphic
rating scale pengumpulan data dengan memberi tanda tertentu pada suatu
kontinum baris. Tiap rating scale ini amat baik digunakan sebagai panduan
obsevasi untuk mendeskripsikan profil suatu kegiatan, prosedur, atau hasil
kegiatan tertentu.
Contoh Descriptive Graphic Rating Scale

Science without religion is lame
religion without science is blind
Albert Einstein

Anda mungkin juga menyukai