OLEH KELOMPOK 2:
NUR FURQAN AHMAD HASAN (201050701002)
SUKIRMAN SUPARMAN (201050701008)
SRI RAHMAWATI (201050701014)
μN α β
S I R
μ μ δ μ
KET:
Si = Bayi dan anak yang berusia < 12 tahun yang berpotensi untuk terinfeksi oleh ISPA
Ii = Bayi dan anak yang berusia < 12 tahun yang terinfeksi dengan ISPA
Ri = Bayi dan anak yang berusia < 12 tahun yang telah sembuh dari ISPA
Adapun parapeter yang digunakan adalah;
α = Laju waktu bayi dan anak < 12 tahun yang terinfeksi ISPA
β = Dengan melakukan pengobatan dan vaksinasi pada bayi dan anak < 12 tahun yang
terinfeksi dengan ISPA
μ = Kematian bayi dan anak < 12 tahun yang tidak disebabkan oleh ISPA
δ = Kematian bayi dan anak < 12 tahun yang disebabkan oleh ISPA
Dari diagram alir di atas dapat kami ilustrasikan sebagai berikut : μN merupakan
jumlah sampel yaitu bayi dan anak umur < 12 tahun di Makassar yang diduga berpotensi
terinfeksi ISPA dalam suatu periode tertentu diduga ada juga yang meninggal bukan karena
ISPA, kemudian α merupakan laju waktu bayi dan anak mengalami ISPA sehingga anak
tersebut akan di pindahkan ke dalam kelompok yang terinfeksi (I). Dalam kelompok
tersebut, ada 3 kemungkinan yaitu : (1) mengalami kematian yang disebabkan ISPA (δ), (2)
mengalami kematian disebabkan oleh hal lainnya, dan (3) dengan melakukan pengobatan
maka akan ada juga yang sembuh (R). Tentunya walaupun anak tersebut sembuh dari
penyakit ISPA akan mengalami kematian juga dalam waktu tertentu.
Berdasarkan asumsi diatas maka dapat di turunkan model matematika sebagai
berikut:
𝑑𝑆
(i) = μN – (αI + μ ) S
𝑑𝑡
𝑑𝐼
(ii) = αSI – ( β + μ + δ ) I
𝑑𝑡
𝑑𝑅
(iii) = βI – Μr
𝑑𝑡
F. Analisis
1. Analisis Bebas Penyakit
a. Titik Keseimbangan
Untuk mengetahui titik keseimbangan maka semua model disamakan dengan 0 dan I
=0
μN – ( αI + μ ) S = 0
( αI + μ) S = μN
μN
S = μ
S =N . . . . Titik keseimbangan S
αSI – (β + μ + δ)I = 0
I=0 . . . . Titik keseimbangan I
βI – μR= 0
R=0 . . . . Titik keseimbangan R
Kesimpulannya titik kesimbangan bebas penyakit (N, 0, 0)
(1, 0, 0)
Keterangan: Jika ada suatu populasi yang bersih dari suatu virus maka tidak akan ada
yang terinfeksi.
b. Nilai Eigen
- Matriks Jagobian
- Nilai Eigen
Det(J-λI) =
βI – μR =0
μR = βI
βI
R = . . . . Persamaan (3)
μ
- Titik Keseimbangan S
Dari Persamaan 2
αSI
I= (β + μ + δ)
(β + μ + δ)
S= . . . . Titik Keseimbangan S
α
- Titik Keseimbangan I
Titik Keseimbangan S di subsitusi ke Persamaan 1
μN
S = ( αI + μ)
(β + μ + δ) μN
= ( αI + μ)
α
αI (β + μ + δ) + μ (β + μ + δ) = αμN
αI (β + μ + δ) = αμN - μ (β + μ + δ)
αμN − μ (β + μ + δ)
I= . . . . Titik Keseimbangan I
α (β + μ + δ)
- Titik Keseimbangan R
Titik keseimbangan I di subsitusi ke persamaan 3
βI
R = μ
β αμN − μ (β + μ + δ)
R = ( )
μ α (β + μ + δ)
αN − (β + μ + δ)
R = β( ) . . . . Titik Keseimbangan R
α (β + μ + δ)
Kesimpulan:
Berdasarkan uraian diatas maka titik keseimbangan :
(β + μ + δ) αμN − μ (β + μ + δ) αN − (β + μ + δ)
(S, I, R) = [ , , β( )]
α α (β + μ + δ) α (β + μ + δ)
Selanjutnya, dari titik keseimbangan tersebut akan di uji kestabilannya menggunakan
nilai Eigen.
b. Nilai Eigen
Nilai eigen atau titik kestabilan dari titik keseimbangan ISPA akan di analisis dengan
menggunakan amplikasi Maple.
Secara manual bisa kami uraikan sebagai berikut:
- Matriks Jagobian
- Nilai Eigen
Det(J-λI) =
G. Simulasi Kasus ISPA pada Bayi dan Anak Umur <12 Tahun
Data yang digunakan dalam simulasi adalah sebagai berikut:
ITEM Populasi Parameter Besaran
S 3500 jiwa Α 0,5
I 1000 jiwa Β 0,145
R 500 jiwa Μ 0,145
N 5000 jiwa Δ 0,0234