Anda di halaman 1dari 13

Tugas Karya Ilmiah

Mengenal Darah Manusia

Nama : Han’s Kristian


Kelas : XI MIA 3

SMAN 19 Jakarta Barat 2016/2017


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang memberi rahmat dan
karunianya, sehingga pada akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dimana
tugas makalah ini saya sajikan dalam bentuk baku dan sederhana. Adapun judul tugas
makalah ini adalah “Mengenal Darah Manusia“

 Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan kita tentang
darah manusia. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnan makalah ini.

Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfat bagi kita semua.
Terima Kasih.

Jakarta, Mei 2017

Penulis

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………....... i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….. ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………………........ 1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….......... 1

C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………......... 1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Definisi……………………………………............................................................... 2

B. Komposisi Darah………………………………………………….........................….. 2

C. Plasma Darah…………………………………………….......................................... 2

D. Korpuskuler…………………………………………………………………………....... 3

E. Fungsi Darah......................................................................................................... 6

F. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah............................................................ 7

G. Hubungan Darah Dengan Kesehatan.................................................................... 8

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………........…………………………...... 8

B. Saran……………………………………………………………………………............ 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
Bab I
Pendahuluan

A.    Latar Belakang
Di dalam tubuh manusia, ada alat transportasi yang berguna sebagai pengedar oksigen dan
zat makanan ke seluruh sel-sel tubuh serta mengangkut karbon dioksida dan zat sisa ke organ
pengeluaran. Alat transportasi pada manusia terkoordinasi dalam suatu sistem yang disebut sistem
peredaran darah. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, jantung, dan pembuluh darah.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat
tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan
kata hemoatau hemato yang berasal dari kata Yunani yang berarti haima yang berarti darah.
Darah manusia berwarna merah, namun dalam hal ini warna darah ada dua jenis warna
merah pada darah manusia. Warna merah terang menandakan bahwa darah tersebut mengandung
banyak oksigen, sedangkan warna merah tua menandakan bahwa darah tersebut mengandung
sedikit oksigen atau dalam arti lain mengandung banyak karbondioksida. Warna merah pada darah
disebabkan oleh adanya hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pernafasan (respiratory
protein)  yang mengandung besi (Fe) dalam bentuk heme yang merupakan tempat terikatnya
molekul-molekul oksigen.
Darah juga mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing
ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami membatasi permasalan yang bertujuan agar pengkajiannya lebih terarah
dan tepat sasaran. Adapun rumusan masalahnya adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan darah ?
2. Apa fungsi darah bagi manusia ?

C.     Tujuan
  Mampu mendreskipsikan bagian-bagian darah
  Mengetahui fungsi darah
  Mengetahui hubungan darah dengan kesehatan

1
Bab 2
Pembahasan

A. Definisi
Darah merupakan jaringan ikat khusus yang terdiri atas sel-sel darah, keping darah, dan
matriks yang berbentuk cairan (plasma).

B. Komposisi Darah
Darah terdiri dari 55% Plasma Darah (bagian cair darah) dan 45% Korpuskuler atau bagian
padat darah (sel-sel darah dan keping darah).

C. Plasma Darah (Bagian Cair Darah)

Plasma darah adalah salah satu penyusun darah yang berwujud cair serta mempengaruhi sekitar
5% dari berat badan manusia. Plasma darah memiliki warana kekuning-kuningan yang
didalamnya terdiri dari 90% air, 8% protein, dan 0,9% mineral, oksigen, enzim, dan antigen.
Sisanya berisi bahan organik, seperti lemak, kolestrol, urea, asam amino, dan glukosa.

Plasma darah merupakan cairan darah yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan
sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh manusia, dan mengangkut zat sisa metabolisme dari
sel-sel tubuh atau dari seluruh jaringan tubuh ke organ pengeluaran.

Di dalam plasma darah terdapat beberapa protein terlarut yaitu:

a.       Albumin berfungsi untuk memelihara tekanan osmotik

b.      Globulin berfungsi untuk membentuk zat antibodi

c.       Fibrinogen adalah sumber fibrin yang berfungsi dalam proses pembekuan darah.

Disebutkan bahwa plasma darah terdiri atas serum dan fibrinogen. Seperti yang telah dijelaskan
diatas, fibrinogen adalah sumber fibrin yang berfungsi dalam proses pembekuan darah,
sedangkan serum adalah suatu cairan berwarna kuning. Serum berfungsi sebagai penghasil zat
antibodi yang dapat membunuh bakteri atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh kita.

1
Irnaningtyas, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 182-183. 2
D. Korpuskuler (Bagian Padat Darah)

Korpuskuler terdiri dari tiga bagian:

a.       Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah atau yang juga disebut eritrosit berasal dari bahasa Yunani yaitu, erythos yang
berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel. Eritrosit merupakan bagian sel darah yang
mengandung  hemoglobin (Hb). Hemoglobin adalah biomolekul yang mengikat oksigen.
Sedangkan darah yang berwarna merah cerah dipengaruhi oleh oksigen yang diserap dari paru-
paru. Pada saat darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke sel dan
mengikat karbondioksida. Jumlah hemoglobin pada orang dewasa kira-kira 11,5-15 gram dalam
100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah
memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan pula zat besi,
sehinnga diperlukan diet seimbang zat besi. Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa
berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya
berkurang maka keadaan ini disebut animea, yang biasanya disebabkan oleh pendarahan hebat,
penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.

Bentuk sel darah merah pada manusia adalah bikonkaf  atau berbentuk piringan pipih seperti
donat. Kepingan eritrosit manusia memiliki diameter sekitar 6-8 µm dan tebalnya sekitar 2 µm,
eritrosit termasuk sel paling kecil daripada sel-sel lainnya yang terdapat pada tubuh manusia.
Jumlah sel darah merah adalah jumlah yang paling banyak dibandingkan jumlah sel darah
lainnya. Secara normal, di dalam darah seorang laki-laki dewasa terdapat 25 trilliun sel darah
merah atau setiap satu milimeter kubik (1 mm3) darah trdapat 5 juta sel darah merah. Pada
perempuan dewasa, jumlah sel darah merah per miliketer kubiknya sebanyak 4,5 juta.

Sel darah merah hanya mampu bertahan selama 120 hari. Proses dimana eritrosit diproduksi
dimaksud eritropoiesies. Sel darah merah yang rusak akhirnya akan pecah menjadi partikel-
partikel kecil di dalam hati dan limpa. Sebagian besar sel yang rusak dihancurkan oleh limpa dan
yang lolos akan dihancurkan oleh hati. Hati menyimpan kandungan zat besi dari hemoglobin
yang kemudian diangkut oleh darah ke sumsum merah tulang untuk membentuk sel darah merah
yang baru. Sumsum merah tulang memproduksi eritrosit, dengan laju produksi sekitar 2 juta
eritrosit per detik. Produksi dapat distimulasi oleh hormon eritoprotein (EPO) yang disintesa
ginjal. Hormon ini sering digunakan para atlet dalam suatu pertandingan sebagai doping. Saat
sebelum dan sesudah meninggalkan sumsum tulang belakang, sel yang berkembang ini
dinamakan retikulosit dan jumlahnya sekitar 1% dari semua darah yang beredar.

1
Irnaningtyas, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 183-185. 3
b.      Sel Darah Putih (Leukosit)

Sel darah putih (leukosit) jauh lebih besar daripada sel darah merah. Namun jumlah sel darah
putih jauh lebih sedikit daripada sel darah merah. Pada orang dewasa setiap 1 mm3 darah terdapat
6.000-9.000 sel darah putih. Tidak seperti sel darah merah, sel darah putih memiliki inti
(nukleus). Sebagian besar sel darah putih bisa bergerak seperti Amoeba dan dapat menembus
dinding kapiler. Sel darah putih dibuat di dalam sumsum merah, kelenjar limfa, dan limpa (kura).

Sel darah putih memiliki ciri-ciri, antara lain tidak berwarna (bening), bentuk tidak tetap
(ameboid), berinti, dan ukurannya lebih besar daripada sel darah merah.

Berdasarkan ada tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dibagi:

1.      Leukosit Bergranula (Granulosit)

·         Neutrofil adalah sel darah putih yang paling banyak yaitu sekitar 60%. Plasmanya bersifat
netral, inti selnya banyak dengan bentuk yang bermacam-macam dan berwarna merah kebiruan.
Neutrofil bertugas untuk memerangi bakteri pembawa penyakit yang memasuki tubuh. Mula
mula bakteri dikepung, lalu butir-butir di dalam sel segera melepaskan zat kimia untuk mencegah
bakteri berkembang biak serta menghancurkannya

·         Eosinofil adalah leukosit bergranula dan bersifat fagosit. Jumlahnya sekitar 5%. Eosinofil
akan bertambah jumlahnya apabila terjadi infeksi yang disebabkan oleh cacing. Plasmanya
bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil akan menjadi merah tua apabila ditetesi dengan eosin.
Eosinofil memiliki granula kemerahan. Fungsi dari eosinofil adalah untuk memerangi bakteri,
mengatur pelepasan zat kimia, dan membuang sisa-sisa sel yang rusak. 

·         Basofil adalah leukosit bergranula yang berwarna kebiruan. Jumlahnya hanya sekitar 1%.
Plasmanya bersikap basa, itulah sebabnya apabila basofil ditetesi dengan larutan basa, maka akan
berwarna biru. Sel darah putih ini juga bersifat fagositosis. Selain itu, basofil mengandung zat
kimia anti penggumpalan yang disebut heparin.

2.      Leukosit Tidak Bergranula (Agranulosit)

·         Limfosit adalah leukosit yang tidak memiliki bergranula. Intiselnya hampir bundar dan
terdapat dua macam limfosit kecil dan limfosit besar. 20% sampai 30% penyusun sel darah putih
adalah limfosit. Limfosit tidak dapat bergerak dan berinti satu. Berfungsi sebagai pembentuk
antibodi.

·         Monosit adalah leukosit tidak bergranula. Inti selnya besar dan berbentuk bulat atau bulat
panjang. Diproduksi oleh jaringan limfa dan bersifat fagosit.

1
Irnaningtyas, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 186-187. 4
Antigen adalah apabila ada benda asing ataupun mikroba masuk ke dalam tubuh, maka tubuh
akan menganggap benda yang masuk tersebut adalah benda asing. Akibatnya tubuh
memproduksi zat antibodi melalu sel darah putih untuk menghancurkan antigen. Glikoprotein
yang terdapat pada hati kita, dapat menjadi antigen bagi orang lain apabila glikoprotein tersebut
disuntikkan kepada orang lain. Hal ini membuktikan bahwa suatu bahan dapat dianggap sebagai
antigen untuk orang lain tetapi belum tentu sebagai antigen untuk diri kita sendiri. Hal tersebut
juga berlaku sebaliknya.

Leukosit yang berperan penting terhadap kekebalan tubuh ada dua macam:

Sel Fagosit
Sel fagosit akan menghancurkan benda asing dengan cara menelan (fagositosis). Fagosit terdiri
dari dua macam:

1.    Neutrofil, terdapat dalam darah

2.    Makrofag, dapat meninggalkan peredaran darah untuk masuk kedalam jaringan atau rongga
tubuh

Sel Limfosit
Limfosit terdiri dari:

1.      T Limfosit (T sel), yang bergerak ke kelenjar timus (kelenjar limfa di dasar leher)

2.      B Limfosit (B Sel)

Keduanya dihasilkan oleh sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh
darah, menghasilkan antibodi yang disesuaikan dengan antigen yang masuk ke dalam tubuh.
Seringkali virus memasuki tubuh tidak melalui pembuluh darah tetapi melalui kulit dan selaput
lendir agar terhindar dari lukosit. Namun sel-sel tubuh tersebut tidak berdiam diri. Sel-sel
tersebut akan menghasilkan interferon suatu protein yang dapat memproduksi zat penghalang
terbentuknya virus baru (replikasi). Adanya kemampuan ini dapat mencengah terjadinya
serangan virus.

1
Irnaningtyas, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 187. 5
c.       Keping Darah (Trombosit)

Dibandingkan dengan sel darah lainnya, keping darah memiliki ukuran yang paling kecil,
bentuknya tidak teratur, dan tidak memiliki inti sel. Keping darah dibuat di dalam sumsum merah
yang terdapat pada tulang pipih dan tulang pendek. Setiap 1 mm3 darah terdapat 200.000 –
300.000 butir keping darah. Trombosit yang lebih dari 300.000 disebut trombositosis, sedangkan
apabila kurang dari 200.000 disebut trombositopenia. Trombosit hanya mampu bertahan 8 hari.
Meskipun demikian trombosit mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
pembekuan darah.

Pada saat kita mengalami luka, permukaan luka tersebut akan menjadi kasar. Jika trombosit
menyentuh permukaan luka yang kasar, maka trombosit akan pecah. Pecahnya trombosit akan
menyebabkan keluarnya enzim trombokinase yang terkandung di dalamnya. Enzim
trombokinase dengan bantuan mineral kalsium (Ca) dan vitamin K yang terdapat di dalam tubuh
dapat mengubah protombin menjadi trombin. Selanjutnya, trombin merangsang fibrinogen untuk
membuat fibrin atau benang-benag. Benang-benang fibrin segera membentuk anyaman untuk
menutup luka sehingga darah tidak keluar lagi

E. Fungsi Darah

Darah memiliki bagian yang cair (plasma darah) dan bagian yang padat (sel darah). Bagian –
bagian tersebut memiliki fungsi tertentu dalam tubuh. Secara garis besar, fungsi utama darah adalah
sebagai berikut:
a) Alat pengangkut zat-zat dalam tubuh, seperti sari-sari makanan, oksigen, zat-zat sisa
metabolisme, hormon, dan air.
b) Menjaga suhu tubuh dengan cara memindahkan panas dari organ tubuh yang aktif ke
organtubuh yang kurang aktif sehingga suhu tubuh tetap stabil, yaitu berkisar antara 36 –
37oC.
c) Membunuh bibit penyakit atau zat asing yang terdapat dalam tubuh oleh sel darah putih.
d) Pembekuan darah yang dilakukan oleh keping darah (trombosit)

1
Irnaningtyas, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 188. 6
F.      Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

a)      Anemia

Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin sel darah
merah hingga di bawah normal sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah
yang diperlukan tubuh. Penyakit tersebut dapat disebabkan dari pendarahan hebat, seperti akibat
kecelakaan, berkurangnya pembentukan sel darah merah, dan meningkatnya penghancuran sel
darah merah.

Anemia biasanya banyak diderita oleh kaum perempuan. Hal ini disebabkan karena setiap satu
bulan sekali perempuan mengalami pendarahan yang lumayan banyak yaitu saat menstruasi.
Anemia dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga, dan kepala terasa
melayang.pengobatan yang diberikan pada pasien anemia berupa tranfusi darah. Salah satu
tindakan pencegahannya adalah dengan rajin mengonsumsi makanan yang banyak mengandung
zat besi, misalnya bayam, atau bisa juga dengan mengonsumsi suplemen penambah darah.

b)      Leukemia

Leukemia adalah kanker dari sel-sel darah. Penyakit tersebut disebabkan oleh pertumbuhan sel-
sel darah putih yang tak terkendali. Leukemia terjadi jika proses pematangan dari sistem sel
menjadi sel darah putih dalam sumsum tulang menghasilkan perubahan ke arah keganasan.
Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan kemoterapi, kemoterapi berguna
untuk menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Selain kemoterapi, penderita leukimia bisa juga
melakukan transplantasi sumsum tulang, namun transplantasi sumsum tulang adalah proses yang
cukup rumit karena memerlukan pendonor sumsum tulang dengan tingkat kecocokan yang cukup
tinggi.

c)       Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah arteri menigkat dari tubuhnya atas normal. Hipertensi dapat
mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan juga stroke. Penyakit ini diakibatkan oleh
beberapa faktor yaitu usia, pola makan, stress, dan keturunan. Hipertensi dapat diatasi dengan
mengonsumsi ikan-ikanan, karena banyak mengandung asam lemak omega tiga dan juga rendah
kolesterol. Ikan Gabus salah satu yang cocok untuk menurunkan hipertensi, selain mengandung
nutrisi prima, ikan gabus juga memiliki harga yang terjangkau.

1
Irnaningtyas, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 211-212. 7
2
Suci,Devi, “Kabar dari Thailand Pamelo Merah”, TRUBUS (Mei 2017), hlm. 126-127.
G. Hubungan Darah dengan Kesehatan

Darah sangat diperlukan oleh tubuh, oleh karena itu darah berhubungan erat dengan kesehatan.
Cukup banyak penyakit yang terjadi akbiat gangguan pada darah, kekurangan darah, bahkan
berlebihnya darah itu sendiri dapat menyebabkan penyakit yang cukup serius. Oleh karena PMI
(Palang Merah Indonesia) mengadakan kegiatan donor darah. Donor darah atau transfusi darah
adalah prose menstranfer darah atau produk berbasis dari dari seseorang ke siste peredaran
darah orang lain. Donor darah sangat diperlukan bagi orang yang banyak kehilangan darah
akibat kecelakaan atau pun untuk cuci darah. Donor darah tidak hanya bermanfaat bagi
penerima donor saja, tetapi donor darah juga bermanfaat bagi pendonornya.

Beberapa manfaat donor darah bagi pendonor :


1. Jantung yang sehat
2. Menurunkan resiko kanker
3. Membakar kalori
4. Merangsang regenerasi sel-sel darah merah
5. Menyehatkan jiwa

1
Irnaningtyas, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 197. 8
2
Adri Lazuardi, “Darahku Untuk Sesama”, Best teen (September 2016), hlm. 19.
Bab 3
Penutup

A. Kesimpulan
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai
alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa
darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat
mengakibatkan kematian.
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup karena selalu
beredar di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada manusia juga disebut sistem
peredaran darah ganda karena beredar ke seluruh bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak
dua kali.
Donor darah adalah salah satu cara menjaga kesehatan tubuh dan juga menyelamatkan
nyawa orang lain. Donor darah juga memberikan manfaat bagi para pendonornya yaitu
kesehatan.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas saya berharap agar pembaca memahami fungsi darah pada
tubuh manusia dan juga saya berharap agar pembaca mengikuti kegiatan donor darah untuk
membantu mereka yang membutuhkan darah.

9
Daftar Pustaka

Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Lazuardi, Adri. “Darahku Untuk Sesama”. Best teen (September 2016).

Suci dan Devi. 2017. “Kabar dari Thailand Pamelo Merah”. TRUBUS (Mei
2017).

10

Anda mungkin juga menyukai