Anda di halaman 1dari 14

TATA TULIS KARYA ILMIAH

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kegiatan penyusunan karya ilmiah erat kaitannya dengan kegiatan tulis-menulis. Dengan
demikian, seorang yang ingin membuat laporan karya ilmiah harus memiliki kemampuan
menulis. Banyaknya kasus, laporan karya ilmiah, seperti skripsi, tesis, atau sejenisnya
terbengkalai disebabkan rendahnya kemampuan menulis, atau rendahnya pemahaman orang
tersebut terhadap aturan menulis atau tata tulis laporan ilmiah. Dengan demikian, seorang yang
ingin mudah atau cepat dalam menyelesaikan karya tulis harus memiliki pemahaman tata tulis
karya ilmiah yang baik.
Setidaknya ada dua hal yang harus dipahami oleh seseorang yang akan menyelesaikan
karya ilmiah. Yang pertama, mengenal bentuk karya ilmiah yang akan ditulis, dan memiliki
kemampuan menulis atau memahami tata tulis karya ilmiah. Karya ilmiah yang berhubungan
dengan tugas pendidik sebagai bagian dari pengembangan keprofesian berkelanjutan terdiri atas
karya ilmiah dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK), artikel ilmiah, maupun buku.
Ketiga bentuk karya ilmiah tersebut sangat mudah dikenali melalui penampilannya. Masing-
masing dari ketiga karya ilmiah tersebut sudah memiliki format yang baku.
Bagi seorang penulis pemula, atau seorang yang belum pernah melakukan kegiatan
menulis ketiga jenis karya ilmiah tersebut, tentu akan mengalami kesulitan. Jalan pintas yang
dapat dilakukan ialah melihat contoh dari ketiga jenis karya tersebut. Dalam dunia tulis-menulis,
melihat contoh karya ilmiah yang sudah jadi disebut sebagai Copy the Master. Tentu, tidak
diartikan sebagai menjiplak, tetapi meniru bentuk tulisan atau alur tulisan yang ada pada ketiga
jenis karya tulis ilmiah tersebut.
Seseorang yang sudah terbiasa membuat karya tulis dalam berbagai bentuk tulisan, tentu
akan sangat mudah melakukannya. Namun bagi yang baru mengawali haruslah melakukan
prosedur dimulai dari membuat rancangan atau desain terlebih dahulu, baru kemudian memulai
melakukan kegiatan menulis.
Tata tulis laporan karya ilmiah, selain berkaitan dengan bentuk tulisan (sistematika tulisan)
yang sudah memiliki format yang baku, juga erat kaitannya dengan dunia kebahasaan, terutama
berkaitan dengan ejaan bahasa, yakni ejaan paling mutakhir, yang disebut sebagai Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).

2. Pengertian Tata Tulis Karya Ilmiah


Tata tulis merupakan padanan dari kata ejaan. Pengertian ejaan itu sendiri dapat dilihat dari
dua segi, yakni segi khusus dan segi umum, Secara khusus ejaan dapat diartikan sebagai
perlambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik dengan huruf yang telah disusun menjadi

1
kata, atau sekelompok kata yang sudah disusun menjadi kalimat. Secara umum, ejaan berarti
keseluruhan ketentuan yang mengatur perlambangan bunyi bahasa, termasuk pemisahan dan
penggabungannya, yang dilengkapinya pula dengan tanda baca (pungtuasai)nya. Sedangkan,
karya ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, atau seni, yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang dikerjakan
sesuai atau mengikuti kaidah-kaidah  ilmiah.
Pengertian Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah
tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Maksudnya adalah karya ilmiahtersebut
menggunakan metode ilmiah di dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan
menggunakan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan
yang lain seperti bersifat objektif, logis, empiris, sistematis, lugas, jelas, dan konsisten (Maryadi,
2001: 15).
Ada bermacam-macam bentuk karya ilmiah, yaitu:  Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel,
Makalah, dan Laporan Penelitian. Skripsi, tesis, dan disertasi merupakan karya ilmiah dalam
suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa program Sarjana (S1), program Magister (S2),
dan program  Doktor (S3) pada akhir studinya. Karya ilmiah tersebut merupakan salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan program studi mereka yang dapat ditulis berdasarkan hasil
penelitian lapangan, hasil kajian pustaka, atau hasil pengembangan (projek).

B.  Penggunaan Bahasa dalam Karya Ilmiah


Penulisan karya ilmiah seperti Laporan Penelitian, Makalah Seminar, Artikel untuk
Jurnal, Skripsi, Tesis, Disertasi, dan lain-lain yang sejenis hendaknya menggunakan bahasa
yang jelas, tepat, formal, dan lugas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan
meng gunakan kata dan istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak berbelit-belit, dan
struktur paragraf yang runtut.
Kelugasan dan keformalan gaya bahasa diwujudkan dengan menggunakan kalimat pasif,
kata-kata yang tidak emotif, dan tidak berbunga-bunga. Hindarilah penggunaan kata-kata
seperti saya atau kami atau kita. Jika terpaksa menyebutkan kegiatan yang dilakukan penulis
sendiri, istilah yang dipakai bukan kami atau saya, melainkan penulis atau peneliti. Namun,
istilah penulis atau peneliti seyogyanya digunakan sesedikit mungkin.
Dalam hal kebahasaan, maka kita harus memahami teknik penulisn huruf, kata, kalimat,
paragraph, dan wacana, sampai membentuk tulisan ilmiah, baik berupa laporan penelitian,
artikel, maupun buku ilmiah.

C. Penulisan Tanda Baca


Penulisan tanda baca, kata, dan huruf mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan, Pedoman Pembentukan Istilah, dan Kamus (Keputusan
Mendikbud, Nomor 0543a/U/487, tanggal 9 September 1987). Berikut ini beberapa kaídah
penting yang perlu diperhatikan.

Titik (.), koma (,), titik dua (:), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda persen (%) diketik
rapat dengan huruf yang mendahuluinya.

2
Tidak Baku     Baku
 Sampel dipilih secara acak .     Sampel dipilih secara acak.
 Data dianalisis dengan teknik korelasi ,     Data dianalisis dengan teknik korelasi,
   anova ,dan regresi ganda.     anova, dan regresi ganda.
 …dengan teori ; kemudian …     … dengan teori; kemudian …
 … sebagai berikut :     … sebagai berikut:
 Hal itu tidak benar !     Hal itu tidak benar!
 Benarkah hal itu ?     Benarkah hal itu?
 Jumlahnya sekitar 20 %.     Jumlahnya sekitar 20%.
 Buahnya besar, merah dan manis.     Buahnya besar, merah, dan manis.

Tanda kutip (“…”) dan tanda kurung () diketik rapat dengan huruf dari kata atau frasa yang
diapit.

Tidak Baku     Baku


 Kelima kelompok ” sepadan ”.     Kelima kelompok ”sepadan”.
 Tes tersebut dianggap baku     Tes tersebut dianggap baku
( standardized ).        (standardized).

Tanda hubung (-), tanda pisah (–), dan garis miring (/) diketik rapat dengan huruf yang
mendahului dan mengikutinya.

Tidak Baku        Baku


 Tidak berbelit - belit.             Tidak berbelit-belit.
 Ini terjadi selama tahun 1942 – 1945.            Ini terjadi selama tahun 1942–1945.
 Teknik analisis yang dipakai di sini            Teknik analisis yang dipakai di sini
-- kuantitatif dan kualitatif – perlu ditinjau.     --kuantitatif dan kualitatif–perlu ditinjau.
 Dia tidak / belum mengaku.                  Dia tidak/belum mengaku.

Tanda sama dengan (=) , lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah (+), kurang (-), kali (x), bagi
(:) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudahnya.

Tidak Baku        Baku


 p=0,05                     p = 0,05
 p>0,01        p > 0,01
 p<0,01        p < 0,01
 a+b=c        a + b = c
 a:b=c        a : b = c

Akan tetapi, tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun penerbitan dengan nomor
halaman pada rujukan diketik rapat dengan angka yang mendahului dan mengikutinya.

Tidak Baku        Baku


 Suparto (2001 : 12) menyatakan        Suparto (2001:12) menyatakan

3
Pemenggalan kata pada akhir baris (-) disesuaikan dengan suku katanya.

Tidak Baku        Baku


 Masalah ini perlu ditegas                Masalah ini perlu ditegas-
kan.        kan.
 Tidak dilakukan dengan me-                    Tidak dilakukan dengan mem-
mbabi-buta.        babi-buta.

D. Kalimat Rangkaian
    Perhatikan kalimat rangkaian/pemerian berikut ini.
Ciri-ciri air adalah
1. dapat berubah bentuk menurut tempatnya;
2. memiliki berat.
Selanjutnya, perhatikan materi pada saat latihan!

E. Cara Merujuk dan Menulis Daftar Pustaka


1. Cara Merujuk Kutipan
Cara Merujuk Kutipan Langsung
Kutipan Kurang dari 40 Kata
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata (kurang dari lima baris) ditulis di antara tanda
kutip (“…..”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan nomor halaman harus
disebutkan. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan
tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut.
Nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu.
Sutrisno (2003:24) menyimpulkan “Ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi
dengan prestasi belajar”.
Nama pengarang disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “Ada hubungan yang erat antara faktor sosial
ekonomi dengan prestasi belajar” (Sutrisno, 2003:24).
Jika di dalam kutipan terdapat tanda kutip, maka digunakan tanda kutip tunggal (‘…..’).
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ”terdapat kecenderungan semakin banyak ‘campur
tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan”
(Suwignyo, 2004:120).

Kutipan 40 Kata atau Lebih


Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks
yang mendahului, dimulai setelah ketukan ke 5 dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan
spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
Contoh.
Amin Suyitno (2004:14) menarik kesimpulan sebagai berikut.
Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual (secara
menyeluruh dan sesuai dengan konteks), melalui pengumpulan data dari latar alami
sebagai sumber langsung dengan instrumen kunci peneliti itu sendiri, dan bersifat naratif.
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk mengge-neralisasi terhadap lingkup yang
4
lebih luas, sehingga tidak dikenal adanya po-pulasi dan sampel. Dengan demikian,
sasaran penelitiannya disebut dengan subjek penelitian.

Jika dalam kutipan terdapat paragraph baru lagi, baris barunya dimulai dengan lima
ketukan lagi dari tepi garis teks kutipan.

Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung


Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis
sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat
disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika
memungkinkan nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut.
Nama pengarang disebut terpadu dalam teks.
Contoh:
Sucipto (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa yang berasal dari guru SMA ternyata
memiliki tingkat kerajinan yang lebih baik daripada mahasiswa reguler.
Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya.
Contoh:
Mahasiswa yang berasal dari guru SMA ternyata memiliki tingkat kerajinan yang lebih baik
daripada mahasiswa reguler (Sucipto, 1990:13).

Cara Merujuk Kutipan yang Telah Dikutip di Suatu Sumber


Kutipan yang diambil dari naskah yang merupakan kutipan dari suatu sumber lain, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dirujuk dengan cara menyebutkan nama penulis asli dan
nama pengutip pertama serta tahun dikutipnya. Cara merujuk semacam itu hanya dibolehkan jika
sumber asli benar-benar tidak didapatkan, dan harus dianggap sebagai keadaan darurat.
Contoh:
Kerlinger (dalam Suparyan, 2002:224) memberikan batasan penelitian ex post facto sebagai:
Penelitian ex post facto merupakan suatu penelitian atau penyelidikan empiris yang
sistematis di mana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena
perwujudan variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya
memang tidak dapat dimanipulasi. Dengan demikian, peneliti hanya melihat dan meneliti
keadaan senyatanya berdasarkan fakta yang ada.

2. Cara Menulis Daftar Pustaka

Pada prinsipnya, unsur yang ditulis dalam Daftar Pustaka meliputi (1) nama penulis
(tanpa gelar), (2) tahun penerbitan, (3) judul, (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit.
Sumber dari Buku
Contoh:

Kaelan. 2005. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Para digma.

Strunk, W. Jr. dan White, E.B.1979. The Elements of Style. New York: Macmillan.

5
Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: dari Pilihan Satu-satunya ke Satu-satunya
Azas. Malang: FPIPS IKIP Malang.

Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan
dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya
yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.

Contoh :

Cornet, L. dan Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues-1985. Atlanta,
GA: Career Ladder Clearinghouse.

Cornet, L dan Weeks, K.1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the States. Atlanta, GA:
Career Ladder Clearinghouse.
Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan
(Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama penulis dan tahun penebitan.

Contoh :

Letheridge, S. dan Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual Education: Teaching English as a
Second Language. New York: Praeger.

Aminuddin (Ed.).1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra.
Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.

Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)


Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis
tanpa dicetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila
hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan
huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.

Contoh:

Hartley, J.T., Harker, J.O., dan Walsh, D.A.1980. Contemporarary Issues and New Directions in Adult
Development of Learning and Memory. Dalam L.W. Poon (Ed.), Aging in the 1980s:
Psychological Issues (hlm. 239-252). Washington, D.C.: American Psychological Association.

Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.), Pengembangan
Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang: HISKI Komisariat
Malang  dan YA3.

Rujukan dari Artikel dalam Jurnal


Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis
dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak
miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung.

6
Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan
nomor halaman dari artikel tersebut.

Contoh:

Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum
Penelitian, 1(1): 33-47.

Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM


Penulisannya di daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak
ditambah dengan penyebutan CD-ROMnya dalam kurung,

Contoh:

Krashen, S., Long, M. dan Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second
Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13:573-82 (CD-ROM: TESOL Quarterly-
Digital, 1997).

Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul
artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali kata
hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak
miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir.

Contoh:

Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song? Psychology Today, hlm. 70-76.
Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosesor dan Interface: Komunikasi Data. Info Komputer, IV(4):46-
48.
Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos, hlm. 16.

Rujukan dari Koran Tanpa Penulis


Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama koran,
kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan nomor
halaman.

Contoh:

Jawa Pos. 22 April, 2007. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3.

Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa
Penulis dan Tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan dicetak miring, diikuti tahun
penerbitan dokumen, kota penerbit, dan nama penerbit.

Contoh:

7
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut


Nama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun,
judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang
bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut.

Contoh:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rujukan Berupa Karya Terjemahan


Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul
terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit
terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa
tahun.

Contoh:

Ary, D., Jacobs, L.C. dan Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan.
Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.

Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul
skripsi, tesis, atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis,
atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta
nama perguruan tinggi.

Contoh:

Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajar Bahasa Inggris di


LPTK. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana IKIP Malang.

Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis
dengan dicetak miring, kemudian diikuti dengan pernyataan “Makalah disajikan dalam ..”., nama
pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.

Contoh:

Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya
Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV, Pusat
penelitian IKIP Malang, Malang, 12 Juli.

8
Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar
Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.

Rujukan dari Internet berupa Karya Individual


Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh
tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online),
dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di
antara tanda kurung.

Contoh:

Hitchcock, S., Carr, L. dan Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals, 1990-95: The
Calm before the Storm, (Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/ /survey.html, diakses
12 April 2009).

Rujukan dari Internet berupa Artikel dari Jurnal


Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh
tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung
(Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai
dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.

Contoh:

Griffith, A.I. 1995. Coordinating Family and School: Mothering for Schooling. Education Policy
Analysis Archives, (Online), Volume. 3. No. 332, (http://olam.ed.asu.edu/epaa/, diakses
12 April 2009).

Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu
Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 12 April 2009).

Rujukan dari Internet berupa Bahan Diskusi


Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh
tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi
keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan tersebut
disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.

Contoh:

Wilson, D. 20 Nopember 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List,
(Online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 12 April 2009).

Rujukan dari Internet berupa E-mail Pribadi


Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail
pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak
miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi).

9
Contoh:

Davis, A. (a.davis@utws.edu.au). 10 April 2009. Learning to Use Web Authoring Tools. E-mail
kepada Alison Hunter (huntera@usq.edu.au).

Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 Oktober 2008. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali
Saukah (jippsi@mlg.ywcn.or.id).

Latihan:
Carilah 10 sumber pustaka yang berbeda, yang terkait dengan mata pelajaran Bapak/Ibu.
Kemudian, tulislah urut sebagai suatu  rujukan Daftar Pustaka. Tugas ini Bapak/Ibu kumpulkan
di akhir kegiatan. Boleh dari koran, majalah, atau Internet.

PERMASALAHAN PENULISAN (LATIHAN)

Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini.


A. Manakah kalimat berikut ini yang paling tepat?
a. Tujuan daripada penelitian ini adalah sebagai berikut.
b. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
c. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

B. Perhatikan penggunaan tanda baca dalam kalimat-kalimat di bawah ini, selanjutnya


tandai B jika kalimatnya baku dan S jika kalimatnya tidak baku.
1. Peserta didik ( siswa ) memerlukan perhatian dan bimbingan guru.
2. Peserta didik (siswa) memerlukan perhatian dan bimbingan guru.
3. Ardi sudah diperingatkan guru berkali - kali.
4. Ardi sudah diperingatkan guru berkali-kali.
5. Berapakah harga belinya ?
6. Berapakah harga belinya?.
7. Berapakah harga belinya?
8. Hitunglah persentasi keuntungannya !
9. Hitunglah persentasi keuntungannya!.
10. Hitunglah persentasi keuntungannya!
11. Hitunglah nilai / harga  yang memenuhi persamaan berikut.
12. Hitunglah nilai/harga  yang memenuhi persamaan berikut.
13. Kita memerlukan buku, dan pensil.
14. Kita memerlukan buku dan pensil.
15. Kita memerlukan buku, pensil dan penggaris.
16. Kita memerlukan buku, pensil, dan penggaris.
17. Seluruh penghuni rumah lari berhamburan keluar ketika mereka mendengar berg-emuruhnya
suara angin dari kejauhan.
18. Seluruh penghuni rumah lari berhamburan keluar ketika mereka mendengar berge muruhnya
suara angin dari kejauhan.
19. Seluruh penghuni rumah lari berhamburan keluar ketika mereka mendengar berge muruhnya
suara angin dari kejauhan.

10
20. Seluruh penghuni rumah lari berhamburan keluar ketika mereka mendengar berge-muruhnya
suara angin dari kejauhan.

C. Manakah penggunaan kata yang baku?


hipotesa hipotesis negatip negatif
analisa analisis kwadrat kuadrat
sintesa sintesis kwalitatif kualitatif
kongkrit konkret kwantitatif kuantitatif
positip positif kerjasama kerja sama
obyek objek disana di sana
diantara di antara di masukkan dimasukkan
kesalah pahaman kesalahpahaman pasca sarjana pascasarjana
kreatifitas kreativitas objektifitas objektivitas
aktifitas aktivitas syarat muatan sarat muatan
foto copy fotokopi pas photo pasfoto
saratnya adalah…. syaratnya adalah…. ilmu matematika matematika
dikoordinir dikoordinasikan sumbu x sumbu X

4. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini. Benarkah?


Ciri-ciri matematika adalah
1. memiliki objek kajian yang abstrak;
2. pola pikirnya deduktif;
3. berdasarkan kesepakatan-kesepakatan;
4. dijiwai oleh kebenaran konsistensi.

Ciri-ciri matematika adalah


1. memiliki objek kajian yang abstrak,
2. pola pikirnya deduktif,
3. berdasarkan kesepakatan-kesepakatan, dan
4. dijiwai oleh kebenaran konsistensi.

Ciri-ciri matematika adalah sebagai berikut:


1. memiliki objek kajian yang abstrak,
2. pola pikirnya deduktif,
3. berdasarkan kesepakatan-kesepakatan, dan
4. dijiwai oleh kebenaran konsistensi.

Ciri-ciri matematika adalah sebagai berikut.


1. Matematika memiliki objek kajian yang abstrak.
2. Pola pikir matematika adalah deduktif.
3. Matematika berdasarkan pada kesepakatan-kesepakatan.
4. Matematika dijiwai oleh kebenaran konsistensi.

Hindarilah penulisan seperti di bawah ini! Mengapa?


Ciri-ciri matematika adalah
1. Matematika memiliki objek kajian yang abstrak.

11
2. Pola pikir matematika adalah deduktif.
3. Matematika berdasarkan pada kesepakatan-kesepakatan.
4. Matematika dijiwai oleh kebenaran konsistensi.

5. Lain-lain
Perhatikan penulisan kalimat pada halaman sampul skripsi/tesis ini

Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 2


Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 2


untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Perhatikan bahwa kata dalam dan untuk harus diawali dengan huruf kecil karena merupakan
kata hubung. Kata hubung yang lain adalah dan juga yang.

PENOMORAN

Penomoran Isi Teks


BAB I
A.
    1.
        a.
            1)
    (a)
         (1)

atau

BAB I
1.
   1.1
         1.1.1
      1.1.1.1

Penomoran Halaman
1. Pada awal bab, letakkan nomor halaman di bawah tengah.
2. Halaman berikutnya setelah awal bab, letakkan nomor halaman pada pojok kanan atas.
3. Sebelum masuk pada pembahasan bab, berilah nomor halaman pada bawah tengah dengan
menggunakan huruf romawi kecil.

Spasi
1. Untuk proposal, gunakan spasi 1,5.
2. Untuk laporan penelitiannya, gunakan spasi 1,5 juga.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2003. Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Grasindo: Jakarta.


Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Rineka Cipta: Jakarta.
Elkabumaini, Nasin. 2016. Menulis Naskah untuk Menjadi Sang Juara. Bandung: Eksismedia
Grafisindo.
Rohmadi, M. Dkk. 2008. Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia di Indonesia di Perguruan Tinggi.
Sebelas Maret University Press. Sukarta.
Widodo, 2004. Cerdik Menyusun Proposal Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi. Magna Script:
Jakarta.

13
BAHASA DAN TANDA BACA
DALAM LAPORAN PENELITIAN
Oleh: Drs. Amin Suyitno, M.Pd

Selamat berkarya, semoga sukses.

14

Anda mungkin juga menyukai