Anda di halaman 1dari 10

Nama : Aprillia Bunga T. W.

NIM   : B11.2020.06459

1. Sistem hukum meliputi tiga yaitu: 

a. Struktur; 

b. Substansi; 

c. Budaya hukum. 

Bagaimana pandangan anda bila ketiga unsur dimaksud apabila tidak ada budaya hukum?
Apakah hukum berlaku efektif atau tidak? Jelaskan!

Budaya hukum juga merupakan unsur yang penting dalam sistem hukum, karena
budaya hukum memperlihatkan pemikiran dan kekuatan masyarakat yang menentukan
bagaimana hukum tersebut ditaati, dihindari, atau disalahgunakan. Lawrence M. Friedman
menjelaskan pentingnya budaya hukum dengan memberikan kiasan filosofis ikan dengan air,
adalah sebagai berikut: Hukum tanpa budaya hukum adalah seperti ikan mati dalam suatu
ember, bukan ikan yang hidup berenang di samudera wahananya. Budaya hukum adalah
suasana pemikiran sosial dan kekuatan sosial yang menentukan bagaimana hukum
digunakan, dihindari, atau disalahgunakan. Tanpa budaya hukum, sistem hukum itu sendiri
tidak berdaya, seperti ikan mati yang terkapar di keranjang, bukan seperti ikan hidup yang
berenang di lautnya.
Permasalahan budaya hukum tidak hanya dapat ditangani dalam satu lembaga saja,
tetapi perlu penanganan secara simultan dan antar departemen, serta diupayakan secara
bersama-sama dengan seluruh aparat penegak hukum, masyarakat, asosiasi profesi, lembaga
pendidikan hukum, dan warga masyarakat secara keseluruhan. Peranan tokoh masyarakat,
para ulama, pendidik, tokoh agama, sangat penting dalam memantapkan budaya hukum.

2. Berikan tanggapan Anda mengapa hukum sangat berperan penting bagi orang yang
berbisnis?

Karena didalam hukum bisnis memiliki tujuan untuk

1. Menjamin fungsi keamanan mekanisme pasar yang lancar& efisien. 

2. Melindungi usaha khususnya Usaha Kecil menengah (UKM) 

3. Memebantu memperbaiki sistem keuangan & perbankan. 

4. Memberi perlindungan pelaku bisnis. 

5. Mewujudkan bisnis yang adil dan aman untuk semua pelaku bisnis.
Dengan adanya hukum, orang yang berbisnis dapat terjamin atas berlangsungnya
perusahaan/usaha yang didirikan.  Dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis
terlepas dari hukum karena hukum sangat berperan mengatur bisnis agar bisnis bisa berjalan
dengan lancar, tertib, aman sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat adanya
kegiatan bisnis tersebut, contoh hukum bisnis adalah undang-undang perlindungan konsumen
(UU No. 8 tahun 1999). 

4. Apa yang dimaksud dengan: a. Prestasi b. Wanprestasi c. Force Majeur

Prestasi :

Sesuatu yang wajib dipenuhi oleh debitur dalam setiap perikatan. Prestasi sama
dengan objek perikatan. Dalam hukum perdata kewajiban memenuhi prestasi selalu disertai
jaminan harta kekayaan debitur. Dalam pasal 1131 dan 1132 KUH Perdata dinyatakan bahwa
semua harta kekayaan debitur baik bergerak maupun tidak bergerak, baik yang sudah ada
maupun yang aka nada, menjadi jaminan pemenuhan hutangnya terhadap kreditur.

Wanprestasi :

Keadaan dimana seorang telah lalai untuk memenuhi kewajiban yang diharuskan oleh
Undang-Undang: 

1. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukan. 

2. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan. 

3. Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat. 

4. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya. 

Masing-masing pihak yang merasa dirugikan akibat wanprestasi yang dilakukan pihak
lain berhak menggugat ke Pengadilan untuk menuntut ganti rugi, berupa penggantian biaya,
kerugian dan bunga jika ada. Dasar hukumnya Pasal 1243 dan Pasal 1244 KUHPer. Penipuan
atau wanprestasi: Waktu dan serangkaian kebohongan. 

Force Majeur :

Keadaan memaksa (overmacht) dimana posisi salah satu pihak, misalnya Pihak
Pertama gagal melakukan kewajiban akibat sesuatu yang terjadi diluar kuasa Pihak Pertama.
Jadi, dengan adanya keadaan force majeure tidak ada pihak yang diwajibkan membayar ganti
rugi kepada pihak lain karena wanprestasi.

6. Sistem hukum: 

Kontrak bisnis/perjanjian: 

a. Sebutkan pengertian, syarat sahnya, asas, dan hukum kontrak di Indonesia! 


Pengertian : 

 Black’s Law Dictionary: perjanjian antara dua orang atau lebih yang menciptakan
kewajiban untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu hal yang khusus. 
 Pasal 1313 KUH Perdata: “Suatu Persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana
seorang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih”.

Syarat sah :

• Ps1320 KUH Perdata: 

1. Kecakapan. ( syarat subjektif )


2. Kesepakatan.  Keadaan para pihak yang membuat perjanjian harus sepakat atau setuju
mengenai hal-hal pokok atau materi yang diperjanjikan, kesepakatan harus dicapai
dengan tanpa ada paksaan, penipuan atau kekhilafan. (syarat subjektif )
3. Suatu hal/ objek: barang & jasa ( Syarat objektif )
4. Suatu sebab/ causa) yang halal (tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku,
kesusilaan, dan ketertiban umum). Suatu hal tertentu: Ps 1333 KUH Perdata ayat 1:
perjanjian harus mempunyai pokok suatu benda (zaak) yang paling sedikit dapat
ditentukan jenisnya. Perjanjian harus memiliki suatu pokok persoalan, bisa berupa
benda & jasa, dan memuat hak & kewajiban kedua pihak. Suatu causa : Tidak boleh
memperjanjikan sesuatu yang dilarang undang-undang atau yang bertentangan dengan
hukum, nilai-nilai kesopanan ataupun ketertiban umum. ( syarat objektif )

Asas :

1. Asas Kebebasan Berkontrak (freedom of contract) Ps 1338:1; 

 Memberikan kebebasan untuk membuat atau tidak membuat perjanjian


 Mengadakan perjanjian dengan siapapun
 Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan persyaratannya, 
 Menentukan bentuk perjanjian, yaitu tertulis atau lisan. 

2. Asas Konsensualisme (concsensualism) Ps 1338 ayat (2); sepakat: mengharuskan adanya


kata sepakat diantara para pihak yang membuat kontrak. 

3. Asas Iktikad Baik (good faith) Ps 1338 ayat (3): 

 Pengertian subjektif: sikap batin seseorang pada saat dimulainya suatu hubungan
hukum berupa perkiraan bahwa syarat-syarat yang telah diperlukan telah dipenuhi, di
sini berarti adanya sikap jujur dan tidak bermaksud menyembunyikan sesuatu yang
buruk yang dapat merugikan pihak lain. 
 Pengertian obyektif. Itindakan seseorang dalam melaksanakan perjanjian yaitu pada
saat melaksanakan hak dan kewajiban dalam suatu hubungan hukum. Pelaksanaan
perjanjian harus berjalan di atas ketentuan yang benar: mengindahkan norma-norma
kepatutan dan kesusilaan. Hakim diberi wewenang untuk mengawasi pelaksanaan
perjanjian, jangan sampai pelaksanaan itu melanggar kepatutan dan keadilan. 
 Akibat pelanggaran asas itikad baik: perjanjian itu dapat dimintakan pembatalan di
pengadilan. 

4. Asas Kepastian Hukum (pacta sunt servanda) Ps 1338 (1): 

 Para pihak memenuhi apa yang telah merupakan ikatan mereka satu sama lain dalam
kontrak yang mereka buat.
 Menimbulkan kepastian hukum bagi para pihak .

Hukum Kontrak di Indonesia :

A. Civil law: 

1. Sumber Hukum Materil: hubungan sosial, kekuatan politik, stuasi sosial ekonomi,
tradisi (pandangan keagamaan dan kesusilaan), hasil penelitian ilmiah, perkebangan
internasional, dan keadaan geografis. 
2. Sumber Hukum Formil: Undang-undang, perjanjian antar negara, yurisprudensi, dan
kebiasaan. 

B. Anglo saxon (Common Law): 

1. Sumber hukum primer: Keputusan hakim (Judicial Opinion), Statuta, dan peraturan
lainnya. 
2. Sumber hukum Sekunder: Restatement (Menyerupai uu , meliputi; black letter,
pernyataanpernyataan dari “aturan umum”) & Legal Commentary/Komentar Hukum/
pendapat atau ajaran-ajaran dari para pakar tentang hukum kontrak

b. Apa pengertian resiko, Wanprestasi?

Resiko

Kewajiban memikul kerugian jika terjadi sesuatu dengan objek kontrak.  Di sini
berarti beban untuk memikul tanggung jawab dari resiko itu hanyalah kepada salah satu pihak
saja, menurut penulis alangkah baiknya dalam setiap kontrak itu resiko diletakkan dan
menjadi tanggung jawab kedua belah pihak.

Wanprestasi

Keadaan dimana seorang telah lalai untuk memenuhi kewajiban yang diharuskan oleh
Undang-Undang: 

1. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukan. 

2. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan. 


3. Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat. 

4. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya. 

Masing-masing pihak yang merasa dirugikan akibat wanprestasi yang dilakukan pihak
lain berhak menggugat ke Pengadilan untuk menuntut ganti rugi, berupa penggantian biaya,
kerugian dan bunga jika ada. Dasar hukumnya Pasal 1243 dan Pasal 1244 KUHPer. Penipuan
atau wanprestasi: Waktu dan serangkaian kebohongan. 

 c. Apakah pandemic bisa dimasukan dalam Force majeur? Bagaimana solusinya?

Menurut saya pandemic dapat dimasukkan ke dalam Force Majeur namun ada beberapa hal
yang harus dilihat, karena :

  Jika dalam perjanjian disebutkan secara tegas menyatakan wabah penyakit (outbreak)
atau penutupan akses (lockdown) sebagai peristiwa force majeur, maka wabah virus
corona dan lockdown oleh pemerintah dapat dijadikan sebagai alasan force majeur.
Jika tidak ada atau terdapat klausula yang menyatakan “kejadian-kejadian lain di luar
kemampuan debitur” atau sejenisnya
 Keadaan force majeur jika sifatnya sementara, hanyalah menunda kewajiban debitur,
tidak mengakhiri perjanjian kecuali ditegaskan dalam perjanjian atau adanya
kesepakatan para pihak.

Solusinya adalah :

Baik itu dinyatakan secara tegas atau tidak tegas dalam perjanjian, yang harus
diperhatikan adalah prestasinya, bukan semata peristiwanya serta peristiwa tersebut pun
merupakan kejadian yang tidak dapat diduga sebelum dibuat perjanjian. Sebagai contoh,
apabila prestasinya adalah kewajiban membayar utang, maka peristiwa outbreak atau
lockdown tidak dapat menggugurkan kewajiban pembayaran, karena masih bisa mentransfer
uang melalui ATM atau online banking kecuali sistem pembayarannya mengalami gangguan.
Jika prestasinya berupa kewajiban melakukan sesuatu yang sifatnya pribadi (tidak
dapat digantikan dengan orang lain), misal menyanyi dalam suatu konser, penyanyi tersebut
dapat dibebaskan dari pelaksanaan kewajiban sebagaimana dijanjikan dengan alasan wabah
penyakit.

Kemudian, Asser dalam bukunya (hal. 356) menyatakan apabila berbahaya untuk
kehidupan, kemungkinan untuk hidup, kesehatan, kehormatan, dan kemerdekaan, alasan
force majeur dapat diajukan sebagai halangan untuk melaksanakan kewajiban. Pelaksanaan
kewajiban penyediaan jasa konstruksi yang dapat membahayakan kelangsungan hidup dan
kesehatan dapat ditunda dengan alasan keadaan memaksa ini. Kemudian, kejadian wabah
virus corona juga harus merupakan suatu peristiwa yang tidak terduga pada saat perjanjian itu
dibuat. Artinya jika ada perjanjian yang dibuat pada saat wabah sedang menjalar dan
menjangkiti, peristiwa outbreak dan lockdown tidak dapat dijadikan sebagai alasan sebagai
force majeur.

7. Merger, konsolidasi, dan akuisisi: 

a. Apa pengertian merger,konsolidasi, dan akuisisi? 

Merger :

Dua atau lebih entitas untuk membentuk perusahaan baru dengan nama baru.
Beberapa perusahaan dengan ukuran yang sama setuju untuk mengintegrasikan dan
menggabungkan aktivitas operasional mereka ke dalam satu entitas tunggal. 

Konsolidasi :

Meleburnya 2 atau lebih perusahaan menjadi 1. Masing-masing pihak harus


menghentikan kegiatan operasionalnya sementara dan duduk bersama untuk melakukan
evaluasi. Evaluasi tidak hanya dilihat dari sisi produktivitasnya saja, tetapi juga secara
manajemen dan faktor-faktor lainnya. Strategi jangka pendek dan panjang yang akan
ditempuh. Strategi-strategi ini harus dituangkan secara terperinci sehingga tahu apa tujuan
bersama yang akan diraih, prioritas, serta peran dari masing-masing pihak. Lahirlah
perusahaan dengan manajemen baru yang lebih sempurna.

Akuisisi :

Mengambil alih kepemilikan perusahaan dari perusahaan lain. Pengambilalihan itu


dapat berupa kepemilikan saham maupun aset. Mendapatkan perusahaan lain dengan
membeli saham sebuah perusahaan. Standar Akuntansi Keuangan (PSAK): cara mengambil
alih kepemilikan sebuah perusahaan yang dilakukan oleh pengakuisisi (acquirer). 

b. Sebutkan contoh proses merger,konsolidasi, dan akuisisi yang ada di Indonesia! 

Proses Merger :

Bank CIMB Niaga melakukan merger dengan Bank Lippo pada tahun 2008 untuk
memperkuat eksistensi mereka di persaingan global. Merger ini merupakan hasil kebijakan
Bank Indonesia.Kini, keduanya menggabungkan aset sehingga potensinya lebih besar.

Proses Konsolidasi :

Bank Mandiri, hasil konsolidasi dari Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara
(BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), Bank Pembangunan Indonesia
(Bapindo).

Proses Akuisisi :
PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang mengakuisisi PT Axis Telekom Indonesia tahun
2004. Keduanya tetap ada dan beroperasi, namun kepemilikan mayoritas PT Axis Telekom
Indonesia adalah EXCL

c. Kondisi keuntungan perusahaan kalian sudah baik untuk saat ini, tetapi kalian ingin
memperluas pasar, kira-kira proses mana yang akan kalian pilih? Berikan alasannya!

Saya memilih Akuisisi karena dalam Akuisisi memiliki tujuan meningkatkan pangsa pasar,
meningkatkan keuntungan perusahaan, menguatkan dominasi pasar, menguatkan bisnis inti.
Dan nama perusahaan pun tetap nama perusahaan yang kita miliki sehingga perusahaan lain
lebih mengenal dengan nama perusahaan pada awalnya.

12. Sebutkan berbagai bentuk perusahaan yang anda ketahui dan jelaskan secara singkat
bentuk tersebut!

Badan Usaha Berbentuk Badan Hukum: Karakteristik suatu badan hukum yaitu adanya
pemisahan kekayaan pemilik dengan kekayaan badan usaha, sehingga pemilik hanya
bertanggung jawab sebatas harta yang dimilikinya:

A. Perseroan Terbatas (PT). 

Suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari
saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena
modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan
perusahaan bisa dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. 

B. Yayasan 

Pengertian: Ps 1 (1) UU 16/2001: badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang
dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan,
dan kemanusiaan. Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan
bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan
formal yang ditentukan dalam undang-undang.

C. Koperasi

UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian: badan usaha yang beranggotakan


orang seorang atau badan hukum koperasi dengan emlandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan atas asas
kekeluargaan. 

Badan Usaha Bukan Berbentuk Badan Hukum: tidak ada pemisahan antara kekayaan badan
usaha dengan kekayaan pemiliknya: 

A. Persekutuan Perdata 
Perjanjian antara dua orang atau lebih yang mengikat diri untuk memasukkan sesuatu
(inbreng) ke dalam persekutuan dengan maksud membagi keuntungan yang diperoleh
karenanya (Pasal 1618 KUHPer). 2. Hubungan internal bersifat kepribadian. 

B. Firma 

Adalah salah satu badan usaha yang ada di Indonesia.  Ps16 KUHD: Firma adalah
suatu perseroan yang didirikan untuk melakukan suatu usaha di bawah suatu nama bersama. •
Prof. Subekti: merupakan badan hukum karena adanya para persero yang dapat dimintai
pertanggung jawaban. • Firma menghendaki adanya kesepakatan dalam penetapan nama
bersama oleh para pihak yang menjalankan usaha.

C. Persekutuan Komanditer (CV) 

Suatu badan usaha persekutuan yang dibentuk oleh seorang atau lebih yang
mempercayakan dana atau barang asetnya pada seorang atau lebih yang menjalankan suatu
perusahaan dan berperan sebagai seorang pemimpin untuk meraih tujuan secara bersama-
sama dengan suatu tingkat keterlibatan yang berbeda pada tiap anggotanya. 2. Suatu badan
usaha yang mempersekutukan modal dananya dari dua orang atau lebih yang akan terbagi
lagi menjadi dua jenis sekutu.

D. Perusahaan Perseorangan ( Perusahaan Dagang (PD), Usaha Dagang (UD), Usaha


Perseorangan (UP)) 

Badan usaha yang dijalankan secara mandiri oleh satu orang saja dan tidak
memerlukan suatu partner dalam berusaha. Perusahaan yang tidak membuat produk sendiri,
hanya menjualkan produk milik produsen kepada masyarakat atau konsumen

14. Menurut pengetahuan Anda, apa yang membedakan antara PT, Koperasi dan Yayasan
yang bergerak dibidang pendidikan? Jelaskan!

Perseroan Terbatas 

Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang
dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada
perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di
dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang
lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan
terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan
lainnya.

ciri dan sifat pt :

- kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi

- modal dan ukuran perusahaan besar


- kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham

- dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham

- kepemilikan mudah berpindah tangan

- mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai

- keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk dividen

- kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham

- sulit untuk membubarkan pt

- pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden

Koperasi 

Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan
anggotanya.

Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:

 Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;


 Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang
memiliki lingkup lebih luas.

Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998), disebutkan
bahwa karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota
koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan
pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di mana setiap
anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi.
Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU) biasanya
dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan
pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si
anggota

Yayasan Pendidikan
Yayasan pendidikan didirikan untuk mencapai tujuan mendidikan generasi muda agar
tidak tertinggal dan menjadi berpikir maju. Yayasan merupakan suatu badan hukum yang
mempunyai tujuan pada bidang sosial yaitu keagamaan dan kemanusiaan. Yayasan didirikan
tidak dengan begitu saja, tentunya harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh
Undang-Undang. Di Indonesia telah ada Undang-Undang yang mengatur mengenai yayasan
yaitu UU No 16 Tahun 2001 dan UU No 28 Tahun 2004. Selain mempunyai syarat yang
harus dipenuhi untuk mendirikan sebuah yayasan, yayasan tentunya memiliki peran dan
fungsi. Pada pembahasan kali ini akan dibahas mengenai peran dan fungsi yayasan
pendidikan. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan mengenai fungsi dan peran yayasan
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai