Anda di halaman 1dari 24

Tanah (soil) merupakan lapisan teratas dari bumi.

Tanah sangat penting bagi manusia karena


kehidupan manusia berada di atasnya. Tanah terbentuk dari bebatuan yang mengalami pelapukan.
Proses pelapukan ini terjadi dalam waktu yang lama bahkan hingga ratusan tahun. Pelapukan batuan
menjadi tanah juga dibantu dengan beberapa mikroorganisme, perubahan suhu dan air. Jenis tanah
dari satu daerah dengan daerah lainnya berbeda tergantung dari komponen yang ada di dalam
daerah tersebut. Komponen yang ada di dalam tanah yang baik untuk tanaman adalah tanah yang
mengandung mineral 50%, bahan organik 5% dan air 25%. Pengaruh letak astronomis dan geografis
di Indonesia sangat penting dalam membentuk berbagai macam tanah.

Jenis-jenis tanah yang ada di dunia berbeda dari satu daerah ke daerah lainnya tergantung pada
lingkungan yang ada di dalam daerah tersebut (Baca : fungsi lingkungan hidup bagi manusia).

1. Tanah Aluvial

Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi


karena endapan lumpur biasanya yang terbawa karena aliran sungai. Tanah ini biasanya ditemukan
dibagian hilir karena dibawa dari hulu. Tanah ini biasanya bewarna coklat hingga kelabu.

Karakteristik
Tanah ini sangat cocok untuk pertanian baik pertanian padi maupun palawija seperti jagung,
tembakau dan jenis tanaman lainnya karena teksturnya yang lembut dan mudah digarap sehingga
tidak perlu membutuhkan kerja yang keras untuk mencangkulnya.

Persebaran
Tanah ini banyak tersebar di Indonesia dari sumatera, Kalimantan, Sulawesi, papua dan jawa.

2. Tanah Andosol

Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana terbentuk karena adanya proses
vulkanisme pada gunung berapi. Tanah ini sangat subur dan baik untuk tanaman.

Karakteristik
Warna dari tanah andosol coklat keabu-an. Tanah ini sangat kaya dengan mineral, unsure hara, air
dan mineral sehingga sangat baik untuk tanaman. Tanah ini sangat cocok untuk segala jenis tanaman
yang ada di dunia. persebaran tanah andosol biasanya terdapat di daerah yang dekat dengan gunung
berapi.
Persebaran
Di Indonesia sendiri yang merupakan daerah cincin api banyak terdapat tanah andosol seperti di
daerah jawa, bali, sumatera dan nusa tenggara.

3. Tanah Entisol

Tanah entisol merupakan saudara dari tanah andosol namun biasaya merupakan pelapukan dari
material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir, lahar, dan lapili.

Karakteristik
Tanah ini juga sangat subur dan merupakan tipe tanah yang masih muda. Tanah ini biasanya
ditemukan tidak jauh dari area gunung berapi bisa berupa permukaan tanah tipis yang belum memiliki
lapisan tanah dan berupa gundukan pasir seperti yang ada di pantai parangteritis Jogjakarta.

Persebaran
Persebaran tanah entisol ini biasanya terdapat disekitar gunung berapi seperti di pantai parangteritis
Jogjakarta, dan daerah jawa lainnya yang memiliki gunung berapi.

4. Tanah Grumusol

Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Kandungan organic di
dalamnya rendah karena dari batuan kapur jadi dapat disimpulkan tanah ini tidak subur dan tidak
cocok untuk ditanami tanaman.

Karakteristik
Tekstur tanahnya kering dan mudah pecah terutama saat musim kemarau dan memiliki warna hitam.
Ph yang dimiliki netral hingga alkalis. Tanah ini biasanya berada di permukaan yang tidak lebih dari
300 meter dari permukaan laut dan memiliki bentuk topografi datar hingga bergelombang. Perubahan
suhu pada daerah yang terdapat tanah grumusol sangat nyata ketika panas dan hujan.
Persebaran
Persebarannya di Indonesia seperti di Jawa Tengah (Demak, Jepara, Pati, Rembang), Jawa Timur
(Ngawi, Madiun) dan Nusa Tenggara Timur. Karena teksturnya yang kering maka akan bagus jika
ditanami vegetasi kuat seperti kayu jati.

5. Tanah Humus

Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Mengandung
banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur.

Karakteristik
Tanah Humus sangat baik untuk melakukan cocok tanam karena kandungannya yang sangat subur
dan baik untuk tanaman. Tanah ini memiliki unsur hara dan mineral yang banyak karena pelapukkan
tumbuhan hingga warnanya agak kehitam hitaman.

Persebaran
Tanah ini terdapat di daerah yang ada banyak hutan. Persebarannya di Indonesia meliputi daerah
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian wilayah dari Sulawesi.

6. Tanah Inceptisol

Inceptol terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf dengan warna agak kecoklatan dan kehitaman
serta campuran yang agak keabu-abuan. Tanah ini juga dapat menopang pembentukan hutan yang
asri.

Karakteristik
Ciri-ciri tanah ini adalah adanya horizon kambik dimana horizon ini kurang dari 25% dari horizon
selanjutnya jadi sangatlah unik. Tanah ini cocok untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa
sawit.Serta untuk berbagai lahan perkebunan lainnya seperti karet.
Persebaran
Tanah inseptisol tersebar di berbagai derah di Indonesia seperti di sumatera, Kalimantan dan papua.

7. Tanah Laterit

Tanah laterit memiliki warna merah bata karena mengandung banyak zat besi dan alumunium. Di
indonesia sendiri tanah ini sepertinya cukup fimiliar di berbagai daerah, terutama di daerah desa dan
perkampungan.

Karakteristik
Tanah laterit termasuk dalam jajaran tanah yang sudah tua sehingga tidak cocok untuk ditanami
tumbuhan apapun dan karena kandungan yang ada di dalamnya pula.

Persebaran
Persebarannya sendiri di Indonesia meliputi Kalimantan, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur
Jenis-Jenis Hutan di Indonesia
Persebaran
Tanah liat hampir tersebar secara merata di seluruh wilayah di Indonesia, hanya yang
membedakannya adalah kedalaman tanah tersebut. Selain 18 Jenis tanah ada 10 jenis tanah lainnya
yang ada di Indonesia ataupun di dunia.

Jenis-jenis Hutan di Indonesia-Keragaman hutan yang ada di Indonesia


membuat negara ini benar-benar kaya. Banyaknya jenis-jenis hutan yang
hampir tersebar di seluruh pelosok negeri ini mengatakan bahwa Indonesia
tak miskin akan unsur alamnya.
Selain unsur seni budaya seperti keanekaragaman suku dan juga motif batik
tradisional asli Indonesia yang telah saya bahas di artikel sebelumnya,
sekarang sahabat Obatrindu akan saya bawa ke kekayaan flora dan fauna
Indonesia.
Kekayaan tentang alam khususnya jenis-jenis hutan yang tersebar luas di
seluruh kawasan Indonesia, menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara
pemasok oksigen terbesar sedunia. Dimana dengan adanya hutan ini pula,
Indonesia mensuplai 60% oksigen ke seluruh dunia.

Lalu bagaimanakah persebaran hutan yang ada di Indonesia ini? Berikut


Obatrindu akan mengulas selengkapnya untuk anda bisa mengetahui lebih
dalam tentang jenis hutan di Indonesia.

Hutan Hujan Tropis


Pertama adalah hujan hutan tropis yang merupakan hutan dengan wilayah
terbesar di seluruh Indonesia. Kekayaan hayati yang ikut hidup di hutan ini
sangat beragam. Baik itu binatang yang besar dan nampak di mata maupun
hewan serangga yang hidup di sela-sela pohon hutan dapat kamu temukan
disana.

Tumbuhan di hutan hujan tropis juga bisa dikatakan lengkap baik itu
rerumputan, tanaman kecil, tanaman rempah, tanaman dengan batang pohon
besar yang menjulang tinggi memenuhi setiap sudutnya. Ini menjadi salah
satu khas hutan tropis Indonesia yang tidak dimiliki oleh jenis hutan yang
lainnya.

Dengan keadaan alamnya, hutan yang dipenuhi pohon-pohon besar ini


menjadi penghasil oksigen terbesar di dunia. Untuk setiap satu pohonnya bisa
menghasilkan sampai 1,2 kg oksigen setiap harinya. Padahal rata-rata setiap
manusia hanya membutuhkan 0,5 kg oksigen perharinya. Dengan begitu,
untuk satu pohon yang hidup di hujan tropis dapat mencukupi kebutuhan 2
orang di seluruh dunia untuk setiap harinya.

Jika dilihat dari peta tentang persebaran hutan di Indonesia. Hutan hujan
tropis tersebar menjadi tiga wilayah, yaitu hujan hujan tropis untuk wilayah
barat, hutan hujan tropis untuk wilayah timur, dan juga hutan hujan tropis
untuk wilayah peralihan.

Untuk hutan hujan tropis wilayah barat persebarannya meliputi daerah


Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Lalu untuk hutan hujan tropis wilayah timur
persebaran wilayahnya meliputi daerah Papua keseluruhan dari barat sampai
ke timur. Selanjutnya daerah persebaran untuk hutan hujan tropis wilayah
peralihan yang tersebar di daerah Sulawesi dan juga Maluku.

Ciri-ciri hutan hujan tropis secara umum adalah sebagai berikut :

 Tanaman yang hidup didalamnya termasuk jenis tanaman dengan


batang yang besar, tinggi, daunnya lebat, dan tumbuhnya rapat satu
sama lain.
 Untuk hewan yang hidup di hujan tropis ini sangat bervariasi karena
terbagi menjadi tiga wilayah dimana setiap hutan dihuni dengan
binatang yang berbeda. Misalkan di hutan tropis wilayah barat. Hewan
yang tumbuh kebanyakan binatang dengan tubuh beaar seperti
Harimau, Gajah, Jerapah, dan lain-lain. Lalu untuk hutan hujan tropis
wilayah timur didominasi oleh hewan-hewan kecil dan macam-macam
burung khas Papua. Sedangkan untuk hutan hujan tropis wilayah
peralihan banyak binatang yang unik dan juga langkah seperti anoa,
babi hutan, dan banyak yang lainnya. Rata-rata adalah mamalia
dengan tubuh kecil.
 Salah satu ciri terakhir dari hujan hutan tropis adalah curah hujannya
yang cukup tinggi, ini disebabkan wilayahnya yang berada di 10 LU-10
LS sehingga dengan perpaduan tanah Indonesia yang sangat subur ini,
tanan akan lebih mudah tumbuh.
Dan untuk penjelasan lebih lengkap tentang ciri-ciri hutan hujan tropis. Kalian
bisa membaca Ciri-ciri Hutan Hujan Tropis yang sudah saya uraikan di
artikel tersebut.

Hutan Musim

Via id.wikipedia.org

Yang kedua, jenis hutan yang berada di Indonesia berikutnya adalah hutan
musim. Hutan ini berada di urutan kedua dari hutan hujan tropis untuk
luasnya. Dimana jenis hutan ini hanya mempunyai satu jenis tanaman saja.

Jenis tanaman yang tumbuh tersebut sebagian memang tumbuh secara


alamo di beberapa daerah tertentu. Namun beberapa lainnya adalah hutan
buatan manusia. Contoh tanaman yang bisa kita temui di hutan musim adalah
tanaman jati, pinud dan juga pohon sengon. Kebanyakan hutan ini hanya
menjadi ajang komersil para pebisnis, terutama untuk hutan musim buatan.
Namun pemerintah memberikan peraturan dalam upaya penebangannya
sehingga tidak serta merta pemilik hutan menebang pohon mereka dengan
bebas.

Dengan sistem tebang pilih yang diberdayakan alias hanya menebang


tanaman yang sudah tua dan layak untuk ditebang. Cara ini diharapkan untuk
tetap memelihara jumlah hutan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Sedangkan untuk pohon yang masih kecil dilarang untuk ditebang sebelum
saatnya tiba.

Selain aturan tersebut, pengelola hutan musim buatan ini juga harus


menanam kembali hutan yang pohonnya sudah ditebang dengan bibit baru.
Hal ini dilakukan agar regenerasi hutan Indonesia tetap terjaga dan lestari.
Karena hutan musim ini juga masih penting untuk membantuk baik dalam
upaya reboisasi maupun sebagai penghasil oksigen ke seluruh Indonesia.

Hutan Musim di Indonesia tersebar di berbagai tempat di seluruh Indonesia.


Paling banyak akan kita temui di wilayah pulau Jawa, hutan ini tersebar dari
ujung timur sampai ke ujung barat pulau Jawa. Sedangkan beberapa yang
lainnya berada di pulau Sumatera dan pulau Kalimantan.

Untuk tanaman yang biasa digunakan sebagai pengisi hutan musim adalah
tanaman jati, sengon, dan terakhir pohon pinus dimana rata-rata hutan
dengan tanaman tersebut berada di pulau Jawa. Lalu untuk pulau Sumatera
dan pulau Kalimantan, hutan musim kebanyakan diisi dengan tanaman karet.

Ciri-ciri hutan musim yang ada di Indonesia adalah :

 Jarak antara tanaman satu dengan yang lain di hutan musim cenderung
tidak rapat bahkan bisa dikatakan tersusun rapi dengan jarak tertentu.
 Tinggi tanaman yang mengisi hutan tropis tidak terlalu tinggi. Berbeda
jauh dengan hutan hujan tropis. Ini dikarenakan hutan musim selalu
ditebang dalam skala waktu tertentu menjadikan tanaman di hutan
musim tidak ada yang benar-benar tua.
 Jenis binatang yang tinggal di hutan musim tidak sebanyak dan sebuas
hewan yang tinggal di hutan hujan tropis. Rata-rata yang hewan yang
dapat ditemui adalah jenis serangga, ular, burung, dan beberapa
mamalia jenis pengerat.
 Letaknya yang fleksibel tergantung pemilik lahan hutan. Kamu bisa
menemukan hutan musim ini baik didataran tinggi dan juga dataran
rendah.
Hutan Bakau

Hutan pohon bakau di tepi lautan. Via Evo-Rare.com

Indonesia adalah negara Kepulauan. Ini membuat Indonesia juga memiliki


hutan jenis hutan bakau yang tersebar di pesisir lautan wilayah Indonesia.
Hutan bakau dapat kita temukan pada daerah rawa dan juga tepian pantai.

Hutan bakau biasanya akan tumbuh sejajar mengikuti alur tepi pantai yang
ada. Lalu untuk tanaman yang tumbuh di hutan bakau hanya satu jenis, yaitu
tanaman bakau atau tanaman mangrove. Tanaman ini adalah salah satu jenis
tanaman air yang sangat mampu beradaptasi dan tumbuh di setiap jenis
perairan, baik itu perairan air tawar, air asin, dan juga air payau.

Jenis hutan bakau yang ada di Indonesia juga ada dua, yaitu jenis hutan
bakau alami dimana hutan bakau ini tumbuh tanpa adanya campur tangan
dari manusia. Kedua adalah jenis hutan bakau buatan dimana hutan ini
adalah hasil pemberdayaan yang kita lakukan dalam menanam tanaman
bakau.

Hutan bakau sendiri juga mempunyai manfaat yang sangat penting dalam
kehidupan kita. Diantaranya adalah :

 Hutan bakau sebagai pemecah dan penahan ombak.


 Hutan bakau sebagai pencegah abrasi terhadap air laut.
 Hutan bakau merupakan cara untuk melestarikan lingkungan.
 Hutan bakau sebagai tempat tinggal alami ikan-ikan kecil.
 Hutan bakau sebagai tempat tinggal beberapa spesies burung laut.
Begitu banyak manfaatnya baik itu untuk kepentingan kita sendiri sebagai
manusia maupun untuk keberlangsungan kehidupan alam.

Hutan bakau banyak tersebar di pesisir pantai di Indonesia. Terutama di


pesisir pantai utara Jawa, pesisir pantai timur Sumatera, dan Kepulauan Riau.
Dan sebagian besar hutan bakau yang terdapat di Indonesia difungsikan
sebagai taman nasional dan cagar alam Indonesia.

Hutan bakau tujuan sebenarnya lebih diutamakan untuk melestarikan pantai


baik itu untuk lingkungan hidup ikan, burung-burung pantai, atau juga
beberapa satwa langkah lainnya.

Namun beberapa hasil dari tanaman bakau tersebut juga dimanfaatkan


penduduk sekitar sebagai pembantu perekonomian keluarga dengan
mengolahnya menjadi produk kreatif bernilai jual tinggi.

Hutan Sabana

Jenis hutan yang dimiliki Indonesia selanjutnya adalah hutan Sabana. Untuk
kategori hutan yang memiliki pohon berbatang besar, hutan sabana
merupakan hutan yang  palin sempit luas persebarannya.

Hutan sabana juga tidak memiliki kekayaan vegetasi yang tinggi baik itu jenis
kekayaan tanaman dan juga jenis kekayaan satwa yang tinggal di dalamnya.
Ini dikarenakan hutan sabana merupakan hutan yang kebanyakan hanya
ditumbuhi oleh tanaman jenis rumput seperti ilalang dan juga semak belukar.
Dan untuk pohon besar yang memiliki batang kayu sangat jarang ditemukan,
mungkin hanya ada sekitar satu dua pohon saja diantara luasnya hamparan
ilalang di hutan sabana ini.

Menjadikan hutan ini tidak cocok untuk hewan berukuran besar. Rata-rata
satwa penghuni hutan sabana adalah mamalia kecil dan juga burung-burung.
Itu pun satwa tersebut adalah satwa yang lingkungan adaptasinya memang
berada di wilayah rerumputan hutan sabana ini.

Hutan sabana tersebar di beberapa wilayah kecil Indonesia yaitu sebagian


besar di daerah Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, di pulau
Madura, dan juga sisanya berada di pulau Bali.

Ciri-ciri hutan sabana adalah :

 Hutan ini terdiri dari tumbuhan ilalang dan juga semak-semak yang
banyak, sedangkan untuk pohon besar hanya ditemui di beberapa
tempat saja.
 Curah hujan di daerah hutan sabana tidak sebanyak curah hujan di
hutan hujan tropis. Bahkan bisa dibilang sangat jarang.
 Suhu daratan pada hutan sabana cukup tinggi dan menyebabkan
kelembaban hutan ini menjadi sangat rendah.
 Cadangan air bisa dibilang sangat rendah. Ini dikarenakan sedikitnya
jumlah tanaman besar berdaun lebat yang bertugas menampung air.
Hal ini juga menyebabkan sulitnya sumber air bagi penduduk setempat
yang tinggal di area hutan sabana.
Hutan Rawa

Via commons.wikimedia.org

Indonesia juga mempunyai daerah rawa di beberapa daerahnya. Kebanyakan


di era modern ini rawa-rawa mulai dikeringkan dan dijadikan perumahan
penduduk. Ada pula hutan rawa yang disulap  menjadi daerah pertanian.
Hutan rawa yang seperti ini biasanya adalah hutan rawa air tawar.

Sedangkan hutan rawa Gambut masih banyak yang bertahan di beberapa


tempat di Indonesia. Tanaman yang biasanya tumbuh adalah pohon Ranim.
Pohon ini adalah salah satu pohon penghasil kayu terbaik sehingga sangat
disayangkan untuk ditebang sebelum waktunya.

Untuk hutan Rawa Gambut tersebar di beberapa daerah di Indonesia seperti


Pantai Timur Sumatera, daerah Kalimantan Barat dan juga Kalimantan
Tengah.

Ciri-ciri dari hutan gambut Indonesia adalah :

 Tanahnya selalu digenangi oleh air. Air yang banyak ini bahkan bisa
membentuk kolam maupun rawa.
 Seperti namanya. Hutan rawa gambut juga memiliki lapisan tanah
berupa tanah gambut.
 Tanaman yang dapat hidup di hutan rawa gambut rata-rata berukuran
kecil dan akarnya tidak sekuat tanaman yang berada di tanah yang
padat.
 Sedangkan untuk tanaman yang tumbuh di tanah padat disekitarnya.
Seperti misalnya kayu ranim, tanaman ini bisa tumbuh dengan subur
hingga tingginya mencapai 40 meter.
Hutan Stepa

Pada stepa di salah satu wilaya Indonesia. Via twicopy.org

Terakhir tentang jenis jenis hutan yang dimiliki oleh Indonesia adalah hutan
stepa. Hutan stepa adalah berupa padang rumput yang sangat luas. Namun
berbeda dengan hutan Sabana, hutan stepa tidak terdapat semak belukar
maupun pohon yang bergerombol.

Hutan stepa biasanya digunakan sebagai tempat pengembalaan ternak.


Namun ada juga hewan liar yang hidup di hutan stepa seperti kerbau dan juga
anoa.

Ciri-ciri yang terdapat yang terdapat pada hutan Stepa adalah sebagai
berikut :
 Curah hujan yang sangat rendah, yaitu sekitar 250-500 mm saja per
tahunnya.
 Suhu di siang hari bisa mencapai 45ºC dan untuk malam hari bisa
mencapai 0º
 Hanya terdapat padang rumput saja tanpa adanya semak belukar
ataupun pohon dengan batang besar.
 Kelembaban udaranya sangatlah rendah.
 Biasanya berupa tanah tandus yang sangat jarang akan air. Ini
menyebabkan banyak rumput yang bisa tumbuh dengan subur

Minyak Bumi
Salah satu pertambangan utama di Indonesia adalah minyak bumi. Minyak bumi
berasal dari fosil berbagai material organik purbakala yang oleh proses geokimia
berubah bentuk menjadi minyak.

Minyak bumi menjadi sangat penting karena kegunaannya untuk bahan bakar
kendaraan, keperluan rumah tangga, pembangkit listrik, bahan baku industri, dan
lain-lain. Karena perannya yang cukup vital maka perubahan harga minyak bumi
sangat berdampak pada kestabilan ekonomi.

Di Indonesia minyak bumi ditambang di banyak daerah. Di pulau Sumatra terdapat


tambang di daerah Aceh, Riau, dan Muara Enim. Di pulau Jawa pertambangan
minyak bumi dilakukan di Wonokromo (Surabaya), Cepu (Cilacap), dan Majalengka
(Jatibarang). Di Kalimantan terdapat tambang minyak bumi di Tarakan, Amuntai
dan sungai Mahakam. Begitu juga di kepulauan Maluku dan Papua. Selain di
daratan, pertambangan Minyak Bumi juga terdapat di area lepas pantai.
Pengeboran minyak lepas pantai – Sumber: PT SMOE Indonesia

Batu Bara
Batu bara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan zaman purba yang akhirnya
terpendam dan mengendap di dalam lapisan tanah hingga jutaan tahun lamanya,
yang kemudian mendapat tekanan dan suhu yang terus meningkat sehingga
terbentuklah batu baru.
Batu bara memiliki beberapa kategori berdasar unsur karbon yang dikandung di
dalamnya. Semakin tinggi tingkat karbon maka akan semakin hitam warna batu
bara. Berdasar itu batu bara memiliki jenis Antrasit (kadar karbon 86-98%),
Bituminus (kadar karbon 68-86%), Sub-bituminus (sedikit kandungan karbon dan
banyak kandungan air), Lignit (kadar karbon 35-75%, memiliki warna coklat dan
dikenal lunak dan ringan), Gambut (berpori-pori dengan kadar air hingga 75%).

Sepanjang sejarah, manusia telah lama memanfaatkan batu bara sebagai sumber
energi, terutama dibakar untuk memproduksi energi listrik dan panas. Untuk
kebutuhan industri, batu baru juga sering digunakan dalam membantu proses
pemurniaan logam. Hingga saat ini, batu baru merupakan bahan utama yang
dipakai untuk menghasilkan listrik di seluruh dunia, sebagian besar pembangkit
listrik di dunia masih menggunakan batu bara sebagai bahan baku energinya. Oleh
karena itu, batu baru merupakan penghasil nomor satu karbondioksida yang
dilepaskan ke atmosfir bumi yang disebabkan oleh aktifitas manusia.

Selain itu proses pengambilan atau penambangan batu bara dari perut bumi
memerlukan energi yang besar dan juga menghasilkan berbagai produk
sampingan. Aktifitas ini sangat erat kaitannya dengan dampak negatif terhadap
lingkungan, kesehatan, dan perubahan iklim.

Di Indonesia, kandungan cadangan batu bara terbesar berada di Kalimantan Timur


dan Selatan, juga di Sumatra Selatan. Menurut sumber data oleh BP Statistical
Review of World Energy, pada tahun 2016 Indonesia merupakan negera penghasil
batu baru terbesar ke-5 di dunia.
Tambang batu baru Bukit Asam di Muara Enim, Sumatra Selatan – Sumber: Tirto.ID

Timah
Timah adalah salah satu bahan tambang yang sangat penting. Timah jika sudah
diolah dapat digunakan sebagai kaleng makanan, pelapis besi agar tidak berkarat
dan dalam bentuk lembaran timah digunakan sebagai pembungkus permen, coklat
hingga rokok. Dewasa ini, timah merupakan salah satu bahan terpenting yang
digunakan untuk memproduksi alat-alat elektronik seperti smartphone, komputer,
TV, dan sebagainya.

Timah terdapat pada batuan-batuan granit dan masih berbentuk serpihan kecil.
Dalam pengolahannya timah akan dipisahkan dari batuan granit untuk
mendapatkan konsentrasi tinggi hingga akhirnya diolah menjadi biji timah dan
menjadi timah produksi yang dipakai dalam skala yang lebih besar.
Indonesia mempunya cadangan timah terbesar nomor 4 di dunia setelah Cina,
Malaysia, dan Peru. Selain mempunya cadangan timah terbesar, Indonesia juga
merupakan negara terbesar kedua pengekspor timah. Kepulaun Bangka dan
Belitung merupakan daerah penghasil timah terbesar di Indonesia. Sekitar 90
persen timah yang dihasilkan oleh Indonesia berasal dari Kepulaun Bangka dan
Belitung.

Penambangan Timah di willayah kepulauan Bangka dan Belitung – Sumber: Dimas


Ardian/Bloomberg

Bijih Besi
Bijih besi berupa batu atau mineral (pasir) yang mana melalui proses ekstrasi dapat
dihasilkannya logam besi. Logam besi kemudian dapat digunakan sebagai bahan
baku logam utama baja. Baja sendiri, karena sifatnya yang kuat dan ekonomis
seringkali dimanfaatkan untuk komponen utama bangunan, infrastruktur, peralatan,
mobil, kapal, mesin, alat-alat rumah tangga, hingga senjata.

Bijih Besi Berupa Batu


Barang-barang dari besi yang ada di rumah kita pada awalnya terbuat dari biji-biji
besi kecil yang akhirnya diolah menjadi bongkahan besi dan dicetak sesuai dengan
kebutuhan. Tambang bijih besi di Indonesia banyak terdapat di daerah Cilacap,
Lampung, dan Pulau-pulau kecil sekitar Kalimantan seperti Derawan, dan Sebuku.
Pengolahan biji besi di Indonesia dilakukan oleh PT Krakatau Steel yang terletak di
Cilegon.
Tambang Bijih Besi

Emas
Emas adalah salah satu logam yang tergolong logam mulai karena sifatnya yang
tahan korosi (berkarat) dan beroksidasi. Emas juga merupakan logam
berhargakarena memiliki nilai komoditas dan nilai dagang yang relatif tinggi. Dalam
sejarah peradaban manusia, emas digunakan sebagai salah satu mata uang atau
alat tukar. Oleh karena itu, emas merupakan salah satu jenis bahan tambang utama
di dunia. Meskipun dewasa ini banyak negara di dunia yang tidak lagi menggunakan
emas dalam sistem keuangannya, emas masih memiliki nilai dagang yang tinggi
karena masih banyak digunakan untuk berbagai macam perhiasan dan juga
beberapa industri lainnya.
Di provinsi Papua. dekat dengan Puncak Jaya gunung Jayawijaya, terdapat sebuah
area penambangan yang bernama Tambang Grasberg. Tambang ini merupakan
tambang emas terbesar di dunia. Tambang Grasberg dikelola oleh PT Freeport
Indonesia yang 90.64% sahamnya dimiliki oleh perusahaan Freeport-McMoRan
yang berbasis di Amerika Serikat, sedangkat sisa 9.36% sahamnya dimiliki oleh
pemerintah Indonesia.

Gambar Satelit Tambang Grasberg di Papua, Indonesia.

Tembaga
Tembaga adalah salah satu jenis logam dengan simbol unsur kimia Cu (Cuprum).
Tembaga murni berwarna jingga kemerah-merahan. Tembaga banyak dipakai
sebagai konduktor tenaga listrik dan panas, bahan bangunan, dan juga sebagai
komponen dari beberapa jenis logam paduan/campuran, misalnya untuk logam
paduan perhiasan berbahan perak sterling, untuk pembuatan koin, dan sebagainya.

Tembaga adalah salah satu dari sedikit jenis logam yang secara alami dapat
langsung dimanfaatkan dari alam tanpa harus dilakukan proses pemurnian
(ekstraksi). Karena itu, tembaga telah digunakan oleh manusia sejak dahulu kala,
sejak awal-awal mulai berkembangnya peradaban manusia. Ketika mengalami
proses oksidasi dan menjadi berkarat, permukaan tembaga akan berubah warna
menjadi hijau. Hal ini dapat dengan mudah kita perhatikan pada bangunan-
bangunan tua khas bangsa Barat yang beratapkan tembaga, begitu juga dengan
patung-patung tua berbahan tembaga (contoh: Patung Liberty yang berada di
Amerika Serikat).
Bongkahan Tembaga Murni
Di Indonesia pertambangan tembaga banyak terdapat di daerah Papua yang
pengolahannya dilakukan juga oleh PT Freeport.
Intan
Intan adalah salah satu dari jenis barang tambang jenis batuan yang dikenal sangat
keras. Seringkali intan dipakai untuk mata bor suatu mesin selain digunakan untuk
perhiasan dengan nilai jual yang sangat tinggi. Intan didapat dengan menggali
tanah kemudian tanah dilimbang dengan air hingga ditemukan biji intan. Daerah
penghasil intan terbesar di Indonesia terdapat di daerah Martapura, Kalimantan
Selatan.

Tambang Intan

Nikel
Nikel adalah logam yang dalam penggunaannya banyak dicampur dengan besi agar
menjadi tahan karat dan menjadi baja, dicampur dengan tembaga agar menjadi
kuningan dan perunggu. Selain itu nikel digunakan untuk membuat mata uang
logam. Daerah penghasil nikel terbesar di Indonesia terdapat di Soroako, Sulawesi
Selatan dan Pomala, Sulawesi tenggara.

Anda mungkin juga menyukai