Anda di halaman 1dari 7

Sukses Studi Lanjut

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN DAN KONSELING
(RPLBK)
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama sekolah : SMAN 8 Malang
2. Alamat : Jl. Veteran No. 37
3. Kelas/Semester : XII A1, A3 & A4 /GANJIL
4. Nama konselor : Wahyu Dwi Ningtyas
B. URAIAN LAYANAN

Komponen layanan Perencanaan Individu


Bidang layanan Bimbingan Karier
Fungsi layanan Pemahaman
Topik layanan SUKSES STUDI LANJUT
Alokasi waktu 45 menit
Tujuan umum Peserta didik mampu mengetahui kiat sukses studi
lanjut
Tujuan khusus  Peserta didik memiliki wawasan tentang
perbedaan dan jenis-jenis perguruan tinggi.
 Peserta didik mampu menetapkan tujuan studi
lanjut.
 Peserta didik mampu mengembangkan alternatif
perencanaan studi lanjut dengan mempertimbangkan
kemampuan peluang dan ragam studi lanjut.
Aspek perkembangan Wawasan dan kesiapan karier
Sasaran layanan XII A3 dan A4
Materi layanan  Kiat sukses studi lanjut
 Jenis-jenis PT dan perbedaanya
Metode/tehnik layanan Ekspository, cinema edukasi
Tanggal Pelaksanaan Minggu Ke 3
Sumber Internet, buku, pengalaman konselor
Santoso, D. B. 2011. Dasar-dasar Bimbingan dan
Konseling. Malang: Tanpa Penerbit.
Romlah, Tatiek. 2001. Teori dan Praktek Bimbingan
Kelompok. Malang : Universitas Negeri Malang.
https://macam-macam/perguruan/tinggi.com
https://suksesstudilanjut/ptn/pts.wordpress.com
Media/alat Slide PPT
Tahap awal/ pendahuluan
a. Penyajian tujuan 1) Konselor menyapa siswa, menanyakan kabar
siswa
2) Konselor meminta siswa untuk memimpin doa
sebelum memulai kegiatan
3) Konselor mempresensi siswa
4) Konselor menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan dan membicarakan tujuan yang
akan dicapai dalam kegiatan
5) Konselor membuat aturan atau norma
6) Konselor menjelaskan aturan kegiatan
b. Penjelasan tentang Mengamati
langkah-langkah kegiatan
(pembentukan kelompok)  Konselor menjelaskan kegiatan dan tujuan
yang ingin dicapai.
 Konselor memberikan pengetahuan dasar
mengenai kiat sukses studi lanjut.
 Konselor melakukan pengamatan terhadap
partisipasi siswa selama kegiatan
berlangsung
Menanya
 Konselor menanyakan pada siswa tentang
“apakah siswa sudah menentukan rencana
studi lanjutnya?”
Mengeksplorasi
 Konselor meminta siswa untuk memberi
feedback terhadap penjelasan singkat seputar
“sukses studi lanjut”
Mengasosiasi
 Konselor menjelaskan keuntung dari
memiliki wawasan studi lanjut
Mengkomunikasikan
 Siswa menyampikan pendapatnya mengenai
rencana hidup yang telah disusun
b. Mengarahkan kegiatan Konselor memberi penjelasan tentang kegiatan yang
(konsolidasi) akan dilakukan secara operasional
Tahap peralihan Ice breaking
konselor menanyakan kalau 1) konselor menanyakan kesiapan siswa dalam
kalau ada siswa yang belum mengikuti kegiatan.
mengerti dan memberikan 2) konselor memberi kesempatan bertanya tentang
penjelasannya (Storming) hal yang belum dimengerti.
3) konselor menjelaskan kembali secara singkat
tentang tugas dan tanggung jawab peserta dalam
melakukan kegiatan.
konselor menyiapkan siswa 1) konselor menanyakan kesiapan siswa untuk
untuk melakukan komitmen mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
tentang kegiatan yang akan 2) setelah semua peserta menyatakan siap konselor
dilakukannya (Norming) memulai masuk ke tahap kerja.
Tahap inti
a. Kegiatan peserta didik a. Siswa memperhatikan penjelasan yang
disampaiakan konselor
b. Siswa menanyakan hal-hal yang dianggap tidak
jelas
c. Siswa mulai merencanakan studi lanjutnya
d. Siswa membuat kesimpulan berdasarkan
kegiatan yang telah dilakukan
a. Kegiatan konselor a. Konselor menyampaikan kiat sukses studi lanjut
dan ruanglingkupnya
b. Konselor mengarahkan siswa untuk menentukan
rencana studi lanjut
c. konselor mengarahkan siswa untuk melakukan
refleksi diri dan refleksi kegiatan
Tahap penutup
Menutup kegiatan dan tindak a. Konselor memberitahukan bahwa kegiatan
lanjut berakhir
b. Konselor meminta siswa menyampaikan pesan
dan kesan dari kegiatan yang dilakukan
c. Konselor menyimpulkan hasil kegiatan
bimbingan
d. Konselor mengahiri kegiatan dengan berdoa
bersama
Evaluasi
1. Evaluasi proses Evaluasi ini dilakukan konselor dengan melihat
proses yang terjadi dalam kegiatan bimbingan
kelompok, meliputi :
a. Mengamati sejauh mana antusiasme siswa dalam
mengikuti kegiatan
b. Mengamati siswa yang aktif dalam kegiatan
c. Mengobeservasi keseriusan siswa dalam
mengamati jalannya kegiatan
d. Kesesuaian program
e. Keterlaksanaan program
f. Kehadiran siswa
g. Ketersediaan sapras
2. Evaluasi hasil Evaluasi setelah mengikut bimbingan kelompok
antara lain :
a. Mengetahui sejauh mana pemahaman siswa
terhadap materi yang disampaikan
menggunakan.
b. Menyampaikan manfaat yang diperoleh dari
materi yang telah disampaikan.

Pertanyaan dalam evaluasi hasil


1) Apa yang Anda Peroleh dari kegiatan ini?
2) Apa yang akan anda lakukan setelah
mengikuti kegiatan ini?
3) Bagaimana perasaan Anda mengikuti
kegiatan bimbingan klasikal kali ini?

Catatan......................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................

Malang, September 2017


Mengetahui,
Guru BK Pamong Praktikan,

(Rina Mariana, S.Pd)


NIP. Wahyu Dwi Ningtyas
NIM. 140111604304
MATERI
SUKSES STUDI LANJUT
1. Sukses Studi Lanjut
Ada 4 hal yang perlu diperhatikan agar seseorang dapat meraih kesuksesan dalam
merencankan studi lanjut. Pertama adalah lulus di jenjang sekolah akhir. Jika seseorang lulus
pada tahap ujian akhir sekolah maupun nasional di jenajang sekolah terterntu maka orang
tersebut dapat dipastikan bisa melanjutkan karier studinya ke jenjang berikutnya. Sehingga hal
pertama kali dan yang paling mendasara untuk di lakukan adalah lulus ujian sekolah dulu baru
menentukan rencana studi selanjutnya. Kedua adalah mencari informasi. Informasi yang
berkaitan dengan studi lanjut sangat banyak lingkupnya, diantaranya:
2. Lembaga studi yang akan dituju
3. Program studi yang diminati/akan dipilih
4. Akomodasi selama studi
5. Biaya studi
6. Biaya hidup
7. Dll
Semakin banyak informasi yang diperoleh maka seseorang memiliki banyak sekali
pertimbangan dan kesiapan dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi
selama karier studinya. Ketiga adalah persiapan mental, kondisi mental seseorang dapat
menentukan segalanya. Jika kondisi mental cenderung tidak siap maka kemungkinan yang
terjadi adalah ketidakyakinan yang berujung pada kegagalan dalam meniti karier studi lanjutnya.
Persiapan mental dapat dilakukan dengan belajar melalui pengalaman orang lain maupun
membaca buku atau sharing dengan teman. Kiat sukses studi lanjut yang terakhir adalah
persiapan biaya. Biaya studi merupakan hal krusial yang perlu dipersiapkan dan dipikirkan
secara matang. Biaya studi jangan sampai menjadi penghalang bagi siswa yang ingin
melanjutkan studinya. Banyak sekali jalur beasiswa yang bisa dipertimbangkan untuk diikuti
agar karier studi lanjut tetap berjalan.
2. Perguruan Tinggi dan Jenis Perguruan Tinggi
Pendidikan tinggi dibadi menjadi tiga, yaitu Pendidikan Akademik, Pendidikan Vokasi,
dan Pendidikan Profesi/Spesialis.
Pendidikan Akademik adalah sistem pendidikan tinggi yang mengarah kepada penguasaan
dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu. Pendidikan
Akademik mencakup program pendidikan Sarjana (S1), Magister atau Master (S2) dan Doktor
(S3). Lulusan Pendidikan Akademik akan mendapat gelar Sarjana, diikuti dengan bidang
keahliannya. Misalnya, Sarjana Ekonomi (SE), Sarjana Hukum (SH), dan sebagainya.
Pendidikan Vokasi adalah sistem pendidikan tinggi yang mengarah kepada penguasaan
keahlian terapan tertentu. Pendidikan Vokasi mencakup program pendidikan Diploma I (D1),
Diploma II (D2), Diploma III (D3) dan Diploma IV (D4). Lulusan Pendidikan Vokasi akan
mendapat gelar Vokasi, misalnya, Ahli Pratama (A.P.), Ahli Muda (A.Ma.), Ahli Madya
(A.Md.), dan sebagainya
b. Universitas
Universitas terdiri dari sejumlah fakultas yang menyelenggarakan Pendidikan Akademik
dan/atau Pendidikan Vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni. Jadi
Universitas bisa menyelenggarakan dua jenis pendidikan tinggi, yaitu Pendidikan Akademik dan
Pendidikan Vokasi. Universitas juga bisa menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai rumpun
ilmu tanpa batas. Misalnya, rumpun ilmu agama (syariah, ekonomi islam, ilmu penerangan
agama Hindu, dan sebagainya), rumpun ilmu humaniora (filsafat, sejarah, bahasa, dan
sebagainya), rumpun ilmu sosial (sosiologi, psikologi, ekonomi, dan sebagainya), rumpun ilmu
alam (ilmu angkasa, ilmu kebumian, kimia, dan sebagainya), rumpun ilmu formal (komputer,
matematika, statistika, dan sebagainya) dan rumpun ilmu terapan (pertanian, arsitektur dan
perencanaan, bisnis, dan sebagainya).
b. Institut
Institut terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan Pendidikan Akademik
dan/atau Pendidikan Vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Sama seperti
Universitas, Institut bisa menyelenggarakan dua jenis pendidikan tinggi yaitu Pendidikan
Akademik dan Pendidikan Vokasi. Bedanya, fakultas-fakultas dalam sebuah institut berasal dari
satu jenis keilmuan saja. Berbeda dengan universitas yang fakultas-fakultasnya berasal dari
berbagai jenis keilmuan. Misalnya, Institut Teknologi Bandung (ITB) hanya fokus kepada
rumpun ilmu alam, sehingga fakultas-fakultas di ITB hanyalah yang terkait dengan ilmu alam,
seperti ilmu angkasa, ilmu kebumian, ilmu biologi, ilmu kimia, ilmu fisika, dan sebagainya.
b. Sekolah Tinggi
Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang melaksanakan Pendidikan Akademik
dan/atau Pendidikan Vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Sama seperti
Universitas dan Institut, Sekolah Tinggi bisa menyelenggarakan Pendidikan Akademik dan
Pendidikan Vokasi. Namun, berbeda dengan Universitas dan Institut, Sekolah Tinggi cuma
terdiri dari satu fakultas yang terbagi ke dalam berbagai jurusan. Misalnya, Sekolah Tinggi Ilmu
Komunikasi hanya menyediakan jurusan-jurusan dari Fakultas Komunikasi, seperti Hubungan
Masyarakat, Penyiaran, Periklanan, dan sebagainya. Contoh Sekolah Tinggi di Indonesia adalah
London School of Public Relation atau Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Indonesia.
c. Politeknik
Politeknik adalah sekolah tinggi yang hanya menyelenggarakan Pendidikan Vokasi. Jadi
Politeknik nggak menyelenggarakan Pendidikan Akademik. Tujuan politeknik sendiri adalah
menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi anggota masyarakat yang punya kemampuan
profesional agar mampu menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan
dan teknologi, agar taraf hidup masyarakat dan kesejahteraan umat manusia meningkat.
d. Akademi
Sama seperti Politeknik, Akademi adalah sekolah tinggi yang hanya menyelenggarakan
Pendidikan Vokasi dalam satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni
tertentu. Nah, beda antara Politeknik dan Akademi adalah, Politeknik bisa menyelenggarakan
Pendidikan Vokasi dari beberapa rumpun ilmu, sedangkan Akademi hanya bisa
menyelenggarakan Pendidikan Vokasi dari satu cabang ilmu saja. Misalnya, di Politeknik Negeri
Jakarta ada jurusan dalam rumpun ilmu rekayasa (teknik elektro, teknik mesin, teknik kimia, dan
sebagainya) dan rumpun ilmu tata niaga (akuntansi, bisnis, manajemen, dan sebagainya).
Sementara Akademi Sekretari dan Manajemen Don Bosco hanya berisi jurusan seputar
Kesekretariatan dan Manajemen.
***

Anda mungkin juga menyukai