Anda di halaman 1dari 3

Tugas.

Tugas tutorial ini bertujuan untuk mendalami pemahaman rekan-rekan tentang materi pada Modul 4,5
dan 6 yang telah anda pelajari pada pertemuan sebelumnya.

rekan-rekan memiliki waktu maksimal 2 minggu terhitung sejak tanggal tugas diterbitkan

Tugas diupload dalam bentuk word

Soal:

1. Jelaskanlah fungsi dan tujuan hukum !

2. Sebutkanlah instrument nasional dan internasional Hak Asasi Manusia !

3. Jelaskanlah secara singkat mengenai Hukum sebagai pembaharuan masyarakat !

LEMBAR JAWABAN

1. Fungsi dari Hukum :

1. Menjaga Hubungan Manusia

Fungsi hukum yang pertama ialah mengatur hubungan manusia agar tercipta ketertiban dan
diharapkan mampu mencegah terjadinya gangguan kepentingan yang berpotensi menimbulkan
konflik.Selain itu, fungsi hukum juga meningkatkan serta mengembangkan hubungan antar manusia
sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku. Sehingga hal ini dapat melindungi kepentingan manusia,
baik secara individu maupun kelompok.

2. Melindungi Kepentingan Bersama

Setiap manusia pada dasaranya membutuhkan perlindungan dari manusia lainnya. Sehingga, fungsi
hukum juga untuk memberikan perlindungan terhadap kepentingan bersama. Adanya rasa
terlindungi dan berkeadilan ini dapat tercapai apabila manusia menegakkan hukum dengan
baik.Sehingga dengan menegakkan hukum secara baik, manusia dapat terhindar dari berbagai
ancaman di sekelilingnya. Dengan mematuhi, menegakkan, serta melaksanakan hukum yang berlaku,
maka kepentingan bersama dapat terealisasikan.

3. Mewujudkan Keadilan Sosial

Fungsi hukum berikutnya yaitu sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial. Hukum diciptakan
dalam rangka melindungi serta menjaga kepentingan bersama agar keadilan sosial dapat terwujud.
Masyarakat memiliki tujuan yang harus dicapai, maka diciptakan hukum sebagai salah satu alat atau
sarana dalam mewujudkan cita-cita tersebut.

4. Menciptakan Ketertiban dan Keteraturan Masyarakat

Hukum juga berfungsi untuk menciptakan ketertiban serta keteraturan masyarakat. Hukum dapat
membatasi gerak seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas, sehingga hukum berperan penting
dalam mencegah terjadinya perilaku yang menyimpang. Dengan mematuhi serta meneggakan hukum
secara baik, maka dapat menciptakan ketertiban dan keteraturan masyarakat.

5. Menyelesaikan Pertikaian

Manusia tidak akan pernah lepas dengan masalah yang memicu terjadinya konflik, maka fungsi
hukum salah satunya untuk menyelesaikan pertikaian. Sehingga ketika terjadi konflik, baik individu
maupun kelompok, hukum dapat menjadi penengah untuk mengatasi serta menyelesaikan masalah
tersebut. Selain itu, hukum juga berperan penting dalam menciptakan perdamaian dunia.
Tujuan Hukum :

1. Untuk mengatur berjalannya kehidupan bermasyarakat yang teratur dan damai. Dengan ini maka
prinsip keadilan bisa diterapkan.

2. Melindungi hak dan kepentingan setiap individu sehingga tidak diganggu atau dicampuri oleh
orang lain. Sehingga akan tercipta kehidupan bermasyarakat yang harmonis.

3. Sebagai jaminan bahwa setiap orang tidak melakukan penyimpangan yang dapat menimbulkan
dampak kerugian pada individu lain. Dalam arti lain, mengatur pergaulan manusia.

2. Instrument Nasional HAM

 Tap MPR No. XVII/MPR/1998.


 UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
 UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
 UU No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
 UU No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial.
 Peraturan perundang-undangan nasional lainnya yang terkait.

Instrument Internasional HAM


 Hak Menentukan Nasib Sendiri
Jaminan tentang hak menentukan nasib sendiri dirumuskan dalam deklarasi tentang pemberian
kemerdekaan kepada negara dan bangsa jajahan
 Pencegahan Diskriminasi
Setidaknya ada 8 instrumen pokok internasional yang diadopsi PBB berkaitan dengan pencegahan
diskriminasi, yakni: (1) Konvensi ILO No. 100 (1951), (2) Konvensi ILO No. 111 (1958), (3) Konvensi
Internasional Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial (1965), (4) Konvensi UNESCO
menentang diskriminasi di bidang pendidikan (1960), (5) Deklarasi Tentang Praduga Rasial dan Ras
(1963), (6) Protokol Pembentukan Sebuah Komisi dan Konsiliasi yang bertanggung jawab untuk
menyelesaikan sengketa antara Negara Pihak berkaitan dengan Konvensi Menentang Penyiksaan
di Bidang Pendidikan (1962), (7) Deklarasi tentang Penghapusan semua Bentuk Intoleransi dan
Diskriminasi Berdasarkan Agama dan Kepercayaan (1981), serta (8) Deklarasi dan Program Aksi
Durban, yang dihasilkan konferensi dunia menentang rasisme (2001).
 Hak-hak Perempuan
Dalam konteks hak-hak perempuan, selain konvensi dan protokol opsional tentang penghapusan
semua bentuk diskriminasi terhadap perempuan, yang telah dikemukakan di atas, terdapat 2
instrumen pokok lain, yakni: Deklarasi Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak anak dalam
Situasi Darurat dan Konflik Bersenjata (1974), serta Deklarasi tentang Penghapusan terhadap
Perempuan (1993).
 Hak-hak Anak
Hak-hak anak dalam Konvensi Hak –hak Anak (1989), secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam
3 kategori. Pertama, hak hak yang merupakan hak setiap anak dengan tidak memandang usia,
namun dalam konvensi ini dinyatakan dan ditugaskan kembali. Sebagai contoh, jaminan
perlindungan terhadap penyiksaan, hak atas nama dan identitas kewarganegaraan, atau hak
jaminan sosial.Kedua, HAM secara umum, namun dalam konvensi diberikan penekanan, dan
jaminan atas hak perlu diperkuat dan dilaksanakan secara khusus, seperti hak dan persyaratan
bagi anak (remaja) yang (hendak) bekerja, atau hak-hak anak dalam konteks perampasan
kemerdekaannya (penahanan/pemenjaraan). Ketiga, adalah hak-hak yang khusus berkaitan
dengan anak, seperti adopsi, hak atas pendidikan dasar dan komunikasi dengan orang tuanya.
 Larangan Penyiksaan
Praktik penyiksaan terhadap manusia, telah menjadi perhatian yang serius dari komunitas
internasional. Tidak mengherankan maka ketentuan hukum yang berkaitan dengan larangan
penyiksaan, terdapat dalam banyak instrumen pokok internasional dan regional.
3. Menurut teori hukum, bahwasanya hukum memainkan peranan yang penting dalam suatu
masyarakat, dan bahkan mempunyai multifungsi untuk kebaikan masyarakat, demi mencapai
keadilan, kepastian hukum, ketertiban, kemanfaatan, dan lain-lain tujuan hukum. Akan tetapi,
keadaaan sebaliknya dapat terjadi bahkan sering terjadi, dimana penguasa negara menggunakan
hukum sebagai alat untuk menekan masyarakat, agar masyarakat dapat dihalau ketempat yang
diinginkan oleh penguasa negara. Law as a tool of sosial engineering merupakan teori yang
dikemukakan oleh Roscoe Pound, yang berarti hukum sebagai alat pembaharuan dalam masyarakat,
dalam istilah ini hukum diharapkan dapat berperan merubah nilai-nilai sosial dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi penunjang atau pendukung atas teori hukum yang dapat merekayasa
masyarakat (law as a tool social engineering) yang dikemukakan oleh Rouscou Pound adalah teori
tentang efektivitas dan validitas hukum.

Anda mungkin juga menyukai