PEMBAHASAN
Istilah etik yang kita gunakan sehari-hari pada hakekatnya berkaitan dengan
falsafah, dan moral yaitu mengenai apa yang dianggap baik atau buruk dimasyarakat
Dikatakan “kurun waktu tertentu” karena etik dan moral bisa berubah dengan
lewatnya waktu.
Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Maka didalam literatur, dinamakan juga
“filsafat moral”, yaitu suatu sistem prinsip-prinsip tentang moral, tentang baik atau
buruk. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etik adalah disiplin yang mempelajari
mempertahankan secara rasional teori yang berlaku tentang apa yang benar atau salah,
baik atau buruk, yang secara umum dapat dipakai sebagai suatu perangkat prinsip
Etika yang lebih khusus dikonkritkan seperti didalam etik kedokteran, etik ruma
sakit, etik keperawatan, etik kebidanan, dll., yang hanya berlaku bagi anggota profesi
itu sendiri. Semua etik ini merupakan etik terapan yang bersifat praktis sehingga dapat
suami dan telah menetapkan metode kontrasepsi yang akan di gunakan. Sehingga
keputusan untuk memilih kontrasepsi, merupakan hak klien dan berada di luar
kompetensi bidan. Jika klien belum mempunyai keputusan karena di sebabkan
ketidak tahuan klien tentang kontrasepsi, maka menjadi kewajiban bidan untuk
keluarganya.
menggunakan KB, cara menggunakan dan segala hal yang berkaitan dengan
kontrasepsi.
d. membantu klien untuk memiliki alat kontrasepsi yang tepat untuk dirinya
sendiri.
kebidanan dan riset kebidanan. Riset dan di seminasinya menjadi tanggung jawab
karena semakin majunya jaman, dan kita memasuki era globalisasi, akses informasi
bagi masyarakat juga semakin meningkat. Peran bidan sebagai peneliti sejalan
dengan salah satu pasal dalam kode etik bidan yang menyatakan :
jawab etik bidan. Bidan mungkin banyak terlibat dalam penelitian baik sebagai
subyek maupun obyek penelitian. Menurut Helsinski, 1964 prinsip dasar penelitian
Harus sesuai dengan prinsip ilmiah dan harus didasarkan pengetahuan yang
yang lain)
Tidak merugikan atau menjadi beban baik waktu, materi maupun secara
tidak boleh ada faktor eksploitasi, atau merugikan nama baik objek
penelitian.
Contoh :
dengan kemajuan zaman praktik yang seperti itu tidak dapat dilaksanakan lagi,
tetapi dituntut praktik yang professional berdasarkan pada hasil penelitian. Bidan
mungkin banyak terlibat dalam penelitian baik sebagai subyek maupun subyek
kepentingan melindungi klien, institusi tempat praktik dan diri sendiri. Bidan wajib
Bidan harus siap mengadakan penelitian dan siap untuk memberikan pelayanan
medis menjadi faktor utama terjadinya malpraktik. Kesalahan fatal tersebut umumnya
pengadilan aturan yang di gunakan adalah aturan pidana atau politisi. Oleh karena itu,
bidan harus selalu waspada terhadap segala bentuk isu etik yang banyak berkembang
di dunia kesehatan dan harus menyikapinya dengan bijak sehingga tidak akan terjadi
kebidanan.
a) Aborsi
Aborsi yang dilakukan seorang bidan pada umumnya dilakukan dalam 5 tahapan,
yaitu:
tersisa
kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari
seorang bidan diakui keberadaanya dan dapat menjalankan praktiknya maka bidan
formal dan non formal untuk memperoleh dua bentuk pengakuan kelulusan yang
berupa ijazah dan sertifikat. Dari tahap sertifikasi ini kemudian berlanjut ke tahap
registrasi.
1. Tahap Registrasi
Tahap registrasi ditempuh bidan guna memperoleh SIB (Surat Izin Bidan).
SIB berlaku selama 5 tahun dan dapat diperbaharui. SIB tidak berlaku lagi
habis masa berlakunya, tidak mendaftar ulang, dan atas permintaan sendiri.
SIB sendiri merupakan dasar untuk penerbitan lisensi praktik kebidanan atau
SIPB (Surat Ijin Praktik Bidan). SIPB berlaku sepanjang SIB belum habis
Bidan yang praktik harus memiliki SIPB, dan untuk memperoleh SIPB
Kompetensi bagi bidan yang mengurus SIPB atau lisensi. Meskipun Uji
Kompetensi sekarang ini baru pada tahap uji coba di beberapa wilayah,
adalah bidan yang benar-benar kompeten. Upaya ini dilakukan dalam rangka
malpraktik dalam tujuan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak.
Dalam rancangan Uji Kompetensi apabila bidan tidak lulus Uji Kompetensi,
maka bidan tersebut menjadi binaan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) setempat.
Materi Uji Kompetensi sesuai 9 area kompetensi dalam standar profesi bidan
dasar hukum, sehingga baru pada tahap draft atau rancangan. (Heni Puji
tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat
1. Bidan dalam melaksanakan pelayanan harus sesuai dengan tugas dan kewajiban
2. Melayani bayi dan anak pra sekolah termasuk pengawasan dalam pertumbuhan
melaksanakan perawatan bayi dan memberi petunjuk kepada ibu tentang makanan
bayi, termasuk cara menyusui yang baik dan benar serta makanan tambahan sesuai
3. Memberi obat-obatan tertentu dalam bidang kebidanan sesuai dengan kebutuhan
4. Mengadakan konsultasi dengan profesi kesehatan lainnya dalam kasus-kasus yang
Bidan dimana saja berada, baik dikantor, puskesmas atau rumah, ditempat
selalu memberi motivasi untuk selalu hidup sehat. Setiap bidan senantiasa
wewenangnya
9. Merujuk klien yang tidak dapat ditolong ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas
lebih lengkap
10. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan/atau
11. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling menghormati baik
12. Dalam menetapkan lokasi BPS, perlu diperhatikan jarak dengan lokasi yang
sudah ada
bersama
15. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjunng tinggi citra
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika yang lebih khusus dikonkritkan seperti didalam etik kedokteran, etik ruma
sakit, etik keperawatan, etik kebidanan, dll., yang hanya berlaku bagi anggota profesi
itu sendiri. Semua etik ini merupakan etik terapan yang bersifat praktis sehingga dapat
Keputusan untuk memilih kontrasepsi, merupakan hak klien dan berada di luar
ketidak tahuan klien tentang kontrasepsi, maka menjadi kewajiban bidan untuk
Peran bidan sebagai peneliti sejalan dengan salah satu pasal dalam kode etik bidan
yang menyatakan :