Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI LOKASI JASA

Masalah lokasi sangat mempengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.
Misalnya biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk atau produk jadi yang keluar dari
perusahaan. Selain itu lokasi juga dapat mempengaruhi biaya pajak, upah, biaya bahan baku dan
sewa. Keputusan mengenai lokasi harus diambil perusahaan sesekali saja, karena permintaan
yang melebihi batas kapasitas pabrik yang ada atau karena perubahan produktivitas tenaga kerja,
perubahan nilai tukar, dan sikap masyarakat setempat. Walaupun demikian, starategi lokasi bisa
ditentukan pleh biaya serta kecepatan pengiriman. Tujuan strategi lokasi jasa adalah
memaksimalkan manfaat lokasi bagi perusahaan. Lokasi dan biaya mempengaruhi dan
menentukan penghasilan, lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat atau
menghancurkan strategi bisnis perusahaan. Keputusan lokasi yang berdasarkan pada biaya
rendah (low cost) membutuhkan pertimbangan yang cermat. Ketika manajemen telah
memutuskan untuk beroperasi di lokasi tertentu, banyak biaya yang menjadi tetap dan sulit
dikurangi. Oleh karena itu, kerja keras yang dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi
fasilitas yang optimal merupakan invstasi yang baik. Lokasi dan Inovasi – Saat kreativitas,
inovasi, dan investasi litbang bersifat penting bagi strategi operasi, fokus criteria lokasi dapat
berubah, dari yang awalnya berfokus-pada-biaya, menjadi berfokus-pada-inovasi Ada empat
sifat yang memengaruhi inovasi dan daya saing :
 Adanya input yang berkualitas tinggi dan spesifik, seperti kemampuan ilmiah.
 Lingkungan yang kondusif bagi investasi dan persaingan local yang ketat
 Tekanan dan wawasan yang didapat dari pasar lokal yang berpengalaman
 Adanya industri lokal yang saling terhubung dan mendukung.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN LOKASI
Menentukan lokasi operasional untuk perusahaan yang telah menempatkan usahanya secara
internasional adalah tidak sederhana. Keputusan lokasi sudah keluar melebihi batas Negara, pada
kenyataannya keputusan lokasi bagi perusahaan uyang beroperasi secara global dimulai dari
mempertimbangkan berbagai faktor untuk memilih Negara, dilanjutkan untuk memilih wilayah
sampai memilih tempat. Adapun berbagai faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
Keputusan Pemilihan Lokasi Negara - Adapun faktor yang dipertimbangkan :
1. Resiko politik yang dihadapi, peraturan yang ada, sikap pemerintah, serta insentif
pemerintah.
2. Permasalahan budaya dan ekonomi , termasuk budaya korupsi
3. Lokasi pasar karena produk yang telah dibuat harus dapat diserap oleh pasar agar
keberlangsungan perusahaan dapat terjamin.
4. Ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, produktifitas, karena unsure tenaga kerja
adalah sangat penting bagi perusahaan.
5. Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energi, hal ini disebabkan ketergantungan
perusahaan pada hal-hal tersebut karena tanpa bahan baku, komunikasi maupun energi
maka perusahaan tidak dapat beropoperasi.
6. Resiko nilai tukar mata uang, karena mata uang dari suatu Negara yang sangat
fluktuatif akan berdampak sangat signifikan bagi kegiatan bisnis.
Keputusan Pemilihan Lokasi Daerah (Region) – Faktor yang dipertimbangkan diantaranya:
1. Keinginan perusahaan
2. Segi-segi yang menarik dari wilayah tersebut (budaya, pajak, iklim)
3. Ketersediaan tanaga kerja, upah serta sikap terhadap serikat kerja
4. Biaya dan ketersediaan pelayanan umum.
5. Peraturan mengenai lingkungan hidup.
6. Insentif dari pemerintah.
7. Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen.
8. Biaya tanah dan pendirian bangunan.
Keputusan Lokasi untuk memilih tempat (site) – Adapun faktor pertimbangannya :
1. Ukuran dan biaya lokasi
2. Sistem transportasi udara, kereta, jalan bebas maupunb jalur laut.
3. Pembatasan daerah.
4. Kedekatan dengan jasa / pasokan yang dibutiuhkan.
5. Permasalahan dampak lingkungan.
6. Di samping globalisasi, sejumlah factor lain juga memengaruhi keputusan lokasi.
Faktor-fakter tersebut antara lain sebagai berikut :
Produktivitas Tenaga Kerja
Saat memutuskan sebuah lokasi,manajemen mungkin tergiur dengan tingkat upah yang
rendah pada suatu daerah. Dengan tingkat pendidikan yang rendah atau kebiasaan kerja
yang buruk, pekerja yang tidak terlatih mungkin bukan merupakan hal yang baik bagi
perusahaan walaupun upahnya rendah. Demikian pula pekerja yang tidak dapat atau tidak
konsisten dalam bekerja tidak memberikan kebaikan bagi organisasi walaupun upahnya
rendah.
Resiko Nilai Tukar dan Mata Uang
Walaupun tingkat upah buruh dan produktifitas dapat membuat sebuah negara terlihat
ekonomis, tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan
penghematan yang telah dilakukan. Perusahaan terkadang dapat mengambil keuntungan
dari nilai tukar yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor
produk kenegara asing. Walau demikian ,nilai mata uang asing di hampir semua negara
terus berfluktuasi.
Biaya – Biaya
Biaya lokasi dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu biaya nyata dan biaya tidak nyata.
Biaya nyata adalah biaya-biaya yang dapat di identifikasi langsung dan dihitung cepat.
Biaya nyata meliputi biaya layanan umum,tenaga kerja, bahan baku, pajak, penyusutan,
serta biaya lain yang dapat biaya lain yang dapat di identifikasi oleh departemen
akuntansi dan pihak manajemen. Sedangkan Biaya tidak nyata adalah biaya yang
meliputi pendidikan, fasilitas transportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan
perusahaan , serta kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya tidak nyata juga meliputi
variabel kualitas hidup seperti iklim dan kelompok olahraga yang dapat mempengaruhi
proses rekrutmen pekerja.
Resiko Politik Nilai dan Budaya
Risiko politik berhubungan dengan kemungkinan berfluktuasinya sikap pemerintah
nasional, negara bagian, dan lokal terhadap kepemilikan swasta dan intelektual,
penetapan zona, polusi, serta stabilitas ketenagakerjaan. Posisi pemerintah saat keputusan
lokasi dibuat mungkin tidak berlangsung lama. Walaupun demikian pihak manajemen
mungkin mendapati sikap ini dapat dipengaruhi oleh pola kepemimpinan mereka sendiri.
Sikap pekerja mungkin berbeda dari satu negara dengan negara lain, daerah dengan
daerah lain. Dilain pihak sikap ini dapat mempengaruhi keputusan perusahaan apakah
akan memberikan penawaran pada pekerja yang ada sekarang jika perusahaan pindah
kelokasi baru.
Satu dari tantangan terbesar keputusan operasi global adalah berkompromi dengan
budaya negara lain. Perbedaan budaya bekerja dan pemasok dalam hal ketetapan waktu
membuat perbedaan besar dalam jadwal produksi dan pengiriman.
Kedekatan Pada Pasar
Bagi sejumlah perusahaan, berada pada lokasi yang dekat dengan pelanggan adalah
sangat penting. Organisasi jasa seperti toko obat, restoran, kantor pos, atau pencukur
rambut mendapati bahwa kedekatan pada pasar merupakan aktor lokasi utama.
Perusahaan manufaktur mendapati berdekatan dengan pelanggan ketika biaya pengiriman
barang jadi mahal atau sulit (mungkin disebabkan produk yang dikirim banyak, berat,
atau mudah pecah) merupakan hal yang sangat berguna. Selain itu dengan produksi yang
just in time pemasok menginginkan lokasi yang dekat dengan pelanggan.
Kedekatan Dengan Pemasok
Perusahaan menempatkan diri dekat dengan barang mentah dan pemasok karena (1)
barang –barang yang mudah busuk, (2) biaya transportasi, (3) jumlah produk yang
sangat banyak. Para penghasil roti, susu, sayur-sayuran dan makanan laut beku
berhubungan dengan barang mentah yang mudah busuk sehingga mereka kerap berlokasi
dekat pemasok. Perusahaan yang bergantung pada input yang berupa bahan mentah yang
berat atau yang berjumlah sama (seperti produsen baja yang menggunakan batu bara dan
biji besi) harus membayar biaya transportasi yang sangat mahal sehingga biaya
transportasi menjadi faktor utama.
Kedekatan Pada Pesaing
Mungkin terasa jika perusahaan-perusahaan juga senang berdekatan dengan para
pesaingnya. Kecenderungan yang disebut pengelompokan atau clustering yang sering
terjadi apabila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya ini
meliputi sumber daya alam, informasi, modal proyek, dan bakat.
Motode Evaluasi Alternatif Lokasi
Terdapat empat metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah lokasi: Metode
Pemeringkatan Faktor, Analisis Titik-Impas Lokasi, Metode Pusat-Gravitasi, dan Model
Transportasi. bagian ini menjelaskan pendekatan-pendekatan ini.
Metode Pemeringkatan Faktor
Terdapat banyak faktor, kualitatif maupun kuantitatif, yang harus dipertimbangkan dalam
memilih suatu lokasi. Beberapa dari faktor-faktor ini lebih penting dari yang lain,
sehingga manajer dapat menggunakan bobot untuk membuat proses pengambilan
keputusan menjadi lebih objektif. Metode pemeringkatan faktor sering digunakan karena
mencakup variasi faktor yang sangat luas, mulai dari pendidikan, rekreasi sampai
keahlian tenaga kerja. Metode pemeringkatan-faktor mempunyai enam tahap:
a) Mengembangkan daftar faktor-faktor terkait
b) Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh faktor
itu penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.
c) Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor (misalnya, 1 sampai 10 atau 1
sampai 100 point).
d) Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor, dengan
menggunakan skala yang telah dikembangkan pada tahap 3.
e) Mengalikan skor itu dengan bobot dari setiap faktor, dan menentukan jumlah
total untuk setiap lokasi.
f) Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan juga
mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.
Jika sebuah keputusan bersifat sensitive terhadap perubahan-perubahan kecil, maka
analisi lebih lanjut mengenai pembobotan atau penilaiannya mungkin perlu dilakuka.
sebagai alternative lain, manajemen dapat menyimpulkan factor tidak nyata bukan
merupakan criteria yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan lokasi. oleh karena
itu, manajer menempatkan bobot utama pada aspek keputusan yang lebih kuantitatif.
Analisis Titik Impas Lokasi
Merupakan penggunaan analisis biaya-volume produksi untuk analisis titikuntuk
membuat suatu perbandingan ekonomis terhadap alternatif-alternatif lokasi. Dengan
mengidentifikasi biaya variabel dan biaya tetap serta membuat grafik kedua biaya ini
untuk setiap lokasi, kita dapat menentukan alternatif mana yang biayanya paling rendah.
Analisis titik-impas lokasi dapat dilakukan secara matematik atau secara grafik.
Pendekatan grafiknya mempunyai keuntungan dengan memberikan kisaran jumlah setiap
lokasi dapat dipilih.
Tiga tahap dalam analisis titik-impas adalah:
a) Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.
b) Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis vertikal dan volume
produksi tahunan pada garis horisontal di grafik itu.
c) Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume produksi
yang diinginkan.
Metode Pusat Gravitasi
Merupakan teknik matematis dalam menemukan lokasi pusat distribusi yang akan
meminimisasi biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi yang terbaik untuk menjadi
pusat distribusi, metode ini memperhitungkan lokasi pasar, volume barang yang dikirim
ke pasar itu, dan biaya pengangkutan.
Karena volume kendaraan kontainer yang dipindahkan setiap bulannya mempengaruhi
biaya, jarak bukan menjadi satu-satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi
mengasumsikan bahwa biaya secara langsung bersifat proporsional dengan jarak dan
banyaknya barang yang diangkut. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang membuat jarak
tertimbang antara gudang dan outlet pengecernya menjadi minimal, jarak ini diberi bobot
sesuai dengan banyaknya kontainer yang diangkut.
Langkash pertama dalam metode pusat gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu
system koordinat. Titik asal system koordinat dan skala yang digunakan bersifat beruba-
ubah selama jarak relative (antarlokasi) dinyatakan secara tepat. hal ini mudah dilakukan
dengan menempatkan titik-titik pada peta biasa. Pusat gravitasi dapat ditentukan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
dimana: dix= koordinat –x lokasi i,
diy= koordinat –y lokasi i,
Qi = kuantitas barang yang dipindahkan ke atau dari lokasi i
Perhatikan bahwa Persamaan 1 dan 2 mengandung istilah Qi yang merupakan kuantitas
barang pasokan yang dipindahkan ke atau dari lokasi i.
Karena jumlah kontainer yang dikirim setiap bulan memengaruhi biaya, jarak tidak dapat
dijadikan satu-satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi mengansumsikan biaya
secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang dikirim. Lokasi yang ideal adalah
lokasi yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan toko ecerannya, dimana
pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah kontainer yang dikirim.
Model Transportasi
Tujuan dari model transportasi adalah untuk menetapkan pola pengiriman terbaik dari
beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) agar
dapat meminimalkan produksi total dan biaya transportasi. Setiap perusahaan dengan
jaringan titik penawaran-permintaan menghadapi masalah yang sama. Sebagai contoh,
jaringan pasokan/penawaran Volkswagen yang kompleks. VW Meksiko mengirimkan
hasil rakitan ke Brasil, sementara VW Meksiko sendiri menerima suku cadang dan hasil
rakitan dari kantor pusatnya di Jerman.
Walapun teknik pemrograman linier dapat digunakan untuk menyelesaikan jenis masalah
ini, telah dikembangkan algoritma bertujuan khusus yang lebih efisien untuk aplikasi
transportasi. Model Transportasi memberikan solusi awal yang pantas, kemudian
perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi optimal dicapai.
Strategi Lokasi pada Industri Jasa
Analisis lokasi disektor industri terfokus pada minimalisasi biaya, sementara fokus pada
sektor jasa ditujukan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan perusahaan
manufaktur mendapati biaya cenderung sangat berbeda diantar lokasi-lokasi yang
berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati lokasi sering lebih berdampak terhadap
pendapatan daripada biaya. Oleh karena itu, bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesifik
kerap lebih mempengaruhi pendapatan daripada mempengaruhi pendapatan dari pada
mempengaruhi biaya. Hal ini berarti fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya adalah
pada penetapan volume bisnis dan pendapatannya. Terdapat delapan komponen utama
volume dan pendapatan perusahaan jasa.
1. Daya beli di wilayah yang dapat menarik pelanggan
2. Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah
yang dapat menarik pelanggan
3. Persaingan diwilayah tersebut
4. Kualitas persaingan
5. Keunikan lokasi perusahaan dan pesaing
6. Kualitas fisik fasilitas dan bisnis di sekitarnya
7. Kebijakan operasional perusahaan
8. Kualitas manajemen
System informasi Geografis
Adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial
(bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang
memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan
informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya,
dalam sebuah database. SIG membantu perusahaan membuat keputusan analitis yang
berkaitan dengan lokasi. Beberapa data geografis yang tersedia dalam SIG :

Data sensus menurut blok, bidang, kota, wilayah, kecamata, daerah metropolitan, Negara
bagian, dan kodepos
 Peta dari setiap gang, jalan raya, jembatan dan terowongan
 Fasilitas umum seperti saluran air, listrik dan gas
 Sunga, gunung, danau, dan lautan
 Bandara, universtias, rumah sakit, dll
Penerapan SIG pada perusahaan penerbangan adalah untuk mengidentifikasi bandara
yang paling efektif untuk melakukan pelayanan darat seperti pengisian bahan bakar
pesawat-makanan-jasa, juga untuk membantu penjadwalan.
Penerapan SIG bagi developer gedung perkantoran komersial adalah untuk memilih kota-
kota tempat mereka akan membangun di masa depan. SIG digunakan untuk menganalisis
factor-faktor yang memengaruhi keputusan lokasi yang mencakup lima elemen untuk
setiap kota : daerah pemukiman, toko eceran, pusat kebudayaan dan hiburan, tindak
kriminal, serta pilihan trasportasi.

SUMBER: http://ampundeh.wordpress.com/2013/06/24/strategi-lokasi-dan-tata-letak/

Anda mungkin juga menyukai