Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ABI HAMDI

NIM : 856738907
KELAS :A
MK : PDGK 4302
Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!
No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap 27
perlu dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil
di berita untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan 20
berikan contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh 14
penerapannya disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61

JAWAB :

1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan kemajuan
teknologi dewasa ini dapat mengatasi tantangan – tantangan yang dihadapi dalam
pembelajaran PKR, seperti keterbatasan sarpras, murid, atau guru. Namun, guru perluterlebih
dulu memiliki pengalaman melakukan pendekatan pembelajaran aktif, sebelum
diperkenalkan dengan model pembelajaran kelas rangkap. Sebagai contoh pemerintah
Kabupaten Probolinggo, yang saat ini melaksanakan program rintisan pembelajaran kelas
rangkap di 8 sekolah-sekolah kecil yang berada di Kecamatan Sukapura. Model pendekatan
seperti ini sangat penting, terutama di daerah-daerah terpencil dengan populasi penduduk
yang sedikit, dan di sekolah-sekolah yang kekurangan guru atau ruangkelas. Model seperti ini
juga berguna bagi guru yang ingin melakukan pembelajaran berdiferensiasi untuk siswa
dengan kompetensi beragam.

2. Prinsip – prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) terbagi 2, yaitu prinsip
umum dan prinsip khusus.
1. Prinsip Umum
Ada 3 prinsip umum yang mendasari PKR, antara lain:
(a) Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru.
Dalam hal ini guru berperan untuk mengakomodasi kebutuhan individu murid sebagai
seorang yang unik dan membutuhkan perlakuan yang berbeda satu dengan yang
lainnya untuk mampu mencapai perkembangan yang maksimum.
(b) Membangkitkan motivasi belajar murid.
Sebagaimana kita ketahui bahwa motivasi sangat penting dimiliki oleh setiap murid
dalam belajar. Motivasi mampu menjadi energi dan penyemangat yang dapat
menggerakkan murid untuk belajar, yakni mengalami perubahan perilaku dari tidak
tahu menjadi tahu. Oleh karana itu, guru PKR harus senantiasa memotivasi murid –
muridnya untuk mau belajar baik dengan kehadiran gurunya maupun tanpa guru
dengan belajar secara mandiri.
(c) Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha mengaktifkan
murid.
Dalam proses belajar individulah yang aktif sehingga dalam PKR guru harus
membiasakan muridnya belajar mandiri. Guru dapat menumbuhkan proses belajar
mandiri dengan cara menciptakan iklim belajar yang baik, yaitu dengan suasana yang
hangat, menyenangkan, dan menarik.
2. Prinsip Khusus
Ada 4 prisip khusus dalam PKR, antara lain :
(a) Keserempakan kegiatan pembelajaran
Dalam PKR kegiatan belajar mengajar terjadi secara serempak atau bersamaan.
Kegiatan trsebut harus memiliki makna, artinya kegiatan itu harus sesuai dengan
kebutuhan murid dan mempunyai tujuan yang sesuai dengan kurikulim.
(b) Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
Perlu kita ketahui bahwa kualitas dan lamanya kegiatan pembelajaran berlangsung
menentukan tinggi rendahnya kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA). PKR tidak
member toleransi pada banyaknya WKA yang hilang karena guru tidak terampil
mengelola kelas. Oleh karena itu, guru PKR harus pandai – pandai dalam mengelola
kelas karena guru mengajar lebih dari satu tingkatan kelas.
(c) Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan
Guru PKR haru selalu berusaha menciptakan berbagai teknik atau cara untuk
membangkitkan motivasi muridnya dalam belajar dan memberikan perhatian kepada
muridnya. Kita ketahui bahwa guru PKR menghadapi dua kelas atau lebih pada saat
yang bersamaan. Peran guru disini adalah mampu meyakinkan muridnya bahwa guru
selalu berada bersama mereka. Oleh karana itu, guru PKR harus pandai melakukan
tindakan pengelolaan, seperti menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat
duduk, member petunjuk dengan jelas.
(d) Pemanfaatan sumber secara efisien
Guru PKR harus pandai dalam memanfaatkan berbagai jenis sumber secara efisien.
Seperti, lingkungan belajar dan segala peralatan yang ada di sekolah. Guru juga dapat
menunjuk murid yang pandai sebagai tutor sebaya sehingga dapat menghasilkan
Waktu Keaktifan Akademik yang tinggi (WKA).

3. Model Pembelajaran Kelas Rangkap 221 Dan 222


Model PKR 221
Dalam model PKR 221, guru nmenghadapi dua kelas contohnya dalam kelas V dan kelas
VI, untuk mengajar mata pelajaran IPA dengan topik sumber daya alam di kelas V, dan
mata pelajaran IPS di kelas VI. Kedua topik memiliki saling keterkaitan. Proses
pembelajaran berlangsung dalam satu rusangan.

Langkah-langkah menerapkan model ini adalah sebagai berikut:


1. Pada kegiatan pendahuluan +10 menit pertama berikan pengantar dan pengarahan
dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi dua.
Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas V dan VI. Ikuti dengan
langkah-langkah untuk masing-masing kelas yang akan ditempuh selama pertemuan
itu +80 menit.
2. Pada kegiatan inti +60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai untuk
masing-masing kelas. Selama kegiatan belajar berlangsung adakan pemantapan,
bimbingan, balikan sesuai keperluan. Gunakan ketrampilan dasar yang sesuai.
3. Pada kegiatan penutup +10 menit terakhir berdirilah di depan kelas menghadapi
kedua kelas untuk mengadakan reviu atas materi dan kegiatan yang berlaku. Berikan
komentar dan penguatan sesuai keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa
tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya.

Model PKR 222


Dalam model PKR 222 guru menghadapi dua kelas, dalam hal ini kelasn V dan VI, untuk
mengajar mata pelajaran matematika topik bangun ruang di kelas V dan mata pelajaran
IPA topik tumbuhan hijau di kelas VI. Kedua topik tidak memiliki saling keterkaitan.
Proses pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang terhubung
dengan pintu.

Dalam menerapkan model ini ikuti petunjuk sebagai berikut.


1. Pada kegiatan pendahuluan +10 menit pertama satukan murid kelas V dan VI dalam
satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan pengarahan
umum seperti dilakukan dalam pendahuluan model PKR 221. Bila ternyata tidak
mungkin menyatukan murid kelas V dan VI dalam ruangan, gunakan halaman atau
emperan sekolah sambul berdiri. Bila cara kedua masih tidak mungkin biarkan murid
kelas V dan VI duduk dalam ruangan masing-masing. Berdirilah, di pintu
penghubung ruang kelas V dan VI. Berikan pengantar dan pengarahan umum secara
berselang-selang untuk kelas V kemudian kelas VI atau sebaliknya.
2. Pada kegiatan inti +60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai dengan
masing-masing kelas. Yang perlu diperhatikan jangan sampai pada saat guru sedang
menghadapi kelas yang satu, kelas yang satunya lagi tidak ada kegiatan sehingga
ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang artinya jangan
banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat guru berdiri di pintu
penghubung.
3. Pada kegiatan penutup +10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviu umum mengenai materi dan
kegiatan yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan.
Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas.
Kemukakan hal-hal yang perlu disiapkan untuk jam berikutnya.
4. Sebagai catatan, untuk model 222 ini sedapat mungkin denah ruangan diatur agar
pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu penghubung .
Pengelolaan PKR 222 memang agak lebih rumit dari pada PKR 221. Dapat dipahami
dengan berkumpul dalam satu ruangan seperti dalam PKR 221 perhatikan guru tanpa
penghalang. Model PKR 221 sangat cocok untuk dua materi yang saling berkaitan.
Sedang model PKR 222 sangat cocok untuk materi pelajaran yang sangat berkaitan
dan memerlukan perhatian khusus dari masing-masing kelas.

Anda mungkin juga menyukai